Rapat Anggota Undang-Undang Perkoperasian menyebutkan bahwa terdapat 3 perangkat

E. Perangkat Organisasi Koperasi

Koperasi adalah merupakan suatu badan hukum dan subyek hukum yang diakui di Indonesia. Namun sebagai suatu subyek hukum, Koperasi merupakan suatu subyek hukum yang abstrak dalam artian keberadaannya merupakan bentukan atau rekayasa dari manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Oleh karena Koperasi adalah merupakan subyek hukum abstrak, maka untuk melaksanakanmenjalankan kegiatan usahanya atau untuk mengelola jalannya Koperasi, perlu kehadiran subyek hukum manusia atau orang person. Mereka ini disebut sebagai perangkat organisasi Koperasi. 83 Perangkat organisasi Koperasi memiliki peranan yang penting dalam menjalankan usaha dan tumbuh berkembangnya suatu Koperasi. Mengingat Koperasi bukanlah organisasi yang mengandalkan keberadaan modal sebagai pilar utama, maka kerja keras dan tanggung jawab perangkat organisasi Koperasi inilah yang menjadi pilar bagi sebuah Koperasi. Selain akan menentukan tujuan yang hendak dicapai, alat perlengkapan organisasi Koperasi juga merupakan alat yang akan menentukan cara mencapai tujuan serta tercapai atau tidaknya tujuan itu. 84

1. Rapat Anggota Undang-Undang Perkoperasian menyebutkan bahwa terdapat 3 perangkat

organisasi Koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam struktur kehidupan Koperasi, dan merupakan perwujudan kehendak dari para anggota Koperasi untuk membicarakan segala sesuatu menyangkut kehidupan 83 Ibid, hal. 81. 84 Sonny Sumarsono, Manajemen Koperasi Teori dan Praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003, hal. 26. Universitas Sumatera Utara serta pelaksanaan Koperasi. Meskipun sebagai pemegang kekuasaan tertinggi namun bukan berarti kekuasaan Rapat Anggota bersifat tak terbatas. Kekuasaan suatu Rapat Anggota tetap ada batasannya yaitu prinsip-prinsip Koperasi yang dianut serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga bila Rapat Anggota memutuskan suatu hal yang melanggar kedua hal tersebut, maka keputusan Rapat Anggota dianggap tidak sah dan gugur. Dalam Rapat Anggota Koperasi ini, para anggota Koperasi bebas untuk berbicara, memberikan usul, pandangan dan tanggapan atau saran untuk kebaikan jalannya kehidupan Koperasi. Rapat Anggota juga berhak untuk meminta keterangan serta pertanggungjawaban dari pengurus dan pengawas mengenai pelaksanaan tugasnya. Keputusan Rapat Anggota sedapat mungkin diambil berdasarkan permusyawaratan, atau terkenal dengan istilah musyawarah untuk mufakat. Namun bila tidak juga tercapai, diputuskan dengan suara terbanyak. 111 Ini berarti Koperasi sangat menjunjung tinggi musyawarah yang merupakan perwujudan dari asas kekeluargaan yang dianut oleh Koperasi. Sedangkan pengambilan suara terbanyak hanyalah merupakan suatu pengecualian saja. Tentang hak suara dalam Rapat Anggota umumnya berlaku satu anggota satu suara dan bahwa hak suara tersebut pada dasarnya tidak boleh diwakilkan no voting by proxy. 85 85 Sumarsono, Op. cit., hal. 31. Rapat Anggota Koperasi Indonesia karena sifatnya terlalu penting, maka tidak dibenarkan adanya anggota-anggota yang mewakilkan dirinya kepada orang lain, jelas dalam hal ini demokrasi yang murni sangat dijunjung tinggi. Salah satu alasan mengapa hak suara dalam Koperasi tidak dapat diwakilkan adalah untuk mendorong para anggota menghadiri Rapat Anggota Universitas Sumatera Utara yang juga berarti bahwa mereka turut berpartisipasi secara aktif terhadap pengelolaan Koperasi meskipun secara tidak langsung. Sebagai kekuasaan tertinggi dalam Koperasi, Rapat Anggota tentu saja memiliki tugas dan fungsi yang penting bagi suatu Koperasi. Pasal 23 Undang-Undang Perkoperasian menentukan bahwa Rapat Anggota berhak untuk menetapkan: a. Anggaran Dasar; b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi manajemen, dan usaha Koperasi; c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas; d. Rencana kerja, rencana anggaran dan pendapatan belanja Koperasi, serta pengesahan laporan keuangan; e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya; f. Pembagian Sisa Hasil Usaha; g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi. Pada dasarnya Undang-Undang Perkoperasian menentukan bahwa Rapat Anggota diadakan paling sedikit satu kali dalam setahun. Namun jika keadaan mengharuskan diadakan rapat khusus atau rapat istimewa di luar Rapat Anggota tahunan tersebut, demi kepentingan bersama dalam Koperasi hal tersebut dapat dilaksanakan. 86 a. Rapat Anggota biasa, adalah Rapat Anggota tahunan dengan tujuan untuk mengesahkan pertanggungjawaban pengurus. Batas waktu penyelenggaraan Rapat Anggota tahunan ini yaitu paling lambat enam Sehingga Rapat Anggota Koperasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 86 Hadhikusuma, Op. cit., hal. 82. Universitas Sumatera Utara bulan setelah tahun buku lampau, namun demikian dalam pelaksanaannya diusahakan secepatnya. b. Rapat Anggota luar biasa, adalah Rapat Anggota yang diadakan apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota. Rapat Anggota luar biasa ini dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota Koperasi atau atas keputusan pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar. 87

2. Pengurus