Tujuan Pendirian Taman Bacaan Masyarakat Memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap program Klasifikasi koleksi Katalogisasi

4 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. 1. Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. 2. Dapat meningkatkan minat, kecintaan, kegemaran dan kemampuan membaca masyarakat sekitar, menunjang pendidikan masyarakat, pekerjaaan dan segala aktifitas masyarakat di sekitar TBM. 3. Dapat menggerakan dan menumbuhkembangkan minat baca khususnya warga belajar program pendidikan keaksaraan dan Pendidikan Luar Sekolah lainnya serta masyarakat umum sekitar TBM. 4. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri 5. Membantu pengembangan kecakapan membaca 6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK 7. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

4. Tujuan Pendirian Taman Bacaan Masyarakat

Pendirian sebuah Taman Bacaan Masyarakat tentunya memiliki beberapa tujuan yang jelas. Adapun tujuan pendirian Taman Bacaan Masyarakat antara lain : 1. Menyediakan berbagai sumber bahan bacaan yang sesuai dan berguna bagi warga masyarakat umum di sekitar TBM dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan minta baca masyarakat. 2. Menggerakan dan mendorong masyarakat sekitar TBM agar mau berkunjung dan memanfaatkan TBM. 3. Memberi fasilitas bagi masyarakat di sekitar TBM untuk dapat melakukan berbagai aktivitas seperti berbagai lomba yang berbasis membaca guna merangsang dan mendorong masyarakat mempunyai minat baca dan meningkatkan kemampuan membaca. 4. Menyediakan tempat hiburan segar bagi masyarakat di sekitar TBM yang sekaligus tempat menambah wawasan pengetahuan dan keterampilannya. 5 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

5. Memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap program

pemerintah dalam bidang pendidikan non formal dan peran serta masyarakat dalam pembangunan wilayahnya.

5. Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat

Sebuah Taman Bacaan Masyarakat meskipun didirikan dan dikelola oleh masyarakat yang pada dasarnya tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan kepustakawanan, tetapi hendaknya tetap dikelola dengan sistem manajemen yang profesional, sehingga memudahkan pekerjaan dan pengawasan dari setiap kegiatan di TBM tersebut. Manajemen dan organisasi yang akan dibentuk dapat mengadopsi manajemen dan organisasi perpustakaan, karena pada dasarnya kegiatan pelayanan informasi di TBM hampir sama dengan kegiatan pelayanan informasi di perpustakaan.

5.1 Organisasi Taman Bacaan Masyarakat

Organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang berdasarkan suatu keterikatan untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama. Beberapa hal yang perlu dipikirkan berkaitan dengan organisasi TBM antara lain adalah :

5.1.1 Taman Bacaan Masyarakat Sebagai Perpustakaan Milik Masyarakat

Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah organisasi milik masyarakat karena merupakan suatu bentuk kerjasama dari kelompok masyarakat di sekitar TBM untuk mencapai satu tujuan bersama yaitu menyediakan berbagai jenis sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitar TBM. Namun perlu diakui bahwa sebuah TBM keberadaannya tidak melembaga secara kuat dan sangat bergantung kepada 6 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. komunitas masyarakat yang peduli mengelola dan membiayainya. Artinya, jika pengelolanya terus aktif maka TBM tersebut akan terus eksis. Sebaliknya apabila karena satu dan lain hal, perhatian dan kepedulian pengelolanya menurun, maka akan langsung berdampak kepada kelangsungan hidup TBM tersebut. Oleh karena itu keadaannya akan selalu pasang dan surut. Untuk menguatkan keberadaan organisasi TBM di masyarakat, maka diperlukan legalitas organisasi TBM. TBM harus memiliki dokumen yang memuat antara lain susunan organisasi, pengelolaan anggaran dan aset yang jelas, perencanaan program kegiatan yang jelas, sampai sistem pelaporan. Walaupun sederhana, semua dokumen ini akan diperlukan sebagai pegangan bagi pengelola TBM, pemangku kepentingan TBM, maupun pihak lainnya. Lebih baik lagi bila keberadaan organisasi TBM disahkan oleh akte notaris secara legal.

5.1.2 GedungBangunanRuangan TBM

Sebuah TBM hendaknya memiliki gedungbanguanruangan yang jelas keberadaannya sebagai tempat untuk meletakkan koleksi bahan pustaka dan juga menyelenggarakan berbagai aktifitas layanan TBM. GedungBangunanRuangan TBM tidak harus permanen, tetapi cukup mempunyai ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas. Juga bisa melindungi koleksi bahan pustaka dari hujan dan panas matahari. Lokasinya juga diusahan berada ditengah-tengah aktifitas masyarakat setempat sehingga memudahkan masyarakat dalam mengunjungi TBM tersebut.

5.1.3 Visi dan Misi TBM

Sebuah organisasi Taman Bacaan Masyarakat yang baik hendaknya memiliki visi dan misi yang jelas. Hal-hal tersebut 7 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. merupakan pedoman, arah, dan tuntunan untuk mencapai tujuan akhir. Oleh karena itu visi dan misi TBM harus disesuaikan dengan kebijakan dari lembaga yang menaunginya kalau ada atau disesuaikan dengan keinginan masyarakat di sekitar berdirinya TBM. Visi adalah cara memandang tentang kondisi dan situasi masa depan dan merupakan gambaran keadaan yang ingin dicapai di masa depan, yang secara rasional dapat diwujudkan. Contohnya: “ MENCIPTAKAN MASYARAKAT SEKITAR TBM TANI KREATIF BERBUDAYA BACA READING SOCIETY “. Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi. Misi merupakan pokok-pokok kegiatan yang harus dirumuskan agar lebih realistis untuk mencapainya. Contohnya: “ MEMFASILITASI KEBUTUHAN MASYARAKAT SASARAN DENGAN MENCIPTAKAN PROGRAM- PROGRAM YANG MENARIK, KREATIF DAN INOVATIF ” atau “ MENGEMBANGKAN KOMUNITAS MASYARAKAT GEMAR MEMBACA ”.

5.2 Unsur-Unsur Manajemen Taman Bacaan Masyarakat

Beberapa hal yang berkaitan dengan unsur-unsur manajemen TBM ini antara lain:

5.2.1 Sumber Daya Manusia Pengelola TBM

Sumber Daya Manusia SDM pengelola TBM harus orang yang mempunyai kualifikasi, kompetensi dan dedikasi yang tinggi serta memiliki kemampuan teknis dalam mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat. Kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja TBM harus disesuaikan dengan kebutuhan dan juga ketersediaan tenaga pengelola. Selain tenaga pengelola, TBM juga dapat memberdayakan masyarakat, anak-anak muda, atau mahasiswa sebagai relawan. 8 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. Untuk meningkatkan kompetensi, wawasan pengetahuan dan keterampilan, maka setiap pengelola TBM hendaknya diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan pengelolaan TBM, mengikuti seminar, atau kunjungan ke TBM lain. Selain itu menurut Ernawati 2010: 71: “syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh SDM pengelola di bidang pelayanan informasi di TBM antara lain : 1 Memiliki pengetahuan dasar tentang pengelolaan TBM, 2 Memiliki kemauan, dedikasi dan kemampuan untuk melayani orang dengan ramah, sopan, teliti, tekun dan senang membaca, 3 Berpenampilan menyenangkan sehingga orang tidak segan bertanya atau minta pertolongan, dan 4 pandai bergaul sehingga orang merasa dekat dan diperhatikan”.

5.2.2 Sumber Anggaran TBM

Sumber anggaran yang pasti, tetap, dan teratur merupakan hal yang dapat menjamin tersedianya anggaran pendapatan dan belanja TBM setiap tahun. Anggaran ini pula yang dapat digunakan sebagai biaya operasional TBM sehari-hari. Tetapi perlu disadari bahwa sumber pembiayaan TBM seringkali tidak bisa dipastikan, karena TBM adalah milik masyarakat yang notabene anggaran yang didapat juga dari masyarakat. Tetapi perlu diingat bahwa sumber anggaran TBM merupakan masalah yang tidak dapat diremehkan, karena kelangsungan hidup TBM juga berdasar pada ada tidaknya anggaran. Oleh karena itu dituntut kreatifitas dari pengelola untuk mendapatkan anggaran dari berbagai sumber yang ada. Sumber anggaran TBM bisa di dapat dari sumbangan masyarakatpemerintah baik dalam bentuk uang atau buku-buku, donatur, yayasanlembaga yang menaungi TBM kalau ada, sponsor, dan sukarelawan dalam bentuk tenaga pengelola, melakukan wira usaha mandiri seperti menyewakan atau menjual buku-buku yang bermutu, dll. 9 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

5.2.3 Perlengkapan dan Perabotan Meubelair TBM

Perlengkapan dan perabotan meubelair TBM sekurang- kurangnya tersedianya meja dan kursi baca untuk pemakai dan meja dan kursi kerja untuk pengelola TBM, tikaratau karpet, rak-rak buku, lemari untuk penyimpananpemajangan bahan pustaka, laci katalog, dan lain-lain. Bila memungkinkan tersedianya alat komunikasi seperti telepon, papan nama TBM untuk informasi kepada masyarakat dan tersedianya penerangan yang cukup bagi pengunjung TBM. Semuanya harus disediakan sedemikian rupa untuk kelancaran aktifitas layanan di TBM. Semua perabot dan perlengkapan ini harus diorganisasikan dengan baik meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemakaian, dan perawatannya.

5.3 Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat

Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah TBM sangat bervariasi, tergantung pada besar kecilnya ruang lingkup organisasi TBM. Sebuah TBM yang sudah besar dan berkembang dapat membagi tugas dan pekerjaannya kepada beberapa pengelola dalam beberapa bidang. Sementara TBM yang relatif masih kecil dan sederhana dapat menyederhanakan pembagian tugasnya kepada pengelola yang terbatas pula. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam operasionalisasi TBM adalah sebagai berikut:

5.3.1 Administrasi TBM

Kegiatan administrasi di TBM menekankan kepada urusan surat keluar dan surat masuk ke TBM dan juga pencatatan dari setiap program dan kegiatan-kegiatan TBM. 10 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan.

5.3.2 Pengadaan Koleksi TBM

Pengadaan koleksi bahan pustaka merupakan proses awal dalam mengisi TBM dengan berbagai sumber informasi seperti buku, majalah, surat kabar, kliping, foto-foto kegiatan masyarakat, dan lain- lain. Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan kebijakan pengadaan koleksi ini antara lain: mempelajari peta dan kondisi masyarakat pemakai serta melakukan survei minat pemakai, sehingga pengadaan koleksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pemakai TBM. Pengadaan koleksi dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain: pembelian, sumbanganhadiah, tukar-menukar, menggandakan fotokopi, atau menerbitkan sendiri, termasuk didalamnya membuat kliping. Pengadaan koleksi yang bersumber dari pembelian dapat dipilih berdasarkan seleksi melalui katalog penerbit, brosur, bibliografi, permintaan pemakai, perkembangan penerbitan, perkembangan informasi, dan lain-lain. Pekerjaan di pengadaan koleksi termasuk juga pencatatan inventaris dari koleksi yang sudah dibeli atau didapatkan dari berbagai sumber tersebut ke dalam buku induk TBM atau database TBM jika TBM-nya sudah digital. Data yang diinputditulis ke dalam buku induk tersebut adalah: • Tanggal diterima di TBM • Nama pengarang • Judul buku • Edisi kalau ada • Nama penerbit 11 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. • Tempat dan tahun terbit • Sumber membeli, sumbangan, hadiah, tukar menukar • Keterangan lain yang dianggap perlu seperti harga, jumlah eksemplar, seri, dll Koleksi yang sudah diinventaris kemudian distempel kepemilikan sesuai dengan nama TBM yang bersangkutan. Stempel ini untuk menandakan bahwa koleksi tersebut milik TBM.

5.3.3 Pengolahan Koleksi TBM

Pengolahan koleksi adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima di TBM sampai koleksi tersebut dapat ditempatkan di rak buku dan dapat dilayankan kepada pengunjung TBM. Sebelum pekerjaan pengolahan koleksi dimulai ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan rencana operasional pengolahan koleksi, yaitu : • Menentukan sistem klasifikasi dan katalogisasi yang akan dipakai. • Menentukan kebijakan otomasi dan penggunaan komputer dalam mengolah, menyimpan dan menggunakan koleksi kalau TBM tersebut mau otomasi • Merancang kartu-kartu, slip buku, dan formulir-formulir yang diperlukan. Adapun pekerjaan pengolahan koleksi meliputi :

1. Klasifikasi koleksi

Mengklasifikasi koleksi adalah kegiatan mengelompokkan bahan pustakakoleksi berdasarkan pada isi atau subyek yang sama dengan menggunakan sistem klasifikasi tertentu, contohnya adalah DDC Dewey Decimal Classification. Maksud dari klasifikasi adalah agar semua bahan pustaka yang sama isi atau subyeknya 12 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. akan terkumpul menjadi satu. Selanjutnya akan memudahkan untuk mengatur, menempatkan atau menemukannya kembali bila diperlukan pemakai.

2. Katalogisasi

Katalogisasi merupakan proses mengatalog koleksi bahan pustaka di TBM, seperti buku, majalah, koran, kliping, brosur, dll. Hasil pekerjaan dari katalogisasi adalah pembuatan “kartu katalog” atau yang dimuat dalam bentuk pangkalan data komputer. Kartu katalog berisi keterangan-keterangan yang lengkap tentang keadaan fisik bahan pustaka, yang mencakup informasi antara lain: • Tajuk entri berupa nama pengarang utama. • Judul buku, baik judul utama maupun sub judul. • Keterangan tentang kota terbit, nama penerbit, dan tahun terbit koleksi. • Keterangan tentang jumlah halaman, ukuran buku, ilustrasi, indeks, tabel, dan bibliografi. • Keterangan singkat mengenai isi penerbitan, judul asli, dan pengarang asli apabila buku tersebut hasil terjemahan.

3. Membuat kelengkapan bahan pustaka