Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
meliputi; cemas, depresi, kecewa, marah atau bermusuhan, tidak berdaya, tidak sabar, mudah tersinggung, gelisah, dan lain sebagainya. Sedangkan tanda-tanda
perilaku meliputi; gangguan pola tidur, mengerjakan beberapa hal sekaligus, lekdakan emosional, meningggalkan pekerjaan yang belum selesai, reaksi
berlebih, berbicara terlalu keras atau cepat Karnadi, 1999.
2.1.5 Reaksi Tubuh Terhadap Stres
Hawari 2001, menyatakan bahwa stres dapat mengenai hampir seluruh sistem tubuh, seperti hal-hal sebagai berikut; gangguan penglihatan, pendengaran
berdenging, daya mengingat, konsentrasi dan berfikir menurun, wajah tegang, serius, tidak santai, sulit senyum, dan kedutan pada kulit wajah, bibir dan mulut
terasa kering, tenggorokkan terasa tercekik, lambung mual, kembung dan pedih, mulas, sulit defikasi atau diare, sering berkemih, otot sakit seperti tertusuk-tusuk,
pegal dan tegang, kadar gula meninggi, libido bisa menurun bisa juga meningkat.
2.1.6 Tahapan Stres
Menurut Amberg 1979, dalam Hidayat, 2004, tahapan stres dapat terbagi menjadi enam tahap yaitu:
Tahap I Pertama
Stres yang disertai dengan perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang
dimiliki, dan penglihatan menjadi tajam.
Tahap II Kedua
Stres yang disertai keluhan, seperti bangun pagi tidak segar dan letih, lekas capek pada saat menjelang sore, cepat lelah sesudah makan, tidak santai, lambung
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
atau perut tidak nyaman, jantung berdebar, dan punggung tegang. Hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai.
Tahap III Ketiga
Tahapan stres dengan keluhan, seperti defekasi tidak teratur, otot semakin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali, koordinasi
tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan.
Tahap IV Keempat
Tahapan stres dengan keluhan, seperti tidak mampu bekerja sepanjang hari loyo, aktivitas pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan, respon tidak adekuat,
kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur, sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menurun, serta timbul ketakutan dan kecemasan.
Tahap V Kelima
Tahapan stres yang ditendai dengan kelelahan fisik dan mental, ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan, gangguan
pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, binggung dan panik.
Tahap VI Keenam
Tahapan stres dengan tanda-tanda, seperti jantung berdebar-debar keras, sesak nafas, badan gemetar, dingin, dan banyak keluar keringat, loyo, serta
pingsan.
2.1.7 Tingkatan Stres