Deskripsi Data Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dimana jumlah populasi penelitan ini berjumlah 37 emiten. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 emiten. Berikut ini merupakan statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 72 1.00 809.78 300.7674 214.77282 ROA 72 .48 56.76 14.5682 13.98815 ROE 72 .66 449.09 31.1507 56.07964 EPS 72 2.55 16158.42 1282.4149 2841.01022 DAR 72 7.00 89.00 40.4167 19.59646 DER 72 8.00 844.00 93.1806 115.74563 Perubahan_Saham 72 -75.00 329.00 23.6806 82.35441 Valid N listwise 72 Sumber: lampiran iii Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel Current Ratio CR memiliki nilai minimum -1, nilai maksimum 809.78, nilai mean nilai rata-rata 300,77, dan standar deviasi simpangan baku 214.772. Variabel Return on Asset ROA memiliki nilai minimum 0.48, nilai maksimum 56.76, dan mean nilai Universitas Sumatera Utara rata-rata 14.57, dan standar deviasi simpangan baku 13.97 . Variabel Return on Equity ROE memiliki nilai minimum 0.66 , nilai maksimum 449.09, mean nilai rata-rata 31.15 dan standar deviasi simpangan baku 56.07 . Variabel Earnings per Share EPS memiliki nilai minimum Rp 2.55, nilai maksimum Rp 16158.42, nilai rata-rata 1282.41, dan standar deviasi simpangan baku 2841.01.Variabel Debt to Asset ratio DAR memiliki nilai minimum 7, nilai maksimum 89, nilai rata- rata mean 40.41, dan standar deviasi simpangan baku 19.59. variabel Debt to Equity ratio DER memiliki nilai minimum 8, nilai maksimum 844, rata-rata mean 93.18, dan standar deviasi 115.74. Variabel perubahan harga saham memiliki nilai minimum -75, nilai maksimum 329, nilai rata-rata mean 93.1806, dan standar deviasi simpangan baku 82.35.

B. Pengujian Asumsi Klasik

Analisa dilakukan dengan metode analisa regresi berganda. Sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskesdastisitas, dan autokorelasi. Menurut Ghozali 2005:123, asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah :  berdistribusi normal,  non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna,  non-autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi, Universitas Sumatera Utara  homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah konstan atau sama.

1. Hasil Uji Normalitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Adapun uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan statistik.

a. Analisis Grafik

Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal. Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Uji Normalitas Sumber: Lampiran iv Gambar 4.2 Uji Normalitas Sumber: Lampiran iv Universitas Sumatera Utara Dengan melihat tampilan grafik histogram, kita dapat melihat bahwa gambarnya telah berbentuk lonceng dan tidak menceng ke kiri dan ke kanan yang menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Pada grafik P-P Plot terlihat titik-titik menyebar di sepanjang garis diagonal. b. Uji Statistik Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan jika tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 72 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 71.90684790 Most Extreme Differences Absolute .143 Positive .143 Negative -.073 Kolmogorov-Smirnov Z 1.218 Asymp. Sig. 2-tailed .103 a. Test distribution is Normal. Sumber: Lampiran iv Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0.103. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis karena 0.103 0,05.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Menurut Ghozali 2005:105, uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedasitas adalah dengan melihat grafik scatterplott yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS 16. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali 2005:105 adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di bawah angka 0 dan y, maka tidak heterokedasitas. Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi heteroskesdastisitas. GaGa mbar 4.3 Uji Heteroskedastisitas scatterplot Sumber: Lampiran v Pada gambar 4.3 tentang grafik scatterplot di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3. Hasil Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,, b. angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, c. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .487 a .238 .167 75.15238 .957 a. Predictors: Constant, DER, ROA, CR, EPS, DAR, ROE b. Dependent Variable: Perubahan_Saham Sumber: Lampiran vi Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 0.957. Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4. Hasil Uji Multikolinieritas

Pengujian bertujuan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel- variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF Variable Inflation Factor dan toleransi. Menurut Ghozali 2005:91, untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari: a. nilai tolerance dan lawannya, b. variance inflation factor VIF Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF=1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.01 atau sama dengan VIF10. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant -9.417 34.318 -.274 .785 CR .013 .051 .035 .259 .796 .656 1.525 ROA .530 1.200 .090 .441 .660 .282 3.545 ROE -.513 .536 -.349 -.956 .343 .088 9.372 EPS .005 .005 .173 1.030 .307 .417 2.398 DAR -.414 .760 -.099 -.546 .587 .359 2.785 DER .512 .229 .719 2.235 .029 .113 8.824 a. Dependent Variable: Perubahan_Saham Sumber: Lampiran vii Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada satu pun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,1. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil uji ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara

C. Pengujian Hipotesis 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi adalah nilai Adjusted R 2 yang pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Current Ratio, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Earnings per Share EPS, Debt to Asset Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap perubahan harga saham. “Adjusted R 2 dianggap lebih baik dari R 2 karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.” Ghozali, 2005. Tabel 4.5 Adjusted R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .487 a .238 .167 75.15238 a. Predictors: Constant, DER, ROA, CR, EPS, DAR, ROE b. Dependent Variable: Perubahan_Saham Sumber: Lampiran viii Besarnya Adjusted R 2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh sebesar 0.167. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel Current Ratio CR, Debt to Asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, dan Earnings per Share EPS terhadap perubahan harga saham adalah sebesar 16,7. Sedangkan sisanya Universitas Sumatera Utara sebesar 83,3 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji F

Signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-tabel dan F-hitung. Selain itu akan diihat nilai signifikansi sig, dimana jika nilai sig di bawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji hubungan regresi antar variabel dependen dengan seperangkat variabel independen. Hipotesa untuk uji F adalah sebagai berikut: H : Tidak ada pengaruh antara variabel current ratio CR, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE, dan earnings per share EPS secara bersamaan terhadap perubahan harga saham, H a : Ada pengaruh antara variabel current ratio CR, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE, dan earnings per share EPS secara bersamaan terhadap perubahan harga saham. Berdasarkan Uji F maka dapat diambil kesimpulan: a. bila nilai P-value dari F ≥ α = 5 maka H o = diterima dan Ha = ditolak, artinya secara serempak semua variabel independen Xi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, Universitas Sumatera Utara b. jika nilai P-value dari F α = 5 maka Ho= ditolak dan Ha= diterima, artinya secara serempak semua variabel independen Xi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.6 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 114427.424 6 19071.237 3.377 .006 a Residual 367112.229 65 5647.880 Total 481539.653 71 a. Predictors: Constant, DER, ROA, CR, EPS, DAR, ROE b. Dependent Variable: Perubahan Saham Sumber: Lampiran viii Dari hasil pengujian tersebut secara keseluruhan dapat diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6 bahwa nila P-value dari F atau tingkat signifikasi adalah sebesar 0.006 α = 5. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H o ditolak Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara current ratio CR, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE dan earnings per share EPS terhadap perubahan harga saham. Universitas Sumatera Utara

3. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut: H :b 1 ,b 2 ,b 3, b 4 = 0, artinya current ratio CR, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE, dan earnings per share EPS secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H a : b 1 ,b 2 ,b 3, b 4 = o, artinya current ratio CR, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE dan earnings per share EPS secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai p- value dari t dengan α. Kesimpulan yang dapat diambil dari uji t ini adalah: a bila nilai P value dari t masing-masing variabel independen ≥ α = 5, maka Ho: bi = 0 diterima dan Ha: bi ≠ 0 ditolak, artinya secara individual variabel independen Xi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, b sebaliknya bila P value dari t masing-masing var iabel independen α maka Ho: bi = 0 ditolak dan Ha: bi ≠ 0 diterima, artinya secara individual masing-masing Universitas Sumatera Utara variabel independen Xi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen . Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9.417 34.318 .274 .785 CR .013 .051 .035 .259 .796 ROA .530 1.200 .090 .441 .660 ROE .513 .536 -.349 .956 .343 EPS .005 .005 .173 1.030 .307 DAR -.414 .760 -.099 -.546 .587 DER .512 .229 .719 2.235 .029 a. Dependent Variable: Perubahan_Saham Sumber: Lampiran viii Dari tabel 4.7 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda Y= 9.417+0.013 CR+ 0.530 ROA+0.51 ROE+ 0.005 EPS -0.414DAR + 0.512 DER Keterangan:

a. Nilai konstanta adalah 9.417 current ratio CR, debt to asset ratio DAR,

debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE dan earnings per share EPS bernilai 0, maka harga saham akan meningkat sebesar 9.417.

b. Nilai koefisien current ratio CR adalah 0.013 artinya setiap kenaikan

current ratio CR akan meningkatkan perubahan saham sebesar 0.013. Universitas Sumatera Utara

c. Nilai koefisien return on asset ROA adalah 0.530 artinya setiap kenaikan

return on asset ROA akan meningkatkan harga saham sebesar 0.530.

d. Nilai koefisien return on equity ROE adalah 0.51 artinya setiap kenaikan

return on equity ROE akan meningkatkan harga saham sebesar 0.51.

e. Nilai koefisien earnings per share EPS adalah 0.005 artinya setiap kenaikan

nilai earnings per share EPS akan meningkatkan harga saham sebesar 0.005.

f. Nilai koefisien debt to asset ratio DER adalah -0.414 artinya setiap

kenaikan return on equity ROE akan mengurangi harga saham sebesar 0.414.

g. Nilai koefisien debt to equity ratio DER adalah 0.512 artinya setiap

kenaikan nilai earnings per share EPS akan meningkatkan harga saham sebesar 0.512. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9.417 34.318 .274 .785 CR .013 .051 .035 .259 .796 ROA .530 1.200 .090 .441 .660 ROE .513 .536 -.349 .956 .343 EPS .005 .005 .173 1.030 .041 DAR -.414 .760 .099 .546 .587 DER .512 .229 .719 2.235 .029 a. Dependent Variable: Perubahan_Saham Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengujian di atas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu per satu parsial. a. Pengaruh Current Ratio CR terhadap tingkat perubahan harga saham Hasil analisis uji t untuk variabel current ratio CR menunjukkan nilai t sebesar 0.259 dengan signifikansi sebesar 0.796, signifikansi t lebih besar dari 0.05 P 0.05. Hal ini berarti bahwa current ratio CR secara parsial tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Pengaruh Return on Asset ROA terhadap tingkat perubahan harga saham Hasil analisis uji t untuk variabel return on asset ROA menunjukkan nilai t sebesar 0.441 dengan signifikansi sebesar 0.660, signifikansi t lebih besar dari 0.05 P 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel return on asset ROA secara parsial tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko 2008, Susi dan Setiawan 2003 dan Sasongko dan Wulandari 2003, c. Pengaruh Return on Equity ROE terhadap tingkat perubahan harga saham. Hasil analisis uji t untuk variabel Return on equity ROE menunjukkan nilai t sebesar 0.956 dengan signifikansi sebesar 0.343, signifikansi t lebih besar dari 0.05 P 0.05. Hal ini berarti bahwa Return on Equity ROE secara parsial tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko 2008 serta Susi dan Setiawan 2003. d. Pengaruh Earnings per Share EPS terhadap perubahan harga saham Hasil analisis uji t untuk variabel earnings per share EPS menunjukkan nilai t sebesar 1.030 dengan signifikansi sebesar 0.041, signifikansi t lebih kecil dari 0.05 P 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel earnings per share EPS secara parsial berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aziz 2005, Handoko 2008 serta Sasongko dan Wulandari 2003. Penelitian ini tidak sejalan dengan Susi dan Setiawan 2003. e. Pengaruh Pengaruh Debt to Asset Ratio DAR terhadap perubahan harga saham Hasil analisis uji t untuk variabel debt to asset ratio DAR menunjukkan nilai t sebesar 0.546 dengan signifikansi sebesar 0.587, signifikansi t lebih besar dari 0.05 P 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel debt to asset ratio DAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. f. Pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap perubahan harga saham Hasil analisis uji t untuk variabel debt to equity ratio DER menunjukkan nilai t sebesar 0.512 dengan signifikansi sebesar 0.029, signifikansi t lebih kecil dari 0.05 P 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel debt to equity ratio Universitas Sumatera Utara DER secara parsial berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio CR, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE dan earnings per share EPS dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel current ratio CR, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE, dan earnings per share EPS berpengaruh terhadap perubahan harga saham baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 37 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 24 sampel dengan 72 amatan. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik normalitas,heteroskedastisitas,autokorelasi,dan multikolineritas dan uji hipotesis uji t, uji F dan uji determinasi. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted R Square adalah 0.167 hal ini berarti bahwa besarnya pengaruh variabel current ratio CR, Universitas Sumatera Utara debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE dan earnings per share EPS terhadap perubahan harga saham adalah sebesar 16,7. Sedangkan sisanya sebesar 83,3 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan current ratio CR, debt to asset ratio DAR, debt to equity ratio DER, return on asset ROA, return on equity ROE, dan earnings per share EPS berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh debt to equity ratio DER dan earnings per share EPS yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Penelitian mengenai EPS ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aziz 2005, Handoko 2008 serta Sasongko dan Wulandari 2003. Penelitian ini tidak sejalan dengan Susi dan Setiawan 2003. Current Ratio CR tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Debt to Asset Ratio DAR berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Return on Asset ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Penelitian mengenai ROA ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko 2008, Susi dan Setiawan 2003 dan Sasongko dan Wulandari 2003, Return on Equity ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Penelitian mengenai ROE ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko 2008 serta Susi dan Setiawan 2003. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Current Ratio CR, Debt to Asset Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Return on Asset ROA, Return on Equity ROE dan Earnings per Share EPS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. 2. Current ratio CR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. 3. Debt to Asset ratio DAR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. 4. Debt to Equity Ratio DER secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. 5. Return on Asset ROA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko 2008, Susi dan Setiawan 2003 dan Sasongko dan Wulandari 2003. 6. Return on Equity ROE secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko 2008 serta Susi dan Setiawan 2003, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 87

Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 24 112

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 12 11

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 2 15

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 26

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2006-2010 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 12

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 25

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17