ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH ARAH PENGELOLAAN BELANJA DAERAH ARAH PEMBIAYAAN DAERAH

178 4. Keadilan ; dan 5. Efisiensi dan efektifitas anggaran.

5.1. ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Pengelolaan Pendapatan Daerah harus memperhatikan upaya, untuk peningkatan pajak dan retribusi serta penerimaan daerah lainnya. Hal ini dimungkinkan karena Pendapatan Daerah dalam struktur APBD Kabupaten Pacitan masih merupakan moment yang cukup penting peranannya dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupun pelayanan publik. Arah pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2006 - 2011 ditekankan pada mobilisasi sumber-sumber Pendpatan Asli Daerah PAD dan penerimaan lainnya guna lebih mengoptimalkan kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5.2. ARAH PENGELOLAAN BELANJA DAERAH

Arah pengelolaan belanja daerah Kabupaten Pacitan pada tahun 2006 - 2011 ditekankan pada peningkatan proporsi belanja untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat Pacitan dengan tetap memperhatikan proporsi dan eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Sehingga perlu penekanan pada efisiensi belanja aparatur pada pelaksanaannya. Disamping itu perlunya efektifitas anggaran dan prioritasisasi program dalam mendukung pembangunan daerah.

5.3. ARAH PEMBIAYAAN DAERAH

Sebagaimana ketentuan yang telah diatur pada penjelasan pasal 17 ayat 3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan pasal 83 ayat 2 Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, 179 disebutkan bahwa jumlah komulatif defisit anggaran tidak diperkenankan melebihi 3 dari PDRB tahun bersangkutan. Mengingat tingkat ketergantungan Pemerintah Kabupaten Pacitan terhadap Pemerintah Pusat dari sisi anggaran masih cukup tinggi, maka peranan pemerintah Kabupaten Pacitan untuk mencari sumber anggaran guna menunjang percepatan pembangunan amatlah dibutuhkan. Upaya terobosan yang mungkin dapat dilaksanakan adalah dengan penerbitan dan penjualan obligasi serta hutang. Namun dalam pelaksanaannya diperlukan suatu kajian yang komprehensip serta selektif dalam perwujudannya.

5.4. KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN