Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
kehidupannya secara spontan dengan orang-orang yang berada disekitarnya, seperti keluarga, tetangga, teman dekat,dan relasi. Oleh karena itu responden pada
penelitian ini dapat membina hubungan dengan baik dengan tetangga dan teman sejawat
Yenni 2008 menyatakan untuk menangani gangguan emosional pada para lansia adalah menjalin hubungan social dan berfikiran positif. lansia bisa
membuat kontak social dengan mengadakan pertemuan-pertemuan atau aktivitas seperti berkumpul dengan orang lain sehingga dapat bertukar informasi dan
membangkitka semangat hidup,. dengan adanya acara berkumpul dapat meningkatkan kualitas hidup baik fisik maupun psikis.
5.2.3 Pola koping yang digunakan lansia
Pola koping lansia yang berorientasi pada ego, responden tidak merasa penting untuk pensiun dan berhak untuk bekerja lagi. Pada lansia yang pensiun
sering mengganggap bahwa pensiun adalah tahap kehidupan yang disebabkan oleh transisi dan perubahan peran. Tetapi apabilah sebelum pensiun seorang lansia
merencanakan aktivitas pensiun maka pada saat pensiun lansia akan dapat menyesuaikan diri terhadap pensiun, dimana lansia dapat memenuhi kebutuhan
ekonomi dan pendapatan yang cukup.Eberholy ,1994 dalam Poter and Pery ,2002.
Untuk menghilangkan kejenuhan pada masa pensiun, responden mencari kegiatan sesuai dengan hobinya, sesuai dengan istilah Honeymoon, yaitu
merupakan fase penyusuaian diri pada saat pensiun, dimana perasaan yang muncul adalah gembira karena bebas dari pekerjaan dan rutinitas dan mulai
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
mencari kegiatan pengganti, seperti mengembangkan hobi. Selanjutnya responden akan berdoa jika ada masalah. hal ini juga erat kaitannya dengan masa lansia yang
penuh dengan konflik akibat adanya perubahan peran.Untuk mempertahankan aspek yang positif maka penting bagi lansia untuk tetap mempertahankan spiritual
yang dimiliki. Berger dan William 1992 menjelasakan bahwa salah satu strategi koping yang berfokus pada masalah adalah berdoa pada tuhan.
Pola koping lansia yang berorientasi pada tugas, jika menghadapi masalah maka lansia tidak akan mencari pemecahan masalah dengan orang lain, keadaan
ini tidak sesuai dengan yang diungkapan oleh Lazarus dan Folkman dikutip dari Woortman 1999, bahwa strategi koping yang berfokus pada tugas salah satunya
adalah penggunaan dukungan social, yaitu mencari penyelesaian atau berpaling pada orang lain untuk mendapatkan kenyamanan dan nasihat bagaimana
mengatasi stres atau mengandalkan teman dan keluarga untuk memberikan nasihat dan anjuran. Dari literature yang sama strategi koping dengan pelarian atau
penghindaran, yaitu menolak untuk perubahan dengan menghindari situasi, kadang kadang individu melarikan diri atau menghindari dengan cara
menggunakan obat-obatan terlarang, hal ini sesuai dengan pernyataan kuesioner nomor 7 berdasarkan pola koping yaitu bila menghadapi masalah maka responden
akan mengalihkannya dengan merokok. Connor 1997 menyatakan bahwa perubahan perubahan yang terjadi secara tiba-tiba yang sering sekali tanpa
disadari oleh orang yang bersangkutan bahwa ia sedang mengalami stres, perubahan yang dimaksud salah satunya adalah minum-minuman keras dan
merokok berlebihan dari biasanya
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
Lansia menyatakan jika berselisih paham dengan orang lain maka lansia akan mengalah dan pergi meninggalkannya. Hal ini sesuai dengan yang
dinyatakan Herawan ,1999 bahwa reaksi yang berorientasi terhadap tindakan untuk memenuhi tuntutan dari situasi stress secara realita dapat berupa prilaku
menyerang, prilaku menarik diri dan prilaku kompromi. Jika menghadapi masalah lansia akan menyendiri sebanyak 34 87,1, hal ini tidak terlepas dari persepsinya
tentang hidup dan tentang dirinya sendiri. Orang yang kurang percaya pada potensi diri sendiri dan kurang mempunyai kompetensi sosial yang baik akan
cenderung pesimistik dalam menghadapi masa pensiunnya karena merasa cemas dan ragu, akankah ia mampu menghadapi dan mengatasi perubahan hidup dan
membangun kehidupan yang baru. Jecinta, 2001. Teori pertama yang diajukan Cumming dan Henry dalam Nugroho, 2008. teori yang menyatakan bahwa
bertambah lanjutnya usia secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari pergaulan sekitarnya, keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia
menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarka hasil dan pembahasan penelitian maka dapat diambil kesimpulan mengenai Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Di Kelurahan
Pardomuan Kecamatan Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar
6.1 Kesimpulan