Progesteron Hormon Ovarian 1. Estrogen

19 Estrogen juga menghambat pelepasan GnRH oleh hipotalamus Ganong, 2005; Tortora dan Derrickson, 2009. Estrogen juga menyebabkan peningkatan sekresi angiotensinogen dan thyroid-binding globulin . Selain itu, estrogen menyebabkan penutupan epifisial pada manusia Ganong, 2005. Estrogen meningkatkan kadar metabolik tubuh, sepertiga lebih tinggi daripada kenaikan yang disebabkan oleh testosteron. Hasilnya, persentasi lemak tubuh pada wanita lebih kurang daripada yang ada di tubuh laki-laki. Estrogen juga mengurangkan kadar kolesterol darah dan ini mungkin menjadi sebab kenapa wanita di bawah 50 tahun mempunyai risiko yang cukup rendah terhadap penyakit arteri koroner daripada lelaki pada usia yang sama Guyton, 2006; Tortora dan Derrickson, 2009.

2.7.2.2. Progesteron

Progesteron adalah steroid yang disekresi oleh corpus luteum, plasenta dan folikel dalam jumlah yang kecil. Sebanyak 2 progestron di sirkulasi adalah dalam bentuk bebas, 80 berikatan dengan albumin, dan 18 berikatan dengan corticosteroid-binding globulin . Progesteron mempunyai waktu paruh yang pendek dan diubah di hepar menjadi pregnanediol yang akan berkonjugasi dengan asam glukoronat dan dieksresi di urin Ganong, 2005. Organ target untuk progesteron ialah uterus, payudara, dan otak. Progesteron bertanggungjawab untuk perubahan progestasional di endometrium dan perubahan siklus di serviks dan vagina. Ia mempunyai efek antiestrogenik pada sel-sel myometrial, menurunkan eksitabilitasnya, sensitivitasnya kepada oksitosin, dan aktivitas elektrik yang spontan sementara ia meningkatkan potensial membrannya. Ia juga menurunkan jumlah reseptor estrogen di endometrium dan meningkatkan kecepatan pertukaran 17β-estradiol kepada estrogen yang kurang aktif Ganong, 2005. Di payudara, progesteron menstimulasi perkembangan lobulus-lobulus dan alveoli. Ia menginduksi diferensiasi estrogen-prepared ductal tissue dan menyokong fungsi sekretori payudara ketika penyusuan Ganong, 2005. Universitas Sumatera Utara 20 Progesteron memicu sel-sel alveolar untuk berproliferasi, membesar dan menjadi sekretorik. Namun, susu yang disekresi bukanlah disebabkan oleh progesteron, tetapi distimulasi oleh prolaktin Guyton, 2006. Progesteron bersifat termogenik dan kemungkinan bertanggungjawab terhadap kenaikan suhu tubuh dasar sewaktu ovulasi. Peningkatan ini terjadi sewaktu fase luteal dan menjadi dasar kepada metode kontrasepsi. Selain itu, ia menstimulasi respirasi, dan PCO 2 di alveoli pada wanita sewaktu fase luteal lebih rendah dibanding pada pria. Sewaktu kehamilan, PCO 2 menurun saat sekresi progesteron meningkat. Namun begitu, signifikansi fisiologis pada respons pernapasan tidak diketahui Ganong, 2005; Costanzo, 2006.

2.8. PERAN STRES DAN HORMON KORTISOL PADA SINDROMA PREMENSTRUASI