Pendahuluan Manajemen Dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat

1 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. MANAJEMEN DAN ORGANISASI TAMAN BACAAN MASYARAKAT Oleh : Murniaty, S.Sos

1. Pendahuluan

Taman Bacaan Masyarakat TBM adalah sebuah wadah yang bergerak di bidang pendidikan yang bertujuan untuk memberikan layanan bahan bacaan bagi masyarakat dalam rangka mendorong dan menumbuhkembangkan masyarakat gemar membaca dan belajar sepanjang hayat. Taman Bacaan Masyarakat TBM didirikan untuk melayani kepentingan penduduk yang tinggal di sekitarnya. Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan, umur dan lain sebagainya. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya ekonomi menengah ke bawah, membeli buku adalah sesuatu yang mahal, sehingga membeli buku bukan menjadi perioritas utama. Masih banyak kebutuhan pokok lain yang perlu dipikirkan. Salah-satu solusi untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan mendirikan Taman Bacaan Masyarakat TBM, dimana masyarakat dapat menikmati isi buku tanpa harus mengeluarkan uang. Selain itu, pendirian Taman Bacaan Masyarakat TBM diharapkan pula dapat meningkatkan minat baca masyarakat, meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan bagi masyarakat yang telah melek aksara, serta bagi mereka yang putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak melanjutkan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja atau berusaha secara mandiri dalam setiap aktivitas mereka dalam kehidupan di masyarakat. 2 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. PendirianPengembangan Taman Bacaan Masyarakat TBM juga merupakan dukungan pada salah satu program pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat 4, dimana tercantum bahwa satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Taman Bacaan Masyarakat TBM dapat didirikan, dikelola, serta dibiayai oleh masyarakat, Pemerintah Daerah, atau masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. Seperti namanya, lokasi Taman Bacaan Masyarakat TBM ini biasanya berada dekat dengan pemukiman atau kegiatan masyarakat. Persyaratan pembentukannya yang tidak ketat, tata cara pengelolaannya yang luwes dan tidak terlalu formal merupakan ciri yang membedakannya dengan perpustakaan. Bila sebuah perpustakaan umumnya dikelola oleh pustakawan profesional, yang memang memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan, maka tidak demikian halnya dengan Taman Bacaan Masyarakat TBM. Kenyataan umum yang ada di masyarakat adalah banyak pelopor, pendiri, para relawan masyarakat dan pengelola Taman Bacaan Masyarakat TBM seringkali tidak mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai untuk mendirikan, mengelola dan mengembangkan Taman Bacaan Masyarakat TBM yang ada, sehingga pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat TBM berjalan tanpa manajemen yang jelas sehingga akhirnya tutup tidak berbekas. Oleh karena itu, pengelola Taman Bacaan Masyarakat TBM perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup mengenai manajemen dan organisasi TBM dan juga membekali mereka dengan keterampilan yang cukup dalam melaksanakan layanan kepustakaan kepada masyarakat di samping 3 Murniaty : Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat : Disampaikan pada Diskusi dan Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Tanggal 15 Desember 2012 di Taman Bacaan Tani Kreatif-Gedung Johor Medan. menyediakan berbagai jenis bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

2. Pengertian Taman Bacaan Masyarakat