Untuk Buletin Statistik APUPPT vol 82 - Desember 2016

(1)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922

Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail: contact-us@ppatk.go.id website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

DESEMBER

2016


(2)

(3)

bps

Halaman

Ringkasan Eksekutif 1

Ringkasan Statistik 2

Laporan Transaksi 3

A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri-

gakan (LTKM) 3

B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai

(LTKT) 12

C. Laporan Pembawaan Uang Tunai (LPUT) 14 D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa 17 E. Laporan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri 19 F. Laporan Penundaan

Transaksi (LPT) 22

Analisis dan Pemeriksaan 26 A. Hasil Analisis (HA) 26 B. Karakteristik

Terlapor HA 31

C. HA Terkait

Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap

HA/HP 39

F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait

Hasil Analisis 41

G. Pengaduan

Masyarakat 43

Lain-lain 45

A. Putusan Pengadilan

Terkait TPPU 45

B. Keterangan Ahli 48

C. Audit 50

D. Pertukaran

Informasi Antar FIU 52 E. Nota Kesepahaman

(MoU) 54

D A F T A R I S I :

R i n g k a s a n E k s e k u t i f

Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor

8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai

berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:

1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;

2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta

3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Hingga akhir tahun 2016, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Desember 2016 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yang masing-masing bertambah sebanyak 439,0 ribu LTKL, 260,4 ribu LTKT, 4,4 ribu LTKM, dan 3,1 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai

39.393.101 laporan atau meningkat sebanyak 29,2 persen

dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2015. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Desember 2016 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 9,9 persen. Penurunan terbesar terjadi pada penerimaan LTPBJ dan LTKL, yakni masing-masing sebesar 20,3 persen dan 18,4 persen.

Terkait fungsi analisis, selama Desember 2016, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 37 HA, dengan 27 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 10 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 20 HA (54,1 persen).

Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Desember 2016, terdapat 4 penambahan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian /Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 86 HP, dengan rincian 35 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 30 HP ke Penyidik Kejaksaan, 25 HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Penyidik DJP, 4 HP masing-masing ke Penyidik BNN dan DJBC.

Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga akhir tahun 2016 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.

Semoga buku ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Januari 2017

KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK

B u l l e t i n S t a t i s t i k


(4)

R I N G K A S A N

S T A T I S T I K

L A P O R A N

T R A N S A K S I

Periode Januari 2003 s.d. Desember 2016: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Desember 2016

sebanyak 39.393.101 Laporan.

A. LTKM = 302.035 Laporan, bertambah 19,1 persen dibanding posisi Desember 2015.

B. LTKT = 21.107.554 Laporan, bertambah 15,0 persen dibanding posisi Desember 2015.

C. LTPBJ = 147.068 Laporan, bertambah 40,3 persen dibanding posisi Desember 2015.

D. LPUT = 21.224 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan.

E. LTKL = 17.815.220 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).

Tahun 2016 (s.d. Desember 2016):

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 8.906.011 Laporan

atau naik 5,0 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2015 (c-to-c). A. LTKM = 48.527 Laporan, turun 14,5 persen (c-to-c).

B. LTKT = 2.759.658 Laporan, naik 23,9 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 42.212 Laporan, turun 0,0 persen (c-to-c). D. LPUT = 7.304 Laporan, naik 40.477,8 persen (c-to-c). E. LTKL = 6.048.310 Laporan, turun 1,8 persen (c-to-c).

Desember 2016:

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 706.930 Laporan, atau turun 9,9 persen

dibandingkan November 2016 (m-to-m), atau turun 6,1 persen dibandingkan Desember 2015 (y-on-y). A. LTKM = 4.401 Laporan, turun 5,7 persen (m-to-m), atau turun 12,5 persen (y-on-y). B. LTKT = 260.390 Laporan, naik 9,5 persen (m-to-m), atau naik 26,4 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 3.147 Laporan, turun 6,1 persen (m-to-m), atau turun 20,3 persen (y-on-y).

D. LPUT = 0 Laporan.

E. LTKL = 438.992 Laporan, turun 18,5 persen (m-to-m), atau turun 18,4 persen (y-on-y).

H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L

P E M E R I K S A A N

Periode Januari 2003 s.d. Desember 2016:

Hasil Analisis(tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik

Januari 2003 s.d. Desember 2016 sebanyak 3.703 HA yang terkait dengan 9.777 LTKM.

A. HA - Proaktif = 1.922 HA yang terkait dengan 4.893 LTKM.

- Inquiry = 1.781 HA yang terkait dengan 4.884 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.400 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 109 HA yang terkait dengan 271 LTKM.

D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 86 Laporan.

Tahun 2016 (s.d. Desember 2016):

HA yang disampaikan ke Penyidik selama Desember 2016 sebanyak 435 HA

yang terkait dengan 435 LTKM.

A. HA - Proaktif = 103 HA yang terkait dengan 103 LTKM.

- Inquiry = 332 HA yang terkait dengan 332 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 334 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 25 HA.


(5)

A. Laporan Transaksi

Keuangan Mencurigakan

(LTKM)

LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.

 Selama Desember 2016, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 4.401 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 220 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih rendah 5,7 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau lebih rendah 12,5 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Desember 2015 (y-on-y).

 Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Desember 2016 mencapai sebanyak 302.035 LTKM atau bertambah 19,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2015.

 Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Desember 2016 tercatat sebanyak 238.111 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 396,7 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.

 Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari 2016 s.d. Desember 2016 tercatat sebanyak 369 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 52,5 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 47,5 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (50,5 persen), Jawa Barat (11,1 persen), dan Jawa Timur (7,9 persen).

 Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,7 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada Januari 2016 s.d. Desember 2016 adalah perorangan, sedangkan 8,3 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (64,2 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (30,3 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (69,7 persen).

 Berdasarkan LTKM selama Januari 2016 s.d. Desember 2016, diketahui bahwa hanya sebanyak 27,1 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 72,9 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (49,9 persen), Korupsi (21,5 persen), dan Perjudian (6,7 persen).

LAPORAN

TRANSAKSI

UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) :

Pe yedia jasa keua ga se agai a a

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan

ke luar egeri.

Pasal 1 Angka 5 :

Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah:

a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau

d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang


(6)

Tabel 1

Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Desember 2016

Des-2015 Kumulatif s.d. Des-2015 Nov-2016 Des-2016 Kumulatif s.d. Des-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Bank 36,309 70,975 2,803 26,567 2,748 2,372 25,500 123,042 159,351 149

Ø Bank Umum 36,022 70,408 2,740 25,944 2,705 2,324 24,808 121,160 157,182 109

¤ Bank Milik Negara 11,096 29,311 1,397 10,866 1,221 1,331 10,023 50,200 61,296 4

¤ Bank Swasta 12,540 33,601 1,129 12,702 1,110 767 11,763 58,066 70,606 57

¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 4,543 124 1,441 309 143 1,975 7,959 16,573 28

¤ Bank Asing 2,615 1,566 47 446 39 50 580 2,592 5,207 11

¤ Bank Campuran 1,157 1,387 43 489 26 33 467 2,343 3,500 9

Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 567 63 623 43 48 692 1,882 2,169 40

Non Bank 27,615 61,876 2,227 30,166 1,920 2,029 23,027 115,069 142,684 220

Ø Pasar Modal 1,088 2,201 27 437 145 156 820 3,458 4,546 33 Ø Asuransi 2,939 12,920 371 4,672 237 322 3,267 20,859 23,798 36 Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 0 0 13 13 14 1

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 22,960 1,002 14,002 273 266 6,324 43,286 44,721 25 Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

22,122 21,179 647 8,738 755 883 6,915 36,832 58,954 69 Ø Money Remittance/KUPU 30 2,462 170 2,249 379 297 4,742 9,453 9,483 37 Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka

Komoditi

0 85 10 52 131 105 939 1,076 1,076 16 Ø Koperasi 0 69 0 16 0 0 2 87 87 1 Ø Penyelenggara E-Money 0 0 0 0 0 0 5 5 5 2

Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKM 63,924 132,851 5,030 56,733 4,668 4,401 48,527 238,111 302,035 369

Tahun 2016 Jenis PJK Pelapor

Sebelum Berlakunya UU

TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2003 s.d. Des-2016

Jumlah PJK Pelapor 2016 (s.d. Des-2016) Tahun

2011-2014

Tahun 2015

Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

**) Data Tahun 2012 s.d.Desember 2016 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Desember 2016.

Grafik 1

Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

8,367 9,678 1,327 432 391 314 576 3,477 2 7,214 6,139 1,576 179 15 39,685 1,387 1,568 1,077 327 145 36 136 367 0 179 2,765 4 0 0 7,991

- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000

Bank Milik Negara Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total

Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU


(7)

Grafik 2

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2015 s.d. Desember 2016

5,631 5,030 4,424 4,792 4,040 3,892 3,607 3,730 2,600 5,261 3,650 3,462 4,668 4,401 -10.7 -12.0 8.3 -15.7 -3.7 -7.3 3.4 -30.3 102.3 -30.6 -5.2 34.8 -5.7

- 40. 0 - 20. 0 0. 0 20. 0 40. 0 60. 0 80. 0 100. 0 120. 0 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 N o v -15 D e c-15 Ja n -16 F e b -16 M a r-16 A p r-16 M a y -16 Ju n -16 Ju l-16 A u g -16 Se p -16 O ct -16 N o v -16 D e c-16 2016

LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

Grafik 3

Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor Januari 2016 s.d. Desember 2016

Bank 25,500 53% Non Bank 23,027 47% Grafik 4

Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM

Januari 2016 s.d. Desember 2016

Bank 149 40% Non Bank 220 60%


(8)

Grafik 5

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2012 s.d. Desember 2016

115,167 157,087

196,775

253,508

302,035

31,021 41,920 39,688 56,733 48,527

36.4%

25.3%

28.8%

19.1%

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000

2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012

s.d. Desember 2016

Grafik 6

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2012 s.d. Desember 2016

31,021

41,920

39,688

56,733

48,527

2,585 3,493 3,307 4,728 4,044

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2012 2013 2014 2015 2016

Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012


(9)

Grafik 7

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2012 s.d. Desember 2016

31,021

41,920 39,688

56,733

48,527

16,835

20,663

23,790 26,567 25,500

14,186

21,257

15,898

30,166

23,027

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2012 2013 2014 2015 2016

Bank + Non Bank Bank Non Bank

Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun

berjalan.

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012

s.d.Desember 2016

Grafik 8

Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2012 s.d. Desember 2016

2,585.1

3,493.3 3,307.3

4,727.8 4,043.9

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

2012 2013 2014 2015 2016

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012


(10)

Tabel 2

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK

Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11

Nanggroe Aceh Darussalam 281 789 20 33 334 0.7 -88.3 -88.3 -57.7 Sumatera Utara 179 2,222 169 138 1,781 3.7 -22.9 -22.9 -19.8

Sumatera Barat 20 262 21 17 196 0.4 -15.0 -15.0 -25.2

Sumatera Selatan 67 901 64 98 1,172 2.4 46.3 46.3 30.1

Bengkulu 12 163 9 18 114 0.2 50.0 50.0 -30.1

Jambi 27 344 20 22 294 0.6 -18.5 -18.5 -14.5

Riau 51 654 39 32 518 1.1 -37.3 -37.3 -20.8

Kepulauan Riau 118 927 61 90 919 1.9 -23.7 -23.7 -0.9

Lampung 122 1,098 79 66 1,071 2.2 -45.9 -45.9 -2.5

Kep Bangka Belitung 7 79 6 10 124 0.3 42.9 42.9 57.0

Banten 165 3,221 118 243 2,398 4.9 47.3 47.3 -25.6

DKI Jakarta 2,263 26,145 2,639 2,135 24,493 50.5 -5.7 -5.7 -6.3

Jawa Barat 472 6,333 520 591 5,402 11.1 25.2 25.2 -14.7

Jawa Tengah 153 2,270 123 154 1,591 3.3 0.7 0.7 -29.9

Jawa Timur 390 5,747 279 420 3,846 7.9 7.7 7.7 -33.1

DI Yogyakarta 53 600 38 38 532 1.1 -28.3 -28.3 -11.3

Bali 52 893 28 25 543 1.1 -51.9 -51.9 -39.2

Nusa Tenggara Barat 12 151 10 45 240 0.5 275.0 275.0 58.9

Nusa Tenggara Timur 1 63 7 9 88 0.2 800.0 800.0 39.7

Maluku 2 30 1 4 87 0.2 100.0 100.0 190.0

Maluku Utara 3 23 0 1 26 0.1 -66.7 -66.7 13.0

Kalimantan Barat 28 393 35 23 350 0.7 -17.9 -17.9 -10.9

Kalimantan Timur 49 592 20 30 408 0.8 -38.8 -38.8 -31.1

Kalimantan Tengah 8 128 19 7 94 0.2 -12.5 -12.5 -26.6

Kalimantan Selatan 18 312 17 18 208 0.4 0.0 0.0 -33.3

Kalimantan Utara 1 1 1 2 15 0.0 100.0 100.0 1,400

Sulawesi Utara 11 174 11 17 139 0.3 54.5 54.5 -20.1

Sulawesi Selatan 110 1,027 78 79 819 1.7 -28.2 -28.2 -20.3

Sulawesi Tengah 12 116 6 24 110 0.2 100.0 100.0 -5.2

Sulawesi Tenggara 9 149 7 7 113 0.2 -22.2 -22.2 -24.2

Sulawesi Barat 0 0 0 0 1 0.0 n.a. n.a. n.a

Gorontalo 5 40 2 1 31 0.1 -80.0 -80.0 -22.5

Papua 329 886 221 4 467 1.0 -98.8 -98.8 -47.3

Papua Barat 0 0 0 0 3 0.0 n.a. n.a. n.a

Total LTKM 5,030 56,733 4,668 4,401 48,527 100.0 -12.5 -12.5 -14.

Propinsi Kantor PJK Pelapor Kejadian Transaksi

Jumlah LTKM

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen)

Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan

- A gka . e er i ka tidak ada ya PJK ya g elaporka ada ya tra saksi keua ga e urigaka pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).

- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu

terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap

jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif


(11)

9

B

U

LL

ET

IN

S

TA

TIS

TIK

A

N

TI

P

EN

C

U

C

IA

N

U

A

N

G

&

P

EN

D

A

N

A

A

N

T

ER

O

R

IS

M

E

(D

E

S

E

M

BE

R

2016

)

Gambar 1. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Kumulatif LTKM

Januari 2016 s.d. Desember 2016


(12)

Tabel 3

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 4,776 52,381 4,276 4,053 44,484 91.7 -15.1 -15.1 -15.1

Ø Laki-Laki 3,144 34,297 2,730 2,641 28,572 64.2 -16.0 -16.0 -16.7 Ø Perempuan 1,632 18,084 1,546 1,412 15,912 35.8 -13.5 -13.5 -12.0

Perusahaan/Korporasi 254 4,352 392 348 4,043 8.3 37.0 37.0 -7.1 Total LTKM 5,030 56,733 4,668 4,401 48,527 100.0 -12.5 -12.5 -14.5

Jenis Kategori Terlapor

Jumlah LTKM

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen)

Tabel 4

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

Ø Pengusaha/Wiraswasta 1,442 18,451 1,158 1,268 13,470 30.3 -12.1 -12.1 -27.0 Ø Pegawai Swasta 1,098 13,588 1,198 1,046 11,420 25.7 -4.7 -4.7 -16.0 Ø PNS (termasuk pensiunan) 799 4,443 644 336 4,513 10.1 -57.9 -57.9 1.6 Ø Ibu Rumah Tangga 254 3,270 283 260 2,852 6.4 2.4 2.4 -12.8 Ø Pedagang 180 2,473 151 164 1,899 4.3 -8.9 -8.9 -23.2 Ø Pelajar/Mahasiswa 112 1,406 165 169 1,828 4.1 50.9 50.9 30.0 Ø Profesional dan Konsultan 100 1,110 91 86 1,221 2.7 -14.0 -14.0 10.0 Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 168 954 118 107 1,010 2.3 -36.3 -36.3 5.9 Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD

(termasuk pensiunan) 110 799 53 67 777 1.7 -39.1 -39.1 -2.8 Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan

Pemerintah 98 898 60 60 773 1.7 -38.8 -38.8 -13.9 Ø Pengajar dan Dosen 64 656 36 40 506 1.1 -37.5 -37.5 -22.9 Ø Pegawai Bank 57 414 6 0 200 0.4 -100.0 -100.0 -51.7 Ø Pengurus dan pegawai

yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya

10 231 28 18 193 0.4 80.0 80.0 -16.5 Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga

dan Tenaga Keamanan 15 100 19 20 170 0.4 33.3 33.3 70.0 Ø Petani dan Nelayan 11 120 14 17 168 0.4 54.5 54.5 40.0 Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi

tidak berbadan hukum lainnya 6 110 2 1 69 0.2 -83.3 -83.3 -37.3 Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan

organisasi dan kelompok keagamaan 5 54 9 1 50 0.1 -80.0 -80.0 -7.4 Ø Pengurus Parpol 3 20 3 3 28 0.1 0.0 0.0 40.0 Ø Pegawai Money Changer 0 11 0 1 4 0.0 n.a. n.a. -63.6 Ø Pengrajin 0 6 1 1 2 0.0 n.a. n.a. -66.7 Ø Tidak Teridentifikasi dll 244 3,267 237 388 3,331 7.5 59.0 59.0 2.0

Total Terlapor Perseorangan 4,776 52,381 4,276 4,053 44,484 100.0 -15.1 -15.1 -15.1 Jenis Pekerjaan Utama

Terlapor Perseorangan

Jumlah LTKM

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen)


(13)

Tabel 5

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

Ø Usia Dibawah 30 tahun 931 10,532 887 985 10,392 23.4 5.8 5.8 -1.3 Ø Usia 30 - 40 tahun 1,338 15,609 1,204 1,194 12,865 28.9 -10.8 -10.8 -17.6 Ø Usia 40 - 50 tahun 1,411 14,252 1,165 967 11,315 25.4 -31.5 -31.5 -20.6 Ø Usia 50 - 60 tahun 815 8,845 678 563 6,812 15.3 -30.9 -30.9 -23.0 Ø Usia Diatas 60 tahun 224 2,591 294 269 2,518 5.7 20.1 20.1 -2.8 Ø Tidak Teridentifikasi 57 552 48 75 582 1.3 31.6 31.6 5.4

Total Terlapor Perseorangan 4,776 52,381 4,276 4,053 44,484 100.0 -15.1 -15.1 -15.1

Kategori Umur Terlapor Perseorangan

Jumlah LTKM

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen)

Tabel 6

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11)

Terkait Tindak Pidana 1,038 13,534 1,093 1,127 13,164 27.1 8.6 8.6 -2.7

Ø Penipuan 566 6,379 527 707 6,574 49.9 24.9 24.9 3.1 Ø Korupsi 163 2,079 337 137 2,829 21.5 -16.0 -16.0 36.1 Ø Perjudian 89 1,087 13 19 883 6.7 -78.7 -78.7 -18.8 Ø Di Bidang Perbankan 38 1,865 38 25 602 4.6 -34.2 -34.2 -67.7 Ø Narkotika 82 504 68 57 528 4.0 -30.5 -30.5 4.8 Ø Di Bidang Perpajakan 48 622 31 23 387 2.9 -52.1 -52.1 -37.8 Ø Terorisme 18 185 28 77 340 2.6 327.8 327.8 83.8 Ø Penyuapan 18 160 24 37 320 2.4 105.6 105.6 100.0 Ø Penggelapan 3 211 8 15 118 0.9 400.0 400.0 -44.1 Ø Di Bidang Kelautan 0 16 0 0 72 0.5 n.a. n.a. 350.0 Ø Perdagangan Manusia 0 12 0 0 63 0.5 n.a. n.a. 425.0 Ø Pencurian 1 43 2 0 10 0.1 -100.0 -100.0 -76.7 Ø Prostitusi 4 10 1 0 8 0.1 -100.0 -100.0 -20.0 Ø Di Bidang Kehutanan 1 12 0 0 7 0.1 -100.0 -100.0 -41.7 Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 19 2 1 6 0.0 n.a. n.a. -68.4 Ø Pemalsuan Uang 0 2 1 0 6 0.0 n.a. n.a. 200.0 Ø Psikotropika 0 1 0 0 6 0.0 n.a. n.a. 500.0 Ø Di Bidang Pasar Modal 0 5 0 0 5 0.0 n.a. n.a. 0.0 Ø Penyelundupan Barang 1 3 0 0 4 0.0 -100.0 -100.0 33.3 Ø Penyelundupan Imigran 0 8 0 0 1 0.0 n.a. n.a. -87.5 Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih

6 311 13 29 395 3.0 383.3 383.3 27.0

Tidak Teridentifikasi Tindak

Pidana/dll 3,992 43,199 3,575 3,274 35,363 72.9 -18.0 -18.0 -18.1

Total LTKM 5,030 56,733 4,668 4,401 48,527 100.0 -12.5 -12.5 -14.5 Dugaan Tindak Pidana Asal

Jumlah LTKM

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen)


(14)

B. Laporan Transaksi

Keuangan Tunai (LTKT)

LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.

 Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Desember 2016 sebanyak 260.390 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 13.020 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut naik 9,5 persen (m-to-m), atau tercatat naik 26,4 persen jika dibandingkan jumlah pada Desember 2015 (y-on-y).

 Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Desember 2016, PPATK mencatat telah menerima sebanyak 21,1 juta LTKT dari PJK.

 Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,4 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,3 persen).

 Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 92,7 persen atau sebanyak 12,5 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.

Grafik 9

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Desember 2016

1 9 3 ,9 9 0 2 0 5 ,9 5 9 2 2 5 ,6 8 8 2 1 6 ,1 0 4 2 3 6 ,7 8 0 2 2 8 ,3 0 0 2 2 0 ,2 6 8 2 2 6 ,1 6 8 2 1 0 ,6 4 0 2 4 1 ,0 3 0 2 2 7 ,4 0 7 2 2 9 ,1 4 5 2 3 7 ,7 3 8 2 6 0 ,3 9 0

6.2 9.6 -4.2

9.6 -3.6 -3.5 2.7

-6.9 14.4 -5.7 0.8 3.8 9.5

- 10. 0 - 5. 0 0. 0 5. 0 10. 0 15. 0 20. 0 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 N o v -15 D e c-15 Ja n -16 F e b -16 M a r-16 A p r-16 M a y -16 Ju n -16 Ju l-16 A u g -16 Se p -16 O ct -16 N o v -16 D e c-16 2016

LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month) UU TPPU

Pasal 1 Angka 6 :

Tra saksi Keua ga Tu ai adalah

Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang


(15)

Tabel 7

Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Desember 2016

Des-2015 Kumulatif s.d.

Des-2015

Nov-2016 Des-2016 Kumulatif

s.d. Des-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Bank 8,620,893 7,460,973 205,197 2,215,412 235,476 258,974 2,743,499 12,419,884 21,040,777 141

Ø Bank Umum 8,619,074 7,451,344 205,034 2,213,160 235,247 258,731 2,740,224 12,404,728 21,023,802 109 Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 9,629 163 2,252 229 243 3,275 15,156 16,975 32

Non Bank 10,530 28,751 762 11,337 2,262 1,416 16,159 56,247 66,777 41

Ø Pasar Modal 44 24 0 10 1 0 5 39 83 0

Ø Asuransi 165 517 0 346 0 0 4 867 1,032 0

Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 123 53 353 34 31 328 804 807 3

Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

9,972 25,188 638 9,564 2,140 1,260 14,877 49,629 59,601 33

Ø Money Remittance/KUPU 346 2,898 41 929 87 125 784 4,611 4,957 4

Ø Pos dan Giro 0 1 0 2 0 0 0 3 3 0

Ø Koperasi 0 0 0 3 0 0 84 87 87 0

Ø Pegadaian 0 0 30 130 0 0 77 207 207 1

Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKT 8,631,423 7,489,724 205,959 2,226,749 237,738 260,390 2,759,658 12,476,131 21,107,554 182 Tahun 2015 Tahun 2016

Tahun 2011-2014

Jumlah PJK Pelapor Jan 2014 s.d.

Des-2016 Jumlah

Jenis Pihak Pelapor

Jumlah Jan 2003 s.d. Des-2016 Sebelum

Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

Grafik 10

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2012 s.d. Desember 2016

12,247,141 14,270,061

16,121,147

18,347,896

21,107,554

2,033,228 2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,759,658

16.5%

13.0%

13.8%

15.0%

0 3,000,000 6,000,000 9,000,000 12,000,000 15,000,000 18,000,000 21,000,000 24,000,000

2012 2013 2014 2015 2016

Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003


(16)

C. Laporan Pembawaan

Uang Tunai (LPUT)

LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.

 Selama Desember 2016, tidak terdapat penambahan LPUT yang disampaikan KPBC Pontianak - Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.

 Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Desember 2016 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Desember 2016 tercatat tetap sebanyak 21.224 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam (59,4 persen).

 Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Desember 2016, tercatat terjadi 272 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 17 lokasi pelaporan. Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 50,4 persen atau 137 Laporan.

Tabel 8

Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan

s.d. Desember 2016

Des-2015 Kumulatif s.d.

Des-2015

Nov-2016 Des-2016 Kumulatif s.d.

Des-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ø Batam 2,683 1,612 0 1 0 0 3,595 5,208 7,891 Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 0 201 0 3,556 9,986 12,852 Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 0 4 7 Ø Tanjung Balai Karimun 0 27 1 7 0 0 2 36 36 Ø Tj. Pinang 97 15 0 0 0 0 2 17 114 Ø Ngurah Rai Denpasar 50 73 0 2 0 0 108 183 233 Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 4 5 Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 2 9 Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Ø Medan 3 1 0 0 0 0 1 2 5 Ø Balikpapan 0 2 0 0 0 0 1 3 3 Ø Pontianak 0 1 0 1 0 0 2 4 4 Ø Pekanbaru 0 1 0 1 0 0 0 2 2 Ø Semarang (Tj. Emas) 0 1 2 2 0 0 3 6 6 Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 12 12 Ø Palembang 0 1 0 0 0 0 1 2 2 Ø Yogyakarta 0 2 0 2 0 0 0 4 4 Ø Mataram 0 3 0 1 0 0 1 5 5 Ø Entikong 0 0 1 1 0 0 3 4 4 Ø Kuala Namu 0 0 0 0 1 0 15 15 15 Ø Juanda 0 0 0 0 0 0 14 14 14

Total LPUT 5,711 8,191 4 18 202 0 7,304 15,513 21,224

Lokasi Pelaporan

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2006 s.d. Des-2016 Tahun

2011-2014 Sebelum Berlakunya UU

TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Tahun 2015

Jumlah Tahun 2016

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. UU TPPU

Pasal 34 Ayat (1) :

“etiap ora g ya g e a a ua g tu ai

dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat

Je deral Bea da Cukai.

Pasal 35 Ayat (1) :

“etiap ora g ya g tidak e eritahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta


(17)

Grafik 11

Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Desember 2016

7,891

12,852 7

36 114

233 5 9 1 5 3 4 2 6 12 2 4 5 4 15 14

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000

Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Mataram Entikong Kuala Namu Juanda

Grafik 12

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2012 s.d. Desember 2016

8,971

12,432 13,902 13,920

21,224

2,027 3,461 1,470 18 7,304

38.6%

11.8% 0.1%

52.5%

0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000 24,000

2012 2013 2014 2015 2016

Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006

- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d.


(18)

Tabel 9

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. Desember 2016

(1) (2) (3)

Ngurah Rai Denpasar 137 50.4%

Batam 49 18.0%

Soekarno Hatta 47 17.3%

Pekan Baru 8 2.9%

Pontianak 7 2.6%

Medan 6 2.2%

Dumai 3 1.1%

Tarakan 3 1.1%

Tj. Pinang 2 0.7%

Teluk Bayur 2 0.7%

Kuala Namu 2 0.7%

Tj. Balai Karimun 1 0.4%

Halim Perdana Kusumah 1 0.4%

Teluk Nibung 1 0.4%

Juanda 1 0.4%

Mataram 1 0.4%

Kuala Namu 1 0.4%

Bandung 272 100.0%

% Lokasi Pelaporan

Jumlah Jan-2006 s.d. Des-2016

Grafik 13

Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. Desember 2016

137 49

47 8

7 6 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1

Ngurah Rai Denpasar Batam Soekarno Hatta Pekan Baru Pontianak Medan Dumai Tarakan Tj. Pinang Teluk Bayur Kuala Namu Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Teluk Nibung Juanda Mataram Kuala Namu


(19)

D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa (PBJ)

Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.

 Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Desember 2016 tercatat bertambah sebanyak 3.147 Laporan, atau turun sebesar 6,1 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau turun 20,3 persen dibandingkan jumlah pada Desember 2015.

 Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK selama Januari 2016 s.d. Desember 2016 tercatat telah mencapai 42.212 laporan.

 Dengan demikian, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Desember 2016 telah mencapai 147.068 laporan yang berasal dari 325 PBJ.

 Dari sejumlah 42.212 LTPBJ yang dilaporkan selama Januari 2016 s.d. Desember 2016, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 27.663 laporan atau 65,5 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 13.801 laporan atau 32,7 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 618 laporan atau 1,5 persen, Balai Lelang sebanyak 126 laporan atau 0,3 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.

Tabel 10

Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Desember 2016

Des-2015 Kumulatif s.d.

Des-2015 Nov-2016 Des-2016

Kumulatif s.d. Des-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ø Perusahaan Properti 34,414 2,484 28,785 1,697 1,854 27,663 90,862 203 Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 26,062 1,377 12,513 1,631 1,265 13,801 52,376 108 Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 1,853 80 825 14 18 618 3,296 4

Ø Balai Lelang 276 8 66 9 10 126 468 10

Ø Barang Seni / Antik 0 0 0 0 0 4 4 0

Ø Tidak terklasifikasi 21 0 41 0 0 0 62 0

Total LTPBJ 62,626 3,949 42,230 3,351 3,147 42,212 147,068 325

Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d.

Des-2016 Jenis Perusahaan

Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ) Tahun 2012-2014

Tahun 2015

Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d. Des-2016 Tahun 2016

Catatan :Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).

UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) :

Pihak Pelapor eliputi:

a. penyedia jasa keuangan: 1. bank;

2. perusahaan pembiayaan;

3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek;

6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat;

9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing;

11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara money dan/atau e-wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian;

15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau

16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan

perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik; atau


(20)

Grafik 14

Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Desember 2016

203 108 4 10 0

90,862 52,376

3,296 468 4

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 Perusahaan Properti

Pedagang Kendaraan Bermotor Perhiasan / logam mulia Balai Lelang Barang Seni / Antik

Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ

Grafik 15

Jumlah dan Persentase Kumulatif Transaksi dari PBJ Tahun 2016 (s.d. Desember 2016)

Perusahaan Properti

27,663 66%

Pedagang Kendaraan

Bermotor 13,801

33%

Perhiasan / logam mulia

129 5% Balai Lelang

126 0%

Barang Seni / Antik

4 0%


(21)

E. Laporan Transaksi

Keuangan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri (LTKL)

Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.

 Hingga akhir Desember 2016 sebanyak 104 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 80 PJK Bank Umum dan 24 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 90 persen dari keseluruhan LTKL.

 Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (30 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (38 persen), dan KUPU (32 persen).

 Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Desember 2016 sebanyak 17,8 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 494,9 ribu laporan atau sebanyak 24,7 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).

 Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 10,6 juta Laporan atau 59,5 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 7,2 juta Laporan atau 40,5 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) cenderung lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming), khususnya selama semester I/2016. Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.211 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp857 juta untuk setiap LTKL Incoming.

UU TPPU Pasal 23 Angka 1 :

Pe yedia jasa keua ga se agai a a

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari

da ke luar egeri..

Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan

Pasal 1 Angka 4:

Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.

Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 90.9%

NON BANK UMUM

9.1%

Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 80 77%

NON BANK UMUM

24 23%


(22)

Grafik 18

Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Desember 2016

SWIFT 30%

NON SWIFT 38% KUPU

32%

Grafik 19

Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Desember 2016

Outgoing 7,222,329

41% Incoming

10,592,891 59%

Grafik 20

Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Desember 2016

Outgoing Rp4,547,319,

848,467,690 52% Incoming

Rp4,124,185, 116,965,790


(23)

Grafik 21

Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Desember 2015 s.d. Desember 2016

208 195

175

212 203 198 227

174 205 209

210 219

174 330

266 266

315 313 313

402

263

313 303 310 320

265

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16

Ribu Laporan

Outgoing Incoming

Grafik 22

Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Desember 2015 s.d. Desember 2016

370

268 239 314 323 324

608

320 307

331 345 350 302

330

224 224 293 308 294

457 271

456 357 369

1,440

316

50 250 450 650 850 1,050 1,250 1,450

Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16

Triliun Rp

Outgoing Incoming

Grafik 23

Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Desember 2015 s.d. Desember 2016

1,784

1,373 1,368 1,480 1,592 1,641 2,682

1,836

1,499 1,583 1,644 1,596 1,734 998 844 841 929 984 940

1,136 1,031

1,458

1,180 1,189 4,507

1,195

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16

Juta Rp/Laporan


(24)

F. Laporan

Penundaan Transaksi

(LPT)

Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Desember 2016.

 Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Desember 2016 tercatat sebanyak 15 Laporan, atau meningkat sebesar 15,4 persen dibandingkan jumlah pada November 2016.

 Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah LPT yang diterima PPATK selama Januari 2016 s.d. Desember 2016 tercatat sebanyak 334 laporan.

 Mayoritas penundaan transaksi selama Januari 2016 s.d. Desember 2016 dilakukan oleh PJK Bank (94,0 persen), terutama Bank Negara (60,2 persen) dan BPD (27,5 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (49,4 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan (98,8 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (35,9 persen), Pegawai Swasta (19,8 persen), Pelajar/Mahasiswa (13,8 persen), dan Ibu Rumahtangga (11,4 persen).

 Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama Januari 2016 s.d. Desember 2016 bernilai dibawah Rp100 juta (91,6 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 96,4 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.

 Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama Januari 2016 s.d. Desember 2016 terjadi di Propinsi DKI Jakarta (44,0 persen), Sumatera Selatan (27,5 persen), Jawa Barat (10,5 persen), dan Banten (3,9 persen).

 Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 54,8 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.

UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) :

(1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b.memiliki rekening untuk menampung

Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.

(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib

melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan

Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.

(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.


(25)

Grafik 24

Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Desember 2015 s.d. Desember 2016

36

23

33 34 34 41

29 24

39

23 26

13 15

0 20 40 60

Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16

Tabel 11

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Bank 33 472 12 13 314 94.0 -60.6 -60.6 -33.5

Ø Bank Negara 27 353 10 5 201 60.2 -81.5 -81.5 -43.1

Ø Bank Swasta 1 30 2 3 16 4.8 200.0 200.0 -46.7

Ø BPD 4 84 0 5 92 27.5 25.0 25.0 9.5

Ø Bank Asing 1 2 0 0 3 0.9 -100.0 -100.0 50.0

Ø Bank Campuran 0 3 0 0 2 0.6 n.a. n.a. -33.3

Non Bank 3 30 1 2 20 6.0 -33.3 -33.3 -33.3

Ø Asuransi 3 29 1 2 20 6.0 -33.3 -33.3 -31.0

Ø Pasar Modal 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Total LPT 36 502 13 15 334 100.0 -58.3 -58.3 -33.5

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen) Jenis Pihak Pelapor

Jumlah LPT

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Tabel 12

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Aspek Formil dan Aspek Materil

terpenuhi 1 6 0 1 9 2.7 0.0 0.0 50.0 Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek

Materil tidak terpenuhi 35 495 13 14 322 96.4 -60.0 -60.0 -34.9 Aspek Formil tidak terpenuhi, namun

Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Aspek Formil dan Aspek Materil tidak

terpenuhi 0 1 0 0 3 0.9 n.a. n.a. 200.0

Total LPT 36 502 13 15 334 100.0 -58.3 -58.3 -33.5

Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi

Jumlah LPT

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen)

Keterangan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.


(26)

Tabel 13

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Transfer 15 212 4 7 165 49.4 -53.3 -53.3 -22.2 Tarik/Setor Tunai 6 46 2 4 41 12.3 -33.3 -33.3 -10.9 SMS/Mobile Banking 1 24 1 0 21 6.3 -100.0 -100.0 -12.5 Polis Asuransi 2 15 1 1 13 3.9 -50.0 -50.0 -13.3 Remittance 0 7 0 0 4 1.2 n.a. n.a. -42.9 Incoming Valas 4 5 1 0 4 1.2 -100.0 -100.0 -20.0 Internet Banking 0 3 0 1 1 0.3 n.a. n.a. -66.7 Saham 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0 Pembayaran 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Penukaran Valas 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Kirim Valas 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Lainnya 3 62 2 0 39 11.7 -100.0 -100.0 -37.1 Tidak Terisi 5 127 2 2 46 13.8 -60.0 -60.0 -63.8

Total LPT 36 502 13 15 334 100.0 -58.3 -58.3 -33.5

Jumlah LPT

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen) Jenis Transaksi Yang Ditunda

Tabel 14

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK

Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Perorangan 35 497 12 14 330 98.8 -60.0 -60.0 -33.6

Ø Pengusaha/Wiraswasta 11 178 10 9 120 35.9 -18.2 -18.2 -32.6 Ø Pegawai Swasta 5 73 2 1 66 19.8 -80.0 -80.0 -9.6 Ø Pelajar/Mahasiswa 1 48 0 1 46 13.8 0.0 0.0 -4.2 Ø Ibu Rumahtangga 5 34 0 0 38 11.4 -100.0 -100.0 11.8 Ø Pedagang 5 33 0 0 11 3.3 -100.0 -100.0 -66.7 Ø Buruh 0 15 0 2 9 2.7 n.a. n.a. -40.0 Ø PNS 0 5 0 1 7 2.1 n.a. n.a. 40.0 Ø PEPS 1 10 0 0 4 1.2 -100.0 -100.0 -60.0 Ø Pengajar/Dosen 0 3 0 0 2 0.6 n.a. n.a. -33.3 Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) 0 3 0 0 1 0.3 n.a. n.a. -66.7 Ø Profesional 1 3 0 0 0 0.0 -100.0 -100.0 -100.0 Ø TKW 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Ø Belum/Tidak Bekerja 0 2 0 0 4 1.2 n.a. n.a. 100.0 Ø Tidak Teridentifikasi 6 90 0 0 22 6.6 -100.0 -100.0 -75.6

Korporasi 1 5 1 1 4 1.2 0.0 0.0 -20.0

Total LPT 36 502 13 15 334 100.0 -58.3 -58.3 -33.5

Jumlah LPT

% Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016) Jenis Terlapor dan

Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen)

Tabel 15

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ø Dibawah Rp100 juta 32 479 12 10 306 91.6 -68.8 -68.8 -36.1 Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 3 17 1 4 19 5.7 33.3 33.3 11.8 Ø Diatas Rp1 miliar 1 6 0 1 9 2.7 0.0 0.0 50.0

Total LPT 36 502 13 15 334 100.0 -58.3 -58.3 -33.5

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen) % Distribusi

Tahun 2016 (s.d. Des-2016) Kategori Nominal Transaksi


(27)

Tabel 16

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

DKI JAKARTA 20 232 5 9 147 44.0 -55.0 -55.0 -36.6

SUMSEL 3 73 0 4 92 27.5 33.3 33.3 26.0

JAWA BARAT 6 76 3 0 35 10.5 -100.0 -100.0 -53.9

BANTEN 2 15 1 0 13 3.9 -100.0 -100.0 -13.3

RIAU 0 10 0 2 10 3.0 n.a. n.a. 0.0

JAWA TIMUR 4 33 0 0 8 2.4 -100.0 -100.0 -75.8

SUMUT 0 10 0 0 4 1.2 n.a. n.a. -60.0

JAMBI 0 2 0 0 3 0.9 n.a. n.a. 50.0

SUMBAR 0 5 0 0 3 0.9 n.a. n.a. -40.0

SULTENG 0 1 0 0 3 0.9 n.a. n.a. 200.0

KALTIM 0 0 0 0 2 0.6 n.a. n.a. n.a.

DIY 0 1 1 0 2 0.6 n.a. n.a. 100.0

KEPRI 0 2 1 0 2 0.6 n.a. n.a. 0.0

JAWA TENGAH 1 12 1 0 2 0.6 -100.0 -100.0 -83.3

LAMPUNG 0 10 0 0 2 0.6 n.a. n.a. -80.0

BALI 0 3 1 0 1 0.3 n.a. n.a. -66.7

KEP BABEL 0 3 0 0 1 0.3 n.a. n.a. -66.7

SULTRA 0 1 0 0 1 0.3 n.a. n.a. 0.0

NAD 0 1 0 0 1 0.3 n.a. n.a. 0.0

SULSEL 0 4 0 0 1 0.3 n.a. n.a. -75.0

KALTENG 0 5 0 0 1 0.3 n.a. n.a. -80.0

NTT 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULBAR 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

MALUKU 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

PAPUA 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

KALBAR 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

KALSEL 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

GORONTALO 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULUT 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

NTB 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

BENGKULU 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Total LPT 36 502 13 15 334 100.0 -58.3 -58.3 -33.5

Jumlah LPT % Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen) Propinsi Kantor PJK

Penunda Transaksi

Tabel 17

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi

s.d. Desember 2016

Des-2015 Tahun 2015

(s.d. Des-2015) Nov-2016 Des-2016

Tahun 2016

(s.d. Des-2016) m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pertimbangan (1) dan (2) 4 33 2 1 40 12.0 -75.0 -75.0 21.2 Pertimbangan (1) dan (3) 0 1 0 0 1 0.3 n.a. n.a. 0.0 Pertimbangan (2) dan (3) 1 9 0 0 2 0.6 -100.0 -100.0 -77.8 Pertimbangan (1) saja 1 100 2 2 38 11.4 100.0 100.0 -62.0 Pertimbangan (2) saja 5 82 1 2 56 16.8 -60.0 -60.0 -31.7 Pertimbangan (3) saja 4 33 0 0 14 4.2 -100.0 -100.0 -57.6 Tidak Teridentifikasi 21 244 8 10 183 54.8 -52.4 -52.4 -25.0

Total LPT 36 502 13 15 334 100.0 -58.3 -58.3 -33.5

Alasan Penundaan Transaksi

Jumlah LPT % Distribusi Tahun 2016 (s.d. Des-2016)

Perkembangan Des-2016 (Dalam Persen)

Keterangan:

(1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;

(2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.


(1)

E. Nota Kesepahaman

(MoU)

Selama Desember 2016, tidak terdapat penandatangan

MoU/Nota Kesepahaman baru antara PPATK baik dengan

Lembaga/Instansi dalam negeri maupun dengan FIU luar

negeri.

Dengan adanya tidak adanya penambahan MoU selama

Desember 2016, maka sejak Januari 2003 s.d. Desember

2016, telah terdapat sebanyak 143 Nota Kesepahaman yang

telah ditandatangani oleh PPATK, dengan 52 MoU

diantaranya merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 91

MoU merupakan MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam

negeri.

Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya,

terdapat 65 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU

TPPU pada 22 Oktober 2010, yang terdiri dari 15 MoU

dengan FIU dan 50 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam

negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum

berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41

MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.

Tabel 38

Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Desember 2016

Internasional

(FIU)

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

Jumlah

% Distribusi

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 2010

37

41

78

54.5

2011

5

9

14

9.8

2012

2

11

13

9.1

2013

2

8

10

7.0

2014

3

7

10

7.0

2015

1

9

10

7.0

2016

2

6

8

5.6

Jumlah

15

50

65

45.5

52

91

143

100.0

Tahun

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(sejak Januari 2011)

Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

UU TPPU

Pasal 88:

(1) Kerja sama nasional yang dilakukan

PPATK dengan pihak yang terkait

dituangkan dengan atau tanpa bentuk

kerja sama formal.

(2) Pihak yang

terkait sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah pihak

yang mempunyai keterkaitan langsung

atau

tidak

langsung

dengan

pencegahan

dan

pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang d

Indonesia.

Pasal 90 ayat (1):

Dala

elakuka pe egaha da

pemberantasan tindak pidana Pencucian

Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama

pertukaran informasi berupa permintaan,

pemberian, dan penerimaan informasi

dengan pihak, baik dalam lingkup nasional

maupun internasional, yang meliputi:

a.

instansi penegak hukum;

b. lembaga yang berwenang melakukan

pengawasan terhadap penyedia jasa

keuangan;

c.

lembaga yang bertugas memeriksa

pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan

pencegahan

dan

pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang atau

tindak pidana lain terkait dengan

tindak pidana Pencucian Uang; dan

e.

fi a ial i tellige e u it egara lai .


(2)

Grafik 47

Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Desember 2016

3

3

5

7

5

5

5

4

5

2

2

3

1

2

5

4

1

1

7

5

12

6

9

11

8

7

9

6

0

2

4

6

8

10

12

14

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

FIU

Dalam Negeri

Grafik 48

Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Desember 2016

Internasional

(FIU)

52

36%

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

91

64%

Tabel 39

FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat

Tanggal/Bulan/Tahun

1

Thailand

Bangkok

24 Maret 2003

2

Malaysia

Malaysia

31 Juli 2003

3

Philippines

Brunei Darussalam

5 Oktober 2004

4

Vietnam

Jakarta

18 Agustus 2010

5

Myanmar

Jakarta

14 November 2006

6

Brunei Darussalam

Jakarta

17 Desember 2008

Singapore

17 September 2013

Jakarta

25 September 2013

8

Kamboja

Jakarta

22 September 2015

9

Laos

Bali

11 Agustus 2016

Penandatangan Nota Kesepahaman

Ket

7

Singapura


(3)

Tabel 40

Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat Tanggal Keterangan

1 Bank Indonesia Jakarta 5 Februari 2003 Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015 (disertai Perjanjian Kerjasama pada 5 Maret 2015) 2 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Jakarta 20 Oktober 2003

3 Ditjen Pajak Jakarta 28 Oktober 2003 Diperbaharui pada 19 Oktober 2011 4 Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Jakarta 28 Oktober 2003

5 Ditjen Bea & Cukai Jakarta 31 Oktober 2003 6 Center For International Forestry Research Jakarta 16 Januari 2004

7 Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta 29 April 2004 Diperbaharui pada 12 Februari 2015 8 Kepolisian Negara RI Jakarta 16 Juni 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 9 Kejaksaan Agung RI Jakarta 27 September 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 10 Departemen Kehutanan Jakarta 28 Maret 2005

11 Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta 25 September 2006 Diperbaharui pada 24 Februari 2015 12 Itjen Departemen Keuangan Jakarta 12 Januari 2007

13 Komisi Yudisial Jakarta 1 Februari 2007 14 Ditjen Administrasi Hukum Umum Jakarta 6 Maret 2007 15 Ditjen Imigrasi Jakarta 6 Maret 2007 16 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta 19 April 2007

17 Badan Narkotika Nasional Jakarta 13 Juni 2007 Diperbaharui pada 14 Oktober 2011 18 Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 15 Agustus 2007

19 Universitas Surabaya Jakarta 17 April 2008 20 STIE Perbanas Surabaya Surabaya 31 Juli 2008

21 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17 September 2008 Diperbaharui pada 16 November 2015 22 Badan Pengawas Pemilu Jakarta 6 November 2008 Diperbaharui pada 7 Juli 2010 23 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Jakarta 7 November 2008

24 Universitas Soedirman Purwokerto 23 Januari 2009 25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009 26 Universitas Andalas Padang 18 Mei 2009 27 Ditjen Pos dan Telekomunikasi Jakarta 12 Juni 2009 28 Universitas Hasanuddin Makassar 23 Juni 2009 29 Institut Teknologi Bandung Bandung 25 Juni 2009 30 Universitas Diponogoro Semarang 12 Agustus 2009

31 Lembaga Penjamin Simpanan Jakarta 17 November 2009 Diperbaharui pada 16 Juni 2015 32 Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo 20 November 2009

33 Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Jakarta 3 Desember 2009 34 Universitas Indonesia Jakarta 7 Desember 2009

35 Universitas Jember Jakarta 7 Desember 2009 Diperbaharui pada 20 November 2015 36 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jakarta 14 April 2010

37 Universitas Padjajaran Bandung 22 Juni 2010 38 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta 7 Juli 2010 39 Universitas Mataram Mataram 27 Juli 2010 40 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 8 Oktober 2010 41 Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) Jakarta 29 Desember 2010 42 Kementerian Perhubungan RI Jakarta 27 Januari 2011 43 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Jakarta 18 April 2011 44 Universitas Pattimura Ambon 5 Mei 2011 45 Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait Jakarta 29 Juli 2011 46 Ombudsman RI Jakarta 11 Agustus 2011 47 Universitas Sriwijaya Palembang 12 September 2011 48 Universitas Udayana Denpasar 4 Oktober 2011 49 PT. Pertamina (Persero) Jakarta 19 Oktober 2011 50 Universitas Bina Nusantara Jakarta 19 Oktober 2011 51 Universitas Esa Unggul Jakarta 10 januari 2012 52 Universitas Sumatera Utara Jakarta 30 Januari 2012 53 Universitas Airlangga Surabaya 28 Februari 2012 54 Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta 11 April 2012 55 Itjen Kementerian Hukum dan HAM Jakarta 23 Oktober 2012 56 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 5 November 2012 57 Universitas Cendrawasih Jayapura 29 November 2012 58 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya 3 Desember 2012 59 Satgas REDD Jakarta 20 Desember 2012 60 NCB Interpol Indonesia Jakarta 21 Desember 2012 61 Itjen Kementerian Agama Jakarta 26 Desember 2012 62 Setjen Mahkamah Konstitusi Jakarta 7 Januari 2013 63 LPSE Kementerian Keuangan Jakarta 5 Februari 2013 64 Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Jakarta 15 Februari 2013 65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta 18 Juni 2013 66 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta 21 Juni 2013 67 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Juli 2013 68 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 27 Agustus 2013 69 Itjen Kemendikbud Jakarta 30 September 2013 70 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Januari 2014 71 Keputusan Bersama antara PPATK dengan Jakarta 4 April 2014 72 Komisi Pemilihan Umum Jakarta 4 Februari 2014 73 Badan Pengawasan Obat Makanan Jakarta 26 Mei 2014 74 PT. Indonesia Power Jakarta 17 Oktober 2014 75 PT. PLN (persero) Jakarta 19 November 2014 76 Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta 18 Desember 2014 77 Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta 5 Januari 2015 78 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta 22 Januari 2015 79 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda 12 Maret 2015 80 Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta 25 Maret 2015 81 PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar

dan Liputan6.com) Jakarta 17 April 2015 82 Kementerian Kesehatan Jakarta 30 April 2015 83 Badan SAR Nasional (BASARNAS) Jakarta 12 Mei 2015 84 Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta 3 Juli 2015 85 Lembaga Sandi Negara Jakarta 9 November 2015 86 Kementerian Pertahanan Jakarta 14 Maret 2016 87 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP) Jakarta 2 Mei 2016 88 UIN Alauddin Makassar Gowa 15 Juli 2016 89 Badan Intelijen Negara Jakarta 4 Agustus 2016 90 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Jakarta 17 Oktober 2016 91

Kesepakatan Bersama antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan PPATK

Jakarta 24 Oktober 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2010

No. Nama Lembaga / Organisasi Penandatanganan Nota Kesepahaman

Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009


(4)

G

am

ba

r

3.

FIU

y

an

g

Tel

a

h M

emil

iki M

oU

den

g

a

n P


(5)

Tabel 41

FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat

Tanggal/Bulan/Tahun

1

Thailand

Bangkok

24 Maret 2003

2

Malaysia

Malaysia

31 Juli 2003

3

Korea

Jakarta

20 Oktober 2003

4

Australia

Bali

4 Februari 2004

5

Philippines

Brunei Darussalam

5 Oktober 2004

6

Romania

Bucharest

12 Oktober 2004

Jakarta

1 Februari 2005

Brussels

26 Januari 2005

8

Italy

Rome

17 Februari 2005

9

Poland

Washington

29 Juni 2005

10

Spain

Washington

29 Juni 2005

Sofia

6 Oktober 2005

Jakarta

18 Oktober 2005

12

China

Jakarta

29 Mei 2006

13

Mexico

Limassol - Cyprus

14 Juni 2006

Ottawa

12 Oktober 2006

Jakarta

16 Oktober 2006

15

Myanmar

Jakarta

14 November 2006

Jakarta

24 November 2006

Pretoria

29 November 2006

17

Cayman Island

Grand Cayman

27 November 2006

Jakarta

18 Desember 2006

Tokyo

19 Desember 2006

19

Bermuda

Bermuda

31 Mei 2007

20

Mauritius

Bermuda

31 Mei 2007

21

New Zealand

Jakarta

18 Juli 2007

Ankara

8 Agustus 2007

Jakarta

13 Agustus 2007

23

Finland

Helsinki

27 September 2007

24

Georgia

Georgia

10 Maret 2008

25

Croatia

Jakarta

21 April 2008

26

Moldova

Seoul

28 Mei 2008

Jakarta

19 September 2008

Washington

6 Oktober 2008

28

Brunei Darussalam

Jakarta

17 Desember 2008

29

Bangladesh

Jakarta

16 Maret 2009

31

Sri Lanka

Doha

27 Mei 2009

32

Macau

Brisbane

10 Juli 2009

33

Fiji Island

Brisbane

10 Juli 2009

34

Solomon Island

Wollonggong

22 Februari 2010

35

Qatar

Cartagena

30 Juni 2010

36

United Arab Emirate

Cartagena

30 Juni 2010

37

Vietnam

Jakarta

18 Agustus 2010

38

India

New Delhi

25 Januari 2011

39

Netherlands

Aruba

15 Maret 2011

40

Luxembourg

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

41

Saudi Arabia

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

42

Samoa

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

43

Ukraine

Saint Petersburg

10 Juli 2012

44

Russia

Saint Petersburg

11 Juli 2012

45

Kazakhstan

Astana

2 September 2013

Singapore

17 September 2013

Jakarta

25 September 2013

47

Timor Leste

Dilli

21 February 2014

48

United Kingdom of Great Britain

London

25 February 2014

Jakarta

14 July 2014

Amman

10 August 2014

50

Cambodia

Jakarta

22 September 2015

51

Tajikistan

Jakarta

1 Agustus 2016

52

Lao PDR

Bali

11 Agustus 2016

49

Jordan

Tahun 2015

46

Singapore

Tahun 2016

Tahun 2014

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2007

22

Turkey

Tahun 2008

27

United States of America

14

Canada

16

South Africa

18

Japan

Tahun 2006

No.

Negara (FIU)

Penandatangan Nota Kesepahaman

Tahun 2003

Tahun 2004

Tahun 2005

7

Belgium


(6)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia

Telp.: +62213850455; +62213853922

Fax.: +62213856809; +62213856826

e-mail: contact-us@ppatk.go.id

website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

DESEMBER

2016