BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Pada penelitian ini, kerangka konsep tentang hubungan obesitas sentral dengan penyakit jantung koroner akan diuraikan:
Gambar 3.1: Kerangka Konsep Penelitian
Pola makan Faktor Genetik
Faktor Lingkungan
Faktor Psikis
Ketidakseimba ngan asupan
makanan Kelebihan zat
gizi gizi lebih Obesitas
Pengaruh emosi
Makanan tinggi kalori
makanan ringan dan
makanan cepat saji
Kurang beraktivitas
Sejarah obesitas dalam
keluarga
OBESITAS SENTRAL
Variabel Independen
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Variabel Dependen
Universitas Sumatera Utara
3.2 Definisi Operasional 1.Variabel Independen : Obesitas Sentral
Definisi Operasional : Bagi laki-laki dikatakan mengalami obesitas sentral apabila WHR 0,95.
Alat Ukur : Pita pengukur cm. Cara Ukur : Pengukuran waist-to-hip ratio WHR yaitu perkiraan
yang membandingkan pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul. Bagi pengukuran lingkar pinggang x
cm pita pengukur diletakkan pada titik pertengahan antara tulang iga terbawah dan krista iliaka pada garis
mid-axillary. Bagi lingkar panggul y cm pula, pengukuran dilakukan pada bagian terlebar mengelilingi
trokanter mayor. Hasil Ukur : Bagi laki-laki, WHR yang normal adalah 0,95. Hasil
dikelompokan kepada dua yaitu obesitas sentral WHR0,95 dan non obesitas sentralWHR0,95
Skala Ukur : Data Nominal Dikotom.
2. Variabel Dependen : Penyakit Jantung Koroner PJK. Definisi Opersional : Pasien laki-laki yang telah didiagnosa sebagai penderita
PJK dan bukan penderita PJK di Poliklinik Kardiologi RSUP. H. Adam Malik.
Alat Ukur : Rekam Medis. Cara Ukur : Pengamatan, dimana pasien yang memenuhi kriteria
penelitian diambil. Hasil Ukur : PJK termasuk angina stabil, angina tidak stabil dan
miokard akut. Hasil dikelompokan kepada dua yaitu PJK dan bukan PJK.
Skala Ukur : Data Nominal Dikotom.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Hipotesis
Ada hubungan antara obesitas sentral dengan PJK pada pasien laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN