Steroid ovarium Hubungan Kadar Gula Darah dengan Premenstrual Syndrome pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012

steroid di ovarium dan adrenal, sebagai pembakal estrogen. Androgen pada wanita dapat berakibat maskulinisasi, maka pembentukan yang berlebih akan menyebabkan gangguan yang berarti. Fase folikuler dan fase luteal kadar rata-rata testosteron plasma berkisar antara 0,2 ngmg- 0,4ngmg 0,69-1,39 nmoll dan sedikit meningkat pada fase pra-ovulasi Jacoeb et. al., 1994. Gambar 2.1. Siklus menstruasi ; hipofisis-hipotalamus, ovarium dan endometrium 2.2. Konsep Premenstrual Syndrome 2.2.1. Definisi Definisi paling sederhana dari premenstrual syndrome adalah berbagai gejala yang biasanya timbul 7 – 10 hari menjelang menstruasi haid Hendarto, 2011. Nama lain PMS adalah PreMenstrual Tension yang merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita Wijaya, 2008. Gejala yang paling sering dijumpai pada premenstrual syndrome adalah perut kembungpenuh, kecemasan atau ketegangan, nyeri payudara, mudah sedih, depresi, kelelahan, kekurangan energy, mudah marah, sulit berkonsentrasi, haus, perubahan nafsu makan, dan terjadi edema ekstremitas. Biasanya ini terjadi pada hari ke-7 sampai hari ke-10 sebelum terjadinya menstruasi. Gejala pasti dari individu kadang tidak relevan, diagnosis yang dibuat bersifat gejala subyektif yang terjadi secara siklik. Bagaimanapun, gejala tidak dapat dianggap sebagai suatu hal yang objektif, dikarenakan banyak gejala dari premenstrual syndrome yang telah dipaparkan dari waktu ke waktu oleh klinisi sebagai suatu perubahan perasaan yang terjadi di luar kendali Speroff, Glass, Kase, 2010 Meskipun angka pasti kejadian premenstrual syndrome PMS belum diketahui, kira-kira 75 wanita mengeluh mengalaminya. Kriteria yang digunakan untuk mendiagnosis PMS baru-baru ini telah dikembangkan dan ketika kriteria tersebut digunakan 3 - 8 dari wanita didiagnosa mengalami PMS. Wanita dengan PMS berat melaporkan bahwa PMS mengganggu kegiatan sehari- hari mereka, baik dari segi diri mereka sendiri, sosial dan pekerjaan mereka Deuster et.,al., 1999

2.2.2. Epidemiologi dan Premenstrual Syndrome

Insidensi atau angka kejadian dari premenstrual syndrome sekitar 80 . Studi epidemiologi menunjukkan kurang lebih 20 wanita usia reproduksi mengalami gejala premenstrual syndrome sedang sampai berat. Sekitar 3 – 8 memiliki gejala hingga parah yang disebut Premenstrual Dysphoric DisordesPMDD Freeman, 2003; Knaapen, Weisz, 2008. Dari data Depkes RI tahun 2007a, menunjukkan bahwa ditemukan 2,5 – 3 wanita usia reproduktif yang mengalami premenstrual syndrome tipe berat, sementara sekitar 40 wanita akan mengalami keluhan premenstrual syndrome dengan tingkat yang tidak terlalu parah.

2.2.3. Etiologi

Sampai saat ini, penyebab dari premenstrual syndrome belum bisa diketahui secara pasti oleh para ahli. Ada beberapa teori yang diduga menjadi penyebab premenstrual syndrome yaitu: Speroff, Glass, Kase, 2010 - Kadar progesteron yang rendah - Kadar estrogen yang tinggi - Perubahan dari rasio estrogen – progesteron - Peningkatan aktivitas adrenal - Peningkatan aktivitas aldosterone - Peningkatan aktivitas rennin-angiotensin - Endorphin endogen withdrawl - Hipoglikemia subklinis - Perubahan katekolamin - Respon terhadap prostaglandin - Defisiensi vitamin - Ekskresi prolaktin yang berlebihan

2.2.4. Gejala Klinis

Terdapat banyak gejala yang dihubungkan dengan sindrom premenstruasi namun gejala yang paling sering adalah gejala iritabilitas mudah tersinggung dan disforia perasaan sedih gejala mulai dirasakan 7- 10 hari menjelang menstruasi berupa gejala fisik maupun psikis yang mengganggu aktifitas sehari hari dan menghilang setelah menstruasi. Menurut American Standart Assocition – DSM IV menyebutkan bahwa gejala – gejala sindrom premenstruasi dapat meliputi gejala fisik dan psikis di jelaskan pada tabel. Tabel 2.1. Kriteria diagnostic menurut American College of Obstetricians and Gynecologist Patient reports one or more of the following affective and somatic symptomes during 5 days before menses in each of 3 prior menstrual cycles Affective Depression Angry outbursts Anxiety Irritability Confusion Social withdrawal Somatic Breast tenderness Abdominal bloating Headache Swelling of extremities Symptoms relived within 4 days of menses onset without recurrence until at least cycle day 13 Symptoms present in absence of any pharmacologic therapy, hormone ingestion or drug or alcohol abuse Symptoms occur reproducibly during 2 cycles of prospective recording Patient suffers from identifiable dysfunction in social or economic performance