Laporan Tahunan | Bintang Mitra Semesta Raya

(1)

Annual Report

2012


(2)

Daftar Isi

l

Contents

Sekilas BMSR l BMSR in Brief

Visi & Misi l Vision & Mission

Profil BMSR l BMSR Profile

Ikhtisar Keuangan 2012 l Financial Highlights 2012

Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology Informasi Harga Saham 2012 l Stock Highlights 2012

Peristiwa Penting 2012 l Event Highlights 2012

Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report

Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report

2-7 8 8 9-10 11 11 12-14 15-18 19-22 Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Operasional l Operational Review 23-26

Tinjauan Keuangan l Financial Review 27-33

Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance 34-46

Data Perseroan l Corporate Data

Dewan Komisaris l Board of Commissioners 47-49

Dewan Direksi l Board of Directors 50-51

Struktur Organisasi l Organization Structure 52

Struktur Perusahaan l Corporate Structure 52

Profil Anak Perusahaan l Subsidiaries 53-57

Sumber Daya Manusia l Human Resources 58-59

Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure 60

Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l

Company Address, Branches, & Subsidiaries

Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan l Responsibility for Annual Reporting

61-62 63 Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l

Independet Auditors’ Report & Co solidated Fi a ial “tate e ts


(3)

Sekilas BMSR

l

BMSR in Brief

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk.

Perusahaan didirikan pada tanggal 16

November 1989 berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4423.HT.01.01.TH.95 tanggal 17 April 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami

beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang

antara lain mengenai peningkatan modal

ditempatkan dan disetor Perusahaan dan

persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan

Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan

Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0121799.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008. Berdasarkan Akta

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk ( the Company ) was established on November 16, 1989 based on Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., which had been amended by Notarial Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same Notary regarding the change of name from PT Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and its amendments had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01.TH.95 dated April 17, 1995 and had been published in the state gazette of the Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No. 4209

The Company's Articles of Association have been amended several times. In 2008, amendments included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated September 17, 2008 which, among other things, the increase of issued and paid-up capital of the Company and approval of changes in the Company's Articles of Association to conform with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of Association Fundamentals for Public Offering of Equity Securities and Public Companies, which has obtained certificate of receipt of notice from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter of Acceptance Notice of Amendment of Articles of

Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated

December 15, 2008 and has been registered in the Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09. in 2008 exactly on December 15, 2008. Based on Notarial


(4)

Notaris tanggal 25 Mei 2012 No. 58 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No

AHU-AH.01.10-23660 tanggal 28 Juni 2012.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1989.

Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.

Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500,

Deed dated May 25, 2012 No. 58 of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the changes in Board of Commissioners and Directors and has been received and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.10-23660 dated June 28, 2012. The Company started its commercial operations in 1989.

On December 6, 1999, the Company received Effective Statement Letter on Notice of Registration of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of 130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share to the public, at offering price of IDR 500 per share. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on December 29, 1999.

On September 17, 2008, the Company obtained Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to shareholders by issuing 823,200,000 shares with a nominal value of IDR 500 per share at the offering price of IDR 500 per share so that the whole amounted to IDR 411,600,000,000. Each holder of 20 old shares is entitled to 49 new shares attached with 7 Warrants Series I granted free by the Company.

Warrants Series I are securities that entitle the holder to purchase new shares with nominal value IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which can be done during the execution year starting from


(5)

yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal 20 November 2013. Sampai dengan 31 Desember 2012, belum ada pemegang waran yang melaksanakan haknya.

Pada awal pendirian Perseroan merupakan perusahaan investasi yang melakukan penyertaan investasi pada Perusahaan properti real estat yang menangani perumahan sederhana dan proyek pemukiman kelas menengah atas, serta pada Perusahaan yang akan mengembangkan bangunan-bangunan komersial.

Pada tahun 1997 Perusahaan mengawali

usahanya di bidang properti dengan menyertakan modalnya pada PT Laksayudha Abadi yang membangun Apartemen Brawijaya yang berlokasi di Blok P Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1999 Perusahaan mengembangkan sayapnya dengan menyertakan investasi pada PT Sinar Kompas Utama yang mengembangkan proyek perumahan sederhana Kompas Indah di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pada tahun yang sama Perusahaan juga menanamkan modalnya pada perusahaan publik PT Ristia Bintang

Mahkotasejati Tbk. (RBMS), yang

mengembangkan perumahan bagi golongan

masyarakat menengah, Bintang Metropol di daerah Bekasi, Jawa Barat dan perumahan Mahkota Simprug yang berlokasi di Ciledug. Selanjutnya pada pertengahan tahun 1999, Perusahaan mengikutsertakan modalnya pada PT Alvita Sunta dengan bidang usaha yang sama. Sejalan dengan usaha diversifikasi Perusahaan, pada kuartal ke 3 (tiga) tahun 2008 Perusahaan

melakukan divestasi atas beberapa anak

perusahaan dan perusahaan asosiasi yang

May 20, 2009 until November 20, 2013. As of December 31, 2012 there is no warrant holder execised his rights.

Initially, the Company was established and engaged in real estate construction with various business from modest to middle class housing estate, including construction of commercial building.

In 1997, the Company started its real estate business through investment in PT Laksayuda Abadi in the construction of Brawijaya Apartment located in Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta. In 1999, the Company invested in PT Sinar Kompas Utama developing modest real estate named Kompas Indah located in Tambun, Bekasi, Jawa Barat. In the same year, the Company also invested in PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS), a public company, developing a middle class real estate named Bintang Metropol in Bekasi, West Java and Mahkota Simprug in Ciledug. In mid 1999, the Company invested in PT Alvita Sunta which is also engaged in real estate business.

Along with the Company business diversification, in the 3rd quarter of 2008, the Company divested several non-prospective subsidiaries and associate companies engaged in real estate business such as


(6)

bergerak di bidang properti yang diyakini memiliki prospek kurang menguntungkan yaitu PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi dan PT Alvita Sunta.

Pada tanggal 5 Desember 2008 Perusahaan dipercaya oleh PT Sulfindo Adiusaha, salah satu produsen produk kimia terbesar di Indonesia, sebagai Distributor Utama untuk melakukan pemasaran dan penjualan produk-produk kimia yang dihasilkannya ke seluruh wilayah Republik

Indonesia. Adapun produk-produk yang

dipasarkan oleh Perusahaan adalah Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). Kinerja Perusahaan selama menjadi distributor produk kimia telah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini berkat kerja keras manajemen dan karyawan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan pihak produsen dan para pelanggan.

Pada pertengahan tahun 2009, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi saham-saham perusahaan yang bergerak disektor perminyakan yaitu PT Retco Prima Energi dengan bidang pengoperasian di Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 61,61 km²; PT Binatek Reka Kruh dengan bidang pengoperasian di Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 258,10 km² ; PT Indama Putera Kayapratama yang berlokasi di Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan yang memiliki luas area 78,71 km²; serta Bittlestone Capital Inc yang memiliki investasi dalam bentuk saham pada

perusahaan yang bergerak di bidang

pertambangan minyak dan gas bumi diantaranya

PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi, and PT Alvita Sunta.

On December 5, 2008, the Company entered into a Distribution Agreement with PT Sulfindo Adiusaha, one of the largest chemical producers in Indonesia, as Main Distributor to market and sell chemical products in Indonesia. The Products are Caustic Soda (NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride (EDC). The Co pa ’s perfor a e as Mai Distri utor has shown a remarkable result, reflecting the management and all employees effort supported by good relationship with the producer and customers.

In the mid 2009, the Company made a major diversification by investing in oil companies such as PT Retco Prima Energi operating in Blok Tanjung Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan with total area of 61.61 km², PT Binatek Reka Kruh, operating in Lapangan Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan with total area of 258.10 km², PT Indama Putera Kayapratama located in Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan with total area of 78.71 km², and Bittlestone Capital Inc which investing in shares portofolio in oil and gas companies such as Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), and Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), with various projects in Brunei, Syria, and Ukraine.


(7)

Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), dan Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), yang memiliki proyek di Brunei, Syria, dan Ukraine.

Setelah melihat dan mempertimbangkan hasil kajian ulang dan evaluasi tek is “u surfa e

“tudy of TAC Kaya Tahu oleh PT LAPI-ITB terhadap lapangan minyak Kaya yang dimiliki oleh IPK, anak perusahaan, pada akhirnya Perusahaan dihadapkan pada fakta bahwa lapangan minyak Kaya sangat kompleks dan berisiko tinggi untuk dikembangkan dan dieksploitasi sehingga kurang menguntungkan untuk dikembangkan. Sebagai langkah strategis atas hasil kajian diatas, maka pada tanggal 16 Maret 2011 Perusahaan melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Bukit Apit Bumi Persada, pihak ketiga, untuk menjual seluruh saham IPK sejumlah 108.845 saham dengan nilai transaksi sebesar USD 1.050.000 dimana perjanjian ini telah dituangkan di dalam akta Jual Beli Saham No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Notaris Suwarni Sukiman, S.H. Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi mengenai hal tersebut di atas melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada tanggal 18 Maret 2011.

After undergoing a thorough evaluation and considering the result of technical review and analysis on the “u surfa e “tud of TAC Ka a 2010 conducted by PT LAPI ITB with respect to Kaya oil field owned by IPK, the subsidiary, the Company is being faced to the facts that Kaya oil field is having complexity and high risk to be developed and

exploited which is potentially becoming

uneconomical and unprofitable. As the result, the Company made a strategic decision by signing the Sale and Purchase Agreement with PT Bukit Apit Persada, a third party, to sell the entire 108.845 shares of IPK with the transaction value amounted to USD 1,050,000, and the transaction has been recorded on the deed of sale and purchase shares No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman, S.H., notary in Jakarta.Such sales has been publicly disclosed in the newspaper on March 18, 2011.

Pada tanggal 20 Juni 2011 anak Perusahaan telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC Pertamina –RPE kepada Goldwater TMT PTE LTD . Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sehingga Perusahaan akan lebih fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh, anak perusahaan yang juga bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.

On June 20, 2011 the subsidiary sold its 30% interest in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD. The reason of the sale was based on business consideration. The Company will focus on de elopi g PT Bi atek Reka Kruh, the Co pa ’s subsidiary which also engaged in exploration and production of oil and gas business.


(8)

Pada tanggal 2 Desember 2011, Perusahaan telah menjual seluruh investasi saham di PT Ristia

Bi ta g Mahkotasejati T k. RBM“ se a yak

62.663.875 saham atau 19,18 % kepemilikan

dengan nilai transaksi Rp 5.514.421.000.

Perusahaan mengalami rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp 24.501.575.125.

On December 2, 2011, the Company sold the entire

62.663.875 shares in PT Ristia Bintang

Mahkotasejati T k. RBM“ or 1 .1 % o ership with the transaction value amounted to IDR 5,514,421,000. The Company incurred realized loss on investment amounted to IDR 24,501,575,125.

Di tahun 2011, Perusahaan melakukan pembelian kapal tongkang serta kantor dan tanah yang dijadikan sebagai kantor cabang di Bandung, Semarang dan Surabaya. Pembelian tersebut

dilakukan untuk menunjang operasional

Perusahaan dalam penjualan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total

pembelian dimaksud mencapai Rp.

9.433.684.000.

In 2011, the Company has purchased tongkang boat and offices and land for in Bandung, Semarang and Surabaya where branches are located. The purchase was intented to support the operational and e ha i g sales of the Co pa ’s produ t i Ja a Barat, Jawa Tengah, and Jawa Timur. Total value of tug boat and branches amounted to IDR 9,433,684,000.

Di tahun 2012, dalam rangka pengembangan usaha untuk menggarap pasar di wilayah

Sumatera Selatan dan sekitarnya, maka

Perusahaan membeli tanah di Lampung seluas 6.205 m2 dengan nilai sebesar Rp 5.751.500.000

In 2012, the Company acquired a 6,205 m2 land in Lampung at IDR 5,751,500,000 for future marketing expansion within South Sumatera area.


(9)

Visi & Misi

l

Vision & Mission

Visi Vision

Menjadi entitas yang unggul bersaing di pasar global dengan menciptakan hubungan bisnis jangka panjang dan kepercayaan dengan pelanggan dan principal serta didukung oleh jaringan usaha dan pemasaran yang luas melalui manajemen yang professional

To become an excellent company in the global market by building long term relationship and trust with customers and principal, supported by broad business and marketing network through professional management.

Misi Mission

 Berorientasi pada peningkatan nilai investasi bagi para pemegang saham

 Berkomitmen dalam mengembangkan sumber

daya manusia yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi

 Berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance

Enhancing shareholders investment value

Committed to develop professional and

highly integrated human resources.

Committed to apply good corporate

governance principles.

Profil BMSR

l

BMSR Profile

Nama Perusahaan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Company Name

Alamat Senayan City - Panin Tower Lt. 10

Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270, Indonesia

Address

Telpon 62-21-7278 1760 (Hunting) Phone

Fax 62-21-7278 2152 & 7278 2164 Fax

Bidang Usaha Investasi pada anak Perusahaan & perdagangan

Investment in Subsidiaries & Trading

Line of Business

Pencatatan Saham Bursa Efek Indonesia Listing

Kode Saham BMSR Ticker Code

Tanggal Pendirian 16 Nopember 1989 Establishment

Modal Dasar Rp. 672.000.000.000,- Capital Stock

Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh Rp. 579.000.000.000,- Shares Issued and Fully Paid

Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta

Ariobimo Sentral Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav.5

Jakarta 12950

Public Accountant

Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita

Plaza BII, Tower III Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin Kav. 22

Jakarta


(10)

Ikhtisar Keuangan 2012

l

Financial Highlights 2012

Dalam jutaan Rupiah ǀ In million Rupiah

LAPORAN LABA RUGI 2012 2011 2010 2009 2008 STATEMENT OF INCOME

Pendapatan Usaha 2.095.347 1.622.696 1.278.555 1.213.838 19.606 Revenue

Laba Kotor 92.275 128.862 84.528 59.707 2.382 Gross Profit

Laba (Rugi) Usaha 6.609 53.141 15.892 6.212 (957)

Income (loss) from Operation Laba (Rugi) Bersih (29.168) (7.163) (56.911) (19.729) (26.985) Net Profit (Loss) Laba (Rugi) Yang Dapat

Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non

Pengendali

(29.167) (1)

(7.164) 1

(56.911) -

(19.730) 1

(28.266) 1.281

Net Profit (Loss) attributable to : Owners of the Parent Non-Controlling Interests Jumlah Saham Beredar

(dlm ribuan lembar) 1.159.200 1.159.200 1.159.200 1.159.200 473.200

Outstanding Shares (in thousand sheet) Laba (Rugi) Bersih per

Saham (25,16) (6,18) (49,10) (17,02) (57,03) Net Profit (Loss) per Share

NERACA 2012 2011 2010 2009 2008 BALANCE SHEET

Aset Lancar 401.694 394.563 355.217 310.384 90.552 Current Assets

Aset Tidak Lancar 268.474 270.852 381.697 470.288 452.921 Non-Current Assets

Total Aset 670.168 665.416 736.914 780.672 543.473 Total Assets

Kewajiban Lancar 282.963 289.617 340.548 283.917 21.864 Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar 25.228 5.096 6.250 8.449 668 Non-Current Liabilities Total Kewajiban 308.191 294.713 346.798 292.367 22.531 Total Liabilities Ekuitas – Bersih 361.977 370.703 390.116 488.305 520.941 Net Equity

RASIO KEUANGAN 2012 2011 2010 2009 2008 RATIO

Laba (Rugi) Bersih/Total Aset

(4,35) (1,08) (7,72) (2,53) (4,97) Net Profit (Loss)/Assets Laba (Rugi)

Bersih/Ekuitas

(8,06) (1,93) (14,59) (4,04) (5,18) Net Profit (Loss)/Equity

Rasio Lancar 141,96 136,24 104,31 109,32 414,16 Current Ratio

Kewajiban / Aset 45,99 44,29 47,06 37,45 4,15 Liabilities / Assets

Kewajiban / Ekuitas 85,14 79,50 88,90 59,87 4,33 Liabilities / Equity Laba (Rugi) Bersih /

Pendapatan Usaha

(1,39) (0,44) (4,45) (1,63) (137,63) Net Profit (Loss) / Revenue

Catatan ǀ Notes:

- Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 2009 mencakup Laporan Keuangan PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, Bittlestone Capital Inc.

Financial Statement for the year end 31 December 2012, 2011, 2010 and 2009 included Financial Report of PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi, dan Bittlestone Capital Inc.

- Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 tidak mencakup Laporan Keuangan PT Alvita Sunta dan PT Sinar Kompas Utama sehubungan dengan divestasi kepemilikan Perusahaan atas saham perusahaan-Perusahaan tersebut terhitung sejak tanggal 26 September 2008.

Financial Statement for the year end 31 December 2008 not included Financial Statement of PT Alvita Sunta dan PT Sinar Kompas Utama related to divestment of those companies as of 26 September 2008.


(11)

(12)

Kronologi Pencatatan Saham

l

Share Listing Chronology

Tanggal l

Date

Tindakan Korporasi l

Corporate Action

Nominal / Saham (Rp) l

Par Value / Share (IDR)

Jumlah Saham Beredar l

Number of

Outstanding Share

Jumlah Nominal Saham (Rp) l

Nominal Value of Shares (IDR)

29 Dec 1999 Penawaran Umum

Perdana (IPO) 500 130.000.000 65.000.000.000

29 Dec 1999 Saham Pendiri 500 206.000.000 103.000.000.000

7 Oct 2008 Penawaran Umum

Terbatas I 500 823.200.000 411.600.000.000

Informasi Harga Saham 2012

l

Stock Highlights 2012

Tertinggi (Rp) l

Highest (IDR)

Terendah (Rp) l

Lowest (IDR)

Penutupan (Rp) l

Closing (IDR)

Volume (Ribuan Saham) l

Volume (Thousand Shares)

2012

Triwul an I

Quarter I 245 165 175 140.116

Triwul an I I

Quarter I I 185 120 120 829

Triwul an I I I

Quarter I II 154 110 142 325

Triwul an I V

Quarter I V 200 150 190 942

2011

Triwul an I

Quarter I 295 265 295 4

Triwul an I I

Quarter I I 290 200 200 1.080

Triwul an I I I

Quarter I II 220 190 190 181

Triwul an I V


(13)

Peristiwa Penting 2012

l

Event Highlights 2012

Pada tahun 2012, investasi pada efek obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008 dijual dan mengalami kerugian sebesar Rp 208.479.069. Pada tahun 2011, investasi pada efek utang obligasi subordinasi Bank Panin Seri II 2008 tersebut dikenakan dengan tingkat bunga sebesar 11,60% per tahun.

Pada tanggal 13 Februari 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Distributor dengan PT Padi Unggul Indonesia PUI untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Sesuai surat Perjanjian Distributor tersebut, Perusahaan memberikan uang jaminan sebesar Rp. 35.000.000.000. Uang jaminan distributor per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 33.000.000.000.

Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja dari PT Bank Victoria Syariah dengan plafon sebesar Rp 25.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembiayaan pembelian barang dagangan berupa bahan-bahan kimia. Fasilitas pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo pada 02 Maret 2015. Berdasarkan Addendum tanggal 28 Maret 2012 mengenai perubahan jaminan, fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:

a. Tanah dan bangunan dengan SHGB No.

85/Randugarut beserta mesin dan

perlengkapan diatasnya yang berlokasi di Semarang.

b. Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 653/Greges yang berlokasi di Surabaya. c. Piutang usaha senilai Rp 35.000.000.000. Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan

As of 2012, the investment in debt security on Bank Panin Subordinated Bonds series II of 2008 has been sold and incurred loss on investment amounting IDR 208.479.069. As of 2011, the investment in debt security represents investment in Bank Panin Subordinated Bonds series II of 2008 with interest rate of 11.60% per annum.

On February 13, 2012, the Company has signed Distribution Agreement with PT Padi Unggul Indonesia PUI for 1 (one) year period. Based on the Distributor Agreement the Company had to provide a guarantee deposit amounted to IDR 35,000,000,000. As of December 31, 2012 the amount of guarantee is IDR 33,000,000,000.

On February 28, 2012, the Company received fixed working capital financing facility from PT Bank Victoria Syariah with limit of IDR 25,000,000,000 which will be used to finance the purchasing of chemical merchandise. This financing facility bears interest at 12% per annum and will be due on March 02, 2015. Based on Addendum dated March 28, 2012 regarding changing in guarantee, this financing facility guaranteed with the following Co pa ’s assets:

a. Land and building on SHGB No.

85/Randugarut including machines and equipments above it which located at Semarang.

b. Land and building on SHGB No. 653/Greges which located at Surabaya.

c. Trade Receivables amounted to IDR

35,000,000,000


(14)

pembayaran untuk fasilitas tersebut sebesar Rp 1.500.000.003.

Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa Pinjaman Aksep dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) dengan masing-masing batas kredit maksimum sebesar Rp 15.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000 yang akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas Pinjaman Aksep dan PRK dikenakan bunga 12% dan 13% per tahun dan akan jatuh tempo pada 28 Maret 2013. Fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:

a. Tanah dengan SHGB No. 141/Tarahan yang terletak di lampung Selatan

b. Piutang Dagang

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut

diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi

persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan dilarang untuk melakukan hal-hal berikut:

1. Mengadakan merger, akuisisi dan

konsolidasi.

2. Mengalihkan, menghibahkan, dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain atau mengikat diri sebagai penjamin suatu hutang.

3. Mendapat pinjaman dari pihak lain atau meminjamkan uang kepada pihak lain

manapun termasuk kepada afiliasi,

perusahaan atau melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo kecuali untuk usaha sehari-hari.

4. Mengadakan rapat umum pemegang

saham yang acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan, susunan Direksi dan Komisaris serta pemegang saham.

5. Melakukan pembagian dividen tunai,

amounted to IDR 1,500,000,003.

On March 21, 2012, the Company received credit facility which are Acceptance loan dan Overdraft from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) with credit facility limit of IDR 15,000,000,000 and IDR 5,000,000,000 respectively and will be used for Co pa ’s orki g apital. A epta e loa a d Overdraft facility bears interest at 12% and 13% per annum, respectively and will be due on March 28, 2013. These credit facilities are guaranteed with the follo i g Co pa ’s assets:

a. Land with SHGB No. 141/Tarahan which

located at South Lampung.

b. Trade receivables

In relation to the loans, the Company is obliged to fulfill certain requirements, which, among others, restrict the Company from doing the following actions such as:

1. Merger, acquisition and consolidation. 2. Di ert, gra t, a d/or pledge Co pa ’s

assets to other party or act as guarantor for a debt.

3. Obtain loan from other party and provide loan to other party include to affiliations, company or pay debt before its due except for daily business.

4. Hold annual general meeting of

shareholders which its agenda is to change o pa ’s arti le of asso iation, capital structure, the composition of Directors and Commissioners and shareholders.

5. Pay cash dividend, share dividend, and/or bonus share.

6. Perform new investment or participate in a business.


(15)

dividen saham, dan/atau saham bonus.

6. Mengadakan investasi baru atau

penyertaan pada suatu usaha.

Pada tanggal 01 Juni 2012, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Sewa Bangunan atas sebagian bangunan gedung kantor dan gudang milik Perusahaan yang berlokasi di Padalarang dengan PT Indokemika Jayatama, harga sewa bangunan tersebut sebesar Rp 660.000.000 dalam jangka waktu 2 (dua) tahun (01 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014). Saldo pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2012 sebesar Rp 445.500.000.

Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor Finance Indonesia ( EFI ), dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 22 April 2013. Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang ini dari EFI.

On June 01, 2012, the Company held an agreement of Building Lease of part of its office building and

warehouse located in Padalarang with PT

Indokemika Jayatama, the rent of the building is IDR 660,000,000 for 2 (two) years (July 01, 2012 until June 30, 2014). The balance of unearned revenue as of December 31, 2012 amounted to IDR 445,500,000.

On October 22, 2012, the Company made a factoring agreement with PT Emperor Finance Indonesia ( EFI ), with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000. this agreement will be due on April 22, 2013. This facility is being treated as With Recourse, which is the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the transfer of receivables is entirely owned by the Company. The Company collaterized trade receivables for this factoring facility from EFI.


(16)

Laporan Dewan Komisaris

l

Board of Commissioner Report

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Dear Honorable Shareholders,

Tahun 2012 kinerja perekonomian Indonesia dapat dikatakan berhasil bertahan pada tingkat yang cukup baik di tengah berlangsungnya proses krisis ekonomi global. Meskipun dampak krisis ekonomi global belum sepenuhnya teratasi, namun Indonesia masih mencatat pertumbuhan ekonomi positif sebesar 6,23%. Perbaikan petumbuhan ekonomi nasional ini seiring dengan meningkatnya permintaan domestik serta tidak lepas dari peran sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertambangan dan sektor-sektor lainnya.

Pasar modal di Indonesia juga menunjukkan kinerja yang bagus bahkan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Aksi investor asing yang terus membanjiri pasar modal Indonesia membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan signifikan sepanjang tahun 2012. IHSG di tahun 2012 ditutup di level 4.316,69 sedangkan di tahun 2011 berada di level 3.821,99. Ini berarti terjadi kenaikan sebesar 12.94% dibanding tahun 2011.

Pencapaian diatas jelas memberikan rangsangan yang positif bagi dunia bisnis pada umumnya dan khususnya bagi Perusahaan. Kinerja Perusahaan sebagai distributor produk kimia, cukup

menggembirakan dimana volume penjualan

mengalami peningkatan secara signifikan pada tahun 2012. Peningkatan volume penjualan mendorong peningkatan nilai penjualan sebesar 29%, namun demikian akibat kondisi ekonomi global yang masih lemah, dan adanya tekanan

In 2012, Indonesia's economic performance succesfully survived in the midst of the global economic crisis. Although the impact of global economic crisis has not been fully resolved, Indonesia managed to achieve positive economic growth of 6.23%. Improvement of national economic growth was in line with rising domestic demand and significant contribution of industry, trade, mining and other sectors.

Indonesian capital market also shows excellent performance even being one of the best in the world. Foreign investors capital infow continue to boost the Indonesian capital market and bring the Composite Stock Price Index (CSPI) strengthened significantly during the year 2012. CSPI in 2012 closed at 4.316,69 level while in 2011 was in the level of 3.821,99. It means there is 12.94% increase compare to 2011.

Those achievements clearly provide a positive stimulus to the business climate in general and especially for the Company. Performance of the Company in the chemical trading sector was quite promising of which sales volume recorded significant growth in 2012. Increase in sales volume as contributed to the increase sales revenue by 29%, however due to the global market situation and strong pressure from high price of row material, the Company was not able to gain a better margin as achieve in 2012, and causing decrease


(17)

tinggi dari produksi bahan bakunya, maka Perusahaan tidak dapat menikmati marjin yang

lebih baik dari tahun sebelumnya yang

mengakibatkan gross profit margin mengalami penurunan sebesar 3,54% dibandingkan tahun 2011. Terlepas dari kondisi pasar bahan baku

komoditas barang kimia yang kurang

menguntungkan, kinerja di bidang distributor ini merupakan hasil usaha keras manajemen dan karyawan Perusahaan, dengan dukungan dan hubungan baik dengan principal dan pelanggan. Untuk menunjang kegiatan usaha yang ada saat ini, Perusahaan juga sudah memutuskan untuk memperluas jumlah komoditas barang dagangan dengan menandatangani perjanjian distributor beras dengan PUI, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industry beras berlokasi di

Jawa Timur. Diharapkan dengan menjadi

distributor komoditas beras, Perusahaan akan dapat juga menjadi salah satu pemasok beras kualitas tinggi pada masyarakat khususnya wilayah pulau Jawa.

Memperhatikan kondisi dan kesempatan yang dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris menilai Direksi telah menempuh upaya secara optimal pada tahun 2012. Walaupun demikian banyak hal yang menjadi tantangan bagi Direksi untuk meraih kembali kinerja yang lebih baik dengan meningkatkan laba usaha pada tahun-tahun yang akan datang.

Dewan Komisaris telah mengkaji dan

mengevaluasi dengan seksama rencana kerja Dewan Direksi dan prospek usaha untuk tahun

mendatang. Kami sepenuhnya mendukung

profesionalisme, komitmen serta strategi manajemen untuk meningkatkan pangsa pasar

in gross profit margin by 3.54% compare to 2011. Despite of unfavourable global raw material market, such performance being a distributor is the result of a age e t a d the e plo ee’s effort a d the support and good relationship with principals and customers.

To support the Co pa ’s e isti g tradi g a ti ities, the Company has also decided to enhance the type of commodities trough marketing high quality rice. The Company has entered into an agreement with PUI to be a distributor of rice produced by PUI, a company engaged in producing high quality rice located in East Java. Being a distributor for marketing high quality rice, the Company targeted to be one among rice supplier delivering high quality rice to the market particularly within Java area.

Refering to the condition and opportunity faced by the Company, Board of Commissioner appreciates that the Board of Directors have taken optimal effort during 2012. Even though there are many issues challenging the Board of Directors to regain better performance for increasing gross profit in years to come.

Board of Commissioner has reviewed and evaluate Board of Directors’ business plan and business prospect for the coming years and fully support the

professionalism, commitment, and strategy of

management to increase domestic market share in line ith the I do esia’s GDP gro th and grow with


(18)

terutama di pasar domestik seiring dengan bertumbuhnya GDP Indonesia sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan para pelanggan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian. Direksi diharapkan dapat

melakukan peningkatan terhadap fungsi

manajemen sumber daya manusia secara intensif sehingga para karyawan mampu melakukan pekerjaaannya dengan baik dan peka terhadap issue-issue dalam lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Independen.

Kami menyadari bahwa perjalanan yang akan dilalui Perusahaan masih terbentang panjang dan penuh tantangan, namun dengan tekad yang kuat kami percaya bahwa baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang dari Perusahaan untuk berkiprah di berbagai bidang usaha yang prospektif di masa mendatang akan mampu mendorong Perusahaan meraih tujuannya. Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya hendak menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada direksi, para pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan mitra usaha Perusahaan atas dedikasi, kerja keras dan dukungan yang terus menerus diberikan kepada Perusahaan selama ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kita semua di tahun-tahun mendatang.

customers in prudent manner. Directors are expected to increase human resources management skills intensively so that employee can do their job properly and sensitive to their working environment issues. Board of Commissioner is assisted by Audit Committee headed by Independent Commissioner.

We realize that the Company business prospect in the coming years is full of opportunities and challenges, but we believe that the Company’s short term and long term plan to exist in various prospective busnisess in the future will be sufficient to push the Company achieving its goals.

In this occasion, on behalf of Board Commissioner, I would like to extend my appreciation and thankful to directors, shareholders, employees, customers, and business partners for dedication, hard work and support to the Company. May God bless us in the coming years.


(19)

PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Richard Rachmadi Wiriahardja

Komisaris Utama lPresident Commissioner Theophylus Hartono


(20)

Laporan Dewan Direksi

l

Board of Director Report

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Honorable Shareholders,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berbagai peluang yang dianugerahkanNya di tahun ini, sehingga Perusahaan berhasil meraih berbagai pencapaian yang cukup memuaskan.

Perusahaan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mencapai tujuan jangka panjangnya. Berbagai langkah tersebut akan menumbuhkan keyakinan bagi para pemegang saham terhadap tekad Perusahaan dalam memperluas usahanya dan senantiasa berupaya untuk mencapai cita-cita sejahtera bersama bangsa.

Secara umum pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2012 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Pemulihan kondisi ekonomi domestik dan global yang terus berlangsung memberikan optimisme akan meningkatnya permintaan produk atau barang terutama dari dalam negeri. Tingkat konsumsi masyarakat yang masih tumbuh cukup tinggi dan besarnya potensi pasar di Indonesia, membuat sektor industri berkembang dengan kondusif seiring dengan pertumbuhan GDP di Indonesia.

Usaha Perusahaan di bidang distribusi produk kimia yang baru dirintis pada akhir tahun 2008

menghasilkan sebuah prestasi yang

menggembirakan di tahun 2012 dimana usaha ini telah memberikan kontribusi yang cukup optimal bagi Perusahaan. Pada tahun 2012 ini, Perusahaan juga telah menambah jenis barang dagangan dalam kegiatan usahanya. Sedangkan

We give praise to God Almighty for another year of opportunity, which has allowed Company to attain a fairly significant achievement.

Additionals steps were taken to achieve the Co pa ’s long-term direction, giving shareholders o fide e i Co pa ’s resolutio to e te d its enterprise and to continue to strive to reach the aim to prosper with the nation.

In general, Indonesian economy performance in 2012 was fairly good. Domestic and global economic was in the process of recovery, give the Company optimistic and expect growing demand of all products in domestic. Public consumption of consumer products still grows in high rate, and availability of potential market in Indonesia pushed industrial sector growing condusively along with I do esia’s GDP gro th.

The Company business in chemical products that started since 2008 has generated a good performance in 2012 and resulted an optimum contribution. In this 2012, the Company has also enhanced the type of commodities in its business

activity. Meanwhile, in the exploration and

production of oil and gas business, the Company will focus in developing PT Binatek Reka Kruh (BRK)


(21)

aktivitas disektor perminyakan, Perusahaan akan fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh (BRK) yang diyakini akan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.

Pada tahun 2012, Perusahaan mencatatkan

pendapatan dalam kapasitasnya sebagai

distributor pemasaran produk kimia dan lainnya adalah sebesar Rp 2.068.837 juta. Sementara pendapatan dari aktivitas penjualan minyak melalui anak Perusahaan adalah sebesar Rp 26.510 juta sehingga jumlah pendapatan konsolidasi selama tahun 2012 berjumlah Rp 2.095.347 juta, meningkat sebesar Rp. 472.651 juta dibandingkan dengan total pendapatan konsolidasi tahun 2011 berjumlah Rp 1.622.696 juta.

Meskipun terjadi peningkatan pada pendapatan,

namun Perusahaan masih membukukan

kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 29.167 juta atau meningkat sebesar Rp 22.004 juta atau 307% dibandingkan pada tahun 2011 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 7.163 juta. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan harga pasar yang cukup besar pada produk kimia dan tingginya harga bahan baku komoditas barang kimia itu sendiri yang juga terjadi di seluruh industri petrokimia, akibat dari adanya krisis ekonomi di Eropa & Amerika yang

belum membaik, hal ini mengakibatkan

mengecilnya marjin penjualan.

Melihat prospek perekonomian Indonesia yang bagus seiring dengan pemulihan ekonomi dunia, direksi Perusahaan optimis kinerja Perusahaan dapat lebih ditingkatkan pada tahun 2013. Harga minyak mentah dunia yang saat ini berada pada kisaran di atas US$ 100 per barel serta

which is expected to be able deliver positive contribution to the Company.

In 2012, the Company recorded revenue from business as distrubutor and marketing of chemical products and others IDR 2,068,837 million. Meanwhile, revenue from oil in subsidiaries is IDR 26,510 million, making up the total consolidated revenue in 2012 to be IDR 2,095,347 million, increase for IDR 472,651 million compared to total consolidated revenue in 2011 was amounted to IDR 1,622,696 million.

Despite of increase in revenue, the Company recorded total consolidated loss in the amount of IDR 29,167 million or increase in the amount of IDR 22,004 million or 307% compared to 2011 which recorded a consolidated loss in the amount of IDR 7,163 million. This is primarily due to a significant decrease in market prices of chemical product and high price of raw material, which situation faced by all petrochemcial industry following economic crisis in Europe and United States, affecting sales margin.

The prospect of Indonesian economy is good along with the recovery of world economy, Directors of the Company are optimistic to be able to present better performance in year of 2013. Crude oil price stays above US$ 100 per barrel and the rise of consumer demand of chemical product in domestic


(22)

peningkatan daya beli konsumen, terutama di pasar domestik atas produk kimia, diharapkan akan berdampak positif bagi kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Segenap

direksi dan karyawan berharap bahwa

pelaksanaan seluruh program kerja yang disusun untuk tahun 2013 dapat dijalankan secara profesional dan efektif sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai investasi serta kinerja keuangan Perusahaan.

Sebagai Perusahaan Terbuka (Tbk), Perusahaan senantiasa berupaya menerapkan dan memenuhi prinsip pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada setiap jenjang lini organisasi secara berkesinambungan di semua bidang kegiatan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain meliputi hak-hak pemegang saham, peranan stakeholder, keterbukaan dan transparansi, serta tanggung jawab direksi dan komisaris yang sesuai dengan prinsip dari Tata Kelola Perusahaan yang baik. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan Perusahaan dilandasi dengan nilai moral, integritas maupun kepatuhan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Akhir kata, direksi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada berbagai pihak baik internal maupun eksternal yang telah mendukung Perusahaan dalam upaya untuk meningkatkan nilai Perusahaan dan diharapkan Perusahaan dapat terus meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.

market, would have positive impact to the Company and the subsidiaries. Directors and employees expect that the business plan for 2013 can be implemented professionally and efectively which in turn increase investment value and financial performance of the Company.

As a public company, the Company continues implementing and complying with the Good

Corporate Governance Principles in the

organization. Those principles are consisting of shareholders right, stakeholders role, disclosure and transparant, and responsibility of directors and commissioners correspond to company governance. It aims to ensure that company activities based on the moral values, integrity and adherence to rules and law.

Directors would like to extend highest appreciation to all parties both internally and externally who

supported the Company to improve company’s

value, and expect to improve its performance in the future.


(23)

PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Welly Thomas

Direktur Utama lPresident Director Robinson

Direktur lDirector

Suhsih Mas Boentoro

Direktur lDirector

Rinaldi


(24)

Tinjauan Operasional

l

Operational Review

Focus & Reorganize

Tinjauan Umum

Pada tahun 2012 secara umum Perusahaan telah

menunjukan peningkatan kinerja dalam

menjalankan kegiatan usahanya sebagai

distributor produk kimia dan lainnya yang tercermin dengan terdapatnya peningkatan penjualan. Hal ini berkat upaya manajemen dan karyawan Perusahaan, serta dukungan dan komitmen dari pihak produsen dan konsumen. Di sisi lain, peningkatan produksi minyak pada anak perusahan telah memberikan peningkatan kontribusi pada pendapatan usaha Perusahaan.

Pembahasan Usaha dan Prospek Usaha Perusahaan

Dengan telah ditunjuknya Perusahaan sebagai distributor utama dari PT Sulfindo Adiusaha

“AU untuk wilayah pemasaran domestik, rencana jangka pendek Perusahaan akan tetap berkosentrasi penuh untuk melakukan penetrasi pasar produk kimia agar dapat lebih lagi meningkatkan pangsa pasar. Perusahaan saat ini memasarkan produk-produk bahan kimia yang dihasilkan oleh SAU, antara lain Caustic Soda

General Overview

Year 2012, in general, the Company has shown an increasing performance in the business of chemical product and other as reflected in the increase of sales and revenue. Thanks to the effort of management and employees of the Company and also support and commitment of producer and customers.

On the other hand, increasing oil production of the subsidiaries has been able to provide higher contributiont to the Company.

Business and Prospect of the Company

As the Company has been appointed as main

distributor of PT Sulfindo Adiusaha “AU for

domestic market in the short term, the Company will concentrate to penetrate the market of chemical products to increase the market share. Chemical products sold by the Company are Caustic Soda C“ and Pol Vi l Chloride PVC and other products such as H dro hlori A id HCl and “odiu H po hlorite NaOCl . To maintain


(25)

C“ da PolyVi yl Chloride PVC serta

beberapa produk lainnya seperti Hydrochloric

A id HCl da “odiu Hypo hlorite NaOCl .

Sebagai komitmen atas kerjasama ini,

Perusahaan dan SAU rutin melakukan evaluasi kinerja Perusahaan

Produk CS dan PVC mempunyai pasar dan permintaan yang terus berkembang karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia.

Penjualan kedua produk tersebut diatas

meningkat sejak ditetapkan sebagai distributor utama terus meningkat cukup signifikan dan mencakup pada berbagai sektor industri. Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup bagus, maka Perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis kimia khususnya produk-produk tersebut diatas mempunyai prospek yang cerah dengan potensi pertumbuhan yang lebih baik lagi.

Strategi Pemasaran produk CS dan PVC yang dilakukan oleh Perusahaan adalah terutama

dengan menjaga stabilitas penjualan dan

pasoka ya g erkesi a u ga reliable

supply kepada para pela gga de ga harga

ya g ukup ersai g competitive price serta

pelayanan dan pengiriman kepada pelanggan

ya g la ar da tepat waktu on time delivery .

Disamping itu Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar terus sesuai dengan bertambahnya permintaan pasar.

Penjualan produk diatas telah meliputi jangkauan wilayah yang lebih luas dengan pelanggan yang tersebar dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian besar wilayah Sumatera.

Umumnya para pelanggan produk tersebut diatas

good business cooperation, both the Company and SAU continuously monitor and evaluate the Co pa ’s perfor a e.

CS and PVC products have a growing market and demand continuesly to a higher level in line with Indonesia economic growth. Sales of both products increased significantly since the company is appointed as main distributor and showing an increasing trend in all industrial sectors. Considering

the good growth I do esia’s economic, the

Company believes that the chemicals business, especially the above mentioned products has bright prospects.

Marketing strategy applied in selling CS and PVC is by maintaining stability, continous, and reliablity of supply to customers with more competitive price, excellent services, and on time delivery. Beside that, the Company also conduct continous effort to increase market share gradually to respond the growing market condition.

The sales of products as mentioned above covers a wider range of areas spreading in Jabotabek, West Java, Central Java, East Java, and big parts of Sumatra.


(26)

adalah industri yang sudah sangat mapan dan melakukan perluasan usaha atau ekspansi,

sehingga penjualan produk tersebut juga

berpotensi untuk tumbuh dan berkembang, seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional dan pertumbuhan industri dalam negeri. Perusahaan melakukan diversifikasi pada sektor

perminyakan, mengingat minyak bumi

merupakan salah satu faktor penting bagi dunia industri untuk menggerakkan roda perekonomian secara global. Tingkat kebutuhan minyak bumi di seluruh dunia saat ini diperkirakan akan terus

meningkat. Badan Energi International

memprediksikan kemampuan pasokan minyak oleh negara-negara produsen minyak akan semakin ketat dan sulit akibat meningkatnya

kebutuhan energi terutama di negara

berkembang seperti China dan India. Di samping itu, situasi politik yang kurang kondusif di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya khususnya

pertikaian di Iran dikhawatirkan dapat

mengancam pasokan minyak secara global.

Tingkat permintaan minyak di Indonesia

khususnya masih cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri maupun konsumsi yang saat ini tidak sebanding dengan tingkat produksinya, sehingga kondisi ini menempatkan Indonesia

sebagai net importir minyak. Pemerintah

Indonesia terus berupaya meningkatkan tingkat

produksi minyak dengan memaksimalkan

kegiatan eksplorasi dan ekploitasi yang didukung

sepenuhnya oleh Perusahaan-Perusahaan

nasional dan multinasional yang beroperasi di Indonesia.

Harga minyak dunia yang saat ini berada pada kisaran di atas US$ 100 per barel diprediksikan

established industries, and having expanded their business, that leads to the stability of demand even pushing the market to grow further along with the growth of national economy.

The Company diversified its business sector in exploration and production of oil and gas based on the fact that oil is one of the crucial need to drive the global economy and industry. The need for oil always increases along with the continuing global economic recovery. International Energy Agency predicts that the ability of oil supply by oil producing countries will be more stringent and difficult due increasing energy demand in developing countries specially in China and India. In addition, unfavorable political situation in the Middle East and surrounding regions, especially the conflict in Iran could threaten global oil supply.

The oil demand in Indonesia particularly is still high enough to meet the needs of industry and consumption that are currently not comparable with the level of production, which condition puts Indonesia as a net oil importer. Government of Indonesia continues to improve its level of oil production by maximizing the exploration and exploitation activities supported entirely by the national and multinational companies operating in Indonesia.

World oil prices are currently in the range of above US$ 100 per barrel, and predicted to continue to


(27)

akan terus menguat akibat faktor politik negara-negara di kawasan kaya minyak. Sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia, anak Perusahaan Perusahaan berupaya terus mencari peluang

untuk meningkatkan produksinya dengan

berbagai cara antara lain dengan melakukan pengeboran sumur baru, melakukan workover, dan stimulasi.

BRK, anak perusahaan, berupaya untuk

menambah produksi minyak dengan melakukan 6 pekerjaan perawatan sumur. Total produksi minyak di lapangan minyak Kruh pada tahun 2012 sebesar 32.694.88 barel, meningkat sebanyak 14.550,28 barel dibandingkan produksi tahun 2011 yang sebesar 18.144,60 barel.

strengthen due to political factors in the countries of the oil-rich region. In line with rising world oil prices, a subsidiary of the Company continues seeking opportunities to increase production in various ways such as by drilling new wells, perform workover, and stimulation.

BRK, a subsidiary, also seeks to increase oil production by taking 6 wells maintenance work

.

Total oil production in Kruh fields in 2012 was 32,694.88 barrels, up by 14,550.28 barrels compared to production in 2011 which reached 18,144.60 barrels.


(28)

Tinjauan Keuangan

l

Financial Review

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Pendapatan Perusahaan dari aktivitas sebagai distributor untuk tahun 2012 mencapai Rp 2.068.837 juta. Peningkatan penjualan sebesar

Rp 462.176 juta dibandingkan dengan

pendapatan dari usaha yang sama pada tahun

2011 yang sebesar Rp 1.606.661 juta.

Sementara pendapatan yang dibukukan dari aktivitas penjualan minyak yang berasal dari anak Perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 26.510 juta, naik sebesar Rp 10.475 juta dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2011 yang sebesar Rp 16.035 juta.

Sehingga total keseluruhan pendapatan

konsolidasi mencapai Rp 2.095.347 juta. Kontribusi penjualan sebagai distributor mencapai 99% dari seluruh total pendapatan. Seiring dengan tingginya volume penjualan dari aktivitas distribusi dan penjualan minyak, beban pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 juga meningkat sebesar Rp 509.238 juta menjadi Rp 2.003.072 juta, yang sebagian besar sejumlah Rp 1.980.317 juta berasal dari beban pokok penjualan produk barang distribusi dan sisanya sejumlah Rp 22.755 juta dari beban pokok penjualan minyak anak perusahaan.

Beban usaha konsolidasi Perusahaan

mengalami kenaikan sebesar Rp 9.945 atau sebesar 13,1% yakni dari Rp 75.721 juta pada tahun 2011 menjadi Rp 85.666 juta pada tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan pada kenaikan beban penjualan sebesar Rp 8.019 juta atau

Consolidated Statements of Income

The Company revenues from activities as a distributor for the year 2012 reached IDR 2,068,837 million. Increase in sales IDR 462,176 million compared to sales in 2011 which amounted to IDR 1,606,661 million. While revenues recorded sales of oil production activity of the subsidiaries in 2012 amounted to IDR 26,510 million, increased by IDR 10,475 million compared to revenues in the year 2011 which amounted to IDR 16,035 million. Total consolidated revenues reached IDR 2,095,347 million. Contribution of sales as a distributor reached 99% of the total revenue.

Along with the increase sales volume of distribution activity and sales of oil, consolidated cost of sales in 2012 compared to 2011 also increased by IDR 509,238 million to IDR 2,003,072 million, which amount of IDR 1,980,317 million contributed sales of distribution products and the rest of IDR 22,755 million from sales of oil of the subsidiary.

Company's consolidated operating expenses increased by IDR 9,945 or 13.1% from IDR 75,721 million in 2011 to IDR 85,666 million in 2012. The increase was due to increased in selling expenses by IDR 8,019 million or 11.5% from IDR 69,513 million in 2011 to IDR 77,532 million in 2012. And increased in general and


(29)

sebesar 11,5% dari Rp 69.513 juta di tahun 2011 menjadi Rp 77.532 juta di tahun 2012. Dan beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar Rp 1.927 juta atau sebesar 31% dari Rp 6.207 juta di tahun 2011 menjadi Rp 8.135 juta di tahun 2012.

Perusahaan membukukan laba usaha

konsolidasi sebesar Rp 6.609 juta pada tahun

2012 turun sebesar Rp 46.532 juta

dibandingkan tahun 2011 sejumlah Rp 53.141 juta atau mengalami penurunan sebesar 87,5%. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan harga pasar yang cukup besar pada produk kimia, dan ini terjadi di seluruh industri petrokimia, sementara itu harga pokok barang kimia mengalami kenaikan akibat tekanan harga bahan baku yang sangat tinggi di pasar internasional. Demi mempertahankan pangsa

pasar dan mengantisipasi peningkatan

permintaan pasar pada masa-masa

mendatang, Perusahaan pada tahun 2012 terpaksa harus melakukan penjualan dengan marjin yang minimal mengikuti tendensi dan fluktuasi pasar.

Pada tahun 2012 Perusahaan masih

membukukan kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 29.167 juta, meningkat sebesar Rp 22.004 juta atau sebesar 307% dibandingkan pada tahun 2011 yang mencatat kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 7.163 juta. Kerugian ini disamping karena peningkatan beban pokok penjualan yang cukup besar, juga termasuk adanya peningkatan beban bunga pinjaman, penurunan penghasilan bunga, beban pajak pada anak perusahaan dan beban penyisihan penurunan nilai atas persediaan pada anak perusahaan.

administration expenses by IDR 1,927 million or 31% from IDR 6,207 million in 2011 to IDR 8,135 million in 2012.

The Company posted a consolidated income from operation is IDR 6,609 million in 2012 decreased by IDR 46,532 million compared to the year 2011 amounting to IDR 53,141 million or decreased by 87.5%. This is primarily due to a significant decrease in market prices of chemical product, which condition also face by all petrochemcial industry, in the other side chemical cost of production increased significantly due to high pressure of raw material price in international market. In order to sustain the market share and to anticipate future increase in market demand, the Company is forced to sale the products at a very minimum margin level following fluctuation and market down trend.

In 2012, the Company still posted a consolidated net loss of IDR 29,167 million, increased by IDR 22,004 million or 307% compared to the year 2011 which recorded a consolidated net loss of IDR 7,163 million. Besides of significant increase of cost of goods sold, the above loss includes increased in interest expense, tax expense of the subsidiary and allowance for impairment expense of inventory of the subsidiary.


(1)

41. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan)

41. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS (Continued)

Kontrak tersebut mengharuskan RPE dan GTMT ("Kontraktor") untuk melakukan pembiayaan seluruh biaya-biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan operasional sebelum diganti /diperoleh kembali oleh PERTAMINA. Kontraktor akan mengganti seluruh biaya operasi diluar proses penjualan atau kerugian lain yang terjadi sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kuantitas minyak yang dapat didistribusikan pada biaya operasi tersebut yaitu maksimum 80% untuk tahun pertama dan kedua, 75% untuk produksi tahun ketiga dan keempat,70% untuk produksi tahun kelima dan keenam dan 65%· untuk jangka waktu sisa kontrak seterusnya.

The contract obliged RPE and Goldwater TMT Pte ltd. GTMT (the Contractor) to finance all necessary costs for production and operation before being recovered from PERTAMINA. The Contractor will recover all operating costs out of the sales proceeds or other disposition of there quired quantity of share able oil equal in value to such operating costs to a maximum of 80% for the first and second production year, 75% for the third and fourth production year, 70% for fifth and sixth production year and 65% for the rest of contract term.

Dengan berdasarkan kontrak tersebut, pihak Kontraktor harus mendistribusikan sebagian dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan dan dihitung dengan menggunakan rate 26,7857% dari seluruh minyak yang diproduksi dan ditemukan. Pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) menyetujui Perjanjian Farm - ln Farm -out, dimana RPE sepakat untuk memindahkan dan mentransfer 70% kepemilikan pada Perjanjian TAC kepada GTMT. Perpindahan tersebut terhitung efektif sejak 1 April 2004. Pemindahan kepemilikan tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) pada 8 November 2004. Terkait dengan Perjanjian Farm-In Farm-out, pada tanggal 29 Desember 2004, RPE dan GTMT menyetujui Perjanjian Joint Operating.

Under such contract, the Contractor is entitled a share of all net oil produced, calculated at the rate of 26.7857% of all net oils produced and lifted. On December 29, 2004, RPE and Goldwater TMT Pte Ltd (GTMT) entered into a Farm-In Farm-Out Agreement, where RPE agreed to assign and transfer to GTMT 70% of participating interest under the TAC Agreement. Such assignment was effectively applied on April 1, 2004. The transfer of such participating interest has been approved by the Directorate General of Oil and Gas (Migas) on November 8, 2004. Related to such In Farm-Out Agreement, on December 29, 2004, RPE and GTMT entered into a Joint Operating Agreement.

Berdasarkan Perjanjian Joint Operating tersebut, RPE berposisi sebagai operator dalam proses produksi yang dilakukan berdasarkan Perjanjian TAC dan Joint Operating. Partisipasi kepemilikan awal dari perjanjian tersebut adalah:

-RPE 30% -GTMT 70%

Pada tanggal 20 Juni 2011 RPE telah melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan pada TAC PERTAMINA – RPE kepada GTMT.

Under such Operating Agreement, RPE shall become the Operator for the parties with respect to the operations performed under TAC and the Operating Agreement. The initial Participating Interest of the parties are as follows:

-RPE 30% -GTMT 70%

On June 20, 2011 the subsidiary has sold 30% participating Interest in TAC PERTAMINA – RPE to GTMT.


(2)

41. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan)

41. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS (Continued)

Kontraktor akan menanggung semua biaya operasional yang terkait operasi-operasi tersebut dan memiliki kepentingan ekonomi dalam pengembangan deposit minyak di area (wilayah kontrak). Total keseluruhan area lebih kurang 258,1 km2 yang terletak di Kruh dan Kaya Pendopo, Sumatera Selatan.

Contractor shall carry the risk of operating costs required in carrying out operations and shall therefore have an economic interest in the development of the petroleum deposits in the contract area. The total of contract area approximately 258.1 square kilometers which placed on Kruh and Kaya area, Pendopo, South Sumatera.

Untuk eksplorasi minyak mentah Kontraktor akan memulihkan semua biaya operasional maksimum 65% per tahun dari seluruh produksi minyak mentah dan menyimpannya serta tidak menggunakannya untuk operasional eksplorasi minyak. Minyak mentah setelah dikurangi dengan biaya operasional tersebut akan diambil dan diterima oleh Pertamina sebesar 73,2143% dan kontraktor akan menerima 26,7857% sisanya.

For the exploration of crude oil, the Contractor will recover all the operating costs maximum 65% per annum from the total of crude oil production and save hereunder and not used in petroleum operations. Of the crude oil remaining after deducting operating costs, Pertamina shall be entitled to take and received 73.2143% and the Contractor shall be entitled to take and receive 26.7857% remaining.

Untuk eksplorasi gas alam, setiap gas alam yang dihasilkan diarea kontrak tidak digunakan untuk operasional eksplorasi minyak bumi. Kedua pihak sepakat bahwa semua pendapatan dan beban yang berasal dari pemrosesan, pemanfaatan dan penjualan gas bumi diperlakukan setara dengan yang disebutkan dalam dokumen mengenai operasi minyak dan disposisi minyak mentah kecuali, dari gas alam, atau fraksi propana dan butana yang di ekstrak dari gas alam.

For natural gas exploration, any natural gas produced from the contract area to the extent not used in petroleum operations. Both Pertamina and the Contractor agreed that all revenues and costs derived from such processing and utilization and sale of natural gas shall be treated on a basis equivalent to that provided for herein concerning petroleum operations and disposition of crude oil except, of the natural gas, or the propane and butane fractions extract from the natural gas. Biaya operasional untuk minyak bumi dan gas alam

akan dialokasikan pada gas alam dan minyak mentah berdasarkan nilai relatif produk yang dihasilkan pada tahun berjalan. Sisanya setelah dikurangi biaya operasional yang terkait dengan operasi gas alam, pertamina akan mengambil 37,5% dan kontraktor akan menerima dan mengambil sebesar 62,5%. Jika setelah produksi awal pendapatan gas alam tidak memenuhi biaya pemulihan gas alam yang disebutkan diatas, kelebihan biaya akan ditutupi oleh pendapatan minyak mentah.

The operating cost for crude oil and natural gas is allocated to both natural gas and crude oil based on relative value of product which produced in current year. The remaining after the deduction of operating cost that associated with natural gas operation, Pertamina shall be entitled to take and received 37.5% and the Contractor shall be entitled to take and received 62.5%. If after the commencement of

natural gas revenue can’t reach in recovering the

cost of natural gas above, the excess of the cost will be recovered by crude oil revenue.


(3)

42. INFORMASI SEGMEN 42. SEGMENT INFORMATION

2012 Bagian atas 2012

Produk Kimia & Lain-lain/ penjualan minyak/ Investasi/ Eliminasi/ Konsolidasi/

Chemical Goods & Others Share on sale of oil Investment Elimination Consolidated

Jumlah Aset 668.906.388.728 215.048.155.799 45.257.181.861 (259.043.159.502) 670.168.566.886 Total Assets Jumlah Liabilitas 309.384.429.684 206.436.037.953 944.582.415 (208.573.946.069) 308.191.103.983 Total Liabilities Pendapatan 2.068.837.102.548 26.509.949.675 - - 2.095.347.052.223 Revenue Laba (rugi) usaha 3.516.360.965 3.145.295.510 (52.811.375) - 6.608.845.100 Income (loss) from operation Pendapatan (beban) lain-lain - bersih (32.268.942.400) (9.248.334.351) 261.860.892 5.438.098.286 (35.817.317.573) Other income (charges) - net Beban pajak penghasilan - bersih (414.653.296) 455.534.034 - - 40.880.737 Income tax expense - net Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas (29.167.234.731) (5.647.504.807) 209.049.517 5.438.098.286 (29.167.591.736) Income (loss) before minority interest Hak minoritas - 357.004 - - 357.004 Minority interest Laba (rugi) bersih (29.167.234.731) (5.647.147.803) 209.049.517 5.438.098.286 (29.167.234.731) Net income (loss)

2011 Bagian atas 2011

Produk Kimia/ penjualan minyak/ Investasi/ Eliminasi/ Konsolidasi/

Chemical Goods Share on sale of oil Investment Elimination Consolidated

Jumlah Aset 603.904.693.166 235.137.105.942 34.100.540.448 (207.726.480.549) 665.415.859.006 Total Assets Jumlah Kewajiban 223.121.055.857 230.479.574.230 836.248.416 (159.724.095.303) 294.712.783.200 Total Liabilities Pendapatan 1.606.661.016.880 16.034.766.904 - - 1.622.695.783.785 Revenue Laba (rugi) usaha 49.574.372.938 3.610.310.579 (43.794.816) - 53.140.888.701 Income (loss) from operation Pendapatan (beban) lain-lain - bersih (55.208.435.536) 24.712.051.520 - (28.277.722.583) (58.774.106.598) Other income (charges) - net Beban pajak penghasilan - bersih (1.529.768.609) - - - (1.529.768.609) Income tax expense - net Laba (rugi) bersih sebelum hak minoritas (7.163.831.207) 28.322.362.099 (43.794.816) (28.277.722.583) (7.162.986.506) Income (loss) before minority interest Hak minoritas - (844.701) - - (844.701) Minority interest Laba (rugi) bersih (7.163.831.207) 28.321.517.398 (43.794.816) (28.277.722.583) (7.163.831.207) Net income (loss)


(4)

43. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

43. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN

CURRENCY Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing

serta konversinya ke dalam mata uang rupiah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currency and their rupiah equivalents at consolidated statement of financial position date are as follows:

2012 2011

Mata uang asing AS$/

Ekuivalent Rupiah/ Mata uang asing AS$/

Ekuivalent Rupiah AS$/ Original currency

US$

IDR Equivalent Original currency US$

IDR Equivalent US$

Aset Assets

Kas dan Setara Kas

372.113,02 3.598.332.927 1.906.751,84 17.290.416.617 Cash and Cash

Equivalent Piutang usaha-

pihak ketiga

12.850.214,46 124.261.573.828 8.485.126,68 76.943.128.734 Trade receivables- third parties

Jumlah Aset 127.859.906.755 94.233.545.351 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha- Pihak ketiga

5.247.783,49 50.746.066.366 8.913.146,21 80.824.409.832 Trade payable-

Third parties

Jumlah Liabilitas 50.746.066.366 80.824.409.832 Total Liabilites

Aset bersih 77.113.840.389 13.409.135.519 Assets - Net

44. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 44. SUBSEQUENT EVENT

Pada tanggal 27 Februari 2013 Perusahaan mendapat tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Capital Indonesia. Fasilitas kredit terdiri dari pinjaman aksep 2 sebesar Rp 10.000.000.000, pinjaman rekening koran sebesar Rp 5.000.000.000 dan usance/sight L/C sublimit pinjaman aksep 3 sebesar AS$ 1.000.000. Suku bunga untuk fasilitas tersebut masing-masing sebesar 13%, 13% dan 12% per tahun, jangka waktu fasilitas pinjaman aksep 2, usance/sight L/C sublimit pinjaman aksep 3 dan pinjaman rekening koran untuk jangka waktu 1 (satu) bulan.

On February 27, 2013, the Company has received additional loan facilities from PT Bank Capital Indonesia. The loan facilities consist of Acceptance Loan 2 amounting IDR 10,000,000,000, Overdraft Facility with limit of IDR 5,000,000,000, and usance/sight L/C sublimit Acceptance Loan 3 limit of amounting USD 1,000,000. The interest rate for each facility is 13%, 13%, and 12% per annum. Tenor for loan facilities is 1 (one) month.

Pada tanggal 21 Maret 2013 Perusahaan mendapatkan persetujuan perpanjangan seluruh pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia dengan jenis fasilitas yaitu Aksep Rp 25.000.000.000, Rekening Koran Rp 10.000.000.000 dan usance/sight LC AS$ 1.000.000.000. Masing-masing fasilitas dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 13%, 13%, dan 10% dengan jangka waktu 1 (satu) tahun.

On March 21, 2013 the Company has received approval for all loan facilities extension from PT Bank Capital Indonesia. The loan facilities consist of acceptance loan amounting IDR 25,000,000,000. Overdraft facility with limit of IDR 10,000,000,000 and ussance/sight L/C USD 1,000,000. The interest rate for each facility is 13%, 13% and 10% per annum. Tenor for the loan facilities is 1 (one) year.


(5)

44. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (Lanjutan)

44. SUBSEQUENT EVENT (Continued)

Pada tanggal 13 Februari 2013 jaminan distributor terhadap PT Padi Unggul Indonesia telah diperpanjang selama 3 (tiga) tahun.

On February 13, 2013, distributor collateral to PT Padi Unggul Indonesia has been extended for 3 (three) years.

Pada tanggal 11 Maret 2013, RPE (Entitas Anak) melunasi seluruh utang bank PT Bank Victoria Internasional Tbk. RPE telah menerima Surat Keterangan Lunas dari PT Bank Victoria Internasional Tbk pada tanggal 19 Maret 2013.

On March 11, 2013, RPE (Subsidiary) has paid all bank loan of PT Bank Victoria International Tbk. RPE has received the Letter in Full Payment from PT Bank Victoria International Tbk on March 19, 2013

Pada tanggal 13 Maret 2013 BRK Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Victoria Internasional Tbk berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Deman Loan (DL) masing-masing dengan batas maksimal sebesar Rp 25.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku dari tanggal 13 Maret 2013 s.d 14 Maret 2014 dan akan dikenakan tingkat suku bunga tahunan 12%.

On March 13, 2013, BRK the Subsidiary received credit facility from PT Bank Victoria International Tbk for Overdraft Facility (PRK) and Demand Loan with maximum limit Rp 25,000,000,000 and Rp 20,000,000,000 each. These facilitties bear interest rate at 12 % per annum and with period from march 13, 2013 and March 14, 2014.

Pinjaman ini memiliki jaminan sebagai berikut: - TAC-Kruh

- Negative pledge atas aset BRK

- Saham BRK yang dimiliki oleh PT BMSR (90%)

This loan has collateral as: - TAC-Kruh

- Negative pledge of BRK assets - BRK shares owned by PT BMSR (90%) 45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

45. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen dan Entitas Anak bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2013.

The management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 28 2013.


(6)