h. Neuropati perifer. Status mental yang berubah karena ensefalopati akibat
akumulasibahan buangan atau toksikasi uremia. i.
Nyeri dada karena inflamasi di sekitar jantung penderita. j.
Perdarahan karena mekanisme pembekuan darah yang tidak berfungsi. k.
Libido yang berkurangan dan gangguanseksual.
2.3 Hemodialisa
2.3.1 Defenisi Hemodialisa
Hemodialisa merupakan metode pengobatan yang sudah dipakai secara luas dan rutin dalam program penanggulangan gagal ginjal akut maupun gagal ginjal
kronik Smeltrzer, 2001. Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien dalam keadaaan gagal ginjal akut dan memerlukan terapi dialisis
jangka pendek beberapa hari hingga beberapa minggu atau pasien dengan penyakit ginjal stadium terminal yang membutuhkan terapi jangka panjang atau
terapi permanen.
Hemodialisa memerlukan sebuah mesin dialisa dan sebuah filter khusus yang dinamakan dializer suatu membran semipermeabel yang digunakan untuk
membersihkan darah, darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh. Hemodialisa memerlukan jalan masuk kealiran darah,
maka dibuat suatu hubungan buatan antara arteri dan vena Fistula arteriovenosa
melalui pembedahan NKF, 2006.
Sehelai membran sintetik yang semipermiable menggantikan glomerulus serta tubulus renal dan bekerja sebagai renal serta bekerja sebagai filter bagi ginjal
yang terganggu fungsinya. Bagi penderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan
mencegah kematian, hemodialisa tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal Smeltzer, 2001.
2.3.2 Indikasi Hemodialisa
Pelaksanaan hemodialisa dilaksanakan bila penderita telah mencapai PGK stadium 5 atau gagal ginjal. Bila laju filtrasi glomerulus LFG penderita
berkurang hingga 30 atau telah mencapai staium 4 PGK, maka sebagai seorang dokter harus menjelaskan pilihan-pilihan terapi untuk PGK National Kidney
Foundation, 2007. Pasien gagal ginjal harus menjalani terapi dialysis sepanjang hidupnya sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan yang
berhasil. Pasien memerlukan tetapi dialisis yang kronis bila terapi ini diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengendaliakn gejala uremia
Smeltzer, 2001.
Menurut Hudakk 2010, hemodialisis di indikasikan pada keadaan gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik, intoksikasi obat dan zat kimia, ketidakseimbangan
cairan dan elektronik berat dan sindrom hepatorenal.
2.3.3 Tujuan Hemodialisa