mencegah kematian, hemodialisa tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal Smeltzer, 2001.
2.3.2 Indikasi Hemodialisa
Pelaksanaan hemodialisa dilaksanakan bila penderita telah mencapai PGK stadium 5 atau gagal ginjal. Bila laju filtrasi glomerulus LFG penderita
berkurang hingga 30 atau telah mencapai staium 4 PGK, maka sebagai seorang dokter harus menjelaskan pilihan-pilihan terapi untuk PGK National Kidney
Foundation, 2007. Pasien gagal ginjal harus menjalani terapi dialysis sepanjang hidupnya sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan yang
berhasil. Pasien memerlukan tetapi dialisis yang kronis bila terapi ini diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengendaliakn gejala uremia
Smeltzer, 2001.
Menurut Hudakk 2010, hemodialisis di indikasikan pada keadaan gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik, intoksikasi obat dan zat kimia, ketidakseimbangan
cairan dan elektronik berat dan sindrom hepatorenal.
2.3.3 Tujuan Hemodialisa
Hemodialisa akan dapat membantu penderita dengan mempermudah kerja ginjal. Mengekskresi zat-zat sisa, garam, dan cairan yang berlebih agar tidak
terakumulasi dalam sirkulasi tubuh; beberapa zat kimia dalam kadar yang aman bagi tubuh. Selain itu, proses hemodialisa juga akan meregulasi tekanan darah
pasien National Kidney Foundation, 2007.
2.3.4 Prinsip Hemodialisa
Mesin dialisis memiliki suatu filter yang di sebut dialyser, atau ginjal artifisial. Untuk dapat menyaring darah melalui dialyser maka harus di buat suatu
akses pada pembuluh darah, hal ini dapat di lakukan dengan bedah minor,
biasanya pada lengan penderita National Kidney Foundation, 2007.
Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisa yaitu: difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi. Toksin dan zat limbah di dalam darah di keluarkan melalui proses
difusi dengan cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi tinggi ke cairan dialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah. Sedangkan air yang lebih didalam
tubuh di keluarkan dengan proses osmosis. Pengeluaran air dikendalikan dengan menciptakan gradient tekanan, dengan kata lain air bergerak dari daerah dengan
tekanan yang lebih tinggi tubuh pasien ke tekanan yang lebih rendah cairan
dialisa.
Gradient dapat ditingkatkan melalui penambahan tekanan negatif yang di kenal sebagai ultrafiltrasi pada mesin dialysis. Tekanan negatif diterapkan pada
alat ini sebagai kekuatan penghisap pada membrane dan memfasilitasi pengeluaran cairan. Hal ini bertujuan untuk mencapai isovolemia keseimbangan
cairan karena pasien yang menjalani hemodialisa tidak dapat mensekresikan air. Pada proses ultrafiltasi yaitu berpindahnya air dan zat melalui membrane
semipermeable akibat tekanan hidrostatik didalam kompartemen darah dan kompartemen dialisat, perpindahan ini dipengaruhi oleh; TMP Transmembrane
Pressure, luas permukaan membrane , KUF Koefisien Ultarafiltrasi, Perbedaan
tekanan osmotik, QB Quick Blood, QD Quick Diaslisat Pardede 2011.
Qb atau kecepatan aliran darah yang tercantum di mesin hemodialisa, qb yang di perlukan untuk sirkulasi ini ± 200 – 400 ml menit. Memulai hemodialisa
Qb 50 mlmenit kemudian dinaikkan 100 mlmenit dan secara bertahap dinaikkan tergantung kecukupan dari aliran darah dari sarana hubungan sirkulasinya
Pardede 2011. Dimana terdapat tiga sarana hubungan sirkulasi atau akses pembuluh darah yang digunakanyaitu: a kateter subklavia dan femoralis, b
fistula, c tanur Smeltzer, 2001. Selain prinsip hemodialisa ada hal hal lain yang menunjang tercapainya
hemodialisa yang adekuat yaitu IDWG. Interdialytic Weight Gain IDWG merupakan peningkatan volume cairan yang dimanifestasikan dengan peningkatan
berat badan sebagai indikator untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode interdialitik. Peningkatan IDWG melebihi 5 dari berat badan kering
dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti hipertensi ,hipotensi intadialisis, gagal jantung kiri, ascites, pleural effusion, gagal jantung kongestif,
dan dapat mengakibatkan kematian. IDWG dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor baik faktor internal yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, rasa haus, stress, maupun faktor eksternal yaitu dukungan keluarga dan social serta intake cairan levey,Coresh, Balk, kaustz Levin, 2003. Nilai
Interdialytic Weight Gain yang dapat ditoleransi sekitar 2hingga 3 pon atau sekitar 0,9 – 1,3 kilogram.
2.3.5 Komplikasi Hemodialisa