Bagaimana Pelaksanaan pendidikan kemandirian life skill?
sistem pengapian konvensional dan elektronik CDI, dan sistem starter dan pengisian pada sepeda motor serta sistem kelistrikan
bodi sepeda motor Setiap pemberian materi selesai maka para santri melaksanakan
praktek yang mana praktek yang dilakukan adalah perawatan dan perbaikan sepeda motor meliputi perawatan dan perbaikan
bahan bakar bensin karburator, tune up sepeda motor dan overhaul motor bensin sepeda motor. Praktik selanjutnya
adalah perawatan dan perbaikan rangka sepeda motor yang meliputi perawatan dan perbaikan chasis rangka, perawatan dan
perbaikan kemudi,
perawatan dan
perbaikan peredam
getaranshock absorber, pemindah tenaga, perawatan serta perbaikan pelek dan jeruji dan perawatan serta perbaikan rem.
Praktik yang terakhir oleh santri adalah perawatan dan perbaikan kelistrikan sepeda motor yang meliputi perawatan dan
perbaikan bateray, perawatan dan perbaikan sistem pengapian konvensional dan elektronik CDI, perawatan dan perbaikan
sistem starter dan pengisian pada sepeda motor serta perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan bodi sepeda motor.
c. Bagaimana pelaksanaan pendidikan life skill di bidang las ?
Isma’il : Keterampilan las perlu diperkenalkan bagi santri khususnya dalam melengkapai pengetahuan otomotif. Karena las paling
banyak digunakan atau diterapkan pada otomotif dan sepeda motor. Tidak semua pondok pesantren memiliki peralatan las,
disamping harganya yang cukup mahal juga tenaga yang mengoperasikan belum banyak yang menguasainya. Sangat tepat
jika santri pondok pesantren Al-Manar Bener diperkenalkan cara mengoperasikan dan melatih keterampilan dengan menggunakan
peralatan tersebut sehingga para santri lebih percaya diri. Pengenalan dan pelatihan dilaksanakan di bengkel pondok
pesantren Al-Manar Bener dan dibimbing oleh guru yang
kompeten dan didatangkan dari luar pondok pesantren yang telah memiliki keterampilan yang tidak diragukan lagi. Gambaran
pelaksanaan dan materi dalam kegiatan pengelasan tersebut adalah :
PemotonganPersiapan las dalam pelaksanaan ini para santri mempersiapkan segala peralatan yang akan digunakan dalam
pengelasan dan
memperhatikan klasifikasi
dan prinsip
pemotongan telah dimengerti serta prosedur penyalaan dan pemotongan telah dimengerti juga macam-macam nyala api dan
penggunaanya. Selain itu juga para santri juga telah mengetahui pemotongan plat dengan brander potong, memotong lurus dan
miring, memotong dengan msin gerinda tangan, dan mengetahui jenis logam ferro dan non ferro.
Pengelasan Las Listrik Gas Metal Arc Welding GMAW, Santri yang telah diberi teori tentang prosedur pengelasan kemudian
disuruh mempraktekan
pengelasan karena
santri telah
menguasainya. Kegiatan praktek tersebut adalah memperagakan proses las listrik SMAW. Setelah santri mampu memperagakan
kemudian santri disuruh mempraktekkan bagaimana posisi tangan dalam teknik pengelasan. Sebelum santri mempraktekan
pengelasan secara langsung, santri harus mengetahui tentang jenis dan ukuran elektroda serta penggunaanya serta penggunaan
arus pengelasan dan juga macam-macam sambungan las dan kegunaanya. Setelah berbagai proses tersebut dilalui oleh para
santri maka santri lansung mempraktekan cara pengelasan dengan pengelasan standart. Setelah hal tersebut di lalui dengan
baik maka santri mempraktekan pengelasan dengan posisi las di bawah tangan, kemudian pengelasan dengan posisi las
horizontal, posisi las vertical, dan posisi las overhead. Setip tahapan-tahapan pengelasan di atas setiap santri mengalami cacat
las kemudian santri harus mengetahui cara mengatasinya.