5. Alat pengatur tekanan yang tidak standart lagi
Pemakaian alat pengukur tekanan yang tidak standar lagi pada stasiun pengempaan akan menyebabkan pemerasan minyak menjadi tidak optimal karena tekanan dapat berubah-ubah
setiap waktu dan bila tidak dikontrol secara nyata, maka kehilangan minyak dalam ampas press akan meningkat.
2.6 Proses Pengambilan Hasil Minyak Kelapa Sawit
Untuk memisahkan biji sawit dari hasil lumatan TBS, maka perlu dilakukan pengadukan selama 25-30 menit. Setelah lumatan buah bersih dari biji sawit, langkah selanjutnya adalah
pemerasan atau ekstraksi yang bertujuan untuk mengambil minyak dari massa adukan. ada beberapa cara dan alat yang digunakan dalam proses ektraksi minyak, yaitu seperti berikut:
a. Dengan sentrifugasi
Alat yang dipakai berupa tabung baja silindris yang berlubang-lubang pada bagian dindingnya. Buah yang telah lumat, dimasukkan kedalam tabung, lalu diputar. Dengan
adanya gaya sentrifugasi, maka minyak akan keluar melalui lubang-lubang pada dinding tabung. Tim Penulis PS , 1997
b. Dengan Screw Press
Prinsip ekstraksi minyak dengan cara ini adalah menekan bahan lumatan dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga minyak akan keluar lewat lubang-lubang
tabung. Besarnya tekanan alat ini dapat diatur secara elektris, dan tergantung dari volume bahan yang akan dipress. Cara ini mempunyai kelemahan
yaitu pada tekanan yang terlampau kuat akan menyebabkan banyak biji yang pecah. Tim Penulis PS , 1997
c. Dengan menggunakan bahan pelarut
Cara ini lebih sering dipakai dalam ekstraksi minyak biji-bijian,termasuk minyak inti sawit. Sedangkan ekstraksi minyak sawit dari daging buah, belum umum digunakan
dengan cara ini karena kurang efisien. Pada dasarnya,ekstraksi dengan cara ini adalah dengan menambah pelarut tertentu pada lumatan daging buah sehingga minyak akan terpisah dari
partikel yang lain. Tim Penulis PS ,1997
Proses pengambilan minyak kelapa sawit dengan bahan pelarut disebut juga mengekstrak,yang merupakan mengeluarkan sesuatu zat dari campuran zat dengan jalan
penambahan bahan ekstraksi tepat pada waktunya. Hanya zat yang akan diekstrak yang dapat larut dalam bahan ekstraksi. Zat yang lain dari campuran,praktis boleh dikatakan tak dapat
larut di dalamnya.
Bahan pelarut yang digunakan di PKS Rambutan PTPN III Tebing Tinggi adalah n- heksan. N-heksan dipakai karena merupakan pelarut yang sesuai untuk mengeluarkan minyak
sawit,n-heksan juga dapat diperoleh kembali dari ekstraksi seluruhnya tanpa penguraian , hanya dengan jalan penguapan, biaya yang rendah dan juga aman digunakan.
2.7 Metode Pengolahan Minyak