2. Indeks Harga Produsen, adalah suatu indeks dari harga bahan baku, produk setengah
jadi, peralatan modal seperti mesin yang dibeli oleh sector bisnis atau perusahaan.
3. GDP Deflator, adalah suatu indeks yang merupakan perbandingan atau ratio antara
GDP nasional dan GDP rill dikalikan dengan 100. GDP rill adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian, yang diperoleh keika output dinilai dengan
menggunakan harga tahun dasar. Sedangkan GDP nominal adalah GDP yang dinilai berdasarkan harga yang berlaku. Jadi singkatnya GDP deflator merupakan suatu
ukuran tentang tingkat harga. Inflasi di Indonesia diukur berdasarkan penggunaan berrbagai indicator yang
disebutkan diatas walaupun sebagaimana di banyak Negara lainnya, IHK lebih sering menjadi basis perhitungan inflasi tersebut. IHK mengukur perkembangan harga barang
dan jasa di daerah perkotaan dimana banyaknya barang-barang tergantung pada kota dan tahun dasar. Inflasi sebagai bagian dari keadaan perekonomian tentu akan dialami oleh
setiap negara, hanya saja setiap negara memiliki tingkat inflasi yang berbeda-beda. Untuk mengukur tingkat inflasi dapat menggunakan indek harga konsumen.
Rumus untuk menentukan indek harga konsumen.
Harga sekarang x 100 IHK =
Harga pada Tahun Dasar Kegiatan Belajar 2
Contoh: Harga suatu jenis barang pada tahun 2002 sebesar Rp. 6.000,- dan pada tahun
dasar harga barang tersebut Rp. 4.000,-, maka Indek harga pada tahun 2002 adalah
Universitas Sumatera Utara
Harga sekarang x 100 IHK =
Harga pada Tahun Dasar
Rp. 6.000,- x 100 =
Rp. 4.000,-
= Rp.
150,00
Artinya pada tahun 2002 telah terjadi kenaikan harga sebesar 50. Dalam menyajikan IHK, jenis barang dan jasa yang disurvey tersebut,
dikelompokkan menjadi 7 kelompok, yaitu : 1.
Bahan makanan 2.
Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 3.
Perumahan 4.
Sandang 5.
Kesehatan 6.
Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 7.
Transportasi dan komunikasi Di Indonesia secara umum terdapat 4 kelompok barang yang mempunyai peran
yang besar terhadap tingkat harga, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Komoditi yang berpengaruh dalm menentukan tingkat upah seperti beras.
2. Komoditas yang harganya diatur oleh pemerintah seperti bahan baker minyak,
tariff listrik, dan beberapa jasa public. 3.
Barang-barang yang tergolong traded goods dimana harganya ditentukan melalui keseimbangan di pasar global. Sebagian barang-barang tersebut dikenakan tata
niaga baik dalam bentuk hambatan tarif maupun non tariff. 4.
barang-barang yang tergolong nontraded goods yang harganya merupakan keseimbangan permintaan dan penawaran dalam negeri.
2.3. KEBIJAKAN MONETER DALAM PEMBANGUNAN
Untuk memudahkan analisa permasalahan pengendalian inflasi dalam perspektif kebijakan moneter, maka penulis terlebih dahulu akan memabahas secara singkat
berkaitan dengan pengertian moneter dan inflasi ini. Mengatakan kebijakan moneter monetary policy adalah suatu pengaturan di bidang moneter yang bertujuan untuk
menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang dan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Inflasi adalah merupakan suatu proses dimana nilai uang semakin turun, dan untuk mengatasinya harus diperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan uang. Penyebab perubahan nilai uang dipengaruhi oleh tiga factor yaitu M, V dan T. factor M dan V adalah vaktor uang, sedangkan factor T adalah factor jumlah
barang yang diperdagangkan. Kenaikan harga atau adanya inflasi disebabkan oleh
Universitas Sumatera Utara