Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan
pengajaran pada saat kuliah
Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu
situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan.
Dan relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibilitas dan kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari
karateristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah dan mata.
3.2.1 Peranan Sikap Diam
Di Jepang, sikap diam adalah sesuatu sikap yang baik. Justru dalam selang waktu keadaan diam yang penuh arti itulah proses merasakan pikiran dan perasaan
orang lain berlangsung. Banyak pepatah Jepang yang menyatakan kebaikan dari sikap diam : “ Mereka yang tahu tidak bicara – Mereka yang bicara, tidak banyak
tahu “. Dapat dimengerti kalau terlalu cepat menafsirkan arti dari sikap diam maka
akan terjadi kesulitan sendiri. Selain merupakan tenggang waktu untuk “mengetahui:, sikap diam dapat menunjukan banyak hal yang saling paradoks:
mulai dari enak sampai dengan tidak enak, dari ketidaksepakatan sampai dengan kurang pengertian. Berhati-hatilah terhadap tenggang waktu “diam” ini, dan
Universitas Sumatera Utara
cobalah memperhatikan apakah orang-orang telah mengerti benar apa yang dikatakan.
Salah memahami keenganan orang-orang Jepang untuk mengatakan tidak juga dapat menjadi perangkap yang lain. Ini nyaris tidak pernah diungkapkan dengan
kata-kata, jadi penting untuk memahami gerak isyarat tersebut. Suara “sahhh”, panjang atau menghirup udara dengan menonjolkan gigi biasanya berarti
kesulitan. Orang Jepang yang berada pada situasi yang demikian bahkan mungkin akan mengatakan, “ini sangat sulit”. Kalau ini terjadi maka bisa ditafsirkan bahwa
peluang untuk mencapai kata sepakat nyaris tidak mungkin lagi. Tanpa memperhatikan isyarat-isyarat ini mungkin akan menghasilkan Kesalahpahaman
karena diam menyiratkan pesan ambigu.
3.2.2 Roman Muka
Wajah yang tak bergeming. Di jepang, mimik wajah yang tenang adalah
sebuah peninggalan dari leluhur, orang Jepang tidak akan menunjukkan perasaannya pada raut muka walaupun dalam keadaan kacau.
Dewasa ini, hal tersebut berfungsi sebagai pelindung, seperti sebuah perisai yang tak kelihatan, dalam tanah yang padat, yang sulit ditembus oleh alat apapun.
Hal ini seringkali digunakan untuk menutupi perasaan negatif, karena kemampuan menutupi perasaan tertekan masih dianggap sebagai sebuah kebajikan.
Senyuman. Seperti halnya semua orang di manapun, orang Jepang akan tersenyum dan tertawa pada saat senang. Tetapi orang Jepang seringkali tertawa
dan tersenyum pada saat tidak lucu. Sebaliknya, senyuman dan tertawa bisa terjadi
Universitas Sumatera Utara
karena sesuatu hal yang sangat tragis dan itu berfungsi untuk menyembunyikan kesedihan yang mendalam.
Tatap Mata. Di dunia Barat, dianjurkan untuk selalu menatap mata lawan bicara. Di Barat, memalingkan muka cenderung dianggap sebagai kurang sopan
dan kurang tertarik pada permasalahan yang sedang dibicarakan. Sebaliknya, di Jepang menatap mata lawan bicara terutama bila si lawan bicara lebih tua atau
berstatus lebih tinggi, cenderung dianggap tidak sopan.
3.2.3 Gerak Isyarat