Deskripsi Lokasi Penelitian Hasil Analisis Data

Tabel 5.3. Distribusi Numerik Sampel Berdasarkan Kadar Gula Darah Variabel Mean Median Modus SD Minimal-Maksimal Kadar Gula Darah 107,33 106,00 96,00 14,69 70-156 Dari tabel 5.2 di atas terlihat lebih jelas rata – rata kadar gula darah adalah 107,33 mgdl, yang paling rendah 70 mgdl dan yang paling tinggi 156 mgdl, dengan standar deviasi 14,69. Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa rata – rata kadar gula darah pada mahasiswa angkatan 2012 FK USU yang mengalami premenstrual syndrome berkisar 107,33 mgdl. Tabel 5.4. Gambaran kadar gula darah pada mahasiswa FK USU angkatan 2012 yang mengalami premenstrual syndrome Kadar Gula Darah gdL Jumlah orang Persentase Rendah 49 81,7 Normal 9 15,0 Tinggi 2 3,3 Total 60 100 Dari jumlah keseluruhan tersebut, sebanyak 49 orang mempunyai kadar gula darah 120 yaitu sebanyak 81,7. Sedangkan 9 orang 15,0 lagi mempunyai kadar gula darah dalam batas normal120-130 gdl. Dan pasien yang kadar gula darahnya di atas 130 gdl sebanyak 2 orang 3,3.

5.3. Pembahasan

Pada mahasiswa yang termasuk dalam golongan dewasa muda, gejala – gejala yang timbul sebelum menstruasi dapat mengganggu aktivitas harinya. Pada penelitian ini dilakukan pengisian kuesioner untuk mendapatkan keluhan responden yang digunakan untuk menegakkan diagnosis premenstrual syndrome pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Stambuk 2012. Diagnosis premenstrual syndrome ditegakkan bila ditemukan 5 gejala sindroma dengan minimal terdapat 1 gejala mayor. Dari hasil pengisian kuesioner tersebut ditegakkan adanya premenstrual syndrome sebanyak 68 responden 24,37 dari 279 responden yang diteliti. Hasil penelitian ini lebih rendah dari hasil penelitian sebelumnya yang pernah diteliti di Fakultas Kedokteran Stambuk 2009 yaitu sebanyak 63,8 Salleh Nurul, 2012. Kemudian responden yang telah ditegakkan mengalami premenstrual syndrome, diukur kadar gula darahnya setelah 2-3 jam makan. Akan tetapi sebanyak 8 orang responden tidak bisa diukur kadar gula darahnya karena berbagai hal. Gambaran kadar gula darah pada responden yang mengalami premenstrual syndrome dapat dilihat pada tabel 5.4. Gambaran kadar gula darah menunjukkan bahwa responden yang mengalami premenstrual syndrome lebih banyak memiliki kadar gula darah yang rendah 120 mgdl yaitu sebanyak 49 orang 81,7. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa penyebab dari premenstrual syndrome ini diduga salah satunya adalah hipoglikemia. Selain itu, kepustakaan yang lain juga menyebutkan bahwa pada orang yang mengalami premenstrual syndrome, dapat mengganggu sensitivitas insulin sehingga menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin sehingga pada wanita yang mengalami sindrom ini memiliki kadar gula darah yang rendah. Penelitian yang sama dilakukan oleh Zarel et al 2013 pada mahasiswa School Medicine of Jahrom University of Medical Science sebanyak 30 orang kelompok PMS. Dari hasil penelitian diperoleh rata – rata kadar gula darah pada kelompok yang mengalami premenstrual syndrome adalah 62 -80 mgdl. Lebih lanjut dijelaskan bahwa insulin resistance pada kelompok yang premenstrual syndrome lebih rendah dari pada kelompok yang tidak mengalami premenstrual syndrome. Hal ini menegaskan bahwa gambaran kadar gula darah rendah pada kelompok responden yang mengalami ini erat kaitannya dengan sensitivitas insulin yang meningkat. Fakta – fakta ini menunjukkan bahwa kadar gula darah bisa menjadi faktor penyebab dari kejadian premenstrual syndrome pada dewasa muda dalam hal ini mahasiswa. Pada penelitian ini masih terdapat beberapa kelemahan karena penelitian ini kurang mewakili semua wanita usia produktif. Hal ini dikarenakan pada saat pembagian kuesioner penelitian, tidak semua calon responden mau mengisi data kuesioner. Pada saat pengambil data kadar gula darah juga didapati kesulitan dalam hal follow up sampel penelitian 7 – 10 hari menjelang menstruasi. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian ini didapatkan angka kejadian premenstrual syndrome adalah sebanyak 68 orang 24,37 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2. Berdasarkan penelitian ini juga didapat dari 60 sampel penelitian mahasiswa Fakultas Kedokteran ada 81,7 yang memiliki kadar gula darah yang rendah, 15,0 normal dan kadar gula darah yang tinggi sebesar 3,3

6.2. Saran

1. Kadar gula darah yang di bawah normal rendah sering tidak terdeteksi, jadi disarankan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk rutin memeriksa kadar gula darah, selain itu juga dimotivasi untuk konsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah untuk mencapai batas normal. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil sampel yang jauh lebih banyak, memilih jenis penelitian yang lain untuk melihat variasi hasil. 3. Penelitian selanjutkan diharapkan memperhitungkan faktor – faktor lain yang dapat menyebabkan bias dalam penelitian seperti riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.