A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
LTKM
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan selanjutnya disebut PJK berdasarkan UU TPPU Pasal
23 Ayat 1 huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5. Selama Maret 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK
kepada PPATK sebanyak 5.073 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 254 laporanhari 1 bulan = 20 hari.
Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih tinggi 7,3 persen m-to-m dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau naik 25,6
persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Maret 2016 y-on-y.
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Maret 2017 mencapai sebanyak 316.645
LTKM atau bertambah 4,8 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah
LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Maret 2017 tercatat sebanyak 252.721 LTKM, atau secara rata-rata
tahunan meningkat 406,0 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017 s.d. Maret 2017 tercatat sebanyak 244 PJK telah menyampaikan
LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 55,0 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 45,0
persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta 49,3 persen,
Jawa Barat 15,9 persen, dan Jawa Timur 6,3 persen.
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 90,8 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama
Maret 2017
adalah perorangan,
sedangkan 9,2 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas
terlapor perorangan adalah Laki-laki 63,7 persen, dengan pekerjaan
utama sebagai
Pegawai Swasta
30,0 persen, serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun 68,1 persen.
Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 s.d. Maret 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 28,8 persen LTKM saja yang
mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 71,2 persen LTKM tidak
terisimengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan 45,4 persen, Korupsi
22,0 persen, dan Perjudian 9,2 persen.
LAPORAN TRANSAKSI
UU TPPU Pasal 23 Ayat 1 :
Pe yedia jasa keua ga se agai a a dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a
wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah
paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing
yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa
kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar egeri.
Pasal 1 Angka 5 :
Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari
profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi
dari Pengguna
Jasa yang
bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa
yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang
bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau
batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil
tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh
PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang
diduga erasal dari hasil ti dak pida a.
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. Maret 2017
Mar-2016 Kumulatif
s.d. Mar- 2016
Jan-2016 s.d. Des-2016
Feb-2017 Mar-2017
Kumulatif s.d. Mar-
2017 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 Bank
36,309 97,542
2,027 6,766
25,508 2,488
2,985 7,952
131,002 167,311
101
Ø Bank Umum
36,022 96,352
1,977 6,559
24,815 2,434
2,945 7,824
128,991 165,013
86 ¤ Bank Milik Negara
11,096 40,177
847 2,803
10,023 908
932 2,936
53,136 64,232
4 ¤ Bank Swasta
12,540 46,303
878 3,073
11,770 1,241
1,715 4,008
62,081 74,621
44 ¤ Bank Pembangunan Daerah
8,614 5,984
171 398
1,975 87
180 384
8,343 16,957
22 ¤ Bank Asing
2,615 2,012
50 168
580 117
90 365
2,957 5,572
9 ¤ Bank Campuran
1,157 1,876
31 117
467 81
28 131
2,474 3,631
7 Ø
Bank Perkreditan Rakyat 287
1,190 50
207 693
54 40
128 2,011
2,298 15
Non Bank 27,615
92,042 2,013
6,490 23,161
2,240 2,088
6,516 121,719
149,334 143
Ø Pasar Modal
1,088 2,638
47 153
823 85
124 334
3,795 4,883
13 Ø
Asuransi 2,939
17,592 262
687 3,369
347 485
1,232 22,193
25,132 29
Ø Dana Pensiun
1 13
13 14
Ø Lembaga PembiayaanLeasing
1,435 36,962
999 2,995
6,324 243
275 794
44,080 45,515
22 Ø
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing
22,122 29,917
512 2,014
6,922 993
874 2,859
39,698 61,820
44 Ø
Money RemittanceKUPU 30
4,711 150
529 4,756
491 264
1,027 10,494
10,524 24
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi 137
43 112
947 81
66 270
1,354 1,354
11 Ø
Koperasi 85
2 87
87 Ø
Penyelenggara E-Money 5
5 5
Ø Lainnya
Total LTKM 63,924
189,584 4,040
13,256 48,669
4,728 5,073
14,468 252,721
316,645 244
Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor
Sebelum Berlakunya UU
TPPU No. 8 Thn 2010
s.d. Oktober 2010
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 sejak Januari 2011
Jumlah Jan 2003 s.d.
Mar-2017 Jumlah PJK
Pelapor 2017 s.d. Mar-
2017 Tahun
2011-2015 Tahun 2016
Jumlah
Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. Data Tahun 2012 s.d.Maret 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Maret 2017.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,502 9,933
1,335 473
396 322
607 3,551
2 7,053
6,352 1,679
217 14
40,435
1,387 1,568
1,077 327
145 36
136 367
179 2,765
4 7,991
- 5,000
10,000 15,000 20,000
25,000 30,000
35,000 40,000
45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah Bank Asing
Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal Asuransi
Dana Pensiun Lembaga PembiayaanLeasing
Pedagang Valuta Asing Money RemittanceKUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU