BAB IV AKIBAT HUKUM BAGI DIREKSI PADA INDUSTRI KEUANGAN BANK
YANG MELANGGAR ATURAN PELAKSANAAN PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN YANG DIATUR DALAM
UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA KEUANGAN OJK A. Pelanggaran yang dapat Terjadi dalam Pelaksanaan Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan
Pasal 28 No.1223PBI2010 menyebutkan bahwa Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dalam rangka penilaian kembali terhadap calon direksi dilakukan
dalam hal terdapat indikasi permasalahan integritas danatau kelayakan keuangan yang meliputi:
Tindakan-tindakan baik secara langsung maupun tidak langsung berupa: a.
Mempengaruhi danatau menyuruh calon direksi untuk menyembunyikan danatau mengaburkan pelanggaran dari suatu ketentuan atau kondisi
keuangan danatau transaksi yang sebenarnya; b.
Mempengaruhi danatau menyuruh calon direksi, untuk memberikan keuntungan secara tidak wajar kepada direksi yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan bank; danatau c.
Mempengaruhi danatau menyuruh calon direksi, untuk melakukan perbuatan yang melanggar prinsip kehati–hatian di bidang perbankan
danatau asas-asas perbankan yang sehat; d.
Terbukti melakukan tindak pidana tertentu yang telah diputus olehpengadilan dan mempunyai kekuatan hukum tetap;
Universitas Sumatera Utara
e. Terbukti menyebabkan bank mengalami kesulitan yang membahayakan
kelangsungan usaha bank danatau dapat membahayakan industri perbankan;
f. Terbukti tidak melaksanakan perintah bank indonesia untuk melakukan
danatau tidak melakukan tindakan tertentu; g.
Terbukti memiliki kredit macet; h.
Terbukti dinyatakan pailit danatau calon direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit;
i. Tidak mampu melakukan upaya-upaya yang diperlukan apabila bank
menghadapi kesulitan permodalan maupun likuiditas; atau terbukti menolak memberikan komitmen danatau tidak memenuhi komitmen yang
telah disepakati dengan Bank Indonesia danatau pemerintah. Sesuai dengan Pasal 20 PBI No.1223PBI2010, bahwa persyaratan
reputasi keuangan bagi calon direksi meliputi : 1.
Tidak memiliki kredit macet. 2.
Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, dalam
waktu 5 lima tahun terakhir sebelum dicalonkan. Oleh karena Penilaian Kemampuan dan Kepatutan tidak hanya dilakukan
bagi calon direksi dan dewan komisaris tetapi juga dilakukan terhadap anggota direksi dan dewan komisaris yang telah menduduki jabatannya sebagai bentuk
evaluasi, maka menurut Pasal 28 PBI No.1223PBI2010, Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dalam rangka penilaian kembali terhadap calon direksi, dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dalam hal terdapat indikasi permasalahan integritas, kompetensi danatau reputasi keuangan yang meliputi :
1. Tindakan-tindakan baik secara langsung maupun tidak langsung berupa :
a. Menyembunyikan danatau mengaburkan pelanggaran dari suatu ketentuan
atau kondisi keuangan danatau transaksi yang sebenarnya. Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.138DPNP, indikasi tersebut meliputi :
b. Pencatatan palsu danatau transaksi fiktif baik dilakukan pada sisi aktiva
maupun pasiva bank termasuk transaksi pada rekening administratif. c.
Pengelapan atau manipulasi. d.
Praktek bank dalam bank. Praktek pembukuan danatau laporan keuangan bank yang tidak benar dan
secara material berpengaruh terhadap keadaan keuangan bank sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank window dressing.
e. Pembobolan teknologi sistim informasi bank.
f. Mengilakan atau merusak catatan pembukuan danatau dokumen
pendukung transaksi atau catatan pembukuan bank. 5.
Memberikan keuntungan secara tidak wajar kepada pemegang saham, anggota dewan komisaris, anggota direksi, pegawai danatau pihak lain yang dapat
merugikan atau mengurangi keuntungan bank. Dalam surat Edaran Bank Indonesia No.138DPNP, indikasi tersebut meliputi:
1 Pemberian suku bunga pinjaman dibawah cost of fund.
2 Transaksi valuta asing termasuk derivasinya yang tidak wajar dan
merugikan Bank danatau mengurangi potensi keuntungan Bank.
Universitas Sumatera Utara
3 Penjualan danatau pembelian harta milik Bank dengan harga yang tidak
wajar dibandingkan harga pasar. 4
Pemberian fasilitas yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada anggota direksi.
6. Melanggar prinsip kehati-hatian dibidang perbankan dan asas-asas perbankan
yang sehat. Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.138DPNP, indikasi tersebut meliputi :
1 Pemberian kredit yang tidak didasarkan pada prinsip pembaeian kredit
yang sehat. 2
Penyedian dana yang melanggar BMPK. 3
Penyedian dana kepada pihak atau sector atau kegiatan yang dilarang oleh ketentuan.
2. Terbukti melakukan tindak pidana tertentu yang telah diputuskan oleh
pengadilan dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Tindak pidana tertentu adalah tindak pidana asal yang disebut dalam undang-undang yang mengatur
mengenai tindak pidana pencucian uang. 3.
Terbukti menyebabkan bank mengalami kesulitan keuangan yang membahayakan kelangsungan usahanya atau dapat membahayakan industri
perbankan. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.138DPNP, tindakan tersebut meliputi :
a. Memanfaatkan bank untuk membiayai kepentingan sendiri danatau kelompok
usahanya.
Universitas Sumatera Utara
b. Melanggar ketentuan danatau komitmen kepada Bank Indonesia atau
pemerintah. Yang menyebabkan bank ditempatkan dalam pengawasaan intensif atau pengawasan khusus, diambil alih PemerintahLembaga Penjamin
Simpanan, dibekukan kegiatan usahanya danatau dicabut izin usahanya. 4.
Terbukti tidak melaksanakan perintah Bank Indonesia untuk melakukan danatau tidak melakukan tindakan tertentu, dalam rangka perbaikan danatau
penyehatan bank. 5.
Terbukti memiliki kredit macet. Khusus untuk kartu kredit, pengertian kredit macet tidak termasuk tagihan yang berasal dari annual fee, biaya administrasi
danatau tagihan lainnya yang bukan berasal dari transaksi pemakaian kartu kredit.
6. Terbukti dinyatakan pailit danatau menjadi anggota dewan komisaris atau
anggota direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit.
7. Tidak mampu melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan
bank yang sehat. Yang dimaksud dengan kemampuan untuk melakukan penelolaan strategis antara lain adalah kemampuan untuk
menginterprestasikan visi dan misi Bank, mengantisipasi perkembangan perekonomian, keuangan dan perbankan, menganalisa situasi industri
perbankan dan sektor industri yang dibiayai. 8.
Terbukti menolak memberikan komitmen danatau memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan bank Indonesia danatau pemerintah. Komitmen yang
Universitas Sumatera Utara
dimaksud berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesian No138DPNP, meliputi:
1 Komitmen dalam rangka penyehatan bank.
2 Komitmen untuk tidak mengulangi tidakan atau perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam poin a butir 1, butir 2, dan butir 3. 3
Komitmen untuk tidak melakukan danatau mengulangi perbuatan danatau tindakan yang dimaksud dalam Pasal 27 atau Pasal 28 PBI
No.1223PBI2010. Dari ruang lingkup tersebut, maka apabila Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan dilakukan secara rutin, konsisten dan berkeseimbangan akan berdampak pada peningkatan kinerja manajemen dan perusahaan Bank yang
bersangkutan setiap waktu, karena adanya tuntutan dan motivasi dilakukannya Penilaian Kemampuan dan Kepatutan untuk para pejabat dalam perusahaan bank
itu. Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, perusahaan bank dan pihak berkepentingan akan mengetahui bagaimana manajemen akan berkerja dan
bagaimana kinerja sebelumnya, bagaimana goals perusahaan bank dicapai, apakah sesuai target atau tidak.
34
1 Bagi PSP yang Diberikan Predikat Tidak Lulus :
Pengenaan sanksi larangan tersebut juga berlaku bagi pihak-pihak yang pada saat penilaian ditetapkan Tidak Lulus, yang bersangkutan telah menjadi PSP,
anggota Dewan Komisaris, atau anggota Direksi pada bank lain.
a. Dilarang melakukan tindakan sebagai PSP;
34
Hasanudin Rahman Daeng Naja, Op. Cit., hlm 79.
Universitas Sumatera Utara
b. Tidak dapat menjalan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut
tidak diperhitungkan dalam kuorum RUPS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perseroan
terbatas; dan c.
Wajib mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling lambat 6 enam bulan.
Bank wajib mencantumkan penjelasan dalam daftar pemegang saham Bank mengenai status PSP yang diberi predikat Tidak Lulus tersebut. Dalam pihak-
pihak yang ditetapkan predikat Tidak Lulus adalah PSP dari Bank yang berada dalam penangananpenyelamatan oleh Lembaga Penjamin Simpanan,maka jangka
waktu kewajiban pengalihan kepemilikan mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Dalam hal pihak-pihak yang
dilarang menjadi PSP tidak mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan, maka;
a. Pihak yang bersangkutan wajib menyerahkan surat kuasa menjual kepada
Bank Indonesia dengan hak substitusi atau kepada pihak lain yang ditunjuk atau disetujui oleh Bank Indonesia dalam jangka waktu 7 tujuh hari kerja
sejak berakhirnya batas waktu pengalihan kepemilikan saham; b.
Jangka waktu larangan kepada pihak yang bersangkutan ditetapkan menjadi selama 20 dua puluh tahun;
c. Pihak yang bersangkutan diberitahukan kepada Otoritas Pengawasan Pasar
Modal ; dan
Universitas Sumatera Utara
d. Pembayaran deviden ditunda sampai dengan yang bersangkutan
mengalihkan kepemilikan sahamnya. Bagi anggota dewan komisaris atau anggota direksi yang diberikan predikat
tidak lulus: a.
Dilarang untuk melakukan tindakan sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif; dan
b. Wajib berhenti sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau
Pejabat Eksekutif. Bank wajib menindaklanjuti konsekuensi Tidak Lulus paling lambat 3
tiga bulan sejak tanggal pemberitahuan dari Bank Indonesia dan wajib wajib melaporkan tindak lanjutnya kepada Bank Indonesia dalam Jangka waktu paling
lambat 7 tujuh hari kerja. Dalam hal calon direksi yang diberi predikat Tidak Lulus masih melakukan tindakan sebagai direksi, maka :
a. Jangka waktu larangan kepada yang bersangkutan ditetapkan menjadi
selama 20 dua puluh tahun; dan b.
Bank diberitahukan kepada Otoritas Pengawasan Pasar Modal. Selain itu, PSP yang dengan sengaja membiarkan anggota Dewan
Komisaris danatau anggota direksi yang tidak lulus untuk melakukan tndakan sebagai anggota dewan komisaris atau anggota direksi, diberikan predikat tidak
lulus dengan jangka waktu larangan selama 20 dua puluh tahun. Penetapan sanksi tidak lulus tersebut didahului dengan surat teguran dari Bank Indonesia
sebanyak 2 dua kali dengan tenggang waktu masing-masing surat teguran adalah 5 lima hari kerja.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai contoh adalah seorang Direksi Bank X yang menjadi otak pembobolan dana nasabah di banknya sendiri. Jika telah terbukti, maka Direksi
tersebut melalui Direktorat Pengawas Bank DPB yang bersangkutan dapat melakukan Penialaian Kemampuan dan Kepatutan ulang dan diberikan predikat
Tidak Lulus dengan pengenaan jangka waktu larangan untuk menjadi Direksi selama 20 dua puluh memasukkan Direksi Bank X tersebut ke dalam Daftar
Tidak Lulus DTL. Contoh lain adalah apabila Direksi tersebut terbukti memiliki kredit macet Pasal 28 huruf e Peraturan Bank Indonesia Nomor 1223PBI2010
tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. Maka berdasarkan Pasal 35 ayat 1 huruf b Peraturan Bank Indonesia Nomor 1223PBI2010 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan, ia dapat meperoleh pengenaan jangka waktu larangan selama lima tahun untuk tidak menjabat sebagai direksi lagi.
Seluruh atau sebagian calon direksi ditetapkan tidak lulus dan menurut penilaian Bank Indonesia kekosongan jabatan direksi danatau komisaris tersebut
dapat mengganggung kegiatan operasional Bank, maka Bank Indonesia menunjuk pengganti sementara
B. Akibat Hukum bagi Direksi pada Industri Keuangan Bank yang Melanggar Aturan Pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan.
Calon direksi yang diberikan predikat tidak memenuhi persyaratan tidak lulus wajib segera mengundurkan diri paling lambat 15 lima belas hari dan
dilarang melakukan tugas operasional dalam bentuk apapun dan harus menyelesaikan hal-hal terkait dengan pelanggaran atau penyimpangan yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukannya. Pengenaan larangan terhadap pihak-pihak yang diberikan predikat tidak memenuhi persyaratan tidak lulus itu diberikan perbuatan danatau
tindakan yang bersangkutan mengakibatkan kerugian yang berpengaruh pada permodalan bank, termasuk berkurangnya keuntungan danatau potensi kerugian
yang ditimbulkan. Hal ini berlaku baik untuk pemegang saham pengendali, maupun anggota dewan komisaris dan direksi.
Sanksi Terhadap Pelanggaran Ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor PBI No. 1223PBI2010. Kriteria hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
tentunya menimbulkan konsekuensi bagi para pihak yang dinilai. Berdasarkan ketentuan Pasal 32 PBI No. 1223PBI2010, pihak yang memperoleh predikat
lulus dinyatakan memenuhi persyaratan untuk tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali, Pengurus, atau pejabat eksekutif, kecuali apabila kemudian yang
bersangkutan diketahui Memiliki kredit macet, maka predikat lulus akan turun menjadi lulus bersyarat. Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa pihak-pihak
yang dinyatakan lulus bersyarat diwajibkan untuk membuat pernyataan tertulis dan bermaterai yang berisi pernyataan untuk:
1. Tidak lagi melakukan perbuatan yang serupa yang dilakukan sebelumnya;
danatau 2.
Tidak melakukan perbuatan penyimpangan lainnya, yaitu: a.
Rekayasa dan praktik-praktik perbankan yang menyimpang dari ketentuan perbankan;
b. Perbuatan yang dimanfaatkan untuk kepentingan pihak-pihak tersebut;
c. Kegagalan memenuhi komitmen yang telah disepakati;
Universitas Sumatera Utara
d. Pelanggaran terhadap ketentuan kehati-hatian;
e. Tidak independen dalam pelaksanaan tugas;
3. Melakukan perbaikan atau menambah pengetahuan yang diperlukan sesuai
dengan batas waktu yang ditetapkan. Penyimpangan peraturan yang dilakukan sepanjang memenuhi kriteria lulus
bersyarat dan telah membuat pernyataan tertulis tersebut diatas serta telah menyelesaikan kredit macet yang dimiliki maka hal tersebut tidak dianggap
sebagai suatu tindakan tercela di bidang perbankan yang merupakan persyaratan untuk menjadi pengurus di bank lain. Tetapi, bagi para pihak yang
dinyatakan lulus bersyarat namun tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta antara lain kewajiban menyelesaikan kredit macet dalam jangka
waktu 1 satu tahun; kewajiban meningkatkan kompetensi dalam jangka waktu 1 satu Tahun, dan kewajiban untuk tidak melakukan kegiatan
menyimpang yang serupa diwajibkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Sedangkan bagi pemegang saham pengendali wajib melepaskan
seluruh atau sebagian sahamnya sehingga menjadi maksimal 10 sepuluh persen dalam jangka waktu satu tahun. Pihak yang tidak lulus dalam
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan menurut ketentuan Pasal 36 PBI No.525PBI2003, dilarang untuk menjadi pemegang satuan pengendali dan
memiliki saham lebih dari 10 sepuluh persen, danatau dilarang menjadi pengurus dan atau pejabat eksekutif pada Bank maupun BPR, sehingga
diwajibkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Para pihak yang tidak lulus kemudian diwajibkan untuk membuat surat pernyataan tertulis kepada
Universitas Sumatera Utara
Bank Indonesia dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari terhitung sejak pemberitahuan oleh Bank Indonesia, yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan tidak akan ikut serta dalam pengendalian Bank atau BPR, baik langsung maupun tidak langsung, dan bagi Pemegang Saham yang memiliki
saham lebih dari jumlah tersebut diatas, wajib untuk menurunkan kepemilikannya menjadi maksimal 10 sepuluh persen dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 1 satu tahun Pasal 37 PBI No. 1223PBI2010 dengan tetap memperhatikan pengecualian dan atau perpanjangan waktu apabila
dianggap dapat mempengaruhi tingkat kesehatan bank. Menurut Pasal 34 ayat 2 PBI No. 1223PBI2010 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan, pihak-pihak yang ditetapkan predikat Tidak Lulus dilarang menjadi :
a. PSP atau memiliki saham pada industri perbankan; danatau
b. Anggota dewan komisaris, anggota direksi, atau pejabat eksekutif pada
industri perbankan. Para pihak yang tidak bersedia mengundurkan diri harus diberhentikan melalui
Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang wajib diselenggarakan selambat-Iambatnya 30 tiga puluh hari setelah adanya pemberitahuan dari
Bank Indonesia. Dalam hal pengurus yang dinyatakan tidak lulus atau dinyatakan lulus bersyarat namun tidak dapat memenuhi persyaratan yang
diminta, tidak bersedia mengundurkan diri dan tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan rapat umum luar biasa pemegang saham, maka Bank Indonesia
tidak mengakui segala hubungan hukum antara Bank Indonesia dengan bank
Universitas Sumatera Utara
yang diwakili oleh Pengurus Bank tersebut, dan segala tindakan yang diambil oleh yang bersangkutan merupakan tanggung jawab pribadi. Jangka waktu
pengenaan larangan terhadap pihak yang tidak lulus akan berbeda lamanya tergantung pada kesalahan yang dibuat. Misalnya, berdasarkan ketentuan
Pasal 43 PBI No. 1223PBI2010. Pemegang Saham Pengendali, Pengurus dan Pejabat Eksekutif dapat dinyatakan tidak lulus dengan jangka waktu
larangan selama 20 dua puluh tahun apabila: 1.
Pemegang Saham Pengendali yang memperoleh predikat tidak lulus tidak bersedia menyampaikan surat pernyataan kepada Bank Indonesia;
2. Pemegang Saham Pengendali melakukan pelanggaran terhadap surat
pernyataan tertulis yang dibuat; 3.
Pemegang Saham Pengendali, Pengurus dan Pejabat Eksekutif melakukan pelanggaran terhadap surat pernyataan tertulis yang dibuat dalam rangka
penilaian kembali; 4.
Pengurus dan pejabat eksekutif dinyatakan memiliki predikat tidak lulus, namun tidak bersedia mengundurkan sanksi tidak hanya diberikan kepada
pihak-pihak yang dinilai dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, tetapi juga diberikan terhadap para pihak yang melanggar ketentuan dalam
PBI No.525PBI2003. Sanksi tersebut akan diberikan berdasarkan ketentuan dalam UU Perbankan dan mengacu pada ketentuan PBI di atas.
Contohnya, dalam Pasal 57 ayat 1 PBI No.525PBI2003 menyebutkan bahwa bagi Bank yang melanggar ketentuan, antara lain Pasal 20 ayat 2
PBI No.525PBI2003 yang isinya memuat tentang kewajiban Bank untuk
Universitas Sumatera Utara
memberhentikan melalui RUPS atau Rapat Anggota pihak yang tidak disetujui oleh Bank Indonesia meskipun telah mendapat persetujuan dan
diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota. Terhadap pelanggaran ketentuan tersebut, maka Bank dapat dikenakan
sanksi administratif sesuai dengan Pasal 52 ayat 2 Undang-Undang Perbankan, berupa teguran tertulis dan pemberhentian Pengurus Bank
yang selanjutnya Bank Indonesia menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota
mengangkat pengganti tetap dengan persetujuan Bank Indonesia. Contoh lain misalnya, dalam Pasal 57 ayat 5 PBI No.525PBI2003
disebutkan bahwa bagi Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang dengan sengaja tidak menaati ketentuan salah satunya Pasal 20 ayat 3
yaitu tentang larangan melakukan tugas sebagai Direksi atau Komisaris bagi calon pengurus bank yang belum mendapat persetujuan bank
Indonesia, dalam kegiatan operasional Bank dan atau kegiatan lain yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan kondisi keuangan
Bank, walaupun telah mendapat persetujuan dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota.
Sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran Pasal ini yaitu berdasarkan Pasal 49 ayat 2 huruf Undang-Undang Perbankan, berupa ancaman
pidana sekurang-kurangnya 3 tiga tahun dan paling lama 8 delapan tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp5.000.000.000,00 lima miliar
rupiah dan paling banyak Rp100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah,
Universitas Sumatera Utara
karena dianggap tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam Undang-
Undang ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku bagi bank.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN