Untuk Buletin Statistik APUPPT vol 86 - April 2017

(1)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922

Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail: contact-us@ppatk.go.id website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

APRIL

2017


(2)

(3)

bps

Halaman

Ringkasan Eksekutif 1

Ringkasan Statistik 2

Laporan Transaksi 3

A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri-

gakan (LTKM) 3

B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai

(LTKT) 12

C. Laporan Pembawaan Uang Tunai (LPUT) 14 D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa 17 E. Laporan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri 19 F. Laporan Penundaan

Transaksi (LPT) 22 Analisis dan Pemeriksaan 26 A. Hasil Analisis (HA) 26 B. Karakteristik

Terlapor HA 31 C. HA Terkait

Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap

HA/HP 39

F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41 G. Pengaduan

Masyarakat 43

Lain-lain 45

A. Putusan Pengadilan

Terkait TPPU 45

B. Keterangan Ahli 48

C. Audit 50

D. Pertukaran

Informasi Antar FIU 52 E. Nota Kesepahaman

(MoU) 54

D A F T A R I S I :

R i n g k a s a n E k s e k u t i f

Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor

8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai

berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:

1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;

2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta

3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Memasuki kuartal II tahun 2017, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama April 2017 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yang masing-masing bertambah sebanyak 463,3 ribu LTKL, 148,0 ribu LTKT, 3,7 ribu LTKM, dan 2,1 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 43.163.613laporan atau meningkat sebanyak 7,2 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2016. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di April 2017 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 24,2 persen. Penurunan tertinggi terjadi pada penerimaan LPUT dan LTKT, yakni masing-masing turun sebesar 66,7 persen dan 32,0 persen.

Terkait fungsi analisis, selama April 2017, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 18 HA, dengan 11 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 7 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 10 HA (55,6 persen).

Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama April 2017, tidak terdapat penambahan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP yang telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian /Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat tetap sebanyak 89 HP, dengan rincian 36 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 30 HP ke Penyidik Kejaksaan, 25 HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Penyidik DJP, 5 HP ke Penyidik DJBC, 4 HP ke Penyidik BNN, dan 4 HP ke Panglima TNI.

Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga April 2017 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.

Semoga buku ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Mei 2017

KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK

B u l l e t i n S t a t i s t i k

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN


(4)

R I N G K A S A N

S T A T I S T I K

L A P O R A N

T R A N S A K S I

Periode Januari 2003 s.d. April 2017:

Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. April 2017 sebanyak 43.163.613 Laporan.

A. LTKM = 320.429 Laporan, bertambah 6,0 persen dibanding posisi Desember 2016. B. LTKT = 22.752.966 Laporan, bertambah 3,8 persen dibanding posisi Desember 2016. C. LTPBJ = 170.676 Laporan, bertambah 7,5 persen dibanding posisi Desember 2016. D. LPUT = 34.014 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan.

E. LTKL = 19.885.528 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).

Tahun 2017 (s.d. April 2017):

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 2.915.842 Laporan

atau naik 0,9 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2016 (c-to-c). A. LTKM = 18.253 Laporan, naik 6,4 persen (c-to-c).

B. LTKT = 823.917 Laporan, turun 9,1 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 11.948 Laporan, turun 18,5 persen (c-to-c). D. LPUT = 6.385 Laporan, turun 4,3 persen (c-to-c). E. LTKL = 2.055.329 Laporan, naik 5,7 persen (c-to-c).

April 2017:

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 618.648 Laporan, atau turun 24,2 persen dibandingkan Maret 2017 (m-to-m), atau turun 17,5 persen dibandingkan April 2016 (y-on-y). A. LTKM = 3.683 Laporan, turun 28,0 persen (m-to-m), atau turun 5,4 persen (y-on-y). B. LTKT = 148.013 Laporan, turun 32,0 persen (m-to-m), atau turun 35,2 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 2.072 Laporan, turun 29,4 persen (m-to-m), atau turun 18,1 persen (y-on-y). D. LPUT = 1.539 Laporan.

E. LTKL = 463.341 Laporan, turun 21,0 persen (m-to-m), atau turun 10,1 persen (y-on-y).

H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L

P E M E R I K S A A N

Periode Januari 2003 s.d. April 2017:

Hasil Analisis(tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. April 2017 sebanyak 3.821 HA yang terkait dengan 10.624 LTKM. A. HA - Proaktif = 1.963 HA yang terkait dengan 5.165 LTKM.

- Inquiry = 1.858 HA yang terkait dengan 5.459 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.533 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 118 HA yang terkait dengan 330 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 89 Laporan.

Tahun 2017 (s.d. April 2017):

HA yang disampaikan ke Penyidik selama April 2017 sebanyak 117 HA yang terkait dengan 846 LTKM.

A. HA - Proaktif = 41 HA yang terkait dengan 272 LTKM. - Inquiry = 76 HA yang terkait dengan 574 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 133 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 9 HA yang terkait dengan 59 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 3 Laporan.


(5)

A. Laporan Transaksi

Keuangan Mencurigakan

(LTKM)

LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.

 Selama April 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 3.683 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 184 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih rendah 28,0 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau turun 5,4 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama April 2016 (y-on-y).

 Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. April 2017 mencapai sebanyak 320.429 LTKM atau bertambah 6,0 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.

 Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. April 2017 tercatat sebanyak 256.505 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 406,9 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.

 Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017 (s.d. April 2017) tercatat sebanyak 263 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 55,5 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 44,5 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (49,5 persen), Jawa Barat (16,9 persen), dan Jawa Timur (6,1 persen).

 Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 90,5 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama

April 2017 adalah perorangan, sedangkan

9,5 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (63,9 persen), dengan

pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta

(30,6 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (67,6 persen).

 Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 (s.d. April 2017), diketahui bahwa hanya sebanyak 28,0 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 72,0 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (44,1 persen), Korupsi (21,0 persen), dan Perjudian (9,1 persen).

LAPORAN

TRANSAKSI

UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) :

Pe yedia jasa keua ga se agai a a

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan

ke luar egeri.

Pasal 1 Angka 5 :

Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah:

a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau

d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang


(6)

Tabel 1

Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif

s.d. Apr-2016 Jan-2016 s.d.

Des-2016 Mar-2017 Apr-2017

Kumulatif s.d. Apr-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Bank 36,309 97,542 2,350 9,116 25,507 2,992 2,176 10,135 133,184 169,493 112

Ø Bank Umum 36,022 96,352 2,302 8,861 24,815 2,947 2,120 9,946 131,113 167,135 94

¤ Bank Milik Negara 11,096 40,177 899 3,702 10,023 932 618 3,554 53,754 64,850 4 ¤ Bank Swasta 12,540 46,303 1,189 4,262 11,770 1,716 1,291 5,300 63,373 75,913 45 ¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 5,984 98 496 1,975 181 104 489 8,448 17,062 24

¤ Bank Asing 2,615 2,012 54 222 580 90 64 429 3,021 5,636 11

¤ Bank Campuran 1,157 1,876 62 179 467 28 43 174 2,517 3,674 10

Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 1,190 48 255 692 45 56 189 2,071 2,358 18

Non Bank 27,615 92,042 1,542 8,032 23,161 2,125 1,507 8,118 123,321 150,936 151

Ø Pasar Modal 1,088 2,638 29 182 823 138 103 451 3,912 5,000 15

Ø Asuransi 2,939 17,592 180 867 3,369 489 299 1,591 22,552 25,491 30

Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 13 0 0 0 13 14 0

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 36,962 625 3,620 6,324 275 177 971 44,257 45,692 23

Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

22,122 29,917 453 2,467 6,922 887 721 3,595 40,434 62,556 47

Ø Money Remittance/KUPU 30 4,711 198 727 4,756 263 161 1,187 10,654 10,684 24

Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka

Komoditi

0 137 56 168 947 72 46 322 1,406 1,406 11

Ø Koperasi 0 85 0 0 2 0 0 0 87 87 0

Ø Penyelenggara E-Money 0 0 1 1 5 1 0 1 6 6 1

Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKM 63,924 189,584 3,892 17,148 48,668 5,117 3,683 18,253 256,505 320,429 263

Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor

Sebelum Berlakunya UU

TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2003 s.d. Apr-2017 Jumlah PJK Pelapor 2017 (s.d. Apr-2017) Tahun 2011-2015 Tahun 2016 Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

**) Data Tahun 2012 s.d.April 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 30 April 2017.

Grafik 1

Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

8,487 10,006 1,334 477 397 327 618 3,561 2 6,988 6,384 1,682 222 14 40,501 1,387 1,568 1,077 327 145 36 136 367 0 179 2,765 4 0 0 7,991

- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000

Bank Milik Negara Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total

Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU


(7)

Grafik 2

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan April 2016 s.d. April 2017

3,892 3,607 3,730 2,600 5,261 3,651 3,511 4,744 4,416 4,668 4,785 5,117 3,683

-7.3 3.4 -30.3

102.3 -30.6

-3.8

35.1 -6.9 5.7 2.5

6.9 -28.0

- 40. 0 - 20. 0 0. 0 20. 0 40. 0 60. 0 80. 0 100. 0 120. 0

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 2017

LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

Grafik 3

Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor

April 2017

Bank 10,135

56% Non Bank

8,118 44%

Grafik 4

Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM

April 2017

Bank 112 43%

Non Bank 151 57%


(8)

Grafik 5

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2013 s.d. April 2017

157,087 196,775

253,508

302,176 320,429

41,920 39,688 56,733 48,668 18,253

25.3%

28.8%

19.2%

6.0%

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. April 2017

Grafik 6

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2013 s.d. April 2017

41,920

39,688

56,733

48,668

18,253

3,493 3,307 4,728 4,056 4,563

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. April 2017


(9)

Grafik 7

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2013 s.d. April 2017

41,920

39,688

56,733

48,668

18,253 20,663

23,790 26,567

25,507

10,135 21,257

15,898

30,166

23,161

8,118

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2013 2014 2015 2016 2017

Bank + Non Bank Bank Non Bank

Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun berjalan.

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.April 2017

Grafik 8

Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2013 s.d. April 2017

3,493.3 3,307.3

4,727.8 4,055.7

4,563.3

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

2013 2014 2015 2016 2017

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. April 2017


(10)

Tabel 2

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK

Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Nanggroe Aceh Darussalam 46 160 335 26 26 123 0.7 0.0 -43.5 -23.1

Sumatera Utara 142 748 1,784 151 109 600 3.3 -27.8 -23.2 -19.8

Sumatera Barat 15 94 200 20 10 72 0.4 -50.0 -33.3 -23.4

Sumatera Selatan 59 325 1,174 379 58 589 3.2 -84.7 -1.7 81.2

Bengkulu 5 41 114 6 5 26 0.1 -16.7 0.0 -36.6

Jambi 26 146 295 22 12 70 0.4 -45.5 -53.8 -52.1

Riau 43 214 527 88 52 236 1.3 -40.9 20.9 10.3

Kepulauan Riau 96 396 919 171 60 316 1.7 -64.9 -37.5 -20.2

Lampung 83 456 1,073 66 48 223 1.2 -27.3 -42.2 -51.1

Kep Bangka Belitung 1 26 125 5 4 19 0.1 -20.0 300.0 -26.9

Banten 281 1,060 2,401 311 77 778 4.3 -75.2 -72.6 -26.6

DKI Jakarta 1,869 7,767 24,558 2,256 1,851 9,031 49.5 -18.0 -1.0 16.3

Jawa Barat 394 1,826 5,419 801 792 3,092 16.9 -1.1 101.0 69.3

Jawa Tengah 118 639 1,596 99 103 470 2.6 4.0 -12.7 -26.4

Jawa Timur 301 1,682 3,852 270 182 1,111 6.1 -32.6 -39.5 -33.9

DI Yogyakarta 50 216 536 48 39 228 1.2 -18.8 -22.0 5.6

Bali 37 204 543 42 27 141 0.8 -35.7 -27.0 -30.9

Nusa Tenggara Barat 7 46 242 20 4 63 0.3 -80.0 -42.9 37.0

Nusa Tenggara Timur 3 24 93 45 12 74 0.4 -73.3 300.0 208.3

Maluku 27 62 87 3 2 17 0.1 -33.3 -92.6 -72.6

Maluku Utara 3 13 26 1 0 3 0.0 -100.0 -100.0 -76.9

Kalimantan Barat 27 120 350 33 25 113 0.6 -24.2 -7.4 -5.8

Kalimantan Timur 25 180 410 30 52 145 0.8 73.3 108.0 -19.4

Kalimantan Tengah 11 35 95 4 8 34 0.2 100.0 -27.3 -2.9

Kalimantan Selatan 20 82 210 32 19 99 0.5 -40.6 -5.0 20.7

Kalimantan Utara 3 3 15 1 4 18 0.1 300.0 33.3 500.0

Sulawesi Utara 16 59 139 16 17 55 0.3 6.3 6.3 -6.8

Sulawesi Selatan 99 312 820 124 52 328 1.8 -58.1 -47.5 5.1

Sulawesi Tengah 11 38 110 6 4 34 0.2 -33.3 -63.6 -10.5

Sulawesi Tenggara 22 62 113 13 11 47 0.3 -15.4 -50.0 -24.2

Sulawesi Barat 0 0 1 1 0 1 0.0 -100.0 n.a. n.a.

Gorontalo 5 17 31 3 4 11 0.1 33.3 -20.0 -35.3

Papua 45 93 472 24 14 78 0.4 -41.7 -68.9 -16.1

Papua Barat 2 2 3 0 0 8 0.0 n.a. -100.0 300.0

Total LTKM 3,892 17,148 48,668 5,117 3,683 18,253 100.0 -28.0 -5.4 6.4

Propinsi Kantor PJK Pelapor Kejadian Transaksi

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Apr-2017

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)

Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan

- A gka . e er i ka tidak ada ya PJK ya g elaporka ada ya tra saksi keua ga e urigaka pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).

- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.


(11)

9

B

U

LL

ET

IN

S

TA

TIS

TIK

A

N

TI

P

EN

C

U

C

IA

N

U

A

N

G

&

P

EN

D

A

N

A

A

N

T

ER

O

R

IS

M

E

(A

PRIL 2017

)

Gambar 1. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Kumulatif LTKM

Januari 2017 s.d. April 2017


(12)

Tabel 3

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 3,538 15,950 44,648 4,610 3,285 16,515 90.5 -28.7 -7.2 3.5

Ø Laki-Laki 2,290 10,556 28,656 2,928 2,135 10,552 63.9 -27.1 -6.8 0.0

Ø Perempuan 1,248 5,394 15,992 1,682 1,150 5,963 36.1 -31.6 -7.9 10.5

Perusahaan/Korporasi 354 1,198 4,020 507 398 1,738 9.5 -21.5 12.4 45.1 Total LTKM 3,892 17,148 48,668 5,117 3,683 18,253 100.0 -28.0 -5.4 6.4

Jenis Kategori Terlapor

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Apr-2017

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)

Tabel 4

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Pegawai Swasta 1,068 4,492 11,435 1,398 1,106 5,053 30.6 -20.9 3.6 12.5

Ø Pengusaha/Wiraswasta 992 5,259 13,494 1,095 677 3,815 23.1 -38.2 -31.8 -27.5

Ø PNS (termasuk pensiunan) 306 1,331 4,531 355 322 1,377 8.3 -9.3 5.2 3.5

Ø Ibu Rumah Tangga 239 935 2,873 275 204 1,072 6.5 -25.8 -14.6 14.7

Ø Pelajar/Mahasiswa 139 596 1,835 227 174 857 5.2 -23.3 25.2 43.8

Ø Pedagang 140 749 1,899 304 163 786 4.8 -46.4 16.4 4.9

Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 71 285 1,014 138 85 441 2.7 -38.4 19.7 54.7

Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan

Pemerintah 73 275 776 97 73 337 2.0 -24.7 0.0 22.5

Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD

(termasuk pensiunan) 67 224 778 108 64 331 2.0 -40.7 -4.5 47.8

Ø Profesional dan Konsultan 117 420 1,221 64 55 231 1.4 -14.1 -53.0 -45.0

Ø Pengajar dan Dosen 51 215 507 53 33 172 1.0 -37.7 -35.3 -20.0

Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya

26 62 193 21 10 88 0.5 -52.4 -61.5 41.9

Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga

dan Tenaga Keamanan 4 30 170 23 9 74 0.4 -60.9 125.0 146.7

Ø Petani dan Nelayan 9 38 168 19 7 58 0.4 -63.2 -22.2 52.6

Ø Pegawai Bank 28 114 200 8 4 26 0.2 -50.0 -85.7 -77.2

Ø Pengurus Parpol 2 7 28 2 3 10 0.1 50.0 50.0 42.9

Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan

organisasi dan kelompok keagamaan 2 12 50 1 4 9 0.1 300.0 100.0 -25.0

Ø Pegawai Money Changer 1 3 4 0 1 2 0.0 n.a. 0.0 -33.3

Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi

tidak berbadan hukum lainnya 4 58 69 1 1 2 0.0 0.0 -75.0 -96.6

Ø Pengrajin 0 0 2 0 0 1 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tidak Teridentifikasi dll 199 845 3,401 421 290 1,773 10.7 -31.1 45.7 109.8

Total Terlapor Perseorangan 3,538 15,950 44,648 4,610 3,285 16,515 100.0 -28.7 -7.2 3.5

Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perseorangan

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Apr-2017

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)


(13)

Tabel 5

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Usia Dibawah 30 tahun 907 3,794 10,422 1,089 847 4,101 24.8 -22.2 -6.6 8.1

Ø Usia 30 - 40 tahun 1,004 4,684 12,892 1,421 891 4,760 28.8 -37.3 -11.3 1.6

Ø Usia 40 - 50 tahun 882 4,149 11,361 1,084 772 3,885 23.5 -28.8 -12.5 -6.4

Ø Usia 50 - 60 tahun 521 2,401 6,847 715 498 2,524 15.3 -30.3 -4.4 5.1

Ø Usia Diatas 60 tahun 185 785 2,538 235 227 1,032 6.2 -3.4 22.7 31.5

Ø Tidak Teridentifikasi 39 137 588 66 50 213 1.3 -24.2 28.2 55.5

Total Terlapor Perseorangan 3,538 15,950 44,648 4,610 3,285 16,515 100.0 -28.7 -7.2 3.5

Kategori Umur Terlapor Perseorangan

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Apr-2017

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)

Tabel 6

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Terkait Tindak Pidana 1,214 4,792 13,164 1,849 937 5,112 28.0 -49.3 -22.8 6.7

Ø Penipuan 716 2,706 6,574 827 356 2,253 44.1 -57.0 -50.3 -16.7

Ø Korupsi 225 896 2,829 431 157 1,074 21.0 -63.6 -30.2 19.9

Ø Perjudian 73 459 883 244 81 467 9.1 -66.8 11.0 1.7

Ø Terorisme 3 64 340 45 60 295 5.8 33.3 1,900.0 360.9

Ø Di Bidang Perpajakan 12 93 387 48 34 215 4.2 -29.2 183.3 131.2

Ø Narkotika 76 212 528 25 49 173 3.4 96.0 -35.5 -18.4

Ø Penyuapan 44 113 320 23 28 146 2.9 21.7 -36.4 29.2

Ø Di Bidang Kelautan 0 1 72 109 18 127 2.5 -83.5 n.a. 12,600.0

Ø Di Bidang Perbankan 2 31 602 37 27 98 1.9 -27.0 1,250.0 216.1

Ø Penggelapan 4 34 118 18 11 50 1.0 -38.9 175.0 47.1

Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 0 6 1 48 49 1.0 4,700.0 n.a. n.a.

Ø Di Bidang Kehutanan 0 1 7 1 33 35 0.7 3,200.0 n.a. 3,400.0

Ø Di Bidang Pasar Modal 0 2 5 4 0 7 0.1 -100.0 n.a. 250.0

Ø Pencurian 0 1 10 1 2 5 0.1 100.0 n.a. 400.0

Ø Penyelundupan Barang 0 4 4 0 0 3 0.1 n.a. n.a. -25.0

Ø Prostitusi 0 7 8 1 0 3 0.1 -100.0 n.a. -57.1

Ø Perdagangan Manusia 0 3 63 1 0 1 0.0 -100.0 n.a. -66.7

Ø Psikotropika 1 1 6 1 0 1 0.0 -100.0 -100.0 0.0

Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Pemalsuan Uang 0 0 6 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Imigran 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih

58 164 395 32 33 110 2.2 3.1 -43.1 -32.9

Tidak Teridentifikasi Tindak

Pidana/dll 2,678 12,356 35,504 3,268 2,746 13,141 72.0 -16.0 2.5 6.4

Total LTKM 3,892 17,148 48,668 5,117 3,683 18,253 100.0 -28.0 -5.4 6.4

Dugaan Tindak Pidana Asal

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Apr-2017

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)


(14)

B. Laporan Transaksi

Keuangan Tunai (LTKT)

LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.

 Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama April 2017 sebanyak 148.013 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 7.401 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut turun 32,0 persen (m-to-m), atau tercatat lebih rendah 35,2 persen jika dibandingkan jumlah pada April 2016 (y-on-y).

 Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. April 2017, PPATK mencatat telah menerima sebanyak 21,9 juta LTKT dari 288 PJK.

 Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,1 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,0 persen).

 Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 94,6 persen atau sebanyak 13,3 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.

Grafik 9

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. April 2017

2 2 8 ,3 0 0 2 2 0 ,2 6 8 2 2 6 ,1 6 8 2 1 0 ,6 4 0 2 4 1 ,0 3 0 2 2 7 ,4 0 6 2 2 9 ,0 5 3 2 3 5 ,4 2 3 2 6 0 ,3 7 6 2 5 6 ,4 5 6 2 0 1 ,8 7 2 2 1 7 ,5 7 6 1 4 8 ,0 1 3 -3.5 2.7 -6.9

14.4 -5.7 0.7 2.8

10.6 -1.5 -21.3

7.8 -32.0

- 40. 0 - 30. 0 - 20. 0 - 10. 0 0. 0 10. 0 20. 0 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 2017

LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

UU TPPU Pasal 1 Angka 6 :

Tra saksi Keua ga Tu ai adalah

Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang


(15)

Tabel 7

Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif

s.d. Apr-2016

Jan-2016 s.d.

Des-2016

Mar-2017 Apr-2017

Kumulatif s.d.

Apr-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Bank 8,620,893 9,676,385 227,072 902,359 2,741,092 215,647 145,356 816,283 13,233,760 21,854,653 206

Ø Bank Umum 8,619,074 9,664,504 226,885 901,505 2,737,980 215,389 145,202 815,355 13,217,839 21,836,913 106

Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 11,881 187 854 3,112 258 154 928 15,921 17,740 100

Non Bank 10,530 40,088 1,228 4,513 16,144 1,929 2,657 7,634 63,866 74,396 82

Ø Pasar Modal 44 34 0 0 5 0 0 0 39 83 0

Ø Asuransi 165 863 0 4 4 0 45 182 1,049 1,214 2

Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 476 17 125 328 10 0 45 849 852 3

Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

9,972 34,752 1,142 4,014 14,862 1,723 2,459 6,927 56,541 66,513 71

Ø Money Remittance/KUPU 346 3,827 51 209 784 196 153 480 5,091 5,437 6

Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 0 3 3 0

Ø Koperasi 0 3 0 84 84 0 0 0 87 87 0

Ø Pegadaian 0 130 18 77 77 0 0 0 207 207 0

Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka

Komoditi

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKT 8,631,423 9,716,473 228,300 906,872 2,757,236 217,576 148,013 823,917 13,297,626 21,929,049 288

Tahun 2011-2015

Jumlah PJK Pelapor Tahun 2017 (s.d.

Apr-2017) Jumlah

Jenis Pihak Pelapor

Jumlah Jan 2003 s.d. Apr-2017 Sebelum

Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Tahun 2016 Tahun 2017

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

Grafik 10

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2013 s.d. April 2017

14,270,061 16,121,147

18,347,896

21,105,132 21,929,049

2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,757,236 823,917

13.0%

13.8%

15.0%

3.9%

0 3,000,000 6,000,000 9,000,000 12,000,000 15,000,000 18,000,000 21,000,000 24,000,000

2013 2014 2015 2016 2017

Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003


(16)

C. Laporan Pembawaan

Uang Tunai (LPUT)

LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.

 Selama April 2017, terdapat penambahan 1.539 LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.

 Dengan adanya penambahan LPUT selama April 2017 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. April 2017 tercatat sebanyak 27.619 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta (56,9 persen) dan Batam (40,6 persen).

 Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga April 2017, tercatat terjadi 288 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 17 lokasi pelaporan. Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 47,6 persen atau 137 Laporan.

Tabel 8

Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif

s.d. Apr-2016

Jan-2016 s.d.

Des-2016 Mar-2017 Apr-2017

Kumulatif s.d.

Apr-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Batam 2,683 1,613 0 3,591 3,595 2,772 537 3,309 8,517 11,200

Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 2,954 3,556 1,621 1,001 2,857 12,843 15,709

Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 1 1 5 8

Ø Tanjung Balai Karimun 0 34 0 2 2 17 0 17 53 53

Ø Tj. Pinang 97 15 0 1 2 2 0 2 19 116

Ø Ngurah Rai Denpasar 50 75 0 108 108 180 0 180 363 413

Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5

Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9

Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 1 0 1 1 2

Ø Medan 3 1 0 1 1 3 0 3 5 8

Ø Balikpapan 0 2 0 0 1 3 0 3 6 6

Ø Pontianak 0 2 0 0 2 7 0 9 13 13

Ø Pekanbaru 0 2 0 0 0 6 0 6 8 8

Ø Semarang (Tj. Emas) 0 3 0 2 3 2 0 2 8 8

Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12

Ø Palembang 0 1 0 1 1 0 0 0 2 2

Ø Yogyakarta 0 4 0 0 0 3 0 3 7 7

Ø Mataram 0 4 0 0 1 2 0 2 7 7

Ø Entikong 0 1 2 2 3 0 0 0 4 4

Ø Kuala Namu 0 0 0 13 15 0 0 0 15 15

Ø Juanda 0 0 4 6 14 0 0 0 14 14

Total LPUT 5,711 8,209 6 6,681 7,304 4,619 1,539 6,395 21,908 27,619

Lokasi Pelaporan

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2006 s.d. Apr-2017 Tahun 2011-2015 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Tahun 2016

Jumlah Tahun 2017

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) :

“etiap ora g ya g e a a ua g tu ai

dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat

Je deral Bea da Cukai.

Pasal 35 Ayat (1) :

“etiap ora g ya g tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta


(17)

Grafik 11

Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. April 2017

11,200

15,709 8

53 116

413 5 9 2 8 6 13 8 8 12 2 7 7 4 15 14

0 5,000 10,000 15,000 20,000

Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Mataram Entikong Kuala Namu Juanda

Grafik 12

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2013 s.d. April 2017

12,432 13,902 13,920

21,224

27,619

3,461 1,470 18 7,304 6,395

11.8% 0.1%

52.5%

30.1%

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

2013 2014 2015 2016 2017

Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006

- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. April 2017.


(18)

Tabel 9

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. April 2017

(1) (2) (3)

Ngurah Rai Denpasar 137 47.6%

Soekarno Hatta 55 19.1%

Batam 49 17.0%

Pekan Baru 8 2.8%

Pontianak 8 2.8%

Medan 6 2.1%

Kuala Namu 7 2.4%

Dumai 3 1.0%

Bandung 3 1.0%

Tarakan 3 1.0%

Tj. Pinang 2 0.7%

Teluk Bayur 2 0.7%

Tj. Balai Karimun 1 0.3%

Halim Perdana Kusumah 1 0.3%

Teluk Nibung 1 0.3%

Juanda 1 0.3%

Mataram 1 0.3%

Total Pelanggaran

Pembawaan Uang Tunai 288 100.0%

% Lokasi Pelaporan

Jumlah Jan-2006 s.d. Apr-2017

Grafik 13

Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. April 2017

137 55

49 8

8 6

7 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1

Ngurah Rai Denpasar Soekarno Hatta Batam Pekan Baru Pontianak Medan Kuala Namu Dumai Bandung Tarakan Tj. Pinang Teluk Bayur Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Teluk Nibung Juanda Mataram


(19)

D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa (PBJ)

Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.

 Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama April 2017 tercatat bertambah sebanyak 2.072 Laporan, atau turun sebesar 29,4 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atatu lebih rendah 18,1 persen dibandingkan jumlah pada April 2016.

 Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga April 2017 telah mencapai 158.728 laporan yang berasal dari 327 PBJ.

 Dari sejumlah LTPBJ yang dilaporkan selama Mei 2012 s.d. April 2017, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 98.822 laporan atau 62,3 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 55.947 laporan atau 35,2 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 3.387 laporan atau 2,1 persen, Balai Lelang sebanyak 506 laporan atau 0,3 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 62 laporan atau 0,0 persen.

Tabel 10

Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ø Perusahaan Properti 63,199 1,747 11,030 27,430 1,789 1,220 8,193 98,822 204

Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 38,575 687 3,275 13,751 1,109 804 3,621 55,947 108

Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 2,678 95 331 616 25 44 93 3,387 4

Ø Balai Lelang 342 1 19 123 13 4 41 506 11

Ø Barang Seni / Antik 0 0 4 4 0 0 0 4 0

Ø Tidak terklasifikasi 62 0 0 0 0 0 0 62 0

Total LTPBJ 104,856 2,530 14,659 41,924 2,936 2,072 11,948 158,728 327

Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d.

Apr-2017 Jenis Perusahaan

Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ) Tahun 2012-2015

Tahun 2016 Jumlah LTPBJ

Mei 2012 s.d. Apr-2017 Tahun 2017

Catatan :Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).

UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) :

Pihak Pelapor eliputi:

a. penyedia jasa keuangan: 1. bank;

2. perusahaan pembiayaan;

3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek;

6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat;

9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing;

11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara money dan/atau e-wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian;

15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau

16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan

perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik; atau


(20)

Grafik 14

Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. April 2017

204 108 4 11 0

98,822 55,947

3,387 506 4

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 Perusahaan Properti

Pedagang Kendaraan Bermotor Perhiasan / logam mulia Balai Lelang Barang Seni / Antik

Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ

Grafik 15

Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ Tahun 2017 (s.d. April 2017)

Perusahaan Properti

8,193 69%

Pedagang Kendaraan

Bermotor 3,621

30%

Perhiasan / logam mulia

129 5%

Balai Lelang 41 0%

Barang Seni / Antik

0 0%


(21)

E. Laporan Transaksi

Keuangan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri (LTKL)

Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.

 Hingga akhir April 2017 sebanyak 182 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 93 PJK Bank Umum dan 89 PJK selain Bank Umum. Dominasi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 52,8 persen dari keseluruhan LTKL.

 Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (30 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (38 persen), dan KUPU (32 persen).

 Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. April 2017 sebanyak 19,9 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 497,0 ribu laporan atau sebanyak 24,9 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).

 Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 11,9 juta Laporan atau 59,7 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 8,0 juta Laporan atau 40,3 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) cenderung lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming), khususnya selama semester I/2016. Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.092 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp765 juta untuk setiap LTKL Incoming.

UU TPPU Pasal 23 Angka 1 :

Pe yedia jasa keua ga se agai a a

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari

da ke luar egeri..

Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan

Pasal 1 Angka 4:

Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.

Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 52.8% NON BANK

UMUM 47.2%

Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 93 51% NON BANK

UMUM 89 49%


(22)

Grafik 18

Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. April 2017

SWIFT 30%

NON SWIFT 38% KUPU

32%

Grafik 19

Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. April 2017

Outgoing 8,010,508 40% Incoming

11,875,020 60%

Grafik 20

Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. April 2017

Outgoing Rp4,547,319,

848,467,690 52% Incoming

Rp4,124,185, 116,965,790


(23)

Grafik 21

Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode April 2016 s.d. April 2017

203 198 227

174

205 212 209 219

177 200 182 225

175 313

313 402

263

313 305 312 320 271

325 298

361 288

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17

Ribu Laporan

Outgoing Incoming

Grafik 22

Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode April 2016 s.d. April 2017

323 324 608

320

308 335 323 350 256 297 263

362 245 308 294

457 271

457 371 369 1,440

314 305 279 374

273

50 250 450 650 850 1,050 1,250 1,450

Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17

Triliun Rp

Outgoing

Incoming

Grafik 23

Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode April 2016 s.d. April 2017

1,592 1,641 2,682

1,836

1,503 1,582

1,543 1,596 1,446 1,485

1,446 1,604 1,397

984 940 1,136

1,031 1,458

1,215 1,183 4,507

1,160

938 936 1,037 950

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17

Juta Rp/Laporan

Outgoing


(24)

F. Laporan

Penundaan Transaksi

(LPT)

Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan April 2017.

 Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama April 2017 tercatat sebanyak 25 Laporan, atau lebih rendah sebesar 10,7 persen dibandingkan jumlah pada Maret 2017 yang sebanyak 28 laporan.

 Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan LPT yang diterima PPATK sejak tahun 2013 hingga April 2017 tercatat sebanyak 2.725 laporan.

 Mayoritas penundaan transaksi selama tahun 2017 (s.d. April 2017) dilakukan oleh PJK Bank (97,3 persen), terutama BPD (69,4 persen) dan Bank Negara (16,2 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (65,8 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan (99,1 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (35,1 persen), Pegawai Swasta (19,8 persen), Buruh (11,7 persen), dan Ibu Rumahtangga (9,0 persen).

 Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. April 2017) bernilai dibawah Rp100 juta (91,9 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 95,5 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.

 Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. April 2017) terjadi di Propinsi Sumatera Selatan (66,7 persen) dan DKI Jakarta (26,1 persen).

 Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 55,0 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.

UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) :

(1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b.memiliki rekening untuk menampung

Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.

(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib

melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan

Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.

(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.


(25)

Grafik 24

Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK April 2016 s.d. April 2017

34 41

29 24

39

23 26

13 15 32

26 28 25

0 20 40 60

Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17

Tabel 11

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Bank 34 122 314 27 24 108 97.3 -11.1 -29.4 -11.5

Ø Bank Negara 28 95 201 5 4 18 16.2 -20.0 -85.7 -81.1

Ø Bank Swasta 2 5 16 5 2 13 11.7 -60.0 0.0 160.0

Ø BPD 4 22 92 17 18 77 69.4 5.9 350.0 250.0

Ø Bank Asing 0 0 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Bank Campuran 0 0 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Non Bank 0 2 20 1 1 3 2.7 0.0 n.a. 50.0

Ø Asuransi 0 2 20 1 1 3 2.7 0.0 n.a. 50.0

Ø Pasar Modal 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 34 124 334 28 25 111 100.0 -10.7 -26.5 -10.5

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen) Jenis Pihak Pelapor

Jumlah LPT

% Distribusi Kumulatif s.d.

Apr-2017

Tabel 12

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Aspek Formil dan Aspek Materil

terpenuhi 1 2 9 1 2 4 3.6 100.0 100.0 100.0

Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek

Materil tidak terpenuhi 32 120 322 27 23 106 95.5 -14.8 -28.1 -11.7

Aspek Formil tidak terpenuhi, namun

Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Aspek Formil dan Aspek Materil tidak

terpenuhi 1 2 3 0 0 1 0.9 n.a. -100.0 -50.0

Total LPT 34 124 334 28 25 111 100.0 -10.7 -26.5 -10.5

Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi

Jumlah LPT

% Distribusi Kumulatif s.d.

Apr-2017

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)

Keterangan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.


(26)

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d.

Apr-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d.

Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Transfer 16 63 165 15 12 73 65.8 -20.0 -25.0 15.9

Tarik/Setor Tunai 4 13 41 3 2 10 9.0 -33.3 -50.0 -23.1

SMS/Mobile Banking 0 5 21 2 2 4 3.6 0.0 n.a. -20.0

Internet Banking 0 0 1 0 2 3 2.7 n.a. n.a. n.a.

Polis Asuransi 0 2 13 0 1 1 0.9 n.a. n.a. -50.0

Penukaran Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Remittance 0 0 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Incoming Valas 0 1 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Saham 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Kirim Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Lainnya 5 18 39 6 4 15 13.5 -33.3 -20.0 -16.7

Tidak Terisi 9 22 46 2 2 5 4.5 0.0 -77.8 -77.3

Total LPT 34 124 334 28 25 111 100.0 -10.7 -26.5 -10.5

Jenis Transaksi Yang Ditunda

Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d. Apr-2017

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)

Tabel 14

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK

Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d. Apr-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d. Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 32 122 330 28 24 110 99.1 -14.3 -25.0 -9.8

Ø Pengusaha/Wiraswasta 7 31 120 7 10 39 35.1 42.9 42.9 25.8

Ø Pegawai Swasta 5 32 66 9 3 22 19.8 -66.7 -40.0 -31.3

Ø Buruh 2 3 9 2 0 13 11.7 -100.0 -100.0 333.3

Ø Ibu Rumahtangga 4 14 38 1 2 10 9.0 100.0 -50.0 -28.6

Ø Pelajar/Mahasiswa 3 16 46 5 4 9 8.1 -20.0 33.3 -43.8

Ø PNS 1 3 7 1 1 7 6.3 0.0 0.0 133.3

Ø Pedagang 3 6 11 1 0 4 3.6 -100.0 -100.0 -33.3

Ø PEPS 0 1 4 0 3 3 2.7 n.a. n.a. 200.0

Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) 0 1 1 1 0 1 0.9 -100.0 n.a. 0.0

Ø Profesional 0 0 0 0 1 1 0.9 n.a. n.a. n.a.

Ø TKW 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Pengajar/Dosen 0 1 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Ø Belum/Tidak Bekerja 0 0 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tidak Teridentifikasi 7 14 22 1 0 1 0.9 -100.0 -100.0 -92.9

Korporasi 2 2 4 0 1 1 0.9 n.a. -50.0 -50.0

Total LPT 34 124 334 28 25 111 100.0 -10.7 -26.5 -10.5

Jenis Terlapor dan Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)

Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d. Apr-2017

Tabel 15

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda

s.d. April 2017

Apr-2016 Kumulatif s.d. Apr-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Mar-2017 Apr-2017 Kumulatif s.d. Apr-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Dibawah Rp100 juta 33 120 306 25 22 102 91.9 -12.0 -33.3 -15.0

Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 0 2 19 2 1 5 4.5 -50.0 n.a. 150.0

Ø Diatas Rp1 miliar 1 2 9 1 2 4 3.6 100.0 100.0 100.0

Total LPT 34 124 334 28 25 111 100.0 -10.7 -26.5 -10.5

Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d. Apr-2017 Kategori Nominal Transaksi

Perkembangan Apr-2017 (Dalam Persen)


(1)

E. Nota Kesepahaman

(MoU)

Selama April 2017, terdapat 1 penandatangan MoU/Nota

Kesepahaman baru antara PPATK dengan Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tanggal 12 April

2017 di Jakarta. Sementara itu, tidak ada penambahan MoU

baru dengan FIU luar negeri.

Dengan adanya penambahan MoU baru selama April 2017

tersebut, maka sejak Januari 2003 s.d. April 2017, telah

terdapat sebanyak 145 Nota Kesepahaman yang telah

ditandatangani oleh PPATK, dengan 52 MoU diantaranya

merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 93 MoU

merupakan MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri.

Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya,

terdapat 67 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU

TPPU pada 22 Oktober 2010, yang terdiri dari 15 MoU

dengan FIU dan 52 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam

negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum

berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41

MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.

Tabel 38

Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. April 2017

Internasional

(FIU)

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

Jumlah

% Distribusi

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 2010

37

41

78

53.8

2011-2012

7

20

27

18.6

2013

2

8

10

6.9

2014

3

7

10

6.9

2015

1

9

10

6.9

2016

2

6

8

5.5

2017

(s.d. Apr)

0

2

2

1.4

Jumlah

15

52

67

46.2

52

93

145

100.0

Tahun

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(sejak Januari 2011)

Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

UU TPPU

Pasal 88:

(1) Kerja sama nasional yang dilakukan

PPATK dengan pihak yang terkait

dituangkan dengan atau tanpa bentuk

kerja sama formal.

(2) Pihak yang

terkait sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah pihak

yang mempunyai keterkaitan langsung

atau

tidak

langsung

dengan

pencegahan

dan

pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang d

Indonesia.

Pasal 90 ayat (1):

Dala

elakuka pe egaha da

pemberantasan tindak pidana Pencucian

Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama

pertukaran informasi berupa permintaan,

pemberian, dan penerimaan informasi

dengan pihak, baik dalam lingkup nasional

maupun internasional, yang meliputi:

a.

instansi penegak hukum;

b. lembaga yang berwenang melakukan

pengawasan terhadap penyedia jasa

keuangan;

c.

lembaga yang bertugas memeriksa

pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan

pencegahan

dan

pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang atau

tindak pidana lain terkait dengan

tindak pidana Pencucian Uang; dan

e.

fi a ial i tellige e u it egara lai .


(2)

Grafik 47

Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. April 2017

3

3

5

7

5

5

5

4

5

2

2

3

1

2

0

5

4

1

1

7

5

12

6

9

11

8

7

9

6

2

0

2

4

6

8

10

12

14

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

FIU

Dalam Negeri

Grafik 48

Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. April 2017

Internasional

(FIU)

52

36%

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

93

64%

Tabel 39

FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat

Tanggal/Bulan/Tahun

1

Thailand

Bangkok

24 Maret 2003

2

Malaysia

Malaysia

31 Juli 2003

3

Philippines

Brunei Darussalam

5 Oktober 2004

4

Vietnam

Jakarta

18 Agustus 2010

5

Myanmar

Jakarta

14 November 2006

6

Brunei Darussalam

Jakarta

17 Desember 2008

Singapore

17 September 2013

Jakarta

25 September 2013

8

Kamboja

Jakarta

22 September 2015

9

Laos

Bali

11 Agustus 2016

Penandatangan Nota Kesepahaman

Ket

7

Singapura


(3)

Tabel 40

Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat Tanggal Keterangan

1 Bank Indonesia Jakarta 5 Februari 2003 Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015 (disertai Perjanjian Kerjasama pada 5 Maret 2015) 2 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Jakarta 20 Oktober 2003

3 Ditjen Pajak Jakarta 28 Oktober 2003 Diperbaharui pada 19 Oktober 2011 4 Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Jakarta 28 Oktober 2003

5 Ditjen Bea & Cukai Jakarta 31 Oktober 2003 6 Center For International Forestry Research Jakarta 16 Januari 2004

7 Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta 29 April 2004 Diperbaharui pada 12 Februari 2015 8 Kepolisian Negara RI Jakarta 16 Juni 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 dan 25 Januari 2017 9 Kejaksaan Agung RI Jakarta 27 September 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 10 Departemen Kehutanan Jakarta 28 Maret 2005

11 Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta 25 September 2006 Diperbaharui pada 24 Februari 2015 12 Itjen Departemen Keuangan Jakarta 12 Januari 2007

13 Komisi Yudisial Jakarta 1 Februari 2007 14 Ditjen Administrasi Hukum Umum Jakarta 6 Maret 2007 15 Ditjen Imigrasi Jakarta 6 Maret 2007 16 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta 19 April 2007

17 Badan Narkotika Nasional Jakarta 13 Juni 2007 Diperbaharui pada 14 Oktober 2011 dan 11 Januari 2017 18 Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 15 Agustus 2007

19 Universitas Surabaya Jakarta 17 April 2008 20 STIE Perbanas Surabaya Surabaya 31 Juli 2008

21 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17 September 2008 Diperbaharui pada 16 November 2015 22 Badan Pengawas Pemilu Jakarta 6 November 2008 Diperbaharui pada 7 Juli 2010 23 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Jakarta 7 November 2008

24 Universitas Soedirman Purwokerto 23 Januari 2009 25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009 26 Universitas Andalas Padang 18 Mei 2009 27 Ditjen Pos dan Telekomunikasi Jakarta 12 Juni 2009 28 Universitas Hasanuddin Makassar 23 Juni 2009 29 Institut Teknologi Bandung Bandung 25 Juni 2009 30 Universitas Diponogoro Semarang 12 Agustus 2009

31 Lembaga Penjamin Simpanan Jakarta 17 November 2009 Diperbaharui pada 16 Juni 2015 32 Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo 20 November 2009

33 Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Jakarta 3 Desember 2009 34 Universitas Indonesia Jakarta 7 Desember 2009

35 Universitas Jember Jakarta 7 Desember 2009 Diperbaharui pada 20 November 2015 36 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jakarta 14 April 2010

37 Universitas Padjajaran Bandung 22 Juni 2010 38 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta 7 Juli 2010 39 Universitas Mataram Mataram 27 Juli 2010 40 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 8 Oktober 2010 41 Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) Jakarta 29 Desember 2010 42 Kementerian Perhubungan RI Jakarta 27 Januari 2011 43 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Jakarta 18 April 2011 44 Universitas Pattimura Ambon 5 Mei 2011 45 Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait Jakarta 29 Juli 2011 46 Ombudsman RI Jakarta 11 Agustus 2011 47 Universitas Sriwijaya Palembang 12 September 2011 48 Universitas Udayana Denpasar 4 Oktober 2011 49 PT. Pertamina (Persero) Jakarta 19 Oktober 2011 50 Universitas Bina Nusantara Jakarta 19 Oktober 2011 51 Universitas Esa Unggul Jakarta 10 januari 2012 52 Universitas Sumatera Utara Jakarta 30 Januari 2012 53 Universitas Airlangga Surabaya 28 Februari 2012 54 Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta 11 April 2012 55 Itjen Kementerian Hukum dan HAM Jakarta 23 Oktober 2012 56 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 5 November 2012 57 Universitas Cendrawasih Jayapura 29 November 2012 58 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya 3 Desember 2012 59 Satgas REDD Jakarta 20 Desember 2012 60 NCB Interpol Indonesia Jakarta 21 Desember 2012 61 Itjen Kementerian Agama Jakarta 26 Desember 2012 62 Setjen Mahkamah Konstitusi Jakarta 7 Januari 2013 63 LPSE Kementerian Keuangan Jakarta 5 Februari 2013 64 Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Jakarta 15 Februari 2013 65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta 18 Juni 2013 66 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta 21 Juni 2013 67 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Juli 2013 68 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 27 Agustus 2013 69 Itjen Kemendikbud Jakarta 30 September 2013 70 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Januari 2014 71 Keputusan Bersama antara PPATK dengan Bawaslu, Jakarta 4 April 2014 72 Komisi Pemilihan Umum Jakarta 4 Februari 2014 73 Badan Pengawasan Obat Makanan Jakarta 26 Mei 2014 74 PT. Indonesia Power Jakarta 17 Oktober 2014 75 PT. PLN (persero) Jakarta 19 November 2014 76 Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta 18 Desember 2014 77 Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta 5 Januari 2015 78 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta 22 Januari 2015 79 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda 12 Maret 2015 80 Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta 25 Maret 2015 81 PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar dan Liputan6.com) Jakarta 17 April 2015 82 Kementerian Kesehatan Jakarta 30 April 2015 83 Badan SAR Nasional (BASARNAS) Jakarta 12 Mei 2015 84 Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta 3 Juli 2015 85 Lembaga Sandi Negara Jakarta 9 November 2015 86 Kementerian Pertahanan Jakarta 14 Maret 2016 87 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP) Jakarta 2 Mei 2016 88 UIN Alauddin Makassar Gowa 15 Juli 2016 89 Badan Intelijen Negara Jakarta 4 Agustus 2016 90 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan MenengahJakarta 17 Oktober 2016 91 Kesepakatan Bersama antara Kementerian Keuangan,

Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan PPATK Jakarta 24 Oktober 2016 92 Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta 7 Maret 2017 93 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Jakarta 12 April 2017

Tahun 2010

No. Nama Lembaga / Organisasi Penandatanganan Nota Kesepahaman

Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017


(4)

G

am

ba

r

3.

FIU

y

an

g

Tel

a

h M

emil

iki M

oU

den

g

a

n P


(5)

Tabel 41

FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat

Tanggal/Bulan/Tahun

1

Thailand

Bangkok

24 Maret 2003

2

Malaysia

Malaysia

31 Juli 2003

3

Korea

Jakarta

20 Oktober 2003

4

Australia

Bali

4 Februari 2004

5

Philippines

Brunei Darussalam

5 Oktober 2004

6

Romania

Bucharest

12 Oktober 2004

Jakarta

1 Februari 2005

Brussels

26 Januari 2005

8

Italy

Rome

17 Februari 2005

9

Poland

Washington

29 Juni 2005

10

Spain

Washington

29 Juni 2005

Sofia

6 Oktober 2005

Jakarta

18 Oktober 2005

12

China

Jakarta

29 Mei 2006

13

Mexico

Limassol - Cyprus

14 Juni 2006

Ottawa

12 Oktober 2006

Jakarta

16 Oktober 2006

15

Myanmar

Jakarta

14 November 2006

Jakarta

24 November 2006

Pretoria

29 November 2006

17

Cayman Island

Grand Cayman

27 November 2006

Jakarta

18 Desember 2006

Tokyo

19 Desember 2006

19

Bermuda

Bermuda

31 Mei 2007

20

Mauritius

Bermuda

31 Mei 2007

21

New Zealand

Jakarta

18 Juli 2007

Ankara

8 Agustus 2007

Jakarta

13 Agustus 2007

23

Finland

Helsinki

27 September 2007

24

Georgia

Georgia

10 Maret 2008

25

Croatia

Jakarta

21 April 2008

26

Moldova

Seoul

28 Mei 2008

Jakarta

19 September 2008

Washington

6 Oktober 2008

28

Brunei Darussalam

Jakarta

17 Desember 2008

29

Bangladesh

Jakarta

16 Maret 2009

31

Sri Lanka

Doha

27 Mei 2009

32

Macau

Brisbane

10 Juli 2009

33

Fiji Island

Brisbane

10 Juli 2009

34

Solomon Island

Wollonggong

22 Februari 2010

35

Qatar

Cartagena

30 Juni 2010

36

United Arab Emirate

Cartagena

30 Juni 2010

37

Vietnam

Jakarta

18 Agustus 2010

38

India

New Delhi

25 Januari 2011

39

Netherlands

Aruba

15 Maret 2011

40

Luxembourg

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

41

Saudi Arabia

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

42

Samoa

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

43

Ukraine

Saint Petersburg

10 Juli 2012

44

Russia

Saint Petersburg

11 Juli 2012

45

Kazakhstan

Astana

2 September 2013

Singapore

17 September 2013

Jakarta

25 September 2013

47

Timor Leste

Dilli

21 February 2014

48

United Kingdom of Great Britain

London

25 February 2014

Jakarta

14 July 2014

Amman

10 August 2014

50

Cambodia

Jakarta

22 September 2015

51

Tajikistan

Jakarta

1 Agustus 2016

52

Lao PDR

Bali

11 Agustus 2016

49

Jordan

Tahun 2015

46

Singapore

Tahun 2016

Tahun 2014

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2007

22

Turkey

Tahun 2008

27

United States of America

14

Canada

16

South Africa

18

Japan

Tahun 2006

No.

Negara (FIU)

Penandatangan Nota Kesepahaman

Tahun 2003

Tahun 2004

Tahun 2005

7

Belgium


(6)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia

Telp.: +62213850455; +62213853922

Fax.: +62213856809; +62213856826

e-mail: contact-us@ppatk.go.id

website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

APRIL

2017