fase dini. Oleh sebab itu, dalam persilangan dipakai sebagai pohon induk jantan. Penyerbukan silang antara Pisifera dengan Dura akan menghasilkan varietas Tenera.
3. Tenera
Varietas ini mempunyai sifat-sifat yang berasal dari kedua induknya, yaitu Dura dan Pisifera. Varietas inilah yang banyak ditanam di perkebunan – perkebunan saat ini. Tempurung
sudah menipis, ketebalannya berkisar antara 0,5-4 mm, dan terdapat lingkaran serabut di sekelilingnya. Persentase daging buah terhadap buah tinggi, antara 60-96 . Tandan buah yang
dihasilkan oleh Tenera lebih banyak dari pada Dura, tetapi ukuran tandannya relatif lebih kecil.
4. Macro carya
Tempurung sangat tebal, sekitar 5 mm, sedang daging buahnya sangat tipis sekali.
Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan perbedaan persentase atau rendemen minyak yang dikandungnya. Rendemen minyak tertinggi terdapat pada varietas Tenera
yaitu sekitar 22 – 24 , sedangkan pada varietas Dura antar 16 -18 . Jenis kelapa sawit yang diusahakan tentu saja yang mengandung rendemen minyak tinggi sebab minyak sawit
merupakan hasil olahan yang utama. Sehingga tidak mengherankan jika lebih banyak perkebunan yang menanam kelapa sawit dari varietas Tenera.Tim Penulis ,1997
2.3 Minyak Sawit
Sebagai minyak dan lemak,minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,minyak sawit termasuk
golongan minyak asam oleat-linoleat. Minyak sawit berwarna merah
jingga karena kandungan karotenoida 500-700 ppm terutama β-karotena 54,4, berkonsentrasi
setengah padat pada suhu kamar,dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas yang rendah,bau dan rasanya cukup enak.
Reaksi terbentuknya minyak sawit adalah sebagai berikut: H H
H C OH HOOCR
1
H C OOCR
1
H C OH + HOOCR
2
H C OOCR
2
+ 3H
2
O
H C OH HOOCR
3
H C OOCR
3
H H Gliserol Asam lemak Trigliserida Air
Soepadiyo Mangoensoekarjo , 2003
Perbedaan jenis asam lemak penyusunnya dan jumlah rantai asam lemak yang membentuk trigliserida dalam minyak sawit dan minyak inti sawit menyebabkan kedua jenis
minyak tersebut mempunyai sifat yang berbeda dalam kepadatan.
Minyak sawit tersusun dari unsure-unsur C,H, dan O.Minyak sawit ini terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang. Penyusun fraksi padat
terdiri dari asam lemak jenuh, antara lain asam miristat 1, asam palmitat 45, dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair tersusun dari asam lemak tidak jenuh yang terdiri dari asam oleat
39 dan asam linoleat 11. Komposisi tersebut ternyata agak berbeda jika dibandingkan dengan minyak inti sawit dan minyak kelapa.Tim Penulis,1997
Tabel 2.3 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Inti Kelapa Sawit Asam lemak Simbol
Minyak kelapa sawit Minyak inti sawit
Asam Lemak Jenuh
Oktanoat C
8
: O Dekanoat C
10
: O Laurat C
12
: O Miristat C
14
:O Palmitat C
16
:O Stearat C
18
:O
Asam Lemak Tidak Jenuh
Oleat C
18
:1 Linoleat C
18
:2 Linolenat C
18
:3 -
- 1
1-2 32-47
4-10
38-50 5-14
1 2-4
3-7 41-55
14-19 6-10
1-4
10-20 1-5
1-5 Sumber : S. Ketaren ,1986
2.4 Pengolahan Minyak Kelapa Sawit