BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan
Dalam penelitian analisis kesalahan pelafalan ini, penulis melakukan pendekatan dengan metode deskriptif. Kesalahan pelafalan merupakan objek kaji linguistik, sehingga
penulis membahasnya lebih lanjut dengan cabang ilmu yang lebih spesifik lagi yaitu fonologi dan fonetik.
Metode penelitian sebagai salah satu bagian penelitian yang memiliki unsur yang sangat penting. Metode yang dalam bahasa Yunani disebut Methodos adalah cara atau
jalan. Secara ilmiah, metode merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Koentjaraningrat 1990:30 penelitian yang bersifat deskriptif yaitu sebuah penelitian
yang memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu serta dapat digunakan untuk mengukur dengan cermat
fenomena sosial tertentu yang terjadi atau berlangsung ditengah-tengah masyarakat. Dalam penelitian deskriptif ini, untuk memecahkan masalah dilakukan
pengumpulan, pengkajian, dan pengklasifikasian dari seluruh data yang ada. Beberapa aspek yang perlu dicari dan digali meliputi masalah, teori, konsep serta penarikan
kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian penulis lakukan di lingkungan Universitas Sumatera Utara, khususnya pada Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Cina pada mahasiswa semester VI
3.3 Data dan Sumber Data
1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Dalam
penelitian ini penulis akan melakukan observasi secara langsung pengamatan, yaitu observasi melalui mendengar dan mengamati secara langsung percakapan sehari-hari
dalam bahasa Mandarin dari objek penelitian yaitu mahasiswa semester VI program studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Data Primer menurut Husein 2003: 60 adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Untuk memperoleh data penulis melakukan
wawancara dan menyebarkan kuisioner. Penulis membuat pertaanyan yang akan dijawab oleh responden.
Contoh : Bagaimana pengucapan aksara
声母 shengmu ”b” dalam Bahasa
Indonesia? Bagaimanakah pengucapan aksara
韵母 yunmu ”en” dalam Bahasa
Indonesia?
Universitas Sumatera Utara
2. Data sekunder Data sekunder menurut Husein 2003:60 adalah sumber data penelitian yang
diolah lebih lanjut, sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain. Data sekunder adalah data yang bersifat tidak langsung, akan tetapi memiliki
keterkaitan fungsi dan kegunaan dengan salah satu aspek pendukung bagi keabsahan suatu penelitian. Data sekunder berupa sumber-sumber atau referensi tertulis yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah : studi kepustakaan, sebagai teknik pengumpulan data selanjutnya untuk mendukung
pencarian data dan informasi lebih banyak dari berbagai buku. Dari kedua pengertian diatas dapat diketahui bahwa sumber data yang digunakan
penulis adalah kedua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam pengumpulan data-data penelitian penulis menggunakan teknik
pengumpulan data dengan instrumen kuisioner dan interview. Untuk mendukung penelitian ini, penulis juga menggunakan metode penelitian kepustakaan. Data-data
mengenai defenisi linguistik, fonologi didapatkan dari buku-buku. Disamping untuk mendapatkan data kesalahan pelafalan, penulis melakukan pengamatan terhadap
mahasiswa dengan cara melakukan interview dan quesioner.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Teknik pengumpulan data