AKIBAT HUKUM BAGI DIREKSI PADA INDUSTRI KEUANGAN BANK

BAB IV AKIBAT HUKUM BAGI DIREKSI PADA INDUSTRI KEUANGAN BANK

YANG MELANGGAR ATURAN PELAKSANAAN PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN YANG DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA KEUANGAN OJK A. Pelanggaran yang dapat Terjadi dalam Pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Pasal 28 No.1223PBI2010 menyebutkan bahwa Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dalam rangka penilaian kembali terhadap calon direksi dilakukan dalam hal terdapat indikasi permasalahan integritas danatau kelayakan keuangan yang meliputi: Tindakan-tindakan baik secara langsung maupun tidak langsung berupa: a. Mempengaruhi danatau menyuruh calon direksi untuk menyembunyikan danatau mengaburkan pelanggaran dari suatu ketentuan atau kondisi keuangan danatau transaksi yang sebenarnya; b. Mempengaruhi danatau menyuruh calon direksi, untuk memberikan keuntungan secara tidak wajar kepada direksi yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan bank; danatau c. Mempengaruhi danatau menyuruh calon direksi, untuk melakukan perbuatan yang melanggar prinsip kehati–hatian di bidang perbankan danatau asas-asas perbankan yang sehat; d. Terbukti melakukan tindak pidana tertentu yang telah diputus olehpengadilan dan mempunyai kekuatan hukum tetap; Universitas Sumatera Utara e. Terbukti menyebabkan bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usaha bank danatau dapat membahayakan industri perbankan; f. Terbukti tidak melaksanakan perintah bank indonesia untuk melakukan danatau tidak melakukan tindakan tertentu; g. Terbukti memiliki kredit macet; h. Terbukti dinyatakan pailit danatau calon direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit; i. Tidak mampu melakukan upaya-upaya yang diperlukan apabila bank menghadapi kesulitan permodalan maupun likuiditas; atau terbukti menolak memberikan komitmen danatau tidak memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan Bank Indonesia danatau pemerintah. Sesuai dengan Pasal 20 PBI No.1223PBI2010, bahwa persyaratan reputasi keuangan bagi calon direksi meliputi : 1. Tidak memiliki kredit macet. 2. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 lima tahun terakhir sebelum dicalonkan. Oleh karena Penilaian Kemampuan dan Kepatutan tidak hanya dilakukan bagi calon direksi dan dewan komisaris tetapi juga dilakukan terhadap anggota direksi dan dewan komisaris yang telah menduduki jabatannya sebagai bentuk evaluasi, maka menurut Pasal 28 PBI No.1223PBI2010, Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dalam rangka penilaian kembali terhadap calon direksi, dilakukan Universitas Sumatera Utara dalam hal terdapat indikasi permasalahan integritas, kompetensi danatau reputasi keuangan yang meliputi : 1. Tindakan-tindakan baik secara langsung maupun tidak langsung berupa : a. Menyembunyikan danatau mengaburkan pelanggaran dari suatu ketentuan atau kondisi keuangan danatau transaksi yang sebenarnya. Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.138DPNP, indikasi tersebut meliputi : b. Pencatatan palsu danatau transaksi fiktif baik dilakukan pada sisi aktiva maupun pasiva bank termasuk transaksi pada rekening administratif. c. Pengelapan atau manipulasi. d. Praktek bank dalam bank. Praktek pembukuan danatau laporan keuangan bank yang tidak benar dan secara material berpengaruh terhadap keadaan keuangan bank sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank window dressing. e. Pembobolan teknologi sistim informasi bank. f. Mengilakan atau merusak catatan pembukuan danatau dokumen pendukung transaksi atau catatan pembukuan bank. 5. Memberikan keuntungan secara tidak wajar kepada pemegang saham, anggota dewan komisaris, anggota direksi, pegawai danatau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan bank. Dalam surat Edaran Bank Indonesia No.138DPNP, indikasi tersebut meliputi: 1 Pemberian suku bunga pinjaman dibawah cost of fund. 2 Transaksi valuta asing termasuk derivasinya yang tidak wajar dan merugikan Bank danatau mengurangi potensi keuntungan Bank. Universitas Sumatera Utara 3 Penjualan danatau pembelian harta milik Bank dengan harga yang tidak wajar dibandingkan harga pasar. 4 Pemberian fasilitas yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada anggota direksi. 6. Melanggar prinsip kehati-hatian dibidang perbankan dan asas-asas perbankan yang sehat. Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.138DPNP, indikasi tersebut meliputi : 1 Pemberian kredit yang tidak didasarkan pada prinsip pembaeian kredit yang sehat. 2 Penyedian dana yang melanggar BMPK. 3 Penyedian dana kepada pihak atau sector atau kegiatan yang dilarang oleh ketentuan. 2. Terbukti melakukan tindak pidana tertentu yang telah diputuskan oleh pengadilan dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Tindak pidana tertentu adalah tindak pidana asal yang disebut dalam undang-undang yang mengatur mengenai tindak pidana pencucian uang. 3. Terbukti menyebabkan bank mengalami kesulitan keuangan yang membahayakan kelangsungan usahanya atau dapat membahayakan industri perbankan. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.138DPNP, tindakan tersebut meliputi : a. Memanfaatkan bank untuk membiayai kepentingan sendiri danatau kelompok usahanya. Universitas Sumatera Utara b. Melanggar ketentuan danatau komitmen kepada Bank Indonesia atau pemerintah. Yang menyebabkan bank ditempatkan dalam pengawasaan intensif atau pengawasan khusus, diambil alih PemerintahLembaga Penjamin Simpanan, dibekukan kegiatan usahanya danatau dicabut izin usahanya. 4. Terbukti tidak melaksanakan perintah Bank Indonesia untuk melakukan danatau tidak melakukan tindakan tertentu, dalam rangka perbaikan danatau penyehatan bank. 5. Terbukti memiliki kredit macet. Khusus untuk kartu kredit, pengertian kredit macet tidak termasuk tagihan yang berasal dari annual fee, biaya administrasi danatau tagihan lainnya yang bukan berasal dari transaksi pemakaian kartu kredit. 6. Terbukti dinyatakan pailit danatau menjadi anggota dewan komisaris atau anggota direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit. 7. Tidak mampu melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan bank yang sehat. Yang dimaksud dengan kemampuan untuk melakukan penelolaan strategis antara lain adalah kemampuan untuk menginterprestasikan visi dan misi Bank, mengantisipasi perkembangan perekonomian, keuangan dan perbankan, menganalisa situasi industri perbankan dan sektor industri yang dibiayai. 8. Terbukti menolak memberikan komitmen danatau memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan bank Indonesia danatau pemerintah. Komitmen yang Universitas Sumatera Utara dimaksud berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesian No138DPNP, meliputi: 1 Komitmen dalam rangka penyehatan bank. 2 Komitmen untuk tidak mengulangi tidakan atau perbuatan sebagaimana dimaksud dalam poin a butir 1, butir 2, dan butir 3. 3 Komitmen untuk tidak melakukan danatau mengulangi perbuatan danatau tindakan yang dimaksud dalam Pasal 27 atau Pasal 28 PBI No.1223PBI2010. Dari ruang lingkup tersebut, maka apabila Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dilakukan secara rutin, konsisten dan berkeseimbangan akan berdampak pada peningkatan kinerja manajemen dan perusahaan Bank yang bersangkutan setiap waktu, karena adanya tuntutan dan motivasi dilakukannya Penilaian Kemampuan dan Kepatutan untuk para pejabat dalam perusahaan bank itu. Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, perusahaan bank dan pihak berkepentingan akan mengetahui bagaimana manajemen akan berkerja dan bagaimana kinerja sebelumnya, bagaimana goals perusahaan bank dicapai, apakah sesuai target atau tidak. 34 1 Bagi PSP yang Diberikan Predikat Tidak Lulus : Pengenaan sanksi larangan tersebut juga berlaku bagi pihak-pihak yang pada saat penilaian ditetapkan Tidak Lulus, yang bersangkutan telah menjadi PSP, anggota Dewan Komisaris, atau anggota Direksi pada bank lain. a. Dilarang melakukan tindakan sebagai PSP; 34 Hasanudin Rahman Daeng Naja, Op. Cit., hlm 79. Universitas Sumatera Utara b. Tidak dapat menjalan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum RUPS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perseroan terbatas; dan c. Wajib mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling lambat 6 enam bulan. Bank wajib mencantumkan penjelasan dalam daftar pemegang saham Bank mengenai status PSP yang diberi predikat Tidak Lulus tersebut. Dalam pihak- pihak yang ditetapkan predikat Tidak Lulus adalah PSP dari Bank yang berada dalam penangananpenyelamatan oleh Lembaga Penjamin Simpanan,maka jangka waktu kewajiban pengalihan kepemilikan mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Dalam hal pihak-pihak yang dilarang menjadi PSP tidak mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan, maka; a. Pihak yang bersangkutan wajib menyerahkan surat kuasa menjual kepada Bank Indonesia dengan hak substitusi atau kepada pihak lain yang ditunjuk atau disetujui oleh Bank Indonesia dalam jangka waktu 7 tujuh hari kerja sejak berakhirnya batas waktu pengalihan kepemilikan saham; b. Jangka waktu larangan kepada pihak yang bersangkutan ditetapkan menjadi selama 20 dua puluh tahun; c. Pihak yang bersangkutan diberitahukan kepada Otoritas Pengawasan Pasar Modal ; dan Universitas Sumatera Utara d. Pembayaran deviden ditunda sampai dengan yang bersangkutan mengalihkan kepemilikan sahamnya. Bagi anggota dewan komisaris atau anggota direksi yang diberikan predikat tidak lulus: a. Dilarang untuk melakukan tindakan sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif; dan b. Wajib berhenti sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pejabat Eksekutif. Bank wajib menindaklanjuti konsekuensi Tidak Lulus paling lambat 3 tiga bulan sejak tanggal pemberitahuan dari Bank Indonesia dan wajib wajib melaporkan tindak lanjutnya kepada Bank Indonesia dalam Jangka waktu paling lambat 7 tujuh hari kerja. Dalam hal calon direksi yang diberi predikat Tidak Lulus masih melakukan tindakan sebagai direksi, maka : a. Jangka waktu larangan kepada yang bersangkutan ditetapkan menjadi selama 20 dua puluh tahun; dan b. Bank diberitahukan kepada Otoritas Pengawasan Pasar Modal. Selain itu, PSP yang dengan sengaja membiarkan anggota Dewan Komisaris danatau anggota direksi yang tidak lulus untuk melakukan tndakan sebagai anggota dewan komisaris atau anggota direksi, diberikan predikat tidak lulus dengan jangka waktu larangan selama 20 dua puluh tahun. Penetapan sanksi tidak lulus tersebut didahului dengan surat teguran dari Bank Indonesia sebanyak 2 dua kali dengan tenggang waktu masing-masing surat teguran adalah 5 lima hari kerja. Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh adalah seorang Direksi Bank X yang menjadi otak pembobolan dana nasabah di banknya sendiri. Jika telah terbukti, maka Direksi tersebut melalui Direktorat Pengawas Bank DPB yang bersangkutan dapat melakukan Penialaian Kemampuan dan Kepatutan ulang dan diberikan predikat Tidak Lulus dengan pengenaan jangka waktu larangan untuk menjadi Direksi selama 20 dua puluh memasukkan Direksi Bank X tersebut ke dalam Daftar Tidak Lulus DTL. Contoh lain adalah apabila Direksi tersebut terbukti memiliki kredit macet Pasal 28 huruf e Peraturan Bank Indonesia Nomor 1223PBI2010 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. Maka berdasarkan Pasal 35 ayat 1 huruf b Peraturan Bank Indonesia Nomor 1223PBI2010 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, ia dapat meperoleh pengenaan jangka waktu larangan selama lima tahun untuk tidak menjabat sebagai direksi lagi. Seluruh atau sebagian calon direksi ditetapkan tidak lulus dan menurut penilaian Bank Indonesia kekosongan jabatan direksi danatau komisaris tersebut dapat mengganggung kegiatan operasional Bank, maka Bank Indonesia menunjuk pengganti sementara B. Akibat Hukum bagi Direksi pada Industri Keuangan Bank yang Melanggar Aturan Pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. Calon direksi yang diberikan predikat tidak memenuhi persyaratan tidak lulus wajib segera mengundurkan diri paling lambat 15 lima belas hari dan dilarang melakukan tugas operasional dalam bentuk apapun dan harus menyelesaikan hal-hal terkait dengan pelanggaran atau penyimpangan yang Universitas Sumatera Utara dilakukannya. Pengenaan larangan terhadap pihak-pihak yang diberikan predikat tidak memenuhi persyaratan tidak lulus itu diberikan perbuatan danatau tindakan yang bersangkutan mengakibatkan kerugian yang berpengaruh pada permodalan bank, termasuk berkurangnya keuntungan danatau potensi kerugian yang ditimbulkan. Hal ini berlaku baik untuk pemegang saham pengendali, maupun anggota dewan komisaris dan direksi. Sanksi Terhadap Pelanggaran Ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor PBI No. 1223PBI2010. Kriteria hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan tentunya menimbulkan konsekuensi bagi para pihak yang dinilai. Berdasarkan ketentuan Pasal 32 PBI No. 1223PBI2010, pihak yang memperoleh predikat lulus dinyatakan memenuhi persyaratan untuk tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali, Pengurus, atau pejabat eksekutif, kecuali apabila kemudian yang bersangkutan diketahui Memiliki kredit macet, maka predikat lulus akan turun menjadi lulus bersyarat. Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa pihak-pihak yang dinyatakan lulus bersyarat diwajibkan untuk membuat pernyataan tertulis dan bermaterai yang berisi pernyataan untuk: 1. Tidak lagi melakukan perbuatan yang serupa yang dilakukan sebelumnya; danatau 2. Tidak melakukan perbuatan penyimpangan lainnya, yaitu: a. Rekayasa dan praktik-praktik perbankan yang menyimpang dari ketentuan perbankan; b. Perbuatan yang dimanfaatkan untuk kepentingan pihak-pihak tersebut; c. Kegagalan memenuhi komitmen yang telah disepakati; Universitas Sumatera Utara d. Pelanggaran terhadap ketentuan kehati-hatian; e. Tidak independen dalam pelaksanaan tugas; 3. Melakukan perbaikan atau menambah pengetahuan yang diperlukan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Penyimpangan peraturan yang dilakukan sepanjang memenuhi kriteria lulus bersyarat dan telah membuat pernyataan tertulis tersebut diatas serta telah menyelesaikan kredit macet yang dimiliki maka hal tersebut tidak dianggap sebagai suatu tindakan tercela di bidang perbankan yang merupakan persyaratan untuk menjadi pengurus di bank lain. Tetapi, bagi para pihak yang dinyatakan lulus bersyarat namun tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta antara lain kewajiban menyelesaikan kredit macet dalam jangka waktu 1 satu tahun; kewajiban meningkatkan kompetensi dalam jangka waktu 1 satu Tahun, dan kewajiban untuk tidak melakukan kegiatan menyimpang yang serupa diwajibkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Sedangkan bagi pemegang saham pengendali wajib melepaskan seluruh atau sebagian sahamnya sehingga menjadi maksimal 10 sepuluh persen dalam jangka waktu satu tahun. Pihak yang tidak lulus dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan menurut ketentuan Pasal 36 PBI No.525PBI2003, dilarang untuk menjadi pemegang satuan pengendali dan memiliki saham lebih dari 10 sepuluh persen, danatau dilarang menjadi pengurus dan atau pejabat eksekutif pada Bank maupun BPR, sehingga diwajibkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Para pihak yang tidak lulus kemudian diwajibkan untuk membuat surat pernyataan tertulis kepada Universitas Sumatera Utara Bank Indonesia dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari terhitung sejak pemberitahuan oleh Bank Indonesia, yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak akan ikut serta dalam pengendalian Bank atau BPR, baik langsung maupun tidak langsung, dan bagi Pemegang Saham yang memiliki saham lebih dari jumlah tersebut diatas, wajib untuk menurunkan kepemilikannya menjadi maksimal 10 sepuluh persen dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 satu tahun Pasal 37 PBI No. 1223PBI2010 dengan tetap memperhatikan pengecualian dan atau perpanjangan waktu apabila dianggap dapat mempengaruhi tingkat kesehatan bank. Menurut Pasal 34 ayat 2 PBI No. 1223PBI2010 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, pihak-pihak yang ditetapkan predikat Tidak Lulus dilarang menjadi : a. PSP atau memiliki saham pada industri perbankan; danatau b. Anggota dewan komisaris, anggota direksi, atau pejabat eksekutif pada industri perbankan. Para pihak yang tidak bersedia mengundurkan diri harus diberhentikan melalui Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang wajib diselenggarakan selambat-Iambatnya 30 tiga puluh hari setelah adanya pemberitahuan dari Bank Indonesia. Dalam hal pengurus yang dinyatakan tidak lulus atau dinyatakan lulus bersyarat namun tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta, tidak bersedia mengundurkan diri dan tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan rapat umum luar biasa pemegang saham, maka Bank Indonesia tidak mengakui segala hubungan hukum antara Bank Indonesia dengan bank Universitas Sumatera Utara yang diwakili oleh Pengurus Bank tersebut, dan segala tindakan yang diambil oleh yang bersangkutan merupakan tanggung jawab pribadi. Jangka waktu pengenaan larangan terhadap pihak yang tidak lulus akan berbeda lamanya tergantung pada kesalahan yang dibuat. Misalnya, berdasarkan ketentuan Pasal 43 PBI No. 1223PBI2010. Pemegang Saham Pengendali, Pengurus dan Pejabat Eksekutif dapat dinyatakan tidak lulus dengan jangka waktu larangan selama 20 dua puluh tahun apabila: 1. Pemegang Saham Pengendali yang memperoleh predikat tidak lulus tidak bersedia menyampaikan surat pernyataan kepada Bank Indonesia; 2. Pemegang Saham Pengendali melakukan pelanggaran terhadap surat pernyataan tertulis yang dibuat; 3. Pemegang Saham Pengendali, Pengurus dan Pejabat Eksekutif melakukan pelanggaran terhadap surat pernyataan tertulis yang dibuat dalam rangka penilaian kembali; 4. Pengurus dan pejabat eksekutif dinyatakan memiliki predikat tidak lulus, namun tidak bersedia mengundurkan sanksi tidak hanya diberikan kepada pihak-pihak yang dinilai dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, tetapi juga diberikan terhadap para pihak yang melanggar ketentuan dalam PBI No.525PBI2003. Sanksi tersebut akan diberikan berdasarkan ketentuan dalam UU Perbankan dan mengacu pada ketentuan PBI di atas. Contohnya, dalam Pasal 57 ayat 1 PBI No.525PBI2003 menyebutkan bahwa bagi Bank yang melanggar ketentuan, antara lain Pasal 20 ayat 2 PBI No.525PBI2003 yang isinya memuat tentang kewajiban Bank untuk Universitas Sumatera Utara memberhentikan melalui RUPS atau Rapat Anggota pihak yang tidak disetujui oleh Bank Indonesia meskipun telah mendapat persetujuan dan diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota. Terhadap pelanggaran ketentuan tersebut, maka Bank dapat dikenakan sanksi administratif sesuai dengan Pasal 52 ayat 2 Undang-Undang Perbankan, berupa teguran tertulis dan pemberhentian Pengurus Bank yang selanjutnya Bank Indonesia menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota mengangkat pengganti tetap dengan persetujuan Bank Indonesia. Contoh lain misalnya, dalam Pasal 57 ayat 5 PBI No.525PBI2003 disebutkan bahwa bagi Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang dengan sengaja tidak menaati ketentuan salah satunya Pasal 20 ayat 3 yaitu tentang larangan melakukan tugas sebagai Direksi atau Komisaris bagi calon pengurus bank yang belum mendapat persetujuan bank Indonesia, dalam kegiatan operasional Bank dan atau kegiatan lain yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan kondisi keuangan Bank, walaupun telah mendapat persetujuan dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota. Sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran Pasal ini yaitu berdasarkan Pasal 49 ayat 2 huruf Undang-Undang Perbankan, berupa ancaman pidana sekurang-kurangnya 3 tiga tahun dan paling lama 8 delapan tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp5.000.000.000,00 lima miliar rupiah dan paling banyak Rp100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah, Universitas Sumatera Utara karena dianggap tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam Undang- Undang ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku bagi bank. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 46 95

Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

5 79 130

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

8 98 57

SISTEM KOORDINASI ANTARA BANK INDONESIA DAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGAWASAN BANK SETELAH LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

0 0 8

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 7

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 15

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 30

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 2

BAB II STANDAR PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN DIREKSI DI INDUSTRI KEUANGAN BANK A. Pengaturan dan Pengawasan Bank oleh Otoritas Jasa Keuangan - Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 19