7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekanan Darah
2.1.1 Defenisi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah gaya yang di berikan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding kapiler, dan di ukur dalam milli meter air raksa, mmHg
Guytog Hall, 2000. Darah dipompa keseluruh tubuh oleh jantung di mana jantung menggunakan sistem pembuluh darah yang luas untuk memastikan darah
menjangkau dari ujung kepala hingga ke ujung jari kaki. Darah mengalir keseluruh tubuh melalui pembuluh arteri dan vena. Tekanan darah adalah tekanan
yang di desakkan dengan mensirkulasikan darah pada dinding pembuluh darah,
dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang prinsipil Ramadhan, 2010. 2.1.2
MekanismeTerjadinya Tekanan
Organ-organ yang ada dalam tubuh mengisi kembali nutrisi dan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari darah menerima persentase curahan
jantung yang lebih besar dari pada yang di perlukan untuk menenuhi kebutuhan metabolik. Darah tersebut mengalir dalam lengkung tertutup antara jantung dan
jaringan. Arteri mengangkut darah dari jantung keseluruh tubuh dan vena mengembalikan darah dari jaringan kembali ke jantung. Dimana laju aliran darah
melaluisebuah pembuluh berbanding lurus dengan gradien dan berbanding terbalik dengan resistensi. Hal ini menyatakan pentingnya tekanan darah yang
stabil agar darah dapat mencapai tujuan Sherwood, 2001.
Menurut Hayens 2003, tekanan darah timbul ketika bersirkulasi didalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam
proses ini dimana jantung sebagai pompa maskular yang mempunyai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang
elastis dan ketahanan yang kuat. Sedangkan menurut Sherwood 2001, tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak
terjadi saat ventrikel berkontraksi dan di sebut tekanan sistolik. Tekanan darah terjadi karena ada dua kekuatan, satu kekuatan di ciptakan
oleh jantung ketika ia memompa darah menuju pembuluh arteri dan melalui sistem sirkulatori. Sedangkan kekuatan yang lain adalah kekuatan pembuluh arteri
ketika mereka mendesak darah mengalir ke jantung Ramadhan, 2010. Sedangkan menurut Ganong 2008, darah akan selalu mengalir karena adanya
tekanan. Tekanan itu berasal dari daerah bertekanan tinggi kedaerah bertekanan rendah, kecuali pada situasi tertentu.
Tekanan darah yang paling lazim dikenal dan dijadikan barometer adalah tekanan arteri. Tekanan di aorta dan di arteri brakialis serta arteri besar lainnya
pada orang dewasa muda meningkat ke nilai puncak tekanan sistolik selama tiap siklus jantung dan turun kenilai normal tekanan diastolik Ganong, 2008.
Sedangkan menurut Sherwood 2001, Tekanan sitolik adalah tekanan puncak yang ditimbulkan oleh darah yang di semprotkan pada pembuluh selama sistol
jantung dan tekanan diastolik adalah tekanan minimum di arteri sewaktu darah mengalir keluar untuk memasuki pembuluh-pembuluh di sebelah hilir selama
diastol jantung. Tekanan arteri secara konversional di tulis sebagai tekanan
sistolik di atas tekanan diastolik. Tekanan diastolik pada dewasa muda berkisar 120 mmHg dan diastolik 70 mmHg, maka tekanan arteri biasanya di tulis 12070
mmHg Ganong, 2008. Pada tahun 1970-an The American Heart Association membentuk suatu
organisasi yang disebut The Joint National Committee on the Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure yang tugasnya seperti namanya
tersebut. Organisasi ini sering di sebut JNC. Pengumuman pertama JNC ini di keluarkan pada tahun 1977.
JNC tidak hanya memuat mengenai tata cara pengobatan hipertensi tetapi juga memuat tata cara pengukuran tekanan darah, diagnosis, klasifikasi hipertensi
serta berbagai golongan dan jenis obat yang actual dan akhir akhir ini mengenai stratifikasi faktor resiko sehingga menjadi panduan bukan hanya dalam
menurunkan tekanan darah, akan tetapi juga member arahan pemberian terapi secara komprehensif, termasuk perubahan gaya hidup. JNC-2 dilaporkan tahun
1980, JNC-3 tahun 1984, JNC-4 tahun 1988, JNC-5 tahun 1993, JNC-6 tahun 1997 dan JNC-7 tahun 2003.
Tabel 2.1
Klasifikasi Hipertensi menurut JNC-7 Kategori
Sistolik mmHg Diastolik mmHg
Normal 120
80 Pre-hipertensi
120 – 139 0 -89
Hipertensi stage 1 140 – 159
90 – 99 Hipertensi stage 2
≥ 160 ≥ 100
2.1.3 Faktor-FaktorYangMempengaruhi Tekanan Darah