Untuk Buletin Statistik APUPPT vol 83 - Januari 2017

(1)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922

Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail: contact-us@ppatk.go.id website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

JANUARI

2017


(2)

(3)

bps

Halaman Ringkasan Eksekutif 1

Ringkasan Statistik 2

Laporan Transaksi 3

A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri-

gakan (LTKM) 3

B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai

(LTKT) 12

C. Laporan Pembawaan

Uang Tunai (LPUT) 14

D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa 17

E. Laporan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri 19

F. Laporan Penundaan

Transaksi (LPT) 22

Analisis dan Pemeriksaan 26

A. Hasil Analisis (HA) 26 B. Karakteristik

Terlapor HA 31

C. HA Terkait

Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap

HA/HP 39

F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait

Hasil Analisis 41

G. Pengaduan

Masyarakat 43

Lain-lain 45

A. Putusan Pengadilan

Terkait TPPU 45

B. Keterangan Ahli 48

C. Audit 50

D. Pertukaran

Informasi Antar FIU 52

E. Nota Kesepahaman

(MoU) 54

D A F T A R I S I :

R i n g k a s a n E k s e k u t i f

Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:

1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;

2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta

3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Mengawali tahun 2017, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Januari 2017 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yang masing-masing bertambah sebanyak 469,9 ribu LTKL, 208,6 ribu LTKT, 4,7 ribu LTKM, dan 2,6 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai

40.302.499 laporan atau meningkat sebanyak 1,7 persen

dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2016. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Januari 2017 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 4,2 persen. Penurunan terbesar terjadi pada penerimaan LTKT dan LTPBJ, yakni masing-masing turun sebesar 19,9 persen dan 16,2 persen.

Terkait fungsi analisis, selama Januari 2017, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 30 HA, dengan 22 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 8 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 14 HA (46,7 persen).

Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Januari 2017, terdapat 1 (satu) penambahan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian /Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 87 HP, dengan rincian 35 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 30 HP ke Penyidik Kejaksaan, 25 HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Penyidik DJP, 5 HP ke Penyidik DJBC, dan 4 HP ke Penyidik BNN. Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga awal tahun 2017 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.

Semoga buku ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Februari 2017

KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK

B u l l e t i n S t a t i s t i k


(4)

R I N G K A S A N

S T A T I S T I K

L A P O R A N

T R A N S A K S I

Periode Januari 2003 s.d. Januari 2017:

Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Januari 2017 sebanyak 40.302.499 Laporan.

A. LTKM = 302.050 Laporan, bertambah 1,5 persen dibanding posisi Desember 2016.

B. LTKT = 21.522.389 Laporan, bertambah 1,0 persen dibanding posisi Desember 2016.

C. LTPBJ = 152.046 Laporan, bertambah 1,8 persen dibanding posisi Desember 2016.

D. LPUT = 21.224 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan.

E. LTKL = 18.300.144 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).

Tahun 2016 (s.d. Januari 2017):

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 685.855 Laporan

atau turun 1,4 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2016 (c-to-c). A. LTKM = 4.651 Laporan, naik 5,1 persen (c-to-c).

B. LTKT = 208.626 Laporan, turun 7,6 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 2.633 Laporan, turun 42,3 persen (c-to-c).

D. LPUT = 0 Laporan.

E. LTKL = 469.945 Laporan, naik 1,9 persen (c-to-c).

Januari 2017:

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 685.855 Laporan, atau turun 4,2 persen dibandingkan Desember 2016 (m-to-m), atau turun 1,4 persen dibandingkan Januari 2016 (y-on-y). A. LTKM = 4.651 Laporan, naik 5,4 persen (m-to-m), atau naik 5,1 persen (y-on-y). B. LTKT = 208.626 Laporan, turun 19,9 persen (m-to-m), atau turun 7,6 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 2.633 Laporan, turun 16,2 persen (m-to-m), atau turun 42,3 persen (y-on-y).

D. LPUT = 0 Laporan.

E. LTKL = 469.945 Laporan, naik 4,9 persen (m-to-m), atau naik 1,9 persen (y-on-y).

H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L

P E M E R I K S A A N

Periode Januari 2003 s.d. Januari 2017:

Hasil Analisis(tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Januari 2017 sebanyak 3.733 HA yang terkait dengan 9.967 LTKM.

A. HA - Proaktif = 1.930 HA yang terkait dengan 4.937 LTKM.

- Inquiry = 1.803 HA yang terkait dengan 5.030 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.421 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 124 HA yang terkait dengan 310 LTKM.

D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 87 Laporan.

Tahun 2017 (s.d. Januari 2017):

HA yang disampaikan ke Penyidik selama Januari 2017 sebanyak 30 HA

yang terkait dengan 190 LTKM.

A. HA - Proaktif = 8 HA yang terkait dengan 44 LTKM.

- Inquiry = 22 HA yang terkait dengan 146 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 21 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 3 HA.


(5)

A. Laporan Transaksi

Keuangan Mencurigakan

(LTKM)

LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa

Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal

23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.

 Selama Januari 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK

kepada PPATK sebanyak 4.651 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 233 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini meningkat 5,4 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau lebih tinggi 5,1 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama

Januari 2016 (y-on-y).

 Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak

Januari 2003 s.d. Januari 2017 mencapai sebanyak 306.701 LTKM atau bertambah 1,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.

 Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak

diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Januari 2017 tercatat sebanyak 242.777 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 399,4 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.

 Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari2017

tercatat sebanyak 167 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 53,2 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 46,8 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (52,9 persen), Jawa Barat (14,7 persen), dan Jawa Timur (7,1 persen).

 Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak

90,4 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama

Januari 2017 adalah perorangan, sedangkan

9,6 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (63,6 persen), dengan

pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta

(28,9 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (67,3 persen).

 Berdasarkan LTKM selama Januari 2017, diketahui bahwa

hanya sebanyak 26,1 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana,

dan selebihnya sebanyak 73,9 persen LTKM tidak

terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (55,3 persen), Korupsi (21,6 persen), dan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan (4,9 persen).

LAPORAN

TRANSAKSI

UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) :

Pe yedia jasa keua ga se agai a a

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan

ke luar egeri.

Pasal 1 Angka 5 :

Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah:

a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau

d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang


(6)

Tabel 1

Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d.

Des-2016 Jan-2017

Kumulatif s.d. Jan-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Bank 36,309 97,542 2,175 2,372 25,501 2,475 2,475 125,518 161,827 71

Ø Bank Umum 36,022 96,352 2,072 2,324 24,808 2,441 2,441 123,601 159,623 61

¤ Bank Milik Negara 11,096 40,177 893 1,331 10,023 1,096 1,096 51,296 62,392 4

¤ Bank Swasta 12,540 46,303 966 767 11,763 1,052 1,052 59,118 71,658 30

¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 5,984 114 143 1,975 117 117 8,076 16,690 13

¤ Bank Asing 2,615 2,012 54 50 580 154 154 2,746 5,361 8

¤ Bank Campuran 1,157 1,876 45 33 467 22 22 2,365 3,522 6

Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 1,190 103 48 693 34 34 1,917 2,204 10

Non Bank 27,615 92,042 2,249 2,042 23,041 2,176 2,176 117,259 144,874 96

Ø Pasar Modal 1,088 2,638 21 156 820 125 125 3,583 4,671 7

Ø Asuransi 2,939 17,592 227 322 3,267 393 393 21,252 24,191 20

Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 13 0 0 13 14 0

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 36,962 968 266 6,324 276 276 43,562 44,997 16

Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

22,122 29,917 818 888 6,921 990 990 37,828 59,950 31

Ø Money Remittance/KUPU 30 4,711 194 297 4,742 272 272 9,725 9,755 15

Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi

0 137 21 113 947 120 120 1,204 1,204 7

Ø Koperasi 0 85 0 0 2 0 0 87 87 0

Ø Penyelenggara E-Money 0 0 0 0 5 0 0 5 5 0

Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKM 63,924 189,584 4,424 4,414 48,542 4,651 4,651 242,777 306,701 167

Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor

Sebelum Berlakunya UU

TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2003 s.d. Jan-2017

Jumlah PJK Pelapor 2017 (s.d. Jan-2017) Tahun

2011-2015

Tahun 2016

Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

**) Data Tahun 2012 s.d.Januari 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Januari 2017.

Grafik 1

Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

8,432 9,718 1,328 451 389 315 589 3,493 2 7,161 6,218 1,599 198 14 39,909 1,387 1,568 1,077 327 145 36 136 367 0 179 2,765 4 0 0 7,991

- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000

Bank Milik Negara Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total

Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU


(7)

Grafik 2

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2016 s.d. Januari 2017

4,424 4,792 4,040 3,892 3,607 3,730 2,600 5,261 3,652 3,462 4,668 4,414 4,651

8.3 -15.7

-3.7

-7.3 3.4

-30.3 102.3

-30.6

-5.2 34.8

-5.4 5.4

- 40. 0 - 20. 0 0. 0 20. 0 40. 0 60. 0 80. 0 100. 0 120. 0

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17

2016 2017

LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

Grafik 3

Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor

Januari 2017

Bank 2,475 53% Non Bank

2,176 47%

Grafik 4

Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM

Januari 2017

Bank 71 43% Non Bank

96 57%


(8)

Grafik 5

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2013 s.d. Januari 2017

157,087 196,775

253,508

302,050 306,701

41,920 39,688 56,733 48,542 4,651

25.3%

28.8%

19.1%

1.5%

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Januari 2017

Grafik 6

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2013 s.d. Januari 2017

41,920

39,688

56,733

48,542

4,651

3,493 3,307 4,728 4,045 4,651

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Januari 2017


(9)

Grafik 7

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2013 s.d. Januari 2017

41,920

39,688

56,733

48,542

4,651 20,663

23,790 26,567

25,501

2,475 21,257

15,898

30,166

23,041

2,176

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2013 2014 2015 2016 2017

Bank + Non Bank Bank Non Bank

Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun berjalan.

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.Januari 2017

Grafik 8

Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2013 s.d. Januari 2017

3,493.3 3,307.3

4,727.8 4,045.2

4,651.0

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

2013 2014 2015 2016 2017

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Januari 2017


(10)

Tabel 2

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK

Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y

c-to-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11

Nanggroe Aceh Darussalam 44 33 334 48 48 1.0 45.5 9.1 9.1 Sumatera Utara 207 138 1,781 178 178 3.8 29.0 -14.0 -14.0 Sumatera Barat 30 17 196 25 25 0.5 47.1 -16.7 -16.7 Sumatera Selatan 80 98 1,172 74 74 1.6 -24.5 -7.5 -7.5 Bengkulu 14 18 114 11 11 0.2 -38.9 -21.4 -21.4 Jambi 30 22 294 22 22 0.5 0.0 -26.7 -26.7 Riau 65 32 518 53 53 1.1 65.6 -18.5 -18.5 Kepulauan Riau 108 90 919 38 38 0.8 -57.8 -64.8 -64.8 Lampung 158 66 1,072 46 46 1.0 -30.3 -70.9 -70.9 Kep Bangka Belitung 4 10 124 6 6 0.1 -40.0 50.0 50.0 Banten 234 243 2,398 232 232 5.0 -4.5 -0.9 -0.9 DKI Jakarta 1,992 2,148 24,507 2,459 2,459 52.9 14.5 23.4 23.4 Jawa Barat 471 591 5,402 682 682 14.7 15.4 44.8 44.8 Jawa Tengah 179 154 1,591 122 122 2.6 -20.8 -31.8 -31.8 Jawa Timur 464 420 3,846 329 329 7.1 -21.7 -29.1 -29.1 DI Yogyakarta 51 38 532 66 66 1.4 73.7 29.4 29.4 Bali 51 25 543 25 25 0.5 0.0 -51.0 -51.0 Nusa Tenggara Barat 12 45 240 16 16 0.3 -64.4 33.3 33.3 Nusa Tenggara Timur 4 9 88 2 2 0.0 -77.8 -50.0 -50.0 Maluku 9 4 87 2 2 0.0 -50.0 -77.8 -77.8 Maluku Utara 0 1 26 1 1 0.0 0.0 n.a. n.a Kalimantan Barat 39 23 350 15 15 0.3 -34.8 -61.5 -61.5 Kalimantan Timur 38 30 408 31 31 0.7 3.3 -18.4 -18.4 Kalimantan Tengah 4 7 94 11 11 0.2 57.1 175.0 175.0 Kalimantan Selatan 20 18 208 23 23 0.5 27.8 15.0 15.0 Kalimantan Utara 0 2 15 5 5 0.1 150.0 n.a. n.a Sulawesi Utara 8 17 139 15 15 0.3 -11.8 87.5 87.5 Sulawesi Selatan 74 79 819 71 71 1.5 -10.1 -4.1 -4.1 Sulawesi Tengah 9 24 110 15 15 0.3 -37.5 66.7 66.7 Sulawesi Tenggara 8 7 113 9 9 0.2 28.6 12.5 12.5 Sulawesi Barat 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a Gorontalo 3 1 31 1 1 0.0 0.0 -66.7 -66.7 Papua 14 4 467 17 17 0.4 325.0 21.4 21.4 Papua Barat 0 0 3 1 1 0.0 n.a. n.a. n.a

Total LTKM 4,424 4,414 48,542 4,651 4,651 100.0 5.4 5.1 5.1

Propinsi Kantor PJK Pelapor Kejadian Transaksi

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)

Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan

- A gka . e er i ka tidak ada ya PJK ya g elaporka ada ya tra saksi keua ga e urigaka pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).

- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.


(11)

9

B

U

LL

ET

IN

S

TA

TIS

TIK

A

N

TI

P

EN

C

U

C

IA

N

U

A

N

G

&

P

EN

D

A

N

A

A

N

T

ER

O

R

IS

M

E

(JA

N

U

A

R

I 2017

)

Gambar 1. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Kumulatif LTKM

1 Januari 2017 s.d. 31 Januari 2017


(12)

Tabel 3

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d.

Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 4,157 4,063 44,497 4,203 4,203 90.4 3.4 1.1 1.1

Ø Laki-Laki 2,726 2,649 28,581 2,672 2,672 63.6 0.9 -2.0 -2.0

Ø Perempuan 1,431 1,414 15,916 1,531 1,531 36.4 8.3 7.0 7.0

Perusahaan/Korporasi 267 351 4,045 448 448 9.6 27.6 67.8 67.8

Total LTKM 4,424 4,414 48,542 4,651 4,651 100.0 5.4 5.1 5.1

Jenis Kategori Terlapor

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)

Tabel 4

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d.

Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

Ø Pegawai Swasta 1,126 1,051 11,425 1,214 1,214 28.9 15.5 7.8 7.8

Ø Pengusaha/Wiraswasta 1,476 1,272 13,475 1,044 1,044 24.8 -17.9 -29.3 -29.3

Ø PNS (termasuk pensiunan) 362 336 4,513 373 373 8.9 11.0 3.0 3.0

Ø Pelajar/Mahasiswa 183 169 1,828 300 300 7.1 77.5 63.9 63.9

Ø Ibu Rumah Tangga 254 261 2,854 279 279 6.6 6.9 9.8 9.8

Ø Pedagang 190 164 1,899 136 136 3.2 -17.1 -28.4 -28.4

Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 67 107 1,010 132 132 3.1 23.4 97.0 97.0

Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan

Pemerintah 70 60 774 86 86 2.0 43.3 22.9 22.9

Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD

(termasuk pensiunan) 36 67 777 69 69 1.6 3.0 91.7 91.7

Ø Profesional dan Konsultan 79 86 1,221 65 65 1.5 -24.4 -17.7 -17.7

Ø Pengajar dan Dosen 67 40 506 45 45 1.1 12.5 -32.8 -32.8

Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya

11 18 193 26 26 0.6 44.4 136.4 136.4

Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga

dan Tenaga Keamanan 5 20 170 25 25 0.6 25.0 400.0 400.0

Ø Petani dan Nelayan 7 17 168 12 12 0.3 -29.4 71.4 71.4

Ø Pegawai Bank 27 0 200 3 3 0.1 n.a. -88.9 -88.9

Ø Pengurus Parpol 2 3 28 2 2 0.0 -33.3 0.0 0.0

Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan

organisasi dan kelompok keagamaan 6 1 50 2 2 0.0 100.0 -66.7 -66.7

Ø Pegawai Money Changer 1 1 4 1 1 0.0 0.0 0.0 0.0

Ø Pengrajin 0 1 2 1 1 0.0 0.0 n.a. n.a.

Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi

tidak berbadan hukum lainnya 7 1 69 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0

Ø Tidak Teridentifikasi dll 181 388 3,331 388 388 9.2 0.0 114.4 114.4

Total Terlapor Perseorangan 4,157 4,063 44,497 4,203 4,203 100.0 3.4 1.1 1.1 Jenis Pekerjaan Utama

Terlapor Perseorangan

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)


(13)

Tabel 5

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

Ø Usia Dibawah 30 tahun 1,006 985 10,392 1,043 1,043 24.8 5.9 3.7 3.7

Ø Usia 30 - 40 tahun 1,218 1,197 12,870 1,212 1,212 28.8 1.3 -0.5 -0.5

Ø Usia 40 - 50 tahun 1,094 971 11,319 1,008 1,008 24.0 3.8 -7.9 -7.9

Ø Usia 50 - 60 tahun 617 565 6,815 607 607 14.4 7.4 -1.6 -1.6

Ø Usia Diatas 60 tahun 190 270 2,519 283 283 6.7 4.8 48.9 48.9

Ø Tidak Teridentifikasi 32 75 582 50 50 1.2 -33.3 56.3 56.3

Total Terlapor Perseorangan 4,157 4,063 44,497 4,203 4,203 100.0 3.4 1.1 1.1

Kategori Umur Terlapor Perseorangan

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)

Tabel 6

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11) Terkait Tindak Pidana 970 1,127 13,164 1,213 1,213 26.1 7.6 25.1 25.1

Ø Penipuan 563 707 6,574 671 671 55.3 -5.1 19.2 19.2

Ø Korupsi 141 137 2,829 262 262 21.6 91.2 85.8 85.8

Ø Di Bidang Perpajakan 43 23 387 60 60 4.9 160.9 39.5 39.5

Ø Penyuapan 13 37 320 57 57 4.7 54.1 338.5 338.5

Ø Perjudian 79 19 883 56 56 4.6 194.7 -29.1 -29.1

Ø Terorisme 31 77 340 44 44 3.6 -42.9 41.9 41.9

Ø Narkotika 47 57 528 18 18 1.5 -68.4 -61.7 -61.7

Ø Di Bidang Perbankan 7 25 602 15 15 1.2 -40.0 114.3 114.3

Ø Penggelapan 15 15 118 9 9 0.7 -40.0 -40.0 -40.0

Ø Di Bidang Pasar Modal 0 0 5 3 3 0.2 n.a. n.a. n.a.

Ø Prostitusi 6 0 8 1 1 0.1 n.a. -83.3 -83.3

Ø Di Bidang Kehutanan 0 0 7 1 1 0.1 n.a. n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Barang 2 0 4 1 1 0.1 n.a. -50.0 -50.0

Ø Pencurian 0 0 10 1 1 0.1 n.a. n.a. n.a.

Ø Psikotropika 0 0 6 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Pemalsuan Uang 0 0 6 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Di Bidang Kelautan 0 0 72 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 1 6 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.

Ø Perdagangan Manusia 0 0 63 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Imigran 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih

23 29 395 14 14 1.2 -51.7 -39.1 -39.1

Tidak Teridentifikasi Tindak

Pidana/dll 3,454 3,287 35,378 3,438 3,438 73.9 4.6 -0.5 -0.5 Total LTKM 4,424 4,414 48,542 4,651 4,651 100.0 5.4 5.1 5.1 Dugaan Tindak Pidana Asal

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)


(14)

B. Laporan Transaksi

Keuangan Tunai (LTKT)

LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.

 Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama

Januari 2017 sebanyak 208.626 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 10.431 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah

tersebut turun 19,9 persen (m-to-m), atau tercatat lebih

rendah 7,6 persen jika dibandingkan jumlah pada Januari 2016 (y-on-y).

 Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Januari 2017,

PPATK mencatat telah menerima sebanyak 21,3 juta LTKT dari PJK.

 Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT

disampaikan oleh PJK Bank (99,5 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,4 persen).

 Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami

penambahan sebesar 93,2 persen atau sebanyak 12,7 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.

Grafik 9

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Januari 2017

2 2 5 ,6 8 8 2 1 6 ,1 0 4 2 3 6 ,7 8 0 2 2 8 ,3 0 0 2 2 0 ,2 6 8 2 2 6 ,1 6 8 2 1 0 ,6 4 0 2 4 1 ,0 3 0 2 2 7 ,4 0 6 2 2 9 ,0 5 3 2 3 5 ,4 2 3 2 6 0 ,3 7 6 2 0 8 ,6 2 6

-4.2 9.6 -3.6 -3.5 2.7 -6.9 14.4 -5.7 0.7 2.8

10.6 -19.9

- 25. 0 - 20. 0 - 15. 0 - 10. 0 - 5. 0 0. 0 5. 0 10. 0 15. 0 20. 0 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17

2016 2017

UU TPPU Pasal 1 Angka 6 :

Tra saksi Keua ga Tu ai adalah

Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang


(15)

Tabel 7

Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016

Jan-2016 s.d.

Des-2016 Jan-2017

Kumulatif s.d.

Jan-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Bank 8,620,893 9,676,385 224,894 258,975 2,741,092 207,541 207,541 12,625,018 21,245,911 147

Ø Bank Umum 8,619,074 9,664,504 224,663 258,745 2,737,980 207,374 207,374 12,609,858 21,228,932 99 Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 11,881 231 230 3,112 167 167 15,160 16,979 48

Non Bank 10,530 40,088 794 1,401 16,144 1,085 1,085 57,317 67,847 7

Ø Pasar Modal 44 34 0 0 5 0 0 39 83 0

Ø Asuransi 165 863 0 0 4 4 4 871 1,036 1

Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 476 39 31 328 21 21 825 828 1

Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing

9,972 34,752 704 1,245 14,862 992 992 50,606 60,578 1

Ø Money Remittance/KUPU 346 3,827 34 125 784 68 68 4,679 5,025 4

Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 3 3 0

Ø Koperasi 0 3 0 0 84 0 0 87 87 0

Ø Pegadaian 0 130 17 0 77 0 0 207 207 0

Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKT 8,631,423 9,716,473 225,688 260,376 2,757,236 208,626 208,626 12,682,335 21,313,758 154

Tahun 2011-2015

Jumlah PJK Pelapor Tahun 2017 (s.d. Jan-2017) Jumlah

Jenis Pihak Pelapor

Jumlah Jan 2003 s.d. Jan-2017 Sebelum

Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Tahun 2016 Tahun 2017

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

Grafik 10

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2013 s.d. Januari 2017

14,270,061 16,121,147

18,347,896

21,105,132 21,313,758

2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,757,236 208,626

13.0%

13.8%

15.0%

1.0%

0 3,000,000 6,000,000 9,000,000 12,000,000 15,000,000 18,000,000 21,000,000 24,000,000

2013 2014 2015 2016 2017

Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003


(16)

C. Laporan Pembawaan

Uang Tunai (LPUT)

LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.

 Selama Januari 2017, tidak terdapat penambahan LPUT yang

disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.

 Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Januari 2017

tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Januari 2017 tercatat tetap sebanyak 21.224 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam (59,4 persen).

 Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan

pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Januari 2017, tercatat terjadi 275 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 17 lokasi pelaporan.

Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran

pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 49,8 persen atau 137 Laporan.

Tabel 8

Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d.

Des-2016 Jan-2017

Kumulatif s.d. Jan-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ø Batam 2,683 1,613 0 0 3,595 0 0 5,208 7,891

Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 0 3,556 0 0 9,986 12,852

Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 0 4 7

Ø Tanjung Balai Karimun 0 34 0 0 2 0 0 36 36

Ø Tj. Pinang 97 15 1 0 2 0 0 17 114

Ø Ngurah Rai Denpasar 50 75 0 0 108 0 0 183 233

Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 4 5

Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 2 9

Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Ø Medan 3 1 0 0 1 0 0 2 5

Ø Balikpapan 0 2 0 0 1 0 0 3 3

Ø Pontianak 0 2 0 0 2 0 0 4 4

Ø Pekanbaru 0 2 0 0 0 0 0 2 2

Ø Semarang (Tj. Emas) 0 3 0 0 3 0 0 6 6

Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 12 12

Ø Palembang 0 1 0 0 1 0 0 2 2

Ø Yogyakarta 0 4 0 0 0 0 0 4 4

Ø Mataram 0 4 0 0 1 0 0 5 5

Ø Entikong 0 1 0 0 3 0 0 4 4

Ø Kuala Namu 0 0 1 0 15 0 0 15 15

Ø Juanda 0 0 0 0 14 0 0 14 14

Total LPUT 5,711 8,209 2 0 7,304 0 0 15,513 21,224

Lokasi Pelaporan

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2006 s.d. Jan-2017 Tahun

2011-2015 Sebelum Berlakunya UU

TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Tahun 2016

Jumlah Tahun 2017

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) :

“etiap ora g ya g e awa ua g tu ai

dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat

Je deral Bea da Cukai.

Pasal 35 Ayat (1) :

“etiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta


(17)

Grafik 11

Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Januari 2017

7,891

12,852 7

36 114

233 5 9 1 5 3 4 2 6 12 2 4 5 4 15 14

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000

Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Mataram Entikong Kuala Namu Juanda

Grafik 12

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2013 s.d. Januari 2017

12,432 13,902 13,920

21,224 21,224

3,461 1,470 18 7,304 0

11.8% 0.1%

52.5%

0.0%

0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000 24,000

2013 2014 2015 2016 2017

Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006

- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Januari 2017.


(18)

Tabel 9

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. Januari 2017

(1) (2) (3)

Ngurah Rai Denpasar 137 49.8%

Batam 49 17.8%

Soekarno Hatta 50 18.2%

Pekan Baru 8 2.9%

Pontianak 7 2.5%

Medan 6 2.2%

Dumai 3 1.1%

Tarakan 3 1.1%

Tj. Pinang 2 0.7%

Teluk Bayur 2 0.7%

Kuala Namu 2 0.7%

Tj. Balai Karimun 1 0.4%

Halim Perdana Kusumah 1 0.4%

Teluk Nibung 1 0.4%

Juanda 1 0.4%

Mataram 1 0.4%

Bandung 1 0.4%

Total Pelanggaran Pembawaan Uang

Tunai 275 100.0%

% Lokasi Pelaporan

Jumlah Jan-2006 s.d. Jan-2017

Grafik 13

Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. Januari 2017

137 49

50 8

7 6 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1

Ngurah Rai Denpasar Batam Soekarno Hatta Pekan Baru Pontianak Medan Dumai Tarakan Tj. Pinang Teluk Bayur Kuala Namu Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Teluk Nibung Juanda Mataram Bandung


(19)

D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa (PBJ)

Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.

 Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan

kepada PPATK selama Januari 2017 tercatat bertambah sebanyak 2.633 Laporan, atau turun sebesar 16,2 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau turun 42,3 persen dibandingkan jumlah pada Januari 2016.

 Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan

sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Januari 2017 telah mencapai 149.413 laporan yang berasal dari 325 PBJ.

 Dari sejumlah 42.212 LTPBJ yang dilaporkan selama Januari

2016 s.d. Januari 2017, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 27.663 laporan atau 65,5 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 13.801 laporan atau 32,7 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 618 laporan atau 1,5 persen, Balai Lelang sebanyak 126 laporan atau 0,3 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.

Tabel 10

Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d. Jan-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ø Perusahaan Properti 63,199 3,956 1,948 27,430 1,902 1,902 92,531 203 Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 38,575 534 1,170 13,751 704 704 53,030 108

Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 2,678 64 18 616 9 9 3,303 4

Ø Balai Lelang 342 8 5 123 18 18 483 10

Ø Barang Seni / Antik 0 0 0 4 0 0 4 0

Ø Tidak terklasifikasi 62 0 0 0 0 0 62 0

Total LTPBJ 104,856 4,562 3,141 41,924 2,633 2,633 149,413 325

Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d.

Jan-2017 Jenis Perusahaan

Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ) Tahun 2012-2015

Tahun 2016

Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d.

Jan-2017 Tahun 2017

Catatan :Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).

UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) :

Pihak Pelapor eliputi: a. penyedia jasa keuangan:

1. bank;

2. perusahaan pembiayaan;

3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek;

6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat;

9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing;

11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara money dan/atau e-wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian;

15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau

16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan

perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik; atau


(20)

Grafik 14

Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Januari 2017

203 108 4 10 0

92,531 53,030

3,303 483 4

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 Perusahaan Properti

Pedagang Kendaraan Bermotor Perhiasan / logam mulia Balai Lelang Barang Seni / Antik

Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ

Grafik 15

Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ Januari 2017

Perusahaan Properti

1,902 72%

Pedagang Kendaraan

Bermotor 704 27%

Perhiasan / logam mulia

129 5%

Balai Lelang 18 1%

Barang Seni / Antik

0 0%


(21)

E. Laporan Transaksi

Keuangan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri (LTKL)

Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.

 Hingga akhir Januari 2017 sebanyak 176 PJK telah

menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 90 PJK Bank Umum dan 86 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 54,5 persen dari keseluruhan LTKL.

 Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan

oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (30 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (39 persen), dan KUPU (31 persen).

 Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK

selama Januari 2014 s.d. Januari 2017 sebanyak 18,3 juta LTKL,

dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak

494,6 ribu laporan atau sebanyak 24,7 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).

 Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT

merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 10,9 juta Laporan

atau 59,5 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 7,4 juta

Laporan atau 40,5 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana

ke luar negeri (Outgoing) cenderung lebih besar daripada nilai

transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming),

khususnya selama semester I/2016. Hal ini dikarenakan

besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada

Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.181 juta untuk

setiap LTKL Outgoing dan Rp834 juta untuk setiap LTKL

Incoming.

UU TPPU Pasal 23 Angka 1 :

Pe yedia jasa keua ga se agai a a

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari

da ke luar egeri..

Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan

Pasal 1 Angka 4:

Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.

Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 54.5% NON BANK

UMUM 45.5% Grafik 16

Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 90 51% NON BANK

UMUM 86 49%


(22)

Grafik 18

Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Januari 2017

SWIFT 30%

NON SWIFT 39% KUPU

31%

Grafik 19

Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Januari 2017

Outgoing 7,408,596

40% Incoming

10,891,548 60%

Grafik 20

Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Januari 2017

Outgoing Rp4,547,319,

848,467,690 52% Incoming

Rp4,124,185, 116,965,790


(23)

Grafik 21

Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Desember 2015 s.d. Januari 2017

195 175

212 203 198

227 174

205 212 209 219

177 181 266 266

315 313 313 402

263

313 305 312 320

271 289

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17

Ribu Laporan

Outgoing Incoming

Grafik 22

Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Desember 2015 s.d. Januari 2017

268 239

314 323 324 608

320

308 335 323 350 256 264 224 224

293 308 294 457

271

457 371 369 1,440

314 267

50 250 450 650 850 1,050 1,250 1,450

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17

Triliun Rp

Outgoing Incoming

Grafik 23

Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Desember 2015 s.d. Januari 2017

1,373 1,368 1,480 1,592 1,641

2,682

1,836 1,503

1,582 1,543 1,596

1,446 1,460

844 841 929

984 940 1,136 1,031 1,458

1,215 1,183 4,507

1,160 924

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17

Juta Rp/Laporan


(24)

F. Laporan

Penundaan Transaksi

(LPT)

Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Januari 2017.

 Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama

Januari 2017 tercatat sebanyak 32 Laporan, atau meningkat sebesar 113,3 persen dibandingkan jumlah pada Desember 2016.

 Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan LPT

yang diterima PPATK hingga Januari 2017 tercatat sebanyak 2.646 laporan.

 Mayoritas penundaan transaksi selama Januari 2017 dilakukan

oleh PJK Bank (96,9 persen), terutama BPD (65,6 persen) dan Bank Negara (21,9 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (71,9 persen). Dilihat dari profil

terlapor, keseluruhan terlapor adalah perorangan

(100,0 persen) dengan profesi utama sebagai

Pengusaha/Wiraswasta (37,5 persen), Pegawai Swasta (21,9 persen), Buruh (18,8 persen), PNS (9,4 persen), dan Ibu Rumahtangga (9,4 persen).

 Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi

yang ditunda selama Januari 2017 bernilai dibawah Rp100 juta (90,6 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 93,8 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.

 Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas

dari transaksi yang ditunda selama Januari 2017 terjadi di Propinsi Sumatera Selatan (59,4 persen) dan DKI Jakarta (31,3 persen).

 Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang

ditunda oleh PJK atau sebanyak 68,8 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.

UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) :

(1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b.memiliki rekening untuk menampung

Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.

(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib

melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan

Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.

(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.


(25)

Grafik 24

Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Desember 2015 s.d. Januari 2017

23

33 34 34 41

29 24

39

23 26

13 15

0 20 40 60

Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16

Tabel 11

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Bank 23 13 314 31 31 96.9 138.5 34.8 34.8

Ø Bank Negara 20 5 201 7 7 21.9 40.0 -65.0 -65.0

Ø Bank Swasta 0 3 16 3 3 9.4 0.0 n.a. n.a.

Ø BPD 3 5 92 21 21 65.6 320.0 600.0 600.0

Ø Bank Asing 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Bank Campuran 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Non Bank 0 2 20 1 1 3.1 -50.0 n.a. n.a.

Ø Asuransi 0 2 20 1 1 3.1 -50.0 n.a. n.a.

Ø Pasar Modal 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen) Jenis Pihak Pelapor

Jumlah LPT

% Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Tabel 12

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Aspek Formil dan Aspek Materil

terpenuhi 0 1 9 1 1 3.1 0.0 n.a. n.a.

Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek

Materil tidak terpenuhi 23 14 322 30 30 93.8 114.3 30.4 30.4

Aspek Formil tidak terpenuhi, namun

Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Aspek Formil dan Aspek Materil tidak

terpenuhi 0 0 3 1 1 3.1 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1 Pemenuhan Aspek Formil

dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi

Jumlah LPT

% Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)

Keterangan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.


(26)

Tabel 13

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Transfer 10 7 165 23 23 71.9 228.6 130.0 130.0

Tarik/Setor Tunai 4 4 41 5 5 15.6 25.0 25.0 25.0

Internet Banking 0 1 1 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.

Polis Asuransi 0 1 13 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.

Incoming Valas 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Penukaran Valas 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SMS/Mobile Banking 2 0 21 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Saham 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Remittance 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Pembayaran 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Kirim Valas 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Lainnya 3 0 39 3 3 9.4 n.a. 0.0 0.0

Tidak Terisi 4 2 46 1 1 3.1 -50.0 -75.0 -75.0

Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1 Jenis Transaksi Yang Ditunda

Jumlah LPT

% Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)

Tabel 14

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK

Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Perorangan 23 14 330 32 32 100.0 128.6 39.1 39.1

Ø Pengusaha/Wiraswasta 8 9 120 12 12 37.5 33.3 50.0 50.0

Ø Pegawai Swasta 5 1 66 7 7 21.9 600.0 40.0 40.0

Ø Buruh 0 2 9 6 6 18.8 200.0 n.a. n.a.

Ø PNS 0 1 7 3 3 9.4 200.0 n.a. n.a.

Ø Ibu Rumahtangga 1 0 38 3 3 9.4 n.a. 200.0 200.0

Ø Pedagang 2 0 11 1 1 3.1 n.a. -50.0 -50.0

Ø PEPS 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Profesional 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø TKW 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Pelajar/Mahasiswa 3 1 46 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0

Ø Pengajar/Dosen 1 0 2 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Ø Belum/Tidak Bekerja 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tidak Teridentifikasi 3 0 22 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Korporasi 0 1 4 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a. Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1 Jenis Terlapor dan

Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen) Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d. Jan-2017

Tabel 15

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ø Dibawah Rp100 juta 23 10 306 29 29 90.6 190.0 26.1 26.1

Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 0 4 19 2 2 6.3 -50.0 n.a. n.a.

Ø Diatas Rp1 miliar 0 1 9 1 1 3.1 0.0 n.a. n.a.

Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1 Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d. Jan-2017 Kategori Nominal Transaksi

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)


(27)

Tabel 16

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

SUMSEL 3 4 92 19 19 59.4 375.0 533.3 533.3

DKI JAKARTA 9 9 147 10 10 31.3 11.1 11.1 11.1

JAWA BARAT 5 0 35 1 1 3.1 n.a. -80.0 -80.0

NTB 0 0 0 1 1 3.1 n.a. n.a. n.a.

JAWA TIMUR 0 0 8 1 1 3.1 n.a. n.a. n.a.

SULUT 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

NAD 1 0 1 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

GORONTALO 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

DIY 1 0 2 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

SULTENG 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

JAWA TENGAH 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SUMUT 0 0 4 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

BENGKULU 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

BALI 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

PAPUA 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

JAMBI 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULBAR 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

RIAU 1 2 10 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0

KALBAR 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULSEL 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

KALSEL 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULTRA 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

KALTENG 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

BANTEN 3 0 13 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

SUMBAR 0 0 3 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

KALTIM 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

NTT 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

KEP BABEL 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

MALUKU 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

KEPRI 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

LAMPUNG 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1

Jumlah LPT % Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen) Propinsi Kantor PJK

Penunda Transaksi

Tabel 17

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi

s.d. Januari 2017

Jan-2016 Des-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Kumulatif s.d.

Jan-2017 m-to-m y-on-y c-to-c (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pertimbangan (1) dan (2) 4 1 40 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0

Pertimbangan (1) dan (3) 0 0 1 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Pertimbangan (2) dan (3) 0 0 2 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Pertimbangan (1) saja 3 2 38 3 3 9.4 50.0 0.0 0.0

Pertimbangan (2) saja 2 2 56 6 6 18.8 200.0 200.0 200.0

Pertimbangan (3) saja 1 0 14 1 1 3.1 n.a. 0.0 0.0

Tidak Teridentifikasi 13 10 183 22 22 68.8 120.0 69.2 69.2

Total LPT 23 15 334 32 32 100.0 113.3 39.1 39.1 Alasan Penundaan Transaksi

Jumlah LPT % Distribusi Kumulatif s.d.

Jan-2017

Perkembangan Jan-2017 (Dalam Persen)

Keterangan:

(1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;

(2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.


(1)

E. Nota Kesepahaman

(MoU)

Selama Januari 2017, tidak terdapat penandatangan

MoU/Nota Kesepahaman baru antara PPATK baik dengan

Lembaga/Instansi dalam negeri maupun dengan FIU luar

negeri. Namun demikian, terdapat 2 (dua) pemutakhiran

MoU dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)

pada 11 Januari 2017 dan dengan Badan Narkotika Nasional

(BNN) pada 25 Januari 2017.

Dengan tidak adanya penambahan MoU baru selama Januari

2017, maka sejak Januari 2003 s.d. Januari 2017, telah

terdapat sebanyak 144 Nota Kesepahaman yang telah

ditandatangani oleh PPATK, dengan 52 MoU diantaranya

merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 92 MoU

merupakan MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri.

Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya,

terdapat 65 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU

TPPU pada 22 Oktober 2010, yang terdiri dari 15 MoU

dengan FIU dan 50 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam

negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum

berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41

MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.

Tabel 38

Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Januari 2017

Internasional

(FIU)

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

Jumlah

% Distribusi

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 2010

37

41

78

54.5

2011-2012

7

20

27

18.9

2013

2

8

10

7.0

2014

3

7

10

7.0

2015

1

9

10

7.0

2016

2

6

8

5.6

2017

(s.d. Jan)

0

0

0

-Jumlah

15

50

65

45.5

52

91

143

100.0

Tahun

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(sejak Januari 2011)

Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

UU TPPU

Pasal 88:

(1) Kerja sama nasional yang dilakukan

PPATK dengan pihak yang terkait

dituangkan dengan atau tanpa bentuk

kerja sama formal.

(2) Pihak yang

terkait sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah pihak

yang mempunyai keterkaitan langsung

atau

tidak

langsung

dengan

pencegahan

dan

pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang d

Indonesia.

Pasal 90 ayat (1):

Dala

elakuka pe egaha da

pemberantasan tindak pidana Pencucian

Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama

pertukaran informasi berupa permintaan,

pemberian, dan penerimaan informasi

dengan pihak, baik dalam lingkup nasional

maupun internasional, yang meliputi:

a.

instansi penegak hukum;

b. lembaga yang berwenang melakukan

pengawasan terhadap penyedia jasa

keuangan;

c.

lembaga yang bertugas memeriksa

pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan

pencegahan

dan

pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang atau

tindak pidana lain terkait dengan

tindak pidana Pencucian Uang; dan

e. financial int

ellige e u it egara lai .


(2)

Grafik 47

Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Januari 2017

3

3

5

7

5

5

5

4

5

2

2

3

1

2

0

5

4

1

1

7

5

12

6

9

11

8

7

9

6

0

0

2

4

6

8

10

12

14

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

FIU

Dalam Negeri

Grafik 48

Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Januari 2017

Internasional

(FIU)

52

36%

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

91

64%

Tabel 39

FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat

Tanggal/Bulan/Tahun

1

Thailand

Bangkok

24 Maret 2003

2

Malaysia

Malaysia

31 Juli 2003

3

Philippines

Brunei Darussalam

5 Oktober 2004

4

Vietnam

Jakarta

18 Agustus 2010

5

Myanmar

Jakarta

14 November 2006

6

Brunei Darussalam

Jakarta

17 Desember 2008

Singapore

17 September 2013

Jakarta

25 September 2013

8

Kamboja

Jakarta

22 September 2015

9

Laos

Bali

11 Agustus 2016

Penandatangan Nota Kesepahaman

Ket

7

Singapura


(3)

Tabel 40

Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat Tanggal Keterangan

1 Bank Indonesia Jakarta 5 Februari 2003 Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015 (disertai Perjanjian Kerjasama pada 5 Maret 2015) 2 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Jakarta 20 Oktober 2003

3 Ditjen Pajak Jakarta 28 Oktober 2003 Diperbaharui pada 19 Oktober 2011 4 Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Jakarta 28 Oktober 2003

5 Ditjen Bea & Cukai Jakarta 31 Oktober 2003 6 Center For International Forestry Research Jakarta 16 Januari 2004

7 Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta 29 April 2004 Diperbaharui pada 12 Februari 2015 8 Kepolisian Negara RI Jakarta 16 Juni 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 9 Kejaksaan Agung RI Jakarta 27 September 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 10 Departemen Kehutanan Jakarta 28 Maret 2005

11 Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta 25 September 2006 Diperbaharui pada 24 Februari 2015 12 Itjen Departemen Keuangan Jakarta 12 Januari 2007

13 Komisi Yudisial Jakarta 1 Februari 2007 14 Ditjen Administrasi Hukum Umum Jakarta 6 Maret 2007 15 Ditjen Imigrasi Jakarta 6 Maret 2007 16 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta 19 April 2007

17 Badan Narkotika Nasional Jakarta 13 Juni 2007 Diperbaharui pada 14 Oktober 2011 18 Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 15 Agustus 2007

19 Universitas Surabaya Jakarta 17 April 2008 20 STIE Perbanas Surabaya Surabaya 31 Juli 2008

21 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17 September 2008 Diperbaharui pada 16 November 2015 22 Badan Pengawas Pemilu Jakarta 6 November 2008 Diperbaharui pada 7 Juli 2010 23 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Jakarta 7 November 2008

24 Universitas Soedirman Purwokerto 23 Januari 2009 25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009 26 Universitas Andalas Padang 18 Mei 2009 27 Ditjen Pos dan Telekomunikasi Jakarta 12 Juni 2009 28 Universitas Hasanuddin Makassar 23 Juni 2009 29 Institut Teknologi Bandung Bandung 25 Juni 2009 30 Universitas Diponogoro Semarang 12 Agustus 2009

31 Lembaga Penjamin Simpanan Jakarta 17 November 2009 Diperbaharui pada 16 Juni 2015 32 Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo 20 November 2009

33 Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Jakarta 3 Desember 2009 34 Universitas Indonesia Jakarta 7 Desember 2009

35 Universitas Jember Jakarta 7 Desember 2009 Diperbaharui pada 20 November 2015 36 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jakarta 14 April 2010

37 Universitas Padjajaran Bandung 22 Juni 2010 38 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta 7 Juli 2010 39 Universitas Mataram Mataram 27 Juli 2010 40 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 8 Oktober 2010 41 Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) Jakarta 29 Desember 2010 42 Kementerian Perhubungan RI Jakarta 27 Januari 2011 43 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Jakarta 18 April 2011 44 Universitas Pattimura Ambon 5 Mei 2011 45 Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait Jakarta 29 Juli 2011 46 Ombudsman RI Jakarta 11 Agustus 2011 47 Universitas Sriwijaya Palembang 12 September 2011 48 Universitas Udayana Denpasar 4 Oktober 2011 49 PT. Pertamina (Persero) Jakarta 19 Oktober 2011 50 Universitas Bina Nusantara Jakarta 19 Oktober 2011 51 Universitas Esa Unggul Jakarta 10 januari 2012 52 Universitas Sumatera Utara Jakarta 30 Januari 2012 53 Universitas Airlangga Surabaya 28 Februari 2012 54 Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta 11 April 2012 55 Itjen Kementerian Hukum dan HAM Jakarta 23 Oktober 2012 56 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 5 November 2012 57 Universitas Cendrawasih Jayapura 29 November 2012 58 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya 3 Desember 2012 59 Satgas REDD Jakarta 20 Desember 2012 60 NCB Interpol Indonesia Jakarta 21 Desember 2012 61 Itjen Kementerian Agama Jakarta 26 Desember 2012 62 Setjen Mahkamah Konstitusi Jakarta 7 Januari 2013 63 LPSE Kementerian Keuangan Jakarta 5 Februari 2013 64 Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Jakarta 15 Februari 2013 65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta 18 Juni 2013 66 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta 21 Juni 2013 67 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Juli 2013 68 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 27 Agustus 2013 69 Itjen Kemendikbud Jakarta 30 September 2013 70 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Januari 2014 71 Keputusan Bersama antara PPATK dengan Jakarta 4 April 2014 72 Komisi Pemilihan Umum Jakarta 4 Februari 2014 73 Badan Pengawasan Obat Makanan Jakarta 26 Mei 2014 74 PT. Indonesia Power Jakarta 17 Oktober 2014 75 PT. PLN (persero) Jakarta 19 November 2014 76 Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta 18 Desember 2014 77 Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta 5 Januari 2015 78 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta 22 Januari 2015 79 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda 12 Maret 2015 80 Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta 25 Maret 2015 81 PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar

dan Liputan6.com) Jakarta 17 April 2015 82 Kementerian Kesehatan Jakarta 30 April 2015 83 Badan SAR Nasional (BASARNAS) Jakarta 12 Mei 2015 84 Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta 3 Juli 2015 85 Lembaga Sandi Negara Jakarta 9 November 2015 86 Kementerian Pertahanan Jakarta 14 Maret 2016 87 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP) Jakarta 2 Mei 2016 88 UIN Alauddin Makassar Gowa 15 Juli 2016 89 Badan Intelijen Negara Jakarta 4 Agustus 2016 90 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Jakarta 17 Oktober 2016 91

Kesepakatan Bersama antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan PPATK

Jakarta 24 Oktober 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2010

No. Nama Lembaga / Organisasi Penandatanganan Nota Kesepahaman

Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009


(4)

G

am

ba

r

3.

FIU

y

an

g

Tel

a

h M

emil

ik

i M

oU

den

g

a

n P


(5)

Tabel 41

FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat

Tanggal/Bulan/Tahun

1

Thailand

Bangkok

24 Maret 2003

2

Malaysia

Malaysia

31 Juli 2003

3

Korea

Jakarta

20 Oktober 2003

4

Australia

Bali

4 Februari 2004

5

Philippines

Brunei Darussalam

5 Oktober 2004

6

Romania

Bucharest

12 Oktober 2004

Jakarta

1 Februari 2005

Brussels

26 Januari 2005

8

Italy

Rome

17 Februari 2005

9

Poland

Washington

29 Juni 2005

10

Spain

Washington

29 Juni 2005

Sofia

6 Oktober 2005

Jakarta

18 Oktober 2005

12

China

Jakarta

29 Mei 2006

13

Mexico

Limassol - Cyprus

14 Juni 2006

Ottawa

12 Oktober 2006

Jakarta

16 Oktober 2006

15

Myanmar

Jakarta

14 November 2006

Jakarta

24 November 2006

Pretoria

29 November 2006

17

Cayman Island

Grand Cayman

27 November 2006

Jakarta

18 Desember 2006

Tokyo

19 Desember 2006

19

Bermuda

Bermuda

31 Mei 2007

20

Mauritius

Bermuda

31 Mei 2007

21

New Zealand

Jakarta

18 Juli 2007

Ankara

8 Agustus 2007

Jakarta

13 Agustus 2007

23

Finland

Helsinki

27 September 2007

24

Georgia

Georgia

10 Maret 2008

25

Croatia

Jakarta

21 April 2008

26

Moldova

Seoul

28 Mei 2008

Jakarta

19 September 2008

Washington

6 Oktober 2008

28

Brunei Darussalam

Jakarta

17 Desember 2008

29

Bangladesh

Jakarta

16 Maret 2009

31

Sri Lanka

Doha

27 Mei 2009

32

Macau

Brisbane

10 Juli 2009

33

Fiji Island

Brisbane

10 Juli 2009

34

Solomon Island

Wollonggong

22 Februari 2010

35

Qatar

Cartagena

30 Juni 2010

36

United Arab Emirate

Cartagena

30 Juni 2010

37

Vietnam

Jakarta

18 Agustus 2010

38

India

New Delhi

25 Januari 2011

39

Netherlands

Aruba

15 Maret 2011

40

Luxembourg

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

41

Saudi Arabia

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

42

Samoa

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

43

Ukraine

Saint Petersburg

10 Juli 2012

44

Russia

Saint Petersburg

11 Juli 2012

45

Kazakhstan

Astana

2 September 2013

Singapore

17 September 2013

Jakarta

25 September 2013

47

Timor Leste

Dilli

21 February 2014

48

United Kingdom of Great Britain

London

25 February 2014

Jakarta

14 July 2014

Amman

10 August 2014

50

Cambodia

Jakarta

22 September 2015

51

Tajikistan

Jakarta

1 Agustus 2016

52

Lao PDR

Bali

11 Agustus 2016

49

Jordan

Tahun 2015

46

Singapore

Tahun 2016

Tahun 2014

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2007

22

Turkey

Tahun 2008

27

United States of America

14

Canada

16

South Africa

18

Japan

Tahun 2006

No.

Negara (FIU)

Penandatangan Nota Kesepahaman

Tahun 2003

Tahun 2004

Tahun 2005

7

Belgium


(6)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia

Telp.: +62213850455; +62213853922

Fax.: +62213856809; +62213856826

e-mail: contact-us@ppatk.go.id

website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

JANUARI

2017