2.2.2 Faktor-faktor Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Beberapa faktor yang menentukan sama ada seseorang itu berisiko terhadap terjadinya PJK tidak dapat dimodifikasi. Ini termasuk, usia, jenis kelamin yaitu
laki-laki dan juga riwayat keluarga yang mempunyai penyakit jantung koroner Beers, 2004. Terjadinya PJK sebagian besar pada pasien disebabkan adanya
penyumbatan jalan pembuluh darah koroner akibat terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah tersebut yang disebut sebagai proses aterosklerosis.
Ditambahkan, terbentuknya plak pada pembuluh darah koroner tersebut akan semakin tinggi risikonya karena berbagai faktor. Faktor risiko yang merupakan
kontributor terbesar terjadinya PJK yang boleh diubah adalah pola hidup Azwar, 2004.
Merokok, tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar kolestrol plasma adalah faktor risiko utama terjadinya arterosklerosis. Mereka yang mempunyai
kebiasaan merokok sangat berisiko untuk terkena PJK karena merokok dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis melalui iritasi pada dinding pembuluh
darah sehingga memudahkan terjadinya endapan kolesterol, menurunkan kadar high density lipoprotein, HDL dan mempermudah terjadinya pembekuan darah
yang dapat menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan serangan jantung Azwar, 2004.
Ditemui terdapat sekumpulan besar gen yang terasosiasi dengan peningkatan risiko tehadap PJK dengan hubungannya dengan faktor risiko
tertentu. Contohnya, beberapa langkah biokimia dari metabolism lipid dan langkah fisiologis dari regulasi kadar tekanan darah ditemui dipengaruhi oleh gen-
gen tersebut yang meningkatkan risiko PJK Herman A. Tyroler, 2000. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol yang tinggi
merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan terjadinya PJK. Selain konsumsi lemak yang berlebih, kekurangan konsumsi zat gizi mikro vitamin dan mineral
sering dihubungkan pula dengan terjadinya aterosklerosis, antara vitamin C, vitamin E dan B6. Tingginya konsumsi vitamin D merupakan faktor terjadinya
aterioklerosis dimana terjadi deposit kalsium yang menyebabkan rusaknya jaringan elastis sel dinding pembuluh darah. Sedangkan penyebab sekunder
Universitas Sumatera Utara
adalah stres, kurang gerak, peningkatan trigliserida plasma Azwar, 2004; Zhang
2004; Nanchahal.
2.2.3 Mekanisme terjadinya Penyakit Jantung Koroner