anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.
3 Hadits Rasulullah SAW :
Hadits Riwayat Al Bazaar: Bahwa Nabi SAW pernah ditanya: Mata pencaharian apa yang paling baik?. Nabi menjawab:
Seorang pekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mulus dan bersih.
c. Kead ilan
Dasar hukumnya antara lain : Q.S. Al Israa 17 : 16-35
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya
menta`ati Allah tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan ketentuan
Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. An-Nisaa 4: 160-161
Berikanlah maskawin mahar kepada wanita yang kamu nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan
kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah ambillah pemberian itu sebagai makanan yang sedap lagi
baik akibatnya. Q.S. Al-Anam 6 : 162
Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
d. Keb ersamaan dan Tolong Menolon g
Dasar hukumnya antara lain : Q.S. Al-Asr 103
Universitas Sumatera Utara
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran”. Al-Araf 10
“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu sumber
penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”. Al-Baqarah: 212
“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman.
Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nya tanpa batas”.
Adapun bentuk
,
nyata prinsip-prinsip perbankan syariah tersebut di atas diwujudkan dalam bentuk-bentuk usaha berikut ini :
133
a. Al Wadiah
Yaitu perjanjian antara pemilik barang termasuk uang dengan penyimpan termasuk bank dimana pihak penyimpan bersedia untuk menyimpan dan
menjaga keselamatan barang dan atau uang yang dititipkan kepadanya. Jadi al-wadiah ini merupakan titipan murni yang dipercayakan oleh pemiliknya.
Semua manfat dan keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan barang tersebut menjadi hak penyimpan. Dasar hukum Al-wadiah adalah: Q.S. Baqarah: 238 dan
Q.S. An-Nisa: 58
b. Al-Mudharabah