Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan

204 prosentase pengelolaan sampah, serta meningkatnya prosentase luas lingkungan permukiman yang sehat dan meningkatnya penataan ruang yang aspiratif.

5. Peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat.

Penduduk miskin di Kabupaten Pacitan masih relatif tinggi yaitu sebesar 132.125 jiwa pada tahun 2005. Disamping itu permasalahan penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Pacitan dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, oleh karena itu perlu adanya penanganan secara terpadu guna menurunkan angka kemiskinan dan permasalahan sosial.

a. Kebijakan

Kebijkan yang ditempuh guna mendukung tujuan ini adalah penanggulangan kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS. Kebijakan ini dikandung maksud agar penanganan terhadap penduduk miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial dapat tertangani secara optimal sesuai dengan kemampuan daerah. Sehingga dalam waktu lima tahun mendatang diharapkan terjadinya peningkatan produktivitas dan pemberdayaan bagi penduduk misksin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

b. Sasaran Strategis

Sasaran strategis dari kebijakan ini adalah meningkatnya penanganan penduduk miskin dan meningkatnya pelayanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial, dengan indikator sasaran adalah menurunnya prosentase penduduk miskin dan meningkatnya prosentase pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS .

6. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan.

205 Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka aksesibilitas masyarakat terhadap sektor pendidikan dan kesehatan perlu mendapatkan penanganan yang terpadu. Peningkatan kualitas pendidikan yang berwawasan global dan terjangkau bagi masyarakat amatlah dibutuhkan bagi masyarakat Pacitan. Hal ini dimungkinkan mengingat sampai dengan tahun 2005 angka lama pendidikan baru mencapai 6.18 . Disamping itu untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh dalam menghadapi tantangan kemajuan jaman maka peningkatan akses bagi masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu merupakan amanat penting yang harus dilaksanakan pemerintah dalam mencerdaskan bangsa. Demikian pula akses masyarakat dalam bidang kesehatan amatlah dibutuhkan guna mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

a. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh untuk mendukung tujuan ini adalah peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan . Kebijakan peningkatan layanan pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi dasar yang dimiliki setiap warga Pacitan. Hal ini dimungkinkan karena kualitas sumberdaya manusia Pacitan masih relatif rendah, yaitu rata-rata lama sekolah masyarakat Pacitan hanya 6 tahun. Demikian pula halnya dengan layanan kesehatan masyarakat, walaupun rata-rata usia harapan hidup masyarakat Pacitan sudah cukup tinggi, yaitu 69,91 tahun, bukan berarti pelayanan kesehatan masyarakat sudah optimal. Kemudahan masyarakat untuk mendaptkan pelayanan kesehatan merupakan modal dasar dalam mewujudkan derat kesehatan yang optimal guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

b. Sasaran Stratregis

Sasaran strategis dari kebijakan ini adalah : 206 1. Terpenuhinya wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun . Terpenuhinya wajib belajar ini bagi setiap anak usia sekolah bukan semata-mata mengikuti kebijakan nasional tetapi lebih sebagai prakarsa daerah untuk mendorong peningkatan kualitas SDM. Bagi Pacitan pemenuhan sasaran ini dapat dipenuhi dengan meningkatkan insentif berupa keringanan biaya sekolah dan peningkatan kualitas belajar mengajar. Adapun indikator dari sasaran ini adalah meningkatnya prosentase tuntas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun . 2 . Meningkatnya kualitas dan kuantitas sekolah menengah. Fasilitas sekolah hingga tahun 2004 rata-rata hanya terdapat satu sekolah menengah pertama disetiap Kecamatan dan hanya 6 enam Kecamatan yang memiliki sekolah menengah umum. Jumlah ini perlu ditingkatkan setidaknya 2 dua sekolah menengah pertama dan 1 satu sekolah menengah umumkejuruan disetiap Kecamatan. Sasaran ini diorientasikan untuk meningkatkan jumlah siswa sekolah menengah pertama yang hingga tahun 2004 kurang dari 50 murid sekolah dasar. Oleh karena itu dibutuhkan sejumlah sekolah lanjutan menengah dilokasi yang terakses oleh segenap penduduk usia sekolah. Adapun indikator dari sasaran ini adalah meningkatnya jumlah sekolah menengah pertama dan sekolah menengah umumkejuruan di Kabupaten Pacitan . 3. Meningkatnya wawasan dan keterampilan pemuda dan prestasi olah raga . Sasaran strategis ini ditempuh guna meningkatkan pembinaan organisasi pemuda dan olah raga, pemberian wawasan dan ketrampilan kepada pemuda serta 207 meningkatkan prestasi di bidang olah raga. Oleh karena itu penanganan pembinaan dan pelatihan secara optimal sangat diperlukan untuk menciptakan generasi muda yang handal, trampil dan mandiri. Adapun indikator sasaran adalah meningkatnya pembinaan dan pelatihan pemuda dan olah raga . 4. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Sasaran strategis dari kebijakan ini adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan indikator sasaran adalah menurunnya angka kematian ibu AKI, menurunnya angka kematian bayi AKB, menurunnya prosentase balita dengan status gizi buruk, dan menurunnya prosentase penderita penyakit menular .

7. Pengembangan kapasitas aparatur pemerintah dalam

rangka mewujudkan karakter “budaya administrasi publik berbasis informasi teknologi IT”. Administrasi publik atau tata kelola pemerintahan daerah bertumpu pada tingkat kapasitas aparatur pemerintah. Maka untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah diperlukan pengembangan kapasitas aparatur pemerintah dengan karakter budaya administrasi publik berbasis teknologi informasi. Orientasi dari tujuan ini adalah terpenuhinya pelayanan publik secara optimal.

a. Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh untuk mendukung tujuan ini adalah Peningkatan Profesionalisme Kinerja Layanan Publik . Profesionalisme kinerja layanan publik diselenggarakan dengan melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai sektor kerja yang ditetapkan secara tegas menurut ketentuan hukum. Peningkatan profesionalisme 208 kinerja ini juga diselenggarakan melalui berbagai kegiatan pengembangan kapasitas aparat. Kegiatan pengembangan kapasitas aparat bukan ditekankan pada jumlah kegiatan tetapi pada kualitasnya.

b. Sasaran strategis

Sasaran strategis dari kebijakan ini adalah meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, meningkatnya akuntabilitas kinerja legislatif, meningkatnya ketersediaan sarana penyelenggaraan pemerintahan, dan meningkatnya sarana untuk penyaluran informasi dan aspirasi publik . Adapun indikator dari sasaran ini adalah prosentase kegiatan yang sesuai waktu dan target perencanaan, meningkatnya prosentase pegawai yang melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya, menurunnya indeks pelanggaran hukum dan disiplin aparatur, meningkatnya prosentase penyelesaian produk hukum, meningkatnya prosentase publik hearing yang dilaksanakan dan prosentase aspirasi masyarakat yang di tindak lanjuti, meningkatnya prosentase penyelesaian perijinan sesuai ketentuan, meningkatnya prosentase SKPD yang tertib administrasi, jumlah gedung pemerintah yang dibangun maupun diperbaiki, dan meningkatnya prosentase keluhan masyarakat yang ditindak lanjuti.

8. Mengefektifkan partisipasi dan penguatan kemitraan antar

ketiga komponen pembangunan. Pembangunan daerah akan berhasil apabila terjalin sinergi antar ketiga komponen pembangunan yaitu pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Sinergi antar ketiga komponen pembangunan ini diarahkan untuk sinergi ekonomi dan bidang-bidang lain yang berhubungan dengan kepentingan bersama.

a. Kebijakan

209 Kebijkan yang ditempuh untuk mendukung tujuan ini adalah Aktivasi dan Penguatan Jaringan Multi-stakeholder dalam Pengelolaan Sumber Daya Lokal. Kebijakan ini diambil dengan landasan spirit bahwa segenap sumber daya lokal adalah sebuah kesatuan yang saling terkait satu dengan yang lain. Kebaikan dalam pengelolaan suatu sumber daya lokal akan berpengaruh pada semua pihak, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian senergi dan partisipasi ketiga komponen komponen pembangunan akan memungkinkan mengambil pilihan rencana dan tindakan yang terbaik dan bermanfaat bagi semua. b. Sasaran strategis Sasaran strategis dari kebijakan ini adalah meningkatnya intensitasi jaringan usaha strategis lintas pelaku pembangunan. Sasaran terdekat dan paling krusial dari implementasi kebijakan di atas adalah intensifikasi jaringan usaha strategis lintas pelaku. Usaha strategis dimaksud, sebagaimana yang menjadi orientasi kebijakan sektor prioritas, adalah pada sektor pertanian dan perikanan. Contoh intensifikasi jaringan usaha strategis lintas pelaku adalah sinergi antara nelayan, pengusaha pengelolaan pantai, restoran, pedagang souvenir, dan pemerintah. Dalam usaha itu dikembangkan bagaimana nelayan menyediakan hasil tangkap yang terbaik segar dan tidak mengandung bahan pengawet perikanan, restoran mengelola hasil tangkap dengan ramuan yang lezat dan khas, pengusaha pantai memberikan pelayanan sepenuh hati dan atraksi pantai yang rekreatif, pedagang souvenir mengembangkan berbagai jenis souvenir yang unik, dan pemerintah mengembangkan regulasi dan fasilitasi yang menjamin keberlangsungan usaha secara lestari. Model sinergi yang demikian itulah yang akan dikembangkan di berbagai sektor produktif sehingga meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak. Adapun 210 indikator dari sasaran ini adalah meningkatnya prosentase jenis dan jumlah usaha.

9. Pengelolaan berbagai potensi kekayaan modal sosial,

warisan budaya dan kekayaan alam. Spirit ”Sejuta Pesona Pacitan” bertumpu pada pengelolaan berbagai potensi kekayaan modal sosial, warisan budaya, dan kekayaan alam :

a. Kebijakan

Implementasi dari tujuan ini didukung dengan kebijakan aktualisasi Warisan Budaya Lokal dan perilaku nilai-nilai religiusitas . Pacitan yang berbasis budaya Jawa Mataraman dan agama merupakan modal sosial dengan potensi yang sangat besar. Segenap modal sosial berupa warisan budaya itulah yang harus dikembangkan untuk menjadi aktual kembali dalam menjawab dan memberikan solusi di masa kini. Di masa ketika informasi mengalir begitu deras dan orang menjadi permisif dalam hal nilai-nilai, pada saat yang sama orang membutuhkan dan merindukan kepastian nilai- nilai yang bisa dihayati dengan penuh. Pemerintah bisa turut memberikan solusi atas kebutuhan itu dengan mengembangkan reaktualisasi warisan budaya sehingga menjadi kontekstual.

b. Sasaran strategis