Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis meliputi :

pada pertengahan fase luteal, yang akan mencerminkan sekresi estrogen oleh korpus luteum. Studi kateterisasi telah menunjukkan bahwa peningkatan kadar estradiol plasma pada fase pra-evolusi dan pertengahan fase luteal dari siklus. Kadar estradiol dalam darah berkisar 20 – 50 pgml dan estron 50 – 400 pgml. Pada awal siklus ovulasi, produksi estradiol akan menurun sampai titik terendah, tetapi karena pengaruh hormon FSH, estradiol akan mulai meningkat. Sebelum fase mid cycle, kadar estradiol di bawah 50 pgmL, tetapi akan terus meningkat sejalan dengan pematangan ovum. Estradiol akan mencapai puncaknya sebesar 250 – 500 pgml pada hari ke 13 – 15 siklus ovulasi. Pada fase luteal, kadar estrogen akan menurun sampai 125 pgml. Hormon estradiol dipengarhi oleh ritme sirkardian yaitu adanya variasi diurnal, salah satunya karena dipengaruhi kelenjar adrenal Speroff, Glass, Kase, 2010.. 2. Progesteron Kadar progesteron adalah rendah selama fase folikuler, kurang dari 1 ngml 3,8 nmoll dan kadar progesteron akan mencapai puncak yaitu antara 10-20 mg ml 32-64 nmol pada pertengahan fase luteal. Selama fase luteal, hampir semua progesteron dalam sirkulasi merupakan hasil sekresi langsung korpus luteum. Pengukuran kadar progesteron plasma banyak dimanfaatkan untuk memantau ovulasi. Kadar progesteron di atas 4-5 ngml 12,7-15.9 nmoll mengisyaratkan bahwa ovulasi telah terjadi. Perkembangan uterus yang sudah dipengaruhi hormon estrogen selanjutnya dipengaruhi progesteron yang dihasilkan korpus luteum menjadi stadium sekresi, yang mempersiapkan endometrium mencapai optimal. Kelenjar mensekresi zat yang berguna untuk makanan dan proteksi terhadap embrio yang akan berimplantasi. Pembuluh darah akan menjadi lebih panjang dan lebar Greenspan, Strewler, 2007. 3. Androgen Androgen merangsang pertumbuhan rambut di daerah aksila dan pubes serta mampu meningkatkan libido. Androgen terbentuk selama sintesis steroid di ovarium dan adrenal, sebagai pembakal estrogen. Androgen pada wanita dapat berakibat maskulinisasi, maka pembentukan yang berlebih akan menyebabkan gangguan yang berarti. Fase folikuler dan fase luteal kadar rata-rata testosteron plasma berkisar antara 0,2 ngmg- 0,4ngmg 0,69-1,39 nmoll dan sedikit meningkat pada fase pra-ovulasi Jacoeb et. al., 1994.