Penerimaan Buah fruit reception Rebusan sterilizer Penebahan thresher

2.4 Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Stasiun press pengolahan Tandan Buah Segar TBS menjadi minyak mentah atau Crude Palm Oil CPO dan Inti Kelapa Sawit IKS umumnya terdiri dari Stasiun utama yang berfungsi sebagai berikut: 1. Penerimaan buah fruit reception 2. Rebusan sterilizer 3. Penebahan thresher 4. Pengadukan digester dan pengempaan presser 5. Pemurnian clarifier 6. Pemisahan biji dan kernel

2.4.1 Penerimaan Buah fruit reception

Sebelum diolah di PKS ,tandan buah segar TBS yang diterima dari kebun pertama sekali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang di jembatan timbang dan ditampung sementara di penampungan buah loading ramp. 1. Jembatan timbang Setiap truk yang masuk ke pabrik harus ditimbang pada saat berisi bruto dan sesudah dibongkar tarra . Selisih timbangan yang berisi dan kosong merupakan berat TBS yang akan diolah. 2. Penampungan buah loading ramp TBS yang ditimbang di jembatan timbang selanjutnya dibongkar di loading ramp dengan menuang langsung dari truk. Untuk perhitungan rendemen dan penilaian mutu perlu diketahui keadaan TBS yang masuk ke dalam pabrik. Karena itu perlu diadakan sortasi. Iyung Pahan , 2006

2.4.2 Rebusan sterilizer

Lori-lori yang berisi TBS dikirim ke stasiun perebusan dengan cara ditarik menggunakan capstand yang digerakkan menggunakan motor listrik menuju sterilizer. Setiap ketel dapat diisi dengan 10 lori, dengan kapasitas 2,5 ton per lori. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada temperatur sekitar 135 o C dan tekanan 20-28 kg cm 2 selama 80-90 menit. Perebusan yang terlalu lama dapat menurunkan kadar minyak dan pemucatan kernel. Sebaliknya , perebusan dalam waktu yang terlalu pendek menyebabkan semakin banyak buah yang tidak rontok dari tandannya. Proses perebusan mampunyai tujuan sebagai berikut: 1. Memudahkan buah lepas dari tandan pada penebahan 2. Menurunkan kadar air daging buah 3. Memperbaiki proses penjernihan minyak 4. Merenggangkan buah inti dengan cangkang untuk memudahkan pemecahan biji pada mesin pemecah 5. Melunakkan daging buah untuk mempermudah pengadukan di ketel pengadukan Tim Penulis , 1997

2.4.3 Penebahan thresher

Penebahan adalah untuk melepaskan buah dari kelopak dari tandan yang sudah direbus. Penebah adalah suatu alat yang berbentuk terombol mendatar yang sedikit miring dengan kisi- kisi yang bercelah sedikit lebih besar daripada ukuran berondolan. Terompol berputar dengan putaran sedemikian sehingga tandan akan mengalami gaya dengan putaran sentrifugal yang cukup untuk mengangkatnya sampai titik tertinggi pada terombol, biasanya kecepatan putaran 22 rpm. Tandan setelah terjatuh kembali terbanting akan melepaskan buahnya, demikian terjadi berkali-kali sampai tandan kosong akhirnya terlempar dari ujung terombol. Terombol biasanya dilengkapi dengan talang pengumpan yang mengumpankan buah secara teratur kedalam teromol. Keranjang rebusan yang berisi tandan rebus diangkat dengan keran pengangkat dan dituangkan isinya ke atas talang pengumpan. Yang penting penebah menerimanya dalam jumlah yang konstan dan teratur sesuai dengan kapasitas olah. Jika diumpankan terlalu banyak sehingga buah bertumpuk-tumpuk berlebihan muatan, maka efek bantingan dalam terombol berkurang, sehingga penebahan menjadi tidak sempurna. Sudut elevasi terombol dibuat sedemikian rupa sehingga tandan yang ditebah dahulu tidak bersinggungan dengan tandan yang ditebah berikutnya.Dengan adanya kisi-kisi tersebut diatas, berondolan dan kelopak yang sudah dilepas akan segera dipisahkan dari lingkungan tandan yang sedang ditebah, dengan maksud agar kehilangan minyak sebagai minyak yang terisap dalam tangki tandan kosong seminimalnya. Dalam hubungan ini juga tidak boleh tandan rebus yang dituang dari lori rebusan ke atas tulang pengumpan dilakukan sekaligus lebih dari satu keranjang. Pada penebahan yang sempurna tidak ada buah yang masih melekat pada tandan kosong kecuali kalau akibat tandan kurang rebus. Penebah sekaligus bertindak sebagai pengumpan ke dalam bejana peremas. Muatan bejana peremas harus dijaga konstan dan tetap penuh. Oleh karena itu kapasitas dan jam kerja penebahan diatur seimbang dengan kapasitas pengempan. Ponten .M. Naibaho,1998

2.4.4 Pengadukan digester dan pengempaan presser

Dokumen yang terkait

Upaya Memperkecil Kehilangan Minyak (Losses) Dengan Pengaturan Tekanan Screw Press Pada Ampas Press Pada Stasiun Pressing Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi

47 187 40

Pengaruh Tekanan Pada Screw Press Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press

34 105 53

Analisis Kadar Dan Rendemen Minyak Sawit (CPO) Dan Minyak Inti Sawit (PKO) Dengan Ekstraksi Sokletasi Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

22 155 52

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing Tinggi

5 39 38

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi

4 70 38

Pengaruh Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

15 72 43

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 0 1

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

1 3 18

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

6 11 3

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 0 2