Defenisi Operasional KERANGKA PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional pendekatan silang yaitu dengan menggabungkan variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur dalam waktu yang bersamaan Notoatmojo, 2002.

2. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan di puskesmas Medan Deli kecamatan Medan Deli sebanyak 131 orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan sebanyak 44 orang, yang memiliki riwayat mendapat ASI Eksklusif pada umur 0- 6 bulan 22 orang dan yang mendapat MP-ASI pada 0-6 bulan 22 orang di puskesmas Medan Deli kecamatan Medan Deli. Untuk menghitung sampel bayi yang diberi MP-ASI peneliti menggunakan rumus sampel menurut Arikunto 2006 yaitu: Menurut survei awal peneliti jumlah bayi yang diberi MP-ASI adalah 109 orang. Maka jumlah sampel adalah : Peneliti menggunakan rumus sampel ini karena keterbatasan waktu, dana dan lokasi penelitian yang cukup luas dan jauh. Dan teknik ini sudah cukup mewakili populasi dan proporsional dengan jumlah sampel bayi yang diberi ASI Eksklusif. Teknik yang digunakan untuk menentukan responden sampel bayi yang diberi ASI Eksklusif dan diberi MP-ASI adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau kriteria tertentu Hidayat, 2009. Adapun kriteria menjadi sampel dapat dilihat dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Yang termasuk kriteria inklusi adalah : 1. Bayi dengan umur 6-12 bulan yang memiliki riwayat mendapat ASI Eksklusif maupun tidak pada usia 0-6 bulan. 2. Bertempat tinggal di Kecamatan Medan Deli. 3. Bayi dalam keadaan sehat dan tidak memiliki riwayat prematur BBLR. 4. Memiliki Kartu Menuju Sehat KMS. Sedangkan yang termasuk kriteria eksklusi adalah : 1. Bayi yang sedang menderita penyakit tertentu dan membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit atau puskesmas. 2. Bayi atau orang tua yang baru pertama kali ke posyandu dan tidak memiliki KMS.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA Perbedaan Pertumbuhan Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Susu Formula Di Kecamatan Ngawi.

0 2 14

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA Perbedaan Pertumbuhan Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Susu Formula Di Kecamatan Ngawi.

0 2 11

Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Diberi ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tembung Kota Medan Tahun 2016

0 0 17

Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Diberi ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tembung Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Diberi ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tembung Kota Medan Tahun 2016

0 0 14

Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Diberi ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tembung Kota Medan Tahun 2016

0 0 26

Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Diberi ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tembung Kota Medan Tahun 2016

0 0 3

Perbedaan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Diberi ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tembung Kota Medan Tahun 2016

0 2 16

PERBEDAAN PERTAMBAHAN PANJANG BADAN BAYI USIA 4 - 6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN SUSU FORMULA

0 0 44

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI USIA 6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN ASI TIDAK EKSKLUSIF DI KELURAHAN BUMIJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS YOGYAKARTA

0 0 15