Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pendidikan seks pada remaja di SMK Prayatna-1 Medan. b. Untuk mengetahui perilaku seksual pada remaja di SMK Prayatna-1 Medan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat antara lain : 1. Pelayanan Kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai intervensi dalam melaksanakan asuhan kebidanan, menentukan pembinaan, pengembangan pengetahuan tentang hubungan pendidikan seks dengan perilaku seksual pada remaja. 2. Pendidikan kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan mahasiswa kebidanan terutama tentang hubungan pendidikan seks dengan perilaku seksual pada remaja. 3. Tempat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi remaja yang sedang menjalani pendidikan di SMK Prayatna-1 Medan BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Seks

Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran orang tua yang sangat dituntut lebih dominan untuk memperkenalkan sesuai dengan usia dan perkembangan anak hingga beranjak dewasa. Memberikan pengetahuan pada remaja tentang resiko seks bebas, baik secara psikologis maupun emosional, serta sosial, juga akan dapat membantu agar terhindar dari pelanggaran norma yang berlaku Ahmad, 2010, ¶ 5. Pendidikan seks merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi, sehingga ruang lingkup pendidikan kesehatan reproduksi lebih luas dan lebih difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan seks BKKBN, 2009: 3. Menurut BKKBN 2008: 10 seks berarti jenis kelamin, yaitu suatu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan, sedangkan seksual berarti yang ada hubungannya dengan seks atau yang muncul dari seks. Para remaja memperoleh informasi mengenai seks dan seksualitas dari berbagai sumber, termasuk dari teman sebaya, lewat media massa baik cetak maupun elektronik termasuk didalamnya iklan, buku ataupun situs internet yang khusus menyediakan informasi tentang seks Faturrahman, 2010, ¶ 3. Ketidakpekaan orang tua dan pendidik terhadap kondisi remaja menyebabkan remaja sering terjatuh pada kegiatan tuna susila, karena remaja canggung dan enggan