Direksi Bank yang Dipersyaratkan Untuk Mengikuti Penilaian Kemampuan

BAB III PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENILAIAN

KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN DIREKSI DALAM INDUSTRI KEUANGAN BANK

A. Direksi Bank yang Dipersyaratkan Untuk Mengikuti Penilaian Kemampuan

Saat menjalankan perseroan, RUPS tidak dapat menjalankan sendiri kegiatannya, oleh karena itu ia membutuhkan pengurus untuk mengelola dan menjalankan perusahaan, sehingga diperlukan adanya direksi. Direksi berdasarkan Pasal 1 butir 5 UU PT adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroaan serta mewakili perseroaan, baik di dalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. 25 Ketentuan di atas dapat diketahui bahwa direksi di dalam perseroaan memiliki 2 dua fungsi, yaitu fungsi pengurusan manajemen dan fungsi Kewenangan menjalankan pengurusan tersebut menurut Pasal 92 ayat 2 UU PT harus sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat yaitu kebijakan yang antara lain didasarkan pada keahlian, peluang yang tersedia dan kelaziman dalam dunia usaha yang sejenis, dalam batas yang ditentukan dalam UU PT danatau anggaran dasar. 25 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 1 butir 5. Universitas Sumatera Utara perwakilan representasi. 26 1. Sesuai dengan kepentingan perseroan Batas-batas kewenangan direksi sehubungan dengan fungsi kepengurusan antara lain: Direksi tidak boleh menjalankan kepengurusan untuk kepentingan pribadi, namun harus dilakukan semata-mata untuk kepentingan perseroan. Kewenangan yang dijalankan tidak boleh mengandung benturan kepentingan conflict of interest, tidak mempergunakan kekayaan atau uang milik perseroan untuk kepentingan pribadi, tidak menahan atau mengambil sebagian keuntungan perseroaan kepentingan pribadi. 2. Harus sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan Direksi dalam menjalankan kewenangan pengurusan perseroan tidak boleh melampaui batas-batas maksud dan tujuan yang ditentukan dalam anggaran dasar. Hal tersebut diatur dalam Pasal 92 ayat 2 UU PT. 3. Harus sesuai dengan kebijakan yang dianggap tepat. Kebijakan tersebut antara lain berdasarkan pada keahlian skill, peluang yang tersedia available apportunity dan kebijakan yang diambil berdasarkan kelaziman dalam dunia usaha common business practice. Keahlian artinya direksi dalam melakukan pengurusan harus sesuai dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Peluang yang tersedia berarti tindakan pengurusan dilakukan sesuai dengan kesempatan yang menguntungkan sesuai dengan kondisi yang cocok atau waktu yang tepat. Selanjutnya, selain kebijakan yang diambil direksi dalam pengurusan perseroan berdasar keahlian dan peluang yang 26 Ridwan Khairandy, Perseroan Terbatas Jakarta: Total Media, hlm. 204. Universitas Sumatera Utara tersedia, juga harus bertitik tolak dari kelaziman dalam dunia usaha yang kualitasnya terbaik. Direksi bank yang dipersyaratkan untuk mengikuti penilaian kemampuan, antara lain : 27 1. Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan atau bidang keuangan; dan 2. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan bank yang sehat pemenuhan persyaratan pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan atau bidang keuangan bagi calon direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf b angka 2, tunduk pula pada Peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang mengatur bahwa mayoritas anggota direksi wajib berpengalaman dalam operasional bank sekurang- kurangnya 5 lima tahun sebagai pejabat eksekutif pada bank. B. Pihak yang berhak Memberikan Penilaian dalam Proses Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Direksi Bank Pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan meliputi: 1. Tim Penguji melakukan pengujian kepada calon direksi danatau Dewan Komisaris yang diajukan untuk dilakukan penilaian kemampuan dan kepatutan. 2. Pengujian sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan dengan wawancara. 3. Tim Penilai melakukan penilaian atas calon direksi danatau Dewan Komisaris berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh tim penguji. 27 Peraturan Bank Indonesia nomor: 525 PBI2003tentang Penilaian Kemampuan Dan KepatutanFit And Proper Test. Universitas Sumatera Utara Pihak terafiliasi pada bank adalah pihak yang mempunyai hubungan dengan kegiatan serta pengelolaan usaha jasa pelayan yang diberikan oleh Bank, dimana hubungan tersebut melalui cara menggabungkan dirinya pada Bank tersebut tetapi dengan tidak kehilangan identitasnya. 28 Hubungan ini bisa timbul karena adanya keterkaitan hubungan keluarga degan pihak tertentu, pengurusan maupun karena hubungan biasa seperti karyawan, atau karena hubungan kerja dalam rangka memberikan pelayanan jasanya kepada Bank. 29 1. Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi, atau kuasanya, pejabat, atau karyawan bank; Pasal 22 UU Perbankan telah mengatur secara jelas mengenai pihak terafiliasi pada Bank, antara lain: 2. Anggota pengurus, pengawas, pengelola, atau kuasanya, pejabat, atau karyawan bank, khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Pihak yang memberikan jasanya kepada Bank, antara lain, akuntan publik, penilai, konsultan hukum, dan konsultan lainnya; 4. Pihak yang menurut penilaian Bank Indonesia turut serta mempengaruhi pengelolaan bank, antara lain, pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus. Batasan pengertian komisaris dan direksi ditentukan berdasarkan bentuk hukum dari Bank tersebut. Apabila Bank berbentuk PT, maka pengertian komisaris dan direksi adalah sebagaimana dimaksud dalam UU PT. 28 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia,Bandung:Citra Aditya Bhakti,2000 hln. 238. 29 Ibid. Universitas Sumatera Utara Penilaian Kemampuan dan Kepatutan terhadap pihak-pihak antara lain sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang menjadi calon direksi atau pejabat eksekutif pada bank, yang terindikasi memiliki permasalahan integritas, kelayakan keuangan, reputasi keuangan danatau kompetensi 2. Pihak-pihak yang pada saat menjadi calon direksi pada suatu bank, ditengarai terlibat atau bertanggung jawab dalam permasalahan integritas, kelayakan keuangan, reputasi keuangan danatau kompetensi. 7. Pelaksana Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dilakukan setiap saat apabila berdasarkan bukti data dan informasi yang diperoleh dari hasil pengawasan maupun informasi lainnya. Bank Indonesia menetapkan hasil akhir uji kemampuan dan kepatutan menjadi dua predikat, yaitu lulus atau tidak lulus Pasal 32 PBI Nomor 1223PBI2010. Ketentuan ini berbeda dengan ketentuan sebelumnya PBI No. 525PBI2003 yang mencantumkan hasil akhir dengan predikat lulus bersyarat. Penetapan hasil akhir tersebut dilakukan berdasarkan tingkat keterlibatan pihakp-pihak yang diuji atas dasar peranan masing-masing pihak terhadap tindakan pelanggaran yang dilakukan yang dikategorikan menjadi angka 3 huruf B bagian III Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 138DPNP tanggal 28 Maret 2011: 1. Pelaku, yaitu a. Orang yang memerintahkan, menyuruh melakukan atau mengusulkan terjadinya perbuatan; Universitas Sumatera Utara b. Orang yang menyetujui, turut serta menyetujui atau menandatangani; c. Orang yang melakukan atau turut serta melakukan suatu perbuatan berdasarkan perintah, baik dengan atau tanpa tekanan dna yang bersangkutan patut mengetahui atau patut menduga bahwa perintah tersebut bertentangan dengan ketentuan yang berlaku; atau d. Orang yang melakukan suatu perbuatan karena adanya janji atau imbalan tertentu 2. Pelaku pembantu, yaitu orang yang karena melaksanakan tugas, jabatan danatau adanya suatu perintah dari pihak lain baik dengan atau tanpa tekanan, melakukan atau turut serta melakukan suatu perbuatan, dan yang bersangkutan patut mengetahui atau patut menduga bahwa perbuatan atau perintah yang dilakukan tersebut bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, namun yang bersangkutan telah berusaha untuk melakukan perbuatan atau perintah tersebut. Jangka waktu pengenaan larangan terhadap pihak yang tidak lulus akan berbeda lamanya tergantung pada kesalahan yang dibuat. Pasal 35 PBI 1223PBI2010 mengatur tentang jangka tersebut, khususnya bagi direksi dan dewan komisaris yaitu : a. Selama jangka waktu tiga tahun Apabila terbukti melakukan tindakan melanggar prinsip kehati-hatian dibidang perbankan dan asas-asas perbankan yang sehat terbukti tidak melaksanakan perintah Bank Indonesia untuk melakukan danatau tidak melakukan tindakan tertentu. Universitas Sumatera Utara a. Selama jangka waktu lima tahun Apabila terbukti melakukan tindakan menyembunyikan danatau mengaburkan pelanggaran dari suatu ketentuan atau kondisi keuangan danatau kondisi keuangan dan atau transaksi yang sebenarnya. b. Selama jangka waktu dua puluh tahun Apabila terbukti melakukan tindakan pidana tertentu yang telah diputus oleh pengadilan dan mempunyai kekuatan hukum tetap, terbukti menyebabkan bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya atau dapat membahayakan industri perbankan. Pihak-pihak yang mengikuti Penilaian Kemampuan dan Kepatutan meliputi : 30 1. Orang yang belum pernah menjadi anggota direksi bank, yang dicalonkan menjadi anggota direksi bank; 2. Orang yang sedang menjabat sebagai anggota direksi bank, yang dicalonkan menjadi anggota direksi pada bank lainnya; 3. Orang yang pernah menjabat sebagai anggota direksi bank yang dicalonkan menjadi anggota direksi pada bank yang sama atau pada bank lainnya; 4. Anggota direksi bank yang akan beralih jabatan menjadi direktur yang membawah fungsi kepatuhan pada bank yang sama; 5. Anggota direksi bank yang beralih jabatan menjadi anggota dewan komisaris pada bank yang sama; 30 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 138DPNP Universitas Sumatera Utara 6. Anggota direksi bank yang akan beralih jabatan kejabatan yang lebih tinggi pada bank yang sama; 7. Orang yang akan menjadi anggota direksi pada “bank hasil penggabungan” yang berasal dari “bank yang menggabungkan”; 8. Orang yang akan menjadi anggota direksi pada bank “bank hasil penggabungan” yang berasal dari “bank yang menerima penggabungan” surviving bank termasuk perpanjangan jabatan; 9. Orang yang akan menjadi anggota direksi “bank hasil peleburan” yang berasal dari bank yang melakukan peleburan; 10. Orang yang dicalonkan menjadi pemimpin kantor perwakilan bank asing; 11. Orang yang dicalonkan menjadi pimpinan kantor cabang bank asing

C. Hal-hal yang Harus Dipenuhi dalam Pelaksanaan Proses Penilaian Kemampuan dan Kepatutan

Dokumen yang terkait

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 46 95

Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan Dengan Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

5 79 130

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

8 98 57

SISTEM KOORDINASI ANTARA BANK INDONESIA DAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGAWASAN BANK SETELAH LAHIRNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

0 0 8

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 7

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 15

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 30

Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 2

BAB II STANDAR PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN DIREKSI DI INDUSTRI KEUANGAN BANK A. Pengaturan dan Pengawasan Bank oleh Otoritas Jasa Keuangan - Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Direksi Di Industri Keuangan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

0 0 19