PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Continued
As of and For The Year Ended December 31, 2014
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
74
34. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA
34. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE
BENEFITS
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti kepada karyawan sesuai dengan kebijakan
Perusahaan. The Company provide defined post-employment benefits to
its employees in accordance with its policy.
Perusahaan menggunakan jasa PT Sentra Jasa Aktuaria di 2014 dan 2013, aktuaris independen, untuk menghitung
liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No.132003 dan Peraturan Perusahaan.
The Company engaged PT Sentra Jasa Aktuaria in 2014 and 2013, an independent actuary, to calculate the
employee benefits obligation in accordance with Labor Law No. 132003 and the Company’s Regulation.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan oleh aktuaris dalam masing-masing laporannya adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the actuaries in their reports are as follows:
2014 2013
Tingkat diskonto 8,1
8,8 Discount rate
Kenaikan tingkat gaji masa datang 8
8 Future salary increase
Umur pensiun 56 tahunyears old
56 tahunyears old Pensiun age
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
2014 2013
Biaya jasa kini 345.626.000
410.768.000 Current services cost
Biaya bunga 421.747.000
278.146.000 Interest cost
Amortisasi keuntungan aktuaria 148.649.000
9.789.000 Amortization of actuarial gain
Transfer in-out 163.864.000
21.163.000 Transfer in-out
Pengaruh dari setiap pengurangan 1.653.240.000
- Effect of any curtailment or settlement
Jumlah beban imbalan kerja 901.082.000
700.288.000 Total employee benefit expense
Jumlah liabilitas imbalan pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan
sebagai berikut: The pension benefit obligations recognized in the
consolidated statements of financial position are determined as follows:
2014 2013
Nilai kini liabilitas 3.662.728.000
4.792.589.000 Present value obligations
Keuntungan kerugian aktuarial yang belum diakui
172.083.000 369.305.000
Unrecognized actuarial gain loss Saldo akhir
3.490.645.000 4.423.284.000
Ending balance Mutasi akun liabilitas diestimasi atas imbalan kerja
karyawan adalah sebagai berikut: Mutation of estimated employee benefit liability is as
follows:
2014 2013
Saldo awal 4.423.284.000
3.768.643.000 Beginning balance
Beban imbalan kerja karyawan 901.082.000
700.288.000 Employee benefit expense
Imbalan kerja yang dibayarkan 31.557.000
45.647.000 Benefit paid
Saldo akhir 3.490.645.000
4.423.284.000 Ending balance
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Continued
As of and For The Year Ended December 31, 2014
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
75
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko kredit, risiko mata uang, risiko harga komoditas dan
risiko likuiditas The Company and Subsidiaries is exposed to credit risk,
currency risk, commodity price risk and liquidity risk.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi
kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha atas penjualan
bahan-bahan kimia dan lainnya kepada pelanggan. Credit risk is the risk of suffering financial loss should any
of the Company’s customers fail to fulfil their contractual obligations to the Company. Credit risk arises mainly from
trade receivables from trading of chemicals and others to customer.
Perusahaan hanya menjual kepada pelanggan yang sudah mempunyai track record yang bagus dan sudah melalui
prosedur verifikasi kredit sebelum diberikan jangka waktu pembayaran secara kredit. Jika pembayaran tidak
bagus maka Perusahaan tidak akan memasok barang lagi. Hal ini akan mengurangi risiko kredit yang ada.
The Company only sells the product to the customer who already have good track record and have passed all the
verification credit procedures before the bail of payment in credit is given. If the payment not running smoothly, the
Company will not supply the product anymore. These things will reduce the risk of an existing credit.
Risiko mata uang Currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata
uang asing karena transaksi dilakukan dalam mata uang asing terutama dalam Dolar AS atau harga yang secara
signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan
tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
The Company’s reporting currency is in Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its transaction
denominated in foreign currency mainly the US Dollars or its price is significantly influenced by their benchmark
price movements in foreign currencies. Currently, the Company does not have a formal hedging policy for
foreign currency exposures.
Namun, harga
produk utama
Perusahaan akan
berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS.
Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang
dapat mengurangi
risiko mata
uang Perusahaan.
However, the Company’s main products prices would fluctuate in prices depending on the prices traded in
international markets denominated in US Dollars. Such correlation in price fluctuations naturally minimizes the
Company’s foreign currency exposures.
Risiko harga komoditas Commodity price risk
Perusahaan dan Entitas Anak terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca,
kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut
terutama timbul dari penjualan minyak bumi, di mana marjin laba atas penjualan minyak bumi tersebut
terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional. The Company and Subsidiaries are exposed to commodity
price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the
market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from the sales of oil where the
profit margin from the sales of oil may be affected by an international market prices fluctuation.
Perusahaan akan meminimalkan risiko komoditas dengan melakukan penyesuaian terhadap harga jual barang
kepada pelanggan yang dilakukan secara teratur sesuai dengan fluktuasi harga bahan mentah dan pasar global
yang ada. The Company will minimize comodity risk by making
adjustments of the sale price to the customer regularly based on raw material fluctuation price and the existing
global market.