2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi Ekstraksi Pada Ampas Pressan
Pokok permasalahan dalam hal kehilangan minyak yang terikut dalam ampas pressan adalah faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu penyebabnya adalah tekanan screw
press yang dipergunakan pada pengepressan yang sesuai agar kehilangan minyak dapat ditekan sedikit mungkin.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kehilangan minyak pada stasiun pengepresan adalah:
1. Pemanenan buah yang terlalu dini buah masih mentah
Semakin tua umur dari tanaman kelapa sawit, maka ukuran buah kelapa sawit akan semakin besar. Kadar minyak yang dihasilkannya pun akan semakin tinggi. Umur tanaman
kelapa sawit yang baik untuk dipanen adalah pada saat tanaman tersebut mencapai umur 2,5-3 tahun dengan melihat jumlah berondolan yang jatuh atau rontok. Oleh karena itu, jika
pemanenan buah terlalu dini dilakukan, maka minyak diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit akan menghasilkan jumlah yang sangat sedikit, sebab buah masih mentah dan lumpur yang
dihasilkannya dari pengolahan tersebut akan bertambah banyak.
2. Penggunaan steam yang tidak sesuai pada proses perebusan
Perebusan dengan waktu yang cepat dan tekanan uapnya yang rendah akan mengakibatkan kurangnya kematangan pada buah sehingga sulit memperoleh minyak pada
proses pengepressan. Jika waktu perebusan terlalu lama akan menyebabkan
peresapan minyak pada celah-celah serabut meningkat akibat kurangnya kadar air pada serat serabut sehingga minyak akan sulit dikeluarkan pada proses pengepressan.
3. Penggunaan tekanan yang tidak tepat
a. Bila tekanan screw press terlalu rendah akan mengakibatkan :
- Ampas masih basah
- Kehilangan minyak pada ampas bertambah
- Pemisahan ampas pada biji tidak sempurna sehingga proses pengolahan biji akan
mengalami kesulitan -
Bahan bakar ampas masih basah, sehingga pembakaran dalam boiler tidak sempurna b.
Bila tekanan screw press terlalu tinggi akan mengakibatkan : -
Kadar biji yang pecah akan bertambah -
Kehilangan minyak dalam biji akan naik -
Hasil produksi akan meningkat -
Daya kerja screw press menjadi lambat
4. Alat screw press yang telah haus
Putaran pada alat screw press yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kehilangan minyak pada ampas press berkurang tetapi alat putar tersebut akan cepat haus sehingga
peremasan pada buah akan menjadi lemah. Jika putaran pada alat screw press terlalu rendah akan mengakibatkan kadar biji pecah berkurang, kehilangan minyak pada ampas bertambah sehingga
hasil produksi menurun.
5. Alat pengatur tekanan yang tidak standart lagi
Pemakaian alat pengukur tekanan yang tidak standar lagi pada stasiun pengempaan akan menyebabkan pemerasan minyak menjadi tidak optimal karena tekanan dapat berubah-ubah
setiap waktu dan bila tidak dikontrol secara nyata, maka kehilangan minyak dalam ampas press akan meningkat.
2.6 Proses Pengambilan Hasil Minyak Kelapa Sawit