Pendidikan Kesehatan Persepsi Pasien Terhadap Peran Bidan Dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Primigravida Dan Multigravida Trimester III Tentang Nyeri Persalinan Di BPS Kecamatan Medan Area

baik bagi kesehatan ibu sendiri maupun janinnya ; b faktor-faktor pemungkin. Pendidikan kesehatan dilakukan dengan memberikan bimbingan, pelatihan, dan bantuan teknis lainnya yang dibutuhkan. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi individu, keluarga, dan masyarakat misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poloklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta. Fasilitas-fasilitas ini pada hakekatnya dapat mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan ; c faktor-faktor penguat. Pemberian pendidikan kesehatan terlebih dahulu ditujukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan. Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku dari tokoh masyarakat toma, tokoh agama toga, termasuk para petugas kesehatan dokter, bidan, perawat yang dianggap sebagai tauladan dalam bidang kesehatan. Untuk berperilaku sehat, masyarakat bukan hanya memerlukan pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan juga contoh perilaku acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, terlebih petugas kesehatan.

D. Konsep Nyeri Persalinan

Latar belakang timbulnya nyeri dalam persalinan sejak zaman dahulu sudah menjadi pokok pembicaraan di antara wanita, maka banyak calon ibu menghadapi kehamilan dan kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas. Tidaklah mudah untuk menghilangkan rasa takut yang sudah berakar dalam itu, akan tetapi pada saat inilah bidan dapat membantu para wanita tersebut. Perubahan psikologis keseluruhan wanita yang sedang mengalami persalinan sangat bervariasi, tergantung pada persiapan dan bimbingan yang ia terima selama hamil. Pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan, hendaknya seorang bidan harus mampu meyakinkan calon ibu bahwa kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal dan wajar. 1. Etiologi Nyeri Persalinan Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Rasa nyeri muncul akibat adanya respons psikis dan refleks fisik. Nyeri pada persalinan menimbulkan gejala-gejala yang dapat dikenali. Ketegangan emosi akibat rasa cemas dan takut dapat menginduksi ketakutan, sehingga timbul kecemasan yang berakhir dengan kepanikan yang memperberat persepsi nyeri dalam persalinan. Selain itu, keletihan dan kurang tidur dapat juga memperparah nyeri Bobak, 2004, hal.254. Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibandingkan suatu penyakit manapun Suddart dan Brunner, 2001, hal.212. Nyeri adalah rasa tidak nyaman akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus. Ada studi-studi yang mendukung teori bahwa persalinan adalah akibat adanya dilatasi serviks, segmen bawah rahim, adanya tahanan yang berlawanan, tarikan serta perlukaan pada jaringan otot-otot maupun ligamen-ligamen yang menopang struktur diatasnya. Teori tersebut dapat dijelaskan dengan pendapat Bonica Mc. Donald melalui faktor- faktor berikut diantaranya a regangan dari otot-otot halus memberikan rangsangan pada nyeri visceral, b intensitas dan lamanya nyeri berhubungan dengan munculnya tekanan intrauterin, yang berpengaruh pada dilatasi dari struktur tersebut, c saat serviks diperlebar secara cepat pada perempuan yang tidak bersalin, misalnya pada saat dilakukan tindakan kuret, mereka akan mengalami nyeri seperti yang dialami ibu bersalin Asrinah, et al. 2010, hal.30. 2. Mekanisme Nyeri Persalinan Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan Wall Mellzack. Skor tersebut lebih tinggi dibandingkan sindrom nyeri klinik seperti nyeri punggung yang kronik, nyeri akibat kanker, nyeri tungkai, dan lainnya. Rasa nyeri persalinan disebabkan oleh kombinasi peregangan segmen bawah rahim dan iskemia otot-otot rahim. Dengan peningkatan kekuatan kontraksi, serviks akan tertarik. Kontraksi yang kuat ini juga membatasi pengaliran oksigen pada otot-otot rahim sehingga terjadi nyeri iskemik. Keadaan ini diakibatkan oleh kelelahan ditambah lagi dengan kecemasan yang selanjutnya akan menimbulkan ketegangan, menghalangi relaksasi bagian tubuh lainnya dan mungkin pula menyebabkan exhaustion kehabisan tenaga Asrinah, et al. 2010, hal.31. 3. Faktor-Fator yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan Salah satu kebutuhan wanita dalam proses persalinan adalah keringanan rasa nyeri. Persepsi nyeri merupakan keadaan yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa sakit yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : a rasa takut atau kecemasan yang meningkatkan respon individual terhadap nyeri. Rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui, rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses persalinan tanpa pendamping dan rasa takut atas kegagalan persalinan dapat meningkatkan kecemasan. Pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan; b kepribadian ibu yang berperan penting terhadap nyeri, ibu yang secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi stres dibanding wanita yang rileks dan