Gonadotropic Hormone SISTEM HORMONAL WANITA

17

2.7. SISTEM HORMONAL WANITA

Sistem hormonal wanita terdiri daripada tiga tingkatan hormon iaitu : 1. Hormon yang dilepaskan di hipotalamus, GnRH 2. Hormon seksual di kelenjar pituitari anterior, follicle-stimulating hormone FSH dan luteinizing hormone LH, kedua-duanya disekresi akibat respons kepada pelepasan GnRH dari hipotalamus 3. Hormon ovarian, estrogen dan progesteron, yang disekresi oleh ovari sebagai respons kepada dua hormon seks dari kelenjar pituitari anterior. Hormon-hormon ini tidak disekresi dalam jumlah konstan sepanjang siklus seksual bulanan wanita; mereka disekresi dengan jumlah yang berbeda dan secara drastik pada bahagian siklus yang berbeda Guyton, 2006.

2.7.1. Gonadotropic Hormone

Usia reproduktif normal pada wanita dikenal melalui perubahan kecepatan sekresi hormon secara bulanan dan ritmis, dan berhubungan dengan perubahan fisik pada ovari dan organ seksual lainnya. Perubahan di ovari yang terjadi dalam siklus menstruasi bergantung sepenuhnya kepada hormon gonadotropik FSH dan LH, disekresi oleh kelenjar pituitari bahagian anerior. Jika FSH dan LH tidak ada, ovari akan kekal inaktif, seperti yang terjadi sewaktu usia anak-anak, di mana hampir tiada hormon gonadotropik disekresi. Pada usia 9 hingga 12 tahun, kelenjar pituitari akan mula mensekresi lebih FSH dan LH, yang akan memacu onset siklus menstruasi bulanan yang normal, bermula antara usia 11 dan 15 tahun. Periode ini dikenal dengan pubertas, dan waktu berlakunya siklus menstruasi yang pertama dikenali dengan menarche . FSH dan LH adalah glikoprotein yang kecil, mempunyai berat molekul sekitar 30.000 Guyton, 2006. LH dan FSH mempunyai peran dalam sintesa dan sekresi estrogen oleh folikel, tetapi hormon-hormon ini mempunyai sel target yang berbeda dan berperan pada tahapan yang berbeda dalam proses produksi estrogen. LH mempengaruhi sel- Universitas Sumatera Utara 18 sel theca yang nantinya akan menstimulasi produksi androgen, dan proses konversi androgen menjadi estrogen dijalankan oleh sel-sel folikuler yang dipengaruhi oleh FSH. LH juga akan menjadi pencetus kepada proses luteinisasi sehingga menyebabkan differensiasi sel-sel folikuler menjadi sel-sel luteal Sherwood, 2010. Pada setiap bulan, akan ada peningkatan dan penurunan FSH dan LH secara siklikal. Variasi siklikal ini disebabkan karena perubahan ovari yang siklikal. Sewaktu fase folikuler, estrogen yang dilepaskan di sirkulasi akan memberikan rangsangan secara direk kepada hipotalamus untuk menginhibisi sekresi GnRH, seterusnya mengsupresi pelepasan FSH dan LH dari kelenjar pituitari anterior. Estrogen juga bertindak pada kelenjar pituitari, namun secara spesifik menginhibisi sekresi FSH. Inhibin juga menyebabkan supresi sekresi FSH, dan hal-hal ini akan menyebabkan penurunan FSH, namun jumlah LH akan terus meningkat. Sekresi LH hanya akan dapat diinhibisi secara total dengan bantuan estrogen dan progesteron, yang akan berlaku semasa fase luteal Guyton, 2006; Sherwood, 2010. 2.7.2. Hormon Ovarian 2.7.2.1. Estrogen