sawit,n-heksan juga dapat diperoleh kembali dari ekstraksi seluruhnya tanpa penguraian , hanya dengan jalan penguapan, biaya yang rendah dan juga aman digunakan.
2.7 Metode Pengolahan Minyak
Salah satu metode yang digunakan dalam proses pengolahan minyak adalah ekstraksi. Dimana ekstraksi adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak dari bahan yang diduga
mengandung minyak. Adapun cara ekstraksi ini bermacam-macam yaitu : 1.
Rendering 2.
Ekstraksi dengan pelarut
2.7.1 Rendering
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak dan bahan yang diduga mengandung minyak dengan kadar air yang tinggi. Pada semua cara rendering ,penggunaan panas adalah
suatu hal yang spesifik yang bertujuan untuk mengumpulkan protein pada dinding sel bahan dan untuk memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak yang terkandung
didalamnya.
Menurut pengerjaannya rendering dibagi dalam dua cara yaitu: a.
Wet Rendering Wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air selama
berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau tertutup dengan menggunakan temperatur tinggi serta tekanan 40 – 60 psi.
b. Dry Rendering
Dry rendering adalah cara rendering tanpa penambahan air selama proses berlangsung. Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan dilengkapi dengan steam serta alat
pengaduk. Bahan dimasukkan kedalam ketel tanpa penambahan air. Bahan tadi dipanasi sambil diaduk, pemanasan dilakukan pada suhu 105
o
C. Ampas bahan yang telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak yang dihasilkan dipisahkan dari ampas yang telah
mengendap dan pengambilan minyak dilakukan dari bagian atas ketel.
2.7.2 Ekstraksi dengan Pelarut
a. Ekstraksi dengan alat soklet
Penentuan kadar minyak suatu bahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat soklet. Dalam penentuan kadar minyak contoh yang diuji harus cukup kering. Pada cara kering bahan
dibungkus atau ditempatkan dalam timbel, kemudian dikeringkan dalam oven untuk menghilangkan airnya. Pemanasan harus secepatnya dan dihindari suhu yang terlalu tinggi,
untuk ini dianjurkan suhu 70
o
C. Karena sampel kering maka pelarut yang dipilih harus bersifat yang tidak menyerap air.
b. Ekstraksi dengan alat goldfisch
Ekstraksi dengan alat goldfisch sangat praktis dan mudah pemakaiannya. Bahan sampel yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam timbel dan dipasang dalam tabung penyangga yang
pada bagian bawahnya berlubang. Bahan pelarut yang digunakan ditempatkan dalam beaker glass dibawah tabung penyangga. Bila beaker glass dipanaskan uap pelarut akan naik dan
didinginkan oleh kondensor sehingga akan mengembun dan menetes pada sampel demikian terus menerus sehingga bahan akan dibasahi oleh pelarut dan minyak akan terekstraksi dan selanjutnya
akan tertampung kedalam beaker glass kembali.
Salah satu alat ekstraksi yang digunakan di PKS Rambutan PTPN III Tebing Tinggi adalah soklet.Dimana alat soklet ini digunakan untuk menentukan kadar minyak dan dilakukan
dengan pemanasan. Alat soklet ini juga lebih mudah digunakan.
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Alat