Tabel 4.3 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 0.957. Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi dalam penelitian ini.
4. Hasil Uji Multikolinieritas
Pengujian bertujuan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel- variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF Variable Inflation Factor dan toleransi. Menurut Ghozali 2005:91, untuk melihat ada atau tidaknya
multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari:
a. nilai tolerance dan lawannya,
b. variance inflation factor VIF
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena
VIF=1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.01 atau sama dengan VIF10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF Constant -9.417 34.318
-.274 .785
CR .013
.051 .035
.259 .796
.656 1.525
ROA .530
1.200 .090
.441 .660
.282 3.545
ROE -.513
.536 -.349
-.956 .343
.088 9.372
EPS .005
.005 .173
1.030 .307
.417 2.398
DAR -.414
.760 -.099
-.546 .587
.359 2.785
DER .512
.229 .719
2.235 .029
.113 8.824
a. Dependent Variable: Perubahan_Saham
Sumber: Lampiran vii
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada satu pun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance
value lebih kecil dari 0,1. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil uji ini maka dapat disimpulkan bahwa semua
variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
C. Pengujian Hipotesis 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi adalah nilai Adjusted R
2
yang pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Current Ratio, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Earnings per Share EPS, Debt to Asset
Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap perubahan harga saham. “Adjusted R
2
dianggap lebih baik dari R
2
karena nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.” Ghozali, 2005.
Tabel 4.5 Adjusted R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.487
a
.238 .167
75.15238 a. Predictors: Constant, DER, ROA, CR, EPS, DAR, ROE
b. Dependent Variable: Perubahan_Saham Sumber: Lampiran viii
Besarnya Adjusted R
2
berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 0.167. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh
variabel Current Ratio CR, Debt to Asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, dan Earnings per Share
EPS terhadap perubahan harga saham adalah sebesar 16,7. Sedangkan sisanya
Universitas Sumatera Utara