Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
4.8. Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data.
Analisa data yang digunakan peneliti adalah analisis deskriptif yaitu suatu prosedur pengolahan data yang menggambarkan atau meringkas data dengan cara
ilmiah melalui beberapa tahap yaitu mengecek kelengkapan data editing bentuk tabel,untuk memeriksa apakah pernyataan dalam kuesioner sudah diisi sesuai
dengan petunjuk. Kode atau coding terhadap pernyataan yang telah diajukan digunakan untuk mempermudah tabulasi dan analisa yaitu menganalisa data yang
terkumpul dengan membuat persentase jawaban dari setiap responden.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Pada bab ini menggambarkan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 8 sampai dengan 13 Desember 2008 dengan jumlah responden 39
orang. Penyajian hasil analisa data dalam penelitian ini meliputi deskritiptif karakteristik responden. Stress dan Koping lansia yang tinggal di kelurahan
Pardomuan kecamatan Siantar Timur Kota Madya Pematangsiantar.
5.1.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Responden
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
Tabel 1. Menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur 55 – 64 tahun sebanyak 28 71,7 suku Batak berjumlah 20 51,2, menurut kepercayaan
responden rata – rata menganut agama Islam 27 69,2, rata – rata responden berpendidikan SMU 20 51,2. Sebanyak 29 74,3 responden menikah, dan
10 25,7 responden berstatus janda dan duda. Pekerjaan responden adalah Pegawai Negeri Sipil 14 35,8, pegawai swasta sebanyak 9 23,1 dan
20,5 pekerjaan responden sebagai buruh dan wiraswasta, dengan latar belakang diatas dilaporkan mayoritas responden pensiunan berpenghasilan rata –
rata Rp. 780.000,- sampai dengan Rp. 1.500.000,- setiap bulan sebanyak 28 71,8. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 pada halaman berikut.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Responden
No Karakteristik
Frekuensi n Persentase
32
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
1.
2.
3.
4.
5.
6
7 Umur
55 – 64 Tahun 65 – 69 Tahun
70 Tahun Agama
Islam Kristen
Budha Hindu
Pendidikan SD
SMP SMU
Perguruan Tinggi Suku
Batak Jawa
Minang Karo
Status Perkawinan Belum menikah
Menikah DudaJanda
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Swasta Buruh
Wiraswasta Penghasilan
Rp. 780.000,- Rp. 780.000,- sd Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.500.000,- 28
6 5
27 12
- -
6 11
20 2
20 11
5 3
- 29
10
14 9
8 8
5 28
6 71,7
15,3 13
69,2 30,8
- -
15,3 28,2
51,2
5,1 51,1
28,2 13
7,7 -
74,3 25,7
35,9 23,2
20,5 20,5
12,8 71,8
15,4
5.1.2 Distrubusi Responden Berdasarkan Stres Yang Dialami Lansia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres yang disebabkan diri sendiri
adalah responden tidak merasa rendah diri ketika melihat teman sebaya masih bekerja sebanyak 12 69,3, keseluruhan responden tidak menjadi beban
keluarga, responden merasa berguna walaupun tidak mempunyai kekuasaan dan jabatan lagi sebanyak 33 84,6, semangat responden tidak berkurang setelah
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
pensiun sebanyak 29 74,4, dan responden tidak kecewa pada hasil kerja, tidak sebaik waktu muda dulu 28 71,8. Dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini
Tabel 2. Distrubsi Frekuensi Dan Persentase Responden Yang Bersumber dari diri sendiri.
N o
Pernyataan Stres Lansia Ya
Tidak n
n
1 Responden yang merasa rendah diri melihat teman sebaya masih bekerja
12 30,7
27 69,3
2 Merasa menjadi beban keluarga -
39 100
3 Sering merasa kecewa pada hasil kerjanya, karena tidak sebaik waktu muda
dulu 11
28,2 28
71,8
4 Sering dianggap tidak berguna setelah
pensiun 6
15,4 33
84,6 5 Semangat hidup
berkurang setelah pensiun
10 25,6
29 74,4
Berdasarkan tabel 2. diatas dapat dilihat dengan jelas bahwasanya,
sebagian besar responden tidak mengalami stres pada diri sendiri. Stres yang dialami responden yang bersumber dari keluarga adalah
responden diikutsertakan dalam pengambilan keputusan jika ada musyawarah dalam keluarga sebanyak 38 97,4, responden merasa berdaya mampu
walaupun tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan keluarga dan rumah tangga sebanyak 36 92,3, responden tidak sering berselisih paham dengan anggota
keluarga sebanyak 36 92,3, keseluruhan responden masih merasa dihargai dihormati keluarga sebagai keluarga. Responden tidak bingung untuk bekerja lagi
setelah pensiun 31 79,5. Dapat dilihat pada tabel 3 pada halaman berikut Tabel 3. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Stres Lansia
Yang Bersumber Dari Keluarga
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
No Pernyataan Stres Lansia
Ya Tidak
n n
6 Kurang diikutsertakan dalam pengambilan
keputusan jika ada musyawarah dalam keluarga 1
2,6 38
97,4 7
Merasa tidak berdaya karena tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan rumah tangga
3 7,7
36 92,3
8 Sering berselisih paham dengan anggota keluarga
3 7,7
36 92,3
9 Anak-anak tidak lagi menghargai dan
menghormati responden sebagai orang tua -
39 100
10 Responden bingung antara tidak perlu bekerja lagi atau mencari pekerjaan yang baru setelah
pensiun 8 20,5
31 79,5
Berdasarkan tabel 3. diatas dapat dilihat serta disimpulkan bahwa sebagian
besar responden tidak mengalami stres yang bersumber dari keluarga. Stres yang dialami responden bersumber pada masyarakat dan lingkungan
antara lain, responden sering berinteraksi dengan teman sejawat sebanyak 35 89,7, responden sering mengikuti kegiatan kegiatan sosial dilingkungannya
sebanyak 36 92,3, responden selalu mengikuti kegiatan keagaman dilingkungannya sebanyak 37 94,8. Semua responden dapat membina
hubungan baik antar tetangga di lingkungannya, responden khawatir jika tidak dapat berinteraksi lagi dengan teman sejawatnya seperti sebelum pensiun
sebanyak 29 74,4, untuk pernyataan diatas dapat dilihat dengan jelas pada tabel 4 pada halaman berikut.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Responden Berdasarkan
Stres Yang Bersumber Dari Masyarakat Dan Lingkungan Sekitarnya.
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
No Pernyataan Stres Lansia
Ya Tidak
n n
11 Responden sering berinteraksi dengan teman sejawat
35 89,7
4 10,3
12 Responden sering mengikuti kegiatan sosial dilingkungan tempat tinggalnya
36 92,3
3 7,7
13 Responden selalu mengikuti kegiatan keagamaan
37 94,8
2 5,2
14 Responden dapat membina hubungan baik antar tetangga dilingkungannya
39 100
- -
15 Responden khawatir jika tidak dapat berinteraksi lagi dengan teman sejawat seperti
sebelum pensiun 29
74,4 10
25,6
Berdasarkan tabel 4. diatas dapat dilihat serta disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami stres yang bersumber pada masyarakat dan
lingkungan tempat tinggalnya.
5.1.3 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Responden Berdasarkan Pola Koping Yang Digunakan Lansia Pada Masa Pensiun.
Adapun hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat dilihat dengan jelas pada tabel 5, antara lain menunjukkan bahwa pola koping yang digunakan oleh
responden sejak pensiun digolongkan menjadi dua 2 aspek yaitu koping yang berorientasi pada tugas dan koping yang berorientasi pada ego.
Pola koping lansia yang berorientasi pada ego dengan pernyataan responden tidak merasa pantas untuk pensiun dan berhak untuk bekerja lagi
sebanyak 30 orang 77, untuk menghilangkan kejenuhan pada masa pensiun responden akan mencari kegiatan yang sesuai dengan hobinya sebanyak 24 orang
61,5, keseluruhan responden apabila mempunyai masalah maka akan banyak berdoa pada Tuhan dan tidak menyalahkan keluarga apabila terjadi suatu masalah
serta tidak sering meminta bantuan pada tetangga, saudara dalam pemenuhan hidup sehari-hari.
Erwinsyah Putra Surbakti : Stres Dan Koping Lansia Pada Masa Pensiun Dikelurahan Pardomuan Kec. Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2008, 2008.
USU Repository ©2009
Pola koping yang berorientasi pada tugas, dengan penyataan jika responden mempunyai masalah tidak akan mencari pemecahan masalah dengan
orang lain sebanyak 29 orang 74,4, dan apabila menghadapi masalah maka responden mengalihkannya dengan merokok 23 orang 58,9, jika responden
berselisih paham dengan orang lain sebagian besar responden mengalah atau pergi meninggalkannya sebanyak 37 orang 94,8, apabila responden marah maka
responden tidak akan berteriak-teriak serta menghancurkan barang-barang yang ada disekitarnya 38 orang 97,4, responden akan menyendiri jika menghadapi
masalahnya sebanyak 34 orang 87,1.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Pola Koping Yang Digunakan Manusia Pada Masa Pensiun
No Pernyataan
Ya Tidak
n n
1 Responden merasa tidak pantas untuk pensiun dan
masih berhak untuk bekerja lagi 30
77 9
23 2
Untuk menghilangkan kejenuhan pada masa pensiun, responden mencari kegiatan sesuai dengan hobinya
24 61,5 15 38,5
3 Jika responden mempunyai masalah, maka akan
banyak berdoa pada Tuhan 39
100 -
- 4
Jika responden mempunyai masalah, maka akan menyalahkan keluarga dan orang lain
- -
39 100
5 Responden sering meminta bantuan tetangga saudara
dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari -
- 39
100 6
Bila menghadapi masalah, maka responden akan mencari pemecahan masalahnya dengan orang lain
10 25,6
29 74,4
7 Bila menghadapi masalah,responden mengalihkannya
dengan cara merokok 23 58,9
16 41,1 8
Jika responden berselisih paham dengan orang lain, responden mengalah atau meninggalkannya
37 94,8 2
5,2 9
Apabila responden marah, maka akan berteriak-teriak serta menghancurkan barang yang ada disekitarnya
1 2,6
38 97,4 10 Responden akan menyendiri jika mendapat
menghadapi masalah 34 87,1
5 12,9
5.2 Pembahasan