158
BAB III
VISI DAN
MISI
Penyusunan  Rencana  Pembangunan  Jangka  Menengah RPJM  Daerah  memerlukan  satu  filosofi  pembangunan  sebagai
suatu cita-cita luhur yang memiliki cakrawala yang luas dan mampu menjadi pedoman dan arah bagi daerah dalam menentukan visi dan
misi  serta  arah  pembangunan.  Filosofi  pembangunan  Kabupaten
Pacitan  “TATA  PRAMANA  HARGENG  PRAJA”  yang  secara kontekstual    tertera  dalam  Peraturan    Daerah  Kabupaten  Pacitan
Nomor 2 Tahun 1968 tentang Lambang Daerah Kabupatren Pacitan, adalah  merupakan  tekad  pemerintah  dan  masyarakat  Pacitan  untuk
menciptakan  pemerintahan  yang  arif,  bijaksana  serta  mampu mengayomi  dan  mewujudkan  masyarakat  yang  adil  makmur,  tata
tentrem kerto raharjo di dalam wilayah yang dipenuhi bukit-bukit.
Berdasarkan  filosofi  tersebut,  tata  kelola  pemerintahan daerah  dalam  konteks  pemberian  pelayanan  kepada  masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Profesionalisme.
Profesionalisme  secara  substansif  mengandung  makna  adanya rasa keterpanggilan dalam diri para penyelenggara pembangunan
untuk berkarya kepada masyarakat dengan ikrar fateriprofiteri kesetiaan  pada  nilai  luhur  dan  keahlian  kompetensi  yang
tinggi.  Dalam  penyelenggaraan  pembangunan  daerah  Pacitan, ikrar  profiteri  itu  didasarkan  pada  filosofi  TATA  PRAMANA
HARGENG  PRAJA  di  dalamnya  mengandung  nilai-nilai  luhur kebersamaan, integritas, kejujuran, penghormatan pada martabat
manusia  dan  HAM,  kesetaraan,    wawasan  lingkungan  dan pelayanan.  Sedangkan  kompetensi  yang  harus  dimiliki  dan
dikembangkan  secara  terus-menerus  oleh  segenap  oleh  aparatur pembangunan  di  Pacitan  mencakup  lima  kompetensi  dasar,
yakni  1  kompetensi  teknis  yaitu  kemampuan  menggunakan
159 pengetahuan,  metode,  teknik  dan  peralatan  yang  diperlukan
dalam  penyelenggraaan  pembangunan;  2  kompetensi  sosial yaitu  kemampuan  dan  kata  putus
judgment
dalam  bekerja dengan  dan  melalui  orang  lain,  yang  mencakup  pemahamann
tentang motivasi dan penerapan kepemimpinan yang efektif; 3 kemampuan  konseptual  yaitu  kemampuan  untuk  memahami
kompleksitas  kebutuhan  pembangunan  dan  penyesuaian  bidang gerak  unit  kerja  masing-masing  ke  dalam  bidang  operasional
organisasi  pemerintahan  secara  menyeluruh;  4  Kemampuan individual yaitu kemampuan menunjukkan diri atau kepribadian
yang  utuh,  kuat  dan  tangguh;  dan  5  Kemampuan  Manajerial yaitu  kemampuan  mengelola,  mengendalikan,  mengatur,
memimpin untuk mencapai sasaran tertentu.
b. Transparan.
Transparansi  dibangun  atas  dasar  kebebasan  arus  informasi. Adanya sifat keterbukaan bagi semua pihak yang berkepentingan
terhadap  semua  informasi  terkait,  seperti  berbagai  aturan, kebijakan  pemerintah  di  berbagai  kegiatan.  Proses-proses,
lembaga-lembaga, dan informasi secara langsung dapat diterima oleh  mereka  yang  membutuhkan.  Informasi  harus  dapat
dipahami dan dapat dimonitor.
c. Akuntabel.