170 angka penduduk miskin, walaupun selama empat tahun
terakhir jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sekitar 19,51 dari jumlah penduduk miskin tahun 2001
yaitu sebanyak 164.125 jiwa. Dari penurunan jumlah penduduk miskin tersebut sampai
pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin masih sebanyak 132.125 jiwa atau 24,28 .
b. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
Peningkatan layanan pendidikan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kompetensi anak didik. Out put
layanan pendidikan dengan pendekatan Indek Pembangunan Manusia IPM masih menunjukkan kondisi yang jauh dari
harapan.
Indek Pembangunan
Manusia komponen
pendidikan tahun 2004 menunjukkan angka 6,18 tahun atau masih lebih rendah dari rata-rata IPM Jawa Timur dengan
capai 6,55. Namun bila dibandingkan dengan IPM tahun 2003 terdapat kenaikan 0,13. Demikian pula segi kesehatan
masih banyak yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya angka kematian ibu dan anak dan kesakitan malaria masih
relatif tingginya.
c. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan produktivitas masyarakat. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pacitan selama 5 lima tahun terakhir, 2001 - 2005 mencapai 3,62 dengan inflasi rata-rata mencapai 7,8.
Kondisi ini masih dihadapkan pula pada fenomena ketimpangan pendapatan per tenaga kerja antara sektor jasa
terhadap sektor pertanian dengan perbandingan 1 : 175.
d. Rendahnya kualitas Sumber Daya A lam dan Lingkungan Hidup.
171 Lahan kritis di Kabupaten Pacitan saat ini mencapai
30.954,25 Ha. atau 21,9 dari luas wilayah. Kondisi ini bila tidak dikelola dengan baik, maka tidak menutup
kemungkinan arealnya akan bertambah.
e. Infrastruktur kurang Memadai Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pendukung
terutama diorientasikan
untuk menjawab
kebutuhan aksesibilitas penduduk dalam kegiatan-kegiatan pendidikan,
kesehatan, dan perekonomian. Sedangkan kondisi jalan di Kabupaten Pacitan saat ini menunjukkan sebagai berikut : a
Jalan Nasional, kondisi baik 12,35 , sedang 77,32 , dan rusak 10,33 . b Jalan Propinsi, kondisi baik 67,52 ,
sedang 25,84 , dan rusak 6,63 . c Jalan Kabupaten, kondisi baik 38,46 , sedang 14,02 , dan rusak 37,02 ,
dan d Jalan desa, kondisi baik 0,74 , sedang 16, 49 dan rusak 6,99 . Cakupan layanan air bersih sampai dengan
tahun 2005 mencapai 34,60 serta cakupan layanan PDAM mencapai 5 .
3. Peluang
a. Komitmen
Semua Pemangku
Kepentingan Pembangunan
Lahirnya Undang-undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang No 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, merupakan kebijakan nasional baru yang memberi peluang kepada daerah untuk semakin berdaya dan mandiri
dalam pengelolaan daerah. Dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah, peraturan perundang-
undangan
menghendaki perencanaan
pembangunan didasarkan pada demokrasi dengan prinsip-prinsip
172 kebersamaan,
berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan,
serta kemandirian
dengan menjaga
keseimbangan, kemajuan dan kesatuan Nasional.
b. Kemitraan
Regulasi baru yang berkembang baik dalam skema otonomi daerah maupun pasar bebas telah membuka peluang
kemitraan dengan pihak ketiga, baik dengan pemerintah, antara pemerintah daerah, pihak swasta, maupun antara
pemerintah dengan organisasi masyarakat sipil.
c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Iptek yang sangat cepat pada dasarnya bersifat aksesibel dengan
teknologi informasi. Bagi daerah hal ini adalah peluang untuk belajar secara cepat dan tanpa batas untuk menjadikan
input bagi proses pembangunan.
d. Kebijakan Otonomi Daerah
Kebijakan otonomi daerah melalui UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan peluang yang
sangat besar terhadap daerah untuk lebih berkreatif mengembangkan daerahnya. Pacitan sebagai daerah yang
masuk kategori daerah tertinggal kebijakan otonomi daerah merupakan peluang yang harus ditangkap dan disikapi untuk
menata diri mengejar ketertinggalan dengan daerah lain.
4. Ancaman
a. Globalisasi
Era Globalisasi saat ini adalah merupakan ancaman bagi Pacitan dengan kondisi geografis, ekonomi, sosial budaya
infrastruktur dan kelembagaan pemerintahan. Kondisi
173 demikian bila tidak diantisipasi dan dipersiapkan sejak kini,
sudah barang tentu Pacitan akan jauh ketinggalan dari daerah lain.
b. Krisis Multidimensional