Latar Belakang Pendidikan Kemandirian Life Skil
Kegiatan tersebut dilaksanakan dua kali dalam seminggu yaitu pada hari Minggu dan hari Jum’at.
Bahwa dengan adanya pendidikan kemandirian dalam peningkatan skill tersebut dapat memberikan
ketrampilam dan lain sebagainya yang telah diberikan secara luas akan memberikan konstribusi
pada santri untuk mengerjakan serta menjalankan dengan baik dan sungguh sehingga akan menjadi
santri yang aktif dan kreatif sesuai dengan yang diharapkan oleh tujuan pendidikan.
b. Siapa yang memprakarsai pendidikan kemandirian Life Skill di Ponpes Al-
Manar Bener? Abah As’ad Haris : Awal pendidikan kemandirian dalam peningkatan skill
para santri di Pondok Pesantren Al-Manar Bener , ketika ada salah satu dari alumni yang telah sukses
dalam dunia bisnis kemudian datang berkunjung ke pondok pesantren dan memberi masukan agar para
santri selain diajarkan ilmu agama juga diajarkan ketrampilan agar nantinya setelah terjun ke masyarakat
dapat mengembangkan
ketrampilan yang
didapatkannya dari pondok pesantren. Yang melatar belakangi pendidikan kemandirian dalam peningkatan
skill ini dikarenakan para santri setelah keluar dari pondok pesantren agar memiliki suatu skill khusus
yang dapat dikembangkan. Selain itu bagi santri yang akan masuk ke dunia kerja sudah memiliki
kemampuan tersendiri.
Melalui pendidikan
kemandirian ini perlu dipacu dalam meningkatkan sikap dan perbuatan untuk dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari dengan harapan para santri akan menambah
wawasan dan tidak ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
c. Apa tujuan pendidikan kemandirian Life Skill di Ponpes Al-Manar Bener?
Isma’il : Tujuan diadakannya pendidikan kemandirian peningkatan skill santri adalah untuk meningkatkan minat dan bakat santri dalam
mengembangkan kreativitas mereka dengan lebih intensif lagi seperti : Otomotif Sepeda Motor diajarkan kepada para santri
agar menjadi montir yang handal sehingga setelah santri lulus dari pondok pesantren dapat masuk dalam dunia kerja otomotif
bahkan dapat membuka bengkel sendiri. Las Listrik diajarkan kepada para santri agar selain santri memiliki keahlian dalam
ilmu agama juga memiliki keahlian dalam mengelas sehingga setelah santri lulus dari pondok pesantren dapat masuk dalam
dunia kerja bidang pengelasan bahkan dapat membuka industri sendiri. Menjahit diajarkan kepada para santriwati karena
kebanyakan dari santri perempuan yang berminat, agar selain santriwati tersebut memiliki keahlian dalam ilmu agama juga
memiliki keahlian dalam menjahit sehingga setelah santri lulus dari pondok pesantren dapat masuk dalam dunia kerja bidang
garmen bahkan dapat tailor yang membuka usaha sendiri. Memasak diajarkan kepada para santri agar santri dapat
memenuhi kebutuhan makannya sendiri tanpa tergantung pada orang lain.
FILE NOTE Tempat Penelitian : Pondok Pesantren Al-Manar Bener
Tanggal : Jum’at, 11 Januari 2012
Kunjungan ke : 4 empat