Siklus Ovarian SIKLUS MENSTRUASI

14 menstruasi yang lain, dan juga gangguan psikiatrik seperti depresi, penyakit bipolar, gangguan panik, gangguan kepribadian, dan gangguan ansietas. Selain itu, gejala-gejala yang diderita juga menyebabkan disfungsi wanita sindroma premenstruasi dalam sosial ataupun ekonominya. Gejala-gejala yang dialami juga haruslah berlaku untuk dua siklus kedepannya.

2.6. SIKLUS MENSTRUASI

Sistem reproduksi wanita, tidak seperti pada pria, mempunyai perubahan siklus reguler yang secara teologi dianggap sebagai persiapan untuk fertilisasi dan kehamilan. Panjang satu siklus sangat bervariasi pada wanita, tetapi rata-ratanya ialah 28 hari dari satu periode menstruasi sehingga ke periode yang seterusnya. Panjang satu siklus mungkin hanya sekejap, 20 hari atau berlangsung lama, sehingga bisa mencapai 45 hari pada beberapa wanita, walaupun panjang siklus yang abnormal selalunya berhubungan dengan berkurangnya fertilitas. Biasanya, panjang satu siklus diidentifikasi berdasarkan jumlah hari, bermula dari hari pertama menstruasi Ganong, 2005; Guyton, 2006.

2.6.1. Siklus Ovarian

Sejak lahir, terdapat banyak folikel primordial di kapsul ovari. Setiap satunya mengandung satu ovum immatur. Pada permulaan setiap siklus, beberapa folikel ini akan membesar, dan satu rongga akan terbentuk di sekeliling ovum formasi antrum. Rongga ini akan diisi dengan cairan folikuler. Pada manusia, satu dari folikel pada satu ovari akan mulai membesar dengan cepat sekitar hari keenam dan menjadi folikel dominan, sedangkan yang lain akan mengalami regresi, membentuk folikel atretik atretic follicles. Proses atretik ini melibatkan apoptosis. Tidak diketahui bagaimana satu folikel bisa terpilih untuk menjadi folikel dominan pada fase folikuler dari siklus mentruasi ini, tetapi sepertinya ini berkaitan dengan kemampuan folikel untuk mensekresi estrogen menjadi penentu untuk maturasi akhir Ganong, 2005. Universitas Sumatera Utara 15 Siklus ini bermula dengan proliferasi sel-sel granulosa yang tersusun dalam satu lapisan membentuk beberapa lapisan mengelilingi oocyte. Sel-sel granulosa akan mensekresi cairan seperti agar-agar dan kental yang akan meliputi oocyte dan memisahkannya dengan sel-sel granulosa di sekitarnya. Bersamaan dengan pembesaran oocyte dan proliferasi sel-sel granulosa, sel-sel jaringan ikat khas yang berhubungan dengan sel-sel granulosa berproliferasi dan berdifferensiasi untuk membentuk lapisan luar theca cell sebagai respons terhadap parakrin yang disekresi oleh sel-sel granulosa. Sel-sel theca dan granulosa yang secara kolektifnya dikenal sebagai sel-sel folikuler, berfungsi sebagai satu unit untuk mensekresi estrogen Sherwood, 2010. Folikel berkembang dari folikel primer menjadi folikel sekunder yang mampu untuk mensekresi estrogen. Antrum, satu rongga yang dipenuhi cairan akan terbentuk di antara sel-sel granulosa. Pada saat sel-sel folikuler mulai memproduksi estrogen, sebahagian hormon ini akan disekresi ke darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh dan sebahagian lagi akan berkumpul di cairan antral. Seterusnya, folikel berkembang menjadi folikel matur Graafian follicle Sherwood, 2010. Pada sekitar hari ke-14 siklus, folikel yang matur ini ruptur, dan ovum akan masuk ke rongga abdomen. Proses ini dinamakan ovulasi. Ovum ditangkap oleh ujung fimbriae di tuba uterus oviduct dan ditransportasi ke uterus seterusnya keluar melalui vagina jika fertilisasi tidak terjadi Ganong, 2005. Folikel yang ruptur sewaktu ovulasi akan segera diisi dengan darah, membentuk corpus hemorrhagicum. Perdarahan minor daripada folikel ke rongga abdomen akan menyebabkan iritasi peritoneal dan nyeri pada bagian bawah abdomen “mitterlschmerz”. Sel-sel granulosa dan theca follicle akan segera berproliferasi, dan gumpalan darah akan segera diganti dengan sel-sel luteal yang berwarna kuning dan kaya dengan lipid, membentuk corpus luteum. Ini akan menginisiasi fase luteal siklus menstruasi, dimana sel-sel luteal akan mensekresi estrogen dan progesteron. Perkembangan corpus luteum bergantung kepada perkembangan suplai darah yang baik dan terdapat bukti yang menunjukkan Universitas Sumatera Utara 16 vascular endothelial growth factor VEGF diperlukan untuk proses ini Ganong, 2005. Jika kehamilan terjadi, corpus luteum akan menetap dan biasanya tidak akan ada menstruasi hingga setelah melahirkan. Apabila kehamilan tidak terjadi, corpus luteum akan mengalami degenerasi 4 hari sebelum menstruasi yang seterusnya hari ke-24 siklus. Sel-sel luteal mengalami degenerasi dan difagositosis, suplai vaskular berhenti dan jaringan ikat akan membentuk fibrous tissue mass yaitu corpus albican Ganong, 2005; Sherwood, 2010. Gambar 2.1. Siklus Haid Greenspan, Strewler, 2007 dalam Siregar, 2012 Universitas Sumatera Utara 17

2.7. SISTEM HORMONAL WANITA