Untuk Buletin Statistik APUPPT vol 84 - Februari 2017

(1)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922

Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail: contact-us@ppatk.go.id website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

FEBRUARI

2017


(2)

(3)

bps

Halaman

Ringkasan Eksekutif 1

Ringkasan Statistik 2

Laporan Transaksi 3

A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri-

gakan (LTKM) 3

B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai

(LTKT) 12

C. Laporan Pembawaan Uang Tunai (LPUT) 14 D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa 17 E. Laporan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri 19 F. Laporan Penundaan

Transaksi (LPT) 22 Analisis dan Pemeriksaan 26 A. Hasil Analisis (HA) 26 B. Karakteristik

Terlapor HA 31 C. HA Terkait

Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap

HA/HP 39

F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41 G. Pengaduan

Masyarakat 43

Lain-lain 45

A. Putusan Pengadilan

Terkait TPPU 45

B. Keterangan Ahli 48

C. Audit 50

D. Pertukaran

Informasi Antar FIU 52 E. Nota Kesepahaman

(MoU) 54

D A F T A R I S I :

R i n g k a s a n E k s e k u t i f

Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:

1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;

2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta

3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Mengawali tahun 2017, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Februari 2017 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yang masing-masing bertambah sebanyak 480,2 ribu LTKL, 201,9 ribu LTKT, 4,6 ribu LTKM, dan 2,7 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai

41.350.220 laporan atau meningkat sebanyak 3,7 persen

dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2016. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Februari 2017 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 12,8 persen. Penurunan terbesar terjadi pada penerimaan LTPBJ dan LTKT, yakni masing-masing turun sebesar 37,7 persen dan 21,3 persen.

Terkait fungsi analisis, selama Februari 2017, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 62 HA, dengan 40 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 22 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 14 HA (51,9 persen).

Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Februari 2017, tidak terdapat penambahan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP yang telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian /Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 87 HP, dengan rincian 35 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 30 HP ke Penyidik Kejaksaan, 25 HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Penyidik DJP, 5 HP ke Penyidik DJBC, dan 4 HP ke Penyidik BNN.

Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga awal tahun 2017 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.

Semoga buku ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Maret 2017

KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK

B u l l e t i n S t a t i s t i k

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN


(4)

R I N G K A S A N

S T A T I S T I K

L A P O R A N

T R A N S A K S I

Periode Januari 2003 s.d. Februari 2017:

Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Februari 2017 sebanyak 41.350.220 Laporan.

A. LTKM = 311.356 Laporan, bertambah 3,1 persen dibanding posisi Desember 2016. B. LTKT = 22.021.744 Laporan, bertambah 2,1 persen dibanding posisi Desember 2016. C. LTPBJ = 160.618 Laporan, bertambah 4,5 persen dibanding posisi Desember 2016. D. LPUT = 21.224 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan.

E. LTKL = 18.835.278 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).

Tahun 2016 (s.d. Februari 2017):

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 1.479.598 Laporan

atau naik 8,8 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2016 (c-to-c). A. LTKM = 9.294 Laporan, naik 0,8 persen (c-to-c).

B. LTKT = 458.306 Laporan, naik 3,7 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 6.919 Laporan, turun 6,1 persen (c-to-c). D. LPUT = 0 Laporan.

E. LTKL = 1.005.079 Laporan, naik 11,4 persen (c-to-c).

Februari 2017:

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 689.383 Laporan, atau turun 12,8 persen dibandingkan Januari 2017 (m-to-m), namun naik 3,7 persen dibandingkan Februari 2016 (y-on-y). A. LTKM = 4.629 Laporan, turun 0,8 persen (m-to-m), atau turun 3,4 persen (y-on-y). B. LTKT = 201.856 Laporan, turun 21,3 persen (m-to-m), atau turun 6,6 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 2.657 Laporan, turun 37,7 persen (m-to-m), atau turun 5,3 persen (y-on-y). D. LPUT = 0 Laporan.

E. LTKL = 480.241 Laporan, turun 8,5 persen (m-to-m), namun naik 8,9 persen (y-on-y).

H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L

P E M E R I K S A A N

Periode Januari 2003 s.d. Februari 2017:

Hasil Analisis(tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Februari 2017 sebanyak 3.766 HA yang terkait dengan 10.119 LTKM. A. HA - Proaktif = 1.944 HA yang terkait dengan 4.992 LTKM.

- Inquiry = 1.822 HA yang terkait dengan 5.127 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.466 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 115 HA yang terkait dengan 317 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 87 Laporan.

Tahun 2017 (s.d. Februari 2017):

HA yang disampaikan ke Penyidik selama Februari 2017 sebanyak 62 HA yang terkait dengan 341 LTKM.

A. HA - Proaktif = 22 HA yang terkait dengan 99 LTKM. - Inquiry = 40 HA yang terkait dengan 242 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 66 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 6 HA.


(5)

A. Laporan Transaksi

Keuangan Mencurigakan

(LTKM)

LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.

 Selama Februari 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 4.629 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 231 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih rendah 0,8 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau turun 3,4 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Februari 2016 (y-on-y).

 Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Februari 2017 mencapai sebanyak 311.356 LTKM atau bertambah 3,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.

 Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Februari 2017 tercatat sebanyak 247.432 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 402,1 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.

 Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari2017 tercatat sebanyak 216 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 52,8 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 47,2 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (52,7 persen), Jawa Barat (16,0 persen), dan Jawa Timur (6,7 persen).

 Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,1 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Februari 2017 adalah perorangan, sedangkan 8,9 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (64,1 persen), dengan

pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta

(30,0 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (67,3 persen).

 Berdasarkan LTKM selama Februari 2017, diketahui bahwa hanya sebanyak 25,0 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 75,0 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (46,0 persen), Korupsi (20,9 persen), dan Terorisme (8,2 persen).

LAPORAN

TRANSAKSI

UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) :

Pe yedia jasa keua ga se agai a a

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan

ke luar egeri.

Pasal 1 Angka 5 :

Tra saksi Keua ga Me urigaka adalah:

a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau

d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pida a.


(6)

Tabel 1

Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif

s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d.

Des-2016 Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif

s.d. Feb-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Bank 36,309 97,542 2,564 4,739 25,508 2,479 2,488 4,967 128,017 164,326 93

Ø Bank Umum 36,022 96,352 2,510 4,582 24,815 2,445 2,434 4,879 126,046 162,068 79

¤ Bank Milik Negara 11,096 40,177 1,063 1,956 10,023 1,096 908 2,004 52,204 63,300 4

¤ Bank Swasta 12,540 46,303 1,229 2,195 11,770 1,052 1,241 2,293 60,366 72,906 38

¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 5,984 113 227 1,975 117 87 204 8,163 16,777 19

¤ Bank Asing 2,615 2,012 64 118 580 158 117 275 2,867 5,482 11

¤ Bank Campuran 1,157 1,876 41 86 467 22 81 103 2,446 3,603 7

Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 1,190 54 157 693 34 54 88 1,971 2,258 14

Non Bank 27,615 92,042 2,228 4,477 23,046 2,186 2,141 4,327 119,415 147,030 123

Ø Pasar Modal 1,088 2,638 85 106 823 125 85 210 3,671 4,759 10

Ø Asuransi 2,939 17,592 198 425 3,267 400 252 652 21,511 24,450 26

Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 13 0 0 0 13 14 0 Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 36,962 1,028 1,996 6,324 276 243 519 43,805 45,240 18 Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

22,122 29,917 684 1,502 6,922 990 988 1,978 38,817 60,939 39 Ø Money Remittance/KUPU 30 4,711 185 379 4,743 272 491 763 10,217 10,247 19

Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi

0 137 48 69 947 123 81 204 1,288 1,288 10 Ø Koperasi 0 85 0 0 2 0 1 1 88 88 1

Ø Penyelenggara E-Money 0 0 0 0 5 0 0 0 5 5 0

Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKM 63,924 189,584 4,792 9,216 48,554 4,665 4,629 9,294 247,432 311,356 216

Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor

Sebelum Berlakunya UU

TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2017 Jumlah PJK Pelapor 2017 (s.d. Feb-2017) Tahun 2011-2015 Tahun 2016 Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

**) Data Tahun 2012 s.d.Februari 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 28 Februari 2017.

Grafik 1

Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

8,466 9,789 1,324 465 397 320 595 3,488 2 7,104 6,295 1,657 209 14 40,124 1,387 1,568 1,077 327 145 36 136 367 0 179 2,765 4 0 0 7,991

- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000

Bank Milik Negara Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total

Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU


(7)

Grafik 2

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Februari 2016 s.d. Februari 2017

4,792 4,040 3,892 3,607 3,730 2,600 5,261 3,652 3,466 4,675 4,415 4,665 4,629

-15.7 -3.7

-7.3 3.4 -30.3

102.3 -30.6

-5.1

34.9 -5.6

5.7 -0.8

- 40. 0 - 20. 0 0. 0 20. 0 40. 0 60. 0 80. 0 100. 0 120. 0

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 2017

LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

Grafik 3

Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor

Februari 2017

Bank 4,967 53% Non Bank

4,327 47%

Grafik 4

Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM

Februari 2017

Bank 93 43%

Non Bank 123 57%


(8)

Grafik 5

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2013 s.d. Februari 2017

157,087 196,775

253,508

302,062 311,356

41,920 39,688 56,733 48,554 9,294

25.3%

28.8%

19.2%

3.1%

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Februari 2017

Grafik 6

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2013 s.d. Februari 2017

41,920

39,688

56,733

48,554

9,294

3,493 3,307 4,728 4,046 4,647

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013


(9)

Grafik 7

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2013 s.d. Februari 2017

41,920

39,688

56,733

48,554

9,294 20,663

23,790 26,567

25,508

4,967 21,257

15,898

30,166

23,046

4,327

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

2013 2014 2015 2016 2017

Bank + Non Bank Bank Non Bank

Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun

berjalan.

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.Februari 2017

Grafik 8

Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2013 s.d. Februari 2017

3,493.3 3,307.3

4,727.8 4,046.2

4,647.0

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

2013 2014 2015 2016 2017

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013


(10)

Tabel 2

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK

Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d. Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Nanggroe Aceh Darussalam 50 94 334 48 21 69 0.7 -56.3 -58.0 -26.6 Sumatera Utara 224 431 1,781 178 148 326 3.5 -16.9 -33.9 -24.4 Sumatera Barat 21 51 196 25 12 37 0.4 -52.0 -42.9 -27.5 Sumatera Selatan 110 190 1,172 81 63 144 1.5 -22.2 -42.7 -24.2 Bengkulu 9 23 114 11 4 15 0.2 -63.6 -55.6 -34.8 Jambi 48 78 294 22 12 34 0.4 -45.5 -75.0 -56.4 Riau 63 128 518 53 43 96 1.0 -18.9 -31.7 -25.0 Kepulauan Riau 96 204 919 38 41 79 0.9 7.9 -57.3 -61.3 Lampung 126 284 1,072 46 56 102 1.1 21.7 -55.6 -64.1 Kep Bangka Belitung 16 20 124 6 4 10 0.1 -33.3 -75.0 -50.0 Banten 386 620 2,398 232 156 388 4.2 -32.8 -59.6 -37.4 DKI Jakarta 2,097 4,089 24,519 2,466 2,436 4,902 52.7 -1.2 16.2 19.9 Jawa Barat 527 998 5,402 682 804 1,486 16.0 17.9 52.6 48.9 Jawa Tengah 163 342 1,591 122 137 259 2.8 12.3 -16.0 -24.3 Jawa Timur 455 919 3,846 329 294 623 6.7 -10.6 -35.4 -32.2 DI Yogyakarta 47 98 532 66 67 133 1.4 1.5 42.6 35.7 Bali 54 105 543 25 44 69 0.7 76.0 -18.5 -34.3 Nusa Tenggara Barat 17 29 240 16 24 40 0.4 50.0 41.2 37.9 Nusa Tenggara Timur 12 16 88 2 13 15 0.2 550.0 8.3 -6.3 Maluku 11 20 87 2 10 12 0.1 400.0 -9.1 -40.0 Maluku Utara 3 3 26 1 1 2 0.0 0.0 -66.7 -33.3 Kalimantan Barat 22 61 350 15 37 52 0.6 146.7 68.2 -14.8 Kalimantan Timur 47 85 408 31 30 61 0.7 -3.2 -36.2 -28.2 Kalimantan Tengah 13 17 94 11 10 21 0.2 -9.1 -23.1 23.5 Kalimantan Selatan 27 47 208 23 23 46 0.5 0.0 -14.8 -2.1 Kalimantan Utara 0 0 15 5 8 13 0.1 60.0 n.a. n.a. Sulawesi Utara 24 32 139 15 6 21 0.2 -60.0 -75.0 -34.4 Sulawesi Selatan 73 147 819 71 78 149 1.6 9.9 6.8 1.4 Sulawesi Tengah 15 24 110 15 8 23 0.2 -46.7 -46.7 -4.2 Sulawesi Tenggara 20 28 113 9 13 22 0.2 44.4 -35.0 -21.4 Sulawesi Barat 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Gorontalo 5 8 31 1 3 4 0.0 200.0 -40.0 -50.0 Papua 11 25 467 17 16 33 0.4 -5.9 45.5 32.0 Papua Barat 0 0 3 1 7 8 0.1 600.0 n.a. n.a.

Total LTKM 4,792 9,216 48,554 4,665 4,629 9,294 100.0 -0.8 -3.4 0.8

Propinsi Kantor PJK Pelapor Kejadian Transaksi

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Feb-2017

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)

Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan

- A gka . e er i ka tidak ada ya PJK ya g elaporka ada ya tra saksi keua ga e urigaka pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).

- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.


(11)

9

B

U

LL

ET

IN

S

TA

TIS

TIK

A

N

TI

P

EN

C

U

C

IA

N

U

A

N

G

&

P

EN

D

A

N

A

A

N

T

ER

O

R

IS

M

E

(F

E

BR

UA

R

I 2017

)

Gambar 1. Pemetaan Propinsi Menurut Kategori Persentase Kumulatif LTKM

Januari 2017 s.d. Februari 2017


(12)

Tabel 3

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 4,559 8,716 44,534 4,225 4,238 8,463 91.1 0.3 -7.0 -2.9

Ø Laki-Laki 3,033 5,759 28,601 2,687 2,740 5,427 64.1 2.0 -9.7 -5.8 Ø Perempuan 1,526 2,957 15,933 1,538 1,498 3,036 35.9 -2.6 -1.8 2.7

Perusahaan/Korporasi 233 500 4,020 440 391 831 8.9 -11.1 67.8 66.2

Total LTKM 4,792 9,216 48,554 4,665 4,629 9,294 100.0 -0.8 -3.4 0.8

Jenis Kategori Terlapor

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Feb-2017

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)

Tabel 4

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Pegawai Swasta 1,378 2,504 11,434 1,216 1,320 2,536 30.0 8.6 -4.2 1.3 Ø Pengusaha/Wiraswasta 1,534 3,010 13,481 1,058 961 2,019 23.9 -9.2 -37.4 -32.9 Ø PNS (termasuk pensiunan) 270 632 4,523 375 317 692 8.2 -15.5 17.4 9.5

Ø Ibu Rumah Tangga 253 507 2,857 281 284 565 6.7 1.1 12.3 11.4

Ø Pelajar/Mahasiswa 160 343 1,829 302 153 455 5.4 -49.3 -4.4 32.7

Ø Pedagang 262 452 1,899 136 180 316 3.7 32.4 -31.3 -30.1

Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 74 141 1,014 132 86 218 2.6 -34.8 16.2 54.6 Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan

Pemerintah 61 131 776 86 81 167 2.0 -5.8 32.8 27.5

Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD

(termasuk pensiunan) 53 89 777 69 90 159 1.9 30.4 69.8 78.7

Ø Profesional dan Konsultan 114 193 1,221 65 47 112 1.3 -27.7 -58.8 -42.0

Ø Pengajar dan Dosen 54 121 506 45 36 81 1.0 -20.0 -33.3 -33.1

Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya

16 27 193 26 31 57 0.7 19.2 93.8 111.1

Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga

dan Tenaga Keamanan 16 21 170 25 15 40 0.5 -40.0 -6.3 90.5

Ø Petani dan Nelayan 14 21 168 12 19 31 0.4 58.3 35.7 47.6

Ø Pegawai Bank 24 51 200 3 11 14 0.2 266.7 -54.2 -72.5

Ø Pengurus Parpol 2 4 28 2 3 5 0.1 50.0 50.0 25.0

Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan

organisasi dan kelompok keagamaan 1 7 50 2 2 4 0.0 0.0 100.0 -42.9

Ø Pegawai Money Changer 1 2 4 1 0 1 0.0 -100.0 -100.0 -50.0

Ø Pengrajin 0 0 2 1 0 1 0.0 -100.0 n.a. n.a.

Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi

tidak berbadan hukum lainnya 9 16 69 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Ø Tidak Teridentifikasi dll 263 444 3,333 388 602 990 11.7 55.2 128.9 123.0 Total Terlapor Perseorangan 4,559 8,716 44,534 4,225 4,238 8,463 100.0 0.3 -7.0 -2.9

Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perseorangan

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Feb-2017

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)


(13)

Tabel 5

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Usia Dibawah 30 tahun 1,107 2,113 10,399 1,046 1,090 2,136 25.2 4.2 -1.5 1.1 Ø Usia 30 - 40 tahun 1,360 2,578 12,877 1,217 1,210 2,427 28.7 -0.6 -11.0 -5.9 Ø Usia 40 - 50 tahun 1,166 2,260 11,333 1,013 983 1,996 23.6 -3.0 -15.7 -11.7 Ø Usia 50 - 60 tahun 671 1,288 6,823 615 656 1,271 15.0 6.7 -2.2 -1.3 Ø Usia Diatas 60 tahun 230 420 2,520 283 262 545 6.4 -7.4 13.9 29.8 Ø Tidak Teridentifikasi 25 57 582 51 37 88 1.0 -27.5 48.0 54.4

Total Terlapor Perseorangan 4,559 8,716 44,534 4,225 4,238 8,463 100.0 0.3 -7.0 -2.9

Kategori Umur Terlapor Perseorangan

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Feb-2017

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)

Tabel 6

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Terkait Tindak Pidana 1,483 2,453 13,164 1,213 1,113 2,326 25.0 -8.2 -24.9 -5.2

Ø Penipuan 865 1,428 6,574 671 399 1,070 46.0 -40.5 -53.9 -25.1

Ø Korupsi 220 361 2,829 262 224 486 20.9 -14.5 1.8 34.6

Ø Terorisme 24 55 340 44 146 190 8.2 231.8 508.3 245.5

Ø Perjudian 198 277 883 56 86 142 6.1 53.6 -56.6 -48.7

Ø Di Bidang Perpajakan 33 76 387 60 73 133 5.7 21.7 121.2 75.0

Ø Narkotika 59 106 528 18 81 99 4.3 350.0 37.3 -6.6

Ø Penyuapan 31 44 320 57 38 95 4.1 -33.3 22.6 115.9

Ø Di Bidang Perbankan 16 23 602 15 19 34 1.5 26.7 18.8 47.8

Ø Penggelapan 1 16 118 9 12 21 0.9 33.3 1,100.0 31.3

Ø Di Bidang Pasar Modal 2 2 5 3 0 3 0.1 -100.0 -100.0 50.0

Ø Penyelundupan Barang 2 4 4 1 2 3 0.1 100.0 0.0 -25.0

Ø Pencurian 1 1 10 1 1 2 0.1 0.0 0.0 100.0

Ø Prostitusi 1 7 8 1 1 2 0.1 0.0 0.0 -71.4

Ø Di Bidang Kehutanan 0 0 7 1 0 1 0.0 -100.0 n.a. n.a.

Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Di Bidang Kelautan 1 1 72 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 0 6 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Pemalsuan Uang 0 0 6 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Imigran 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Perdagangan Manusia 0 0 63 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Psikotropika 0 0 6 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih

29 52 395 14 31 45 1.9 121.4 6.9 -13.5

Tidak Teridentifikasi Tindak

Pidana/dll 3,309 6,763 35,390 3,452 3,516 6,968 75.0 1.9 6.3 3.0

Total LTKM 4,792 9,216 48,554 4,665 4,629 9,294 100.0 -0.8 -3.4 0.8 Dugaan Tindak Pidana Asal

Jumlah LTKM

% Distribusi Kumulatif s.d.

Feb-2017

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)


(14)

B. Laporan Transaksi

Keuangan Tunai (LTKT)

LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.

 Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Februari 2017 sebanyak 201.856 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 10.093 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut turun 21,3 persen (m-to-m), atau tercatat lebih rendah 6,6 persen jika dibandingkan jumlah pada Februari 2016 (y-on-y).

 Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Februari 2017, PPATK mencatat telah menerima sebanyak 21,6 juta LTKT dari PJK.

 Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,3 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,2 persen).

 Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 94,4 persen atau sebanyak 12,9 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.

Grafik 9

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Februari 2017

2 1 6 ,1 0 4 2 3 6 ,7 8 0 2 2 8 ,3 0 0 2 2 0 ,2 6 8 2 2 6 ,1 6 8 2 1 0 ,6 4 0 2 4 1 ,0 3 0 2 2 7 ,4 0 6 2 2 9 ,0 5 3 2 3 5 ,4 2 3 2 6 0 ,3 7 6 2 5 6 ,4 5 0 2 0 1 ,8 5 6

9.6 -3.6 -3.5 2.7

-6.9 14.4 -5.7 0.7

2.8 10.6

-1.5 -21.3

- 25. 0 - 20. 0 - 15. 0 - 10. 0 - 5. 0 0. 0 5. 0 10. 0 15. 0 20. 0 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 2017

LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

UU TPPU Pasal 1 Angka 6 :

Tra saksi Keua ga Tu ai adalah

Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang


(15)

Tabel 7

Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif

s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d.

Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif

s.d. Feb-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Bank 8,620,893 9,676,385 215,124 440,018 2,741,092 255,023 200,236 455,259 12,872,736 21,493,629 175 Ø Bank Umum 8,619,074 9,664,504 214,912 439,575 2,737,980 254,810 199,942 454,752 12,857,236 21,476,310 103 Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 11,881 212 443 3,112 213 294 507 15,500 17,319 72 Non Bank 10,530 40,088 980 1,774 16,144 1,427 1,620 3,047 59,279 69,809 70

Ø Pasar Modal 44 34 0 0 5 0 0 0 39 83 0

Ø Asuransi 165 863 0 0 4 8 129 137 1,004 1,169 2

Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 476 34 73 328 21 14 35 839 842 3

Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing

9,972 34,752 871 1,575 14,862 1,305 1,439 2,744 52,358 62,330 59

Ø Money Remittance/KUPU 346 3,827 55 89 784 93 38 131 4,742 5,088 4

Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 0 3 3 0

Ø Koperasi 0 3 0 0 84 0 0 0 87 87 1

Ø Pegadaian 0 130 20 37 77 0 0 0 207 207 1

Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKT 8,631,423 9,716,473 216,104 441,792 2,757,236 256,450 201,856 458,306 12,932,015 21,563,438 245 Tahun

2011-2015

Jumlah PJK Pelapor Tahun 2017 (s.d.

Feb-2017) Jumlah

Jenis Pihak Pelapor

Jumlah Jan 2003 s.d. Feb-2017 Sebelum

Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2016 Tahun 2017

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

Grafik 10

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2013 s.d. Februari 2017

14,270,061 16,121,147

18,347,896

21,105,132 21,563,438

2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,757,236 458,306

13.0%

13.8%

15.0%

2.2%

0 3,000,000 6,000,000 9,000,000 12,000,000 15,000,000 18,000,000 21,000,000 24,000,000

2013 2014 2015 2016 2017

Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003


(16)

C. Laporan Pembawaan

Uang Tunai (LPUT)

LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.

 Selama Februari 2017, tidak terdapat penambahan LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.

 Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama Februari 2017 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Februari 2017 tercatat tetap sebanyak 21.224 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam (59,4 persen).

 Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Februari 2017, tercatat terjadi 284 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 17 lokasi pelaporan. Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 48,2 persen atau 137 Laporan.

Tabel 8

Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif

s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d.

Des-2016 Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif

s.d. Feb-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Batam 2,683 1,613 0 0 3,595 0 0 0 5,208 7,891 Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 0 3,556 0 0 0 9,986 12,852 Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 0 0 4 7 Ø Tanjung Balai Karimun 0 34 0 0 2 0 0 0 36 36 Ø Tj. Pinang 97 15 0 1 2 0 0 0 17 114 Ø Ngurah Rai Denpasar 50 75 0 0 108 0 0 0 183 233 Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5 Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9 Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Ø Medan 3 1 0 0 1 0 0 0 2 5 Ø Balikpapan 0 2 0 0 1 0 0 0 3 3 Ø Pontianak 0 2 0 0 2 0 0 0 4 4 Ø Pekanbaru 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 Ø Semarang (Tj. Emas) 0 3 2 2 3 0 0 0 6 6 Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12 Ø Palembang 0 1 1 1 1 0 0 0 2 2 Ø Yogyakarta 0 4 0 0 0 0 0 0 4 4 Ø Mataram 0 4 0 0 1 0 0 0 5 5 Ø Entikong 0 1 0 0 3 0 0 0 4 4 Ø Kuala Namu 0 0 0 1 15 0 0 0 15 15 Ø Juanda 0 0 0 0 14 0 0 0 14 14

Total LPUT 5,711 8,209 3 5 7,304 0 0 0 15,513 21,224

Lokasi Pelaporan

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2006 s.d. Feb-2017 Tahun 2011-2015 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Tahun 2016

Jumlah Tahun 2017

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) :

“etiap ora g ya g e awa ua g tu ai

dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat

Je deral Bea da Cukai.

Pasal 35 Ayat (1) :

“etiap ora g ya g tidak e eritahuka

pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta


(17)

Grafik 11

Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Februari 2017

7,891

12,852 7

36 114

233 5 9 1 5 3 4 2 6 12 2 4 5 4 15 14

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000

Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Mataram Entikong Kuala Namu Juanda

Grafik 12

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2013 s.d. Februari 2017

12,432 13,902 13,920

21,224 21,224

3,461 1,470 18 7,304 0

11.8% 0.1%

52.5%

0.0%

0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000 24,000

2013 2014 2015 2016 2017

Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006

- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Februari 2017.


(18)

Tabel 9

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. Februari 2017

(1) (2) (3)

Ngurah Rai Denpasar 137 48.2%

Soekarno Hatta 54 19.0%

Batam 49 17.3%

Pekan Baru 8 2.8%

Pontianak 7 2.5%

Medan 6 2.1%

Kuala Namu 5 1.8%

Dumai 3 1.1%

Bandung 3 1.1%

Tarakan 3 1.1%

Tj. Pinang 2 0.7%

Teluk Bayur 2 0.7%

Tj. Balai Karimun 1 0.4%

Halim Perdana Kusumah 1 0.4%

Teluk Nibung 1 0.4%

Juanda 1 0.4%

Mataram 1 0.4%

Total Pelanggaran

Pembawaan Uang Tunai 284 100.0%

% Lokasi Pelaporan

Jumlah Jan-2006 s.d. Feb-2017

Grafik 13

Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2005 s.d. Februari 2017

137 54

49 8

7 6 5 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1

Ngurah Rai Denpasar Soekarno Hatta Batam Pekan Baru Pontianak Medan Kuala Namu Dumai Bandung Tarakan Tj. Pinang Teluk Bayur Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Teluk Nibung Juanda Mataram


(19)

D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa (PBJ)

Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.

 Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Februari 2017 tercatat bertambah sebanyak 2.657 Laporan, atau turun sebesar 15,4 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau turun 5,3 persen dibandingkan jumlah pada Februari 2016.

 Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Februari 2017 telah mencapai 153.699 laporan yang berasal dari 325 PBJ.

 Dari sejumlah 153.699 LTPBJ yang dilaporkan selama Mei 2012 s.d. Februari 2017, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 95.803 laporan atau 62,3 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 54.023 laporan atau 35,1 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 3.318 laporan atau 2,2 persen, Balai Lelang sebanyak 489 laporan atau 0,3 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 62 laporan atau 0,0 persen.

Tabel 10

Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d. Feb-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ø Perusahaan Properti 63,199 1,927 5,883 27,430 3,282 1,892 5,174 95,803 203 Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 38,575 810 1,344 13,751 952 745 1,697 54,023 108 Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 2,678 64 128 616 9 15 24 3,318 4 Ø Balai Lelang 342 6 14 123 19 5 24 489 10 Ø Barang Seni / Antik 0 0 0 4 0 0 0 4 0 Ø Tidak terklasifikasi 62 0 0 0 0 0 0 62 0

Total LTPBJ 104,856 2,807 7,369 41,924 4,262 2,657 6,919 153,699 325

Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d.

Feb-2017 Jenis Perusahaan

Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ) Tahun 2012-2015

Tahun 2016

Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d. Feb-2017 Tahun 2017

Catatan :Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).

UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) :

Pihak Pelapor eliputi:

a. penyedia jasa keuangan: 1. bank;

2. perusahaan pembiayaan;

3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek;

6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat;

9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing;

11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara money dan/atau e-wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian;

15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau

16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan

perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik; atau


(20)

Grafik 14

Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Februari 2017

203 108 4 10 0

95,803 54,023

3,318 489 4

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 Perusahaan Properti

Pedagang Kendaraan Bermotor Perhiasan / logam mulia Balai Lelang Barang Seni / Antik

Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ

Grafik 15

Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ Tahun 2017 (s.d. Februari 2017)

Perusahaan Properti

5,174 75% Pedagang

Kendaraan Bermotor

1,697 25%

Perhiasan / logam mulia

129 5%

Balai Lelang 24 0%

Barang Seni / Antik

0 0%


(21)

E. Laporan Transaksi

Keuangan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri (LTKL)

Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.

 Hingga akhir Februari 2017 sebanyak 174 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 89 PJK Bank Umum dan 85 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 54,8 persen dari keseluruhan LTKL.

 Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (30 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (38 persen), dan KUPU (32 persen).

 Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Februari 2017 sebanyak 18,8 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 495,7 ribu laporan atau sebanyak 24,7 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).

 Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 11,2 juta Laporan atau 59,6 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 7,6 juta Laporan atau 40,4 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) cenderung lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming), khususnya selama semester I/2016. Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.150 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp809 juta untuk setiap LTKL Incoming.

UU TPPU Pasal 23 Angka 1 :

Pe yedia jasa keua ga se agai a a

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari

da ke luar egeri..

Peraturan Kepala PPATK No:

PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan

Pasal 1 Angka 4:

Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.

Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 54.8% NON BANK

UMUM 45.2%

Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 89 51% NON BANK

UMUM 85 49%


(22)

Grafik 18

Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Februari 2017

SWIFT 30%

NON SWIFT 38% KUPU

32%

Grafik 19

Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Februari 2017

Outgoing 7,609,576

40% Incoming

11,225,702 60%

Grafik 20

Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Februari 2017

Outgoing Rp4,547,319,

848,467,690 52% Incoming

Rp4,124,185, 116,965,790


(23)

Grafik 21

Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Februari 2016 s.d. Februari 2017

175

212 203

198 227

174 205

212 209 219

177 200 182

266

315 313 313

402

263

313 305 312 320

271 325

298

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17

Ribu Laporan

Outgoing Incoming

Grafik 22

Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Februari 2016 s.d. Februari 2017

239

314 323 324

608 320

308 335 323 350

256 297 263

224

293 308 294

457 271

457 371 369

1,440

314 304 279

50 250 450 650 850 1,050 1,250 1,450

Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17

Triliun Rp

Outgoing Incoming

Grafik 23

Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Februari 2016 s.d. Februari 2017

1,368 1,480 1,592 1,641

2,682 1,836

1,503 1,582 1,543 1,596

1,446 1,485 1,446 841 929

984 940 1,136 1,031 1,458

1,215 1,183 4,507

1,160

937 936

0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0

Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17

Juta Rp/Laporan


(24)

F. Laporan

Penundaan Transaksi

(LPT)

Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Februari 2017.

 Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama Februari 2017 tercatat sebanyak 26 Laporan, atau lebih sedikit (18,8 persen) dibandingkan jumlah pada Januari 2017 yang sebanyak 32 laporan.

 Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan LPT yang diterima PPATK sejak tahun 2013 hingga Februari 2017 tercatat sebanyak 2.672 laporan.

 Mayoritas penundaan transaksi selama tahun 2017 (s.d. Februari 2017) dilakukan oleh PJK Bank (98,3 persen), terutama BPD (72,4 persen) dan Bank Negara (15,5 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (79,3 persen). Dilihat dari profil terlapor, keseluruhan terlapor adalah perorangan (100,0 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (37,9 persen), Buruh (19,0 persen), Pegawai Swasta (17,2 persen), Ibu Rumahtangga (12,1 persen), dan PNS (8,6 persen).

 Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. Februari 2017) bernilai dibawah Rp100 juta (94,8 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 96,6 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.

 Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. Februari 2017) terjadi di Propinsi Sumatera Selatan (69,0 persen) dan DKI Jakarta (25,9 persen).

 Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 53,4 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.

UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) :

(1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b.memiliki rekening untuk menampung

Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.

(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib

melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan

Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.

(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.


(25)

Grafik 24

Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Februari 2016 s.d. Februari 2017

33 34 34

41 29

24 39

23 26

13 15

0 20 40 60

Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Nov-16 Dec-16

Tabel 11

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Bank 32 55 314 31 26 57 98.3 -16.1 -18.8 3.6

Ø Bank Negara 20 40 201 7 2 9 15.5 -71.4 -90.0 -77.5 Ø Bank Swasta 0 0 16 3 3 6 10.3 0.0 n.a. n.a. Ø BPD 12 15 92 21 21 42 72.4 0.0 75.0 180.0 Ø Bank Asing 0 0 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a. Ø Bank Campuran 0 0 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Non Bank 1 1 20 1 0 1 1.7 -100.0 -100.0 0.0

Ø Asuransi 1 1 20 1 0 1 1.7 -100.0 -100.0 0.0 Ø Pasar Modal 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 33 56 334 32 26 58 100.0 -18.8 -21.2 3.6

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen) Jenis Pihak Pelapor

Jumlah LPT

% Distribusi Kumulatif s.d.

Feb-2017

Tabel 12

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Aspek Formil dan Aspek Materil

terpenuhi 0 0 9 1 0 1 1.7 -100.0 n.a. n.a.

Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek

Materil tidak terpenuhi 33 56 322 30 26 56 96.6 -13.3 -21.2 0.0

Aspek Formil tidak terpenuhi, namun

Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Aspek Formil dan Aspek Materil tidak

terpenuhi 0 0 3 1 0 1 1.7 -100.0 n.a. n.a.

Total LPT 33 56 334 32 26 58 100.0 -18.8 -21.2 3.6

Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi

Jumlah LPT

% Distribusi Kumulatif s.d.

Feb-2017

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)

Keterangan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.


(26)

Tabel 13

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Transfer 19 29 165 23 23 46 79.3 0.0 21.1 58.6

Tarik/Setor Tunai 3 7 41 5 0 5 8.6 -100.0 -100.0 -28.6

Internet Banking 0 0 1 0 1 1 1.7 n.a. n.a. n.a.

Incoming Valas 1 1 4 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Polis Asuransi 1 1 13 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Penukaran Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SMS/Mobile Banking 1 3 21 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Saham 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Remittance 0 0 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Kirim Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Lainnya 3 6 39 3 2 5 8.6 -33.3 -33.3 -16.7

Tidak Terisi 5 9 46 1 0 1 1.7 -100.0 -100.0 -88.9

Total LPT 33 56 334 32 26 58 100.0 -18.8 -21.2 3.6

Jenis Transaksi Yang Ditunda

Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d. Feb-2017

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)

Tabel 14

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK

Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 33 56 330 32 26 58 100.0 -18.8 -21.2 3.6

Ø Pengusaha/Wiraswasta 4 12 120 12 10 22 37.9 -16.7 150.0 83.3

Ø Buruh 1 1 9 6 5 11 19.0 -16.7 400.0 1,000.0

Ø Pegawai Swasta 16 21 66 7 3 10 17.2 -57.1 -81.3 -52.4

Ø Ibu Rumahtangga 4 5 38 3 4 7 12.1 33.3 0.0 40.0

Ø PNS 0 0 7 3 2 5 8.6 -33.3 n.a. n.a.

Ø Pedagang 0 2 11 1 2 3 5.2 100.0 n.a. 50.0

Ø PEPS 1 1 4 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Ø TKW 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Profesional 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Pelajar/Mahasiswa 4 7 46 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Ø Pengajar/Dosen 0 1 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Ø Belum/Tidak Bekerja 0 0 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tidak Teridentifikasi 3 6 22 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Korporasi 0 0 4 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 33 56 334 32 26 58 100.0 -18.8 -21.2 3.6

Jenis Terlapor dan Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)

Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d. Feb-2017

Tabel 15

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda

s.d. Februari 2017

Feb-2016 Kumulatif s.d. Feb-2016

Jan-2016 s.d. Des-2016

Jan-2017 Feb-2017 Kumulatif s.d.

Feb-2017 m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Dibawah Rp100 juta 32 55 306 29 26 55 94.8 -10.3 -18.8 0.0

Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 1 1 19 2 0 2 3.4 -100.0 -100.0 100.0

Ø Diatas Rp1 miliar 0 0 9 1 0 1 1.7 -100.0 n.a. n.a.

Total LPT 33 56 334 32 26 58 100.0 -18.8 -21.2 3.6

Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d. Feb-2017 Kategori Nominal Transaksi

Perkembangan Feb-2017 (Dalam Persen)


(1)

E. Nota Kesepahaman

(MoU)

Selama Februari 2017, tidak terdapat penandatangan

MoU/Nota Kesepahaman baru antara PPATK baik dengan

Lembaga/Instansi dalam negeri maupun dengan FIU luar

negeri.

Dengan tidak adanya penambahan MoU baru selama

Februari 2017, maka sejak Januari 2003 s.d. Februari 2017,

telah terdapat sebanyak 144 Nota Kesepahaman yang telah

ditandatangani oleh PPATK, dengan 52 MoU diantaranya

merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 92 MoU

merupakan MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri.

Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya,

terdapat 65 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU

TPPU pada 22 Oktober 2010, yang terdiri dari 15 MoU

dengan FIU dan 50 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam

negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum

berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41

MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.

Tabel 38

Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Februari 2017

Internasional

(FIU)

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

Jumlah

% Distribusi

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 2010

37

41

78

54.5

2011-2012

7

20

27

18.9

2013

2

8

10

7.0

2014

3

7

10

7.0

2015

1

9

10

7.0

2016

2

6

8

5.6

2017

(s.d. Feb)

0

0

0

-Jumlah

15

50

65

45.5

52

91

143

100.0

Tahun

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(sejak Januari 2011)

Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

UU TPPU

Pasal 88:

(1) Kerja sama nasional yang dilakukan

PPATK dengan pihak yang terkait

dituangkan dengan atau tanpa bentuk

kerja sama formal.

(2) Pihak yang

terkait sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah pihak

yang mempunyai keterkaitan langsung

atau

tidak

langsung

dengan

pencegahan

dan

pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang d

Indonesia.

Pasal 90 ayat (1):

Dala

elakuka pe egaha da

pemberantasan tindak pidana Pencucian

Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama

pertukaran informasi berupa permintaan,

pemberian, dan penerimaan informasi

dengan pihak, baik dalam lingkup nasional

maupun internasional, yang meliputi:

a.

instansi penegak hukum;

b. lembaga yang berwenang melakukan

pengawasan terhadap penyedia jasa

keuangan;

c.

lembaga yang bertugas memeriksa

pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan

pencegahan

dan

pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang atau

tindak pidana lain terkait dengan

tindak pidana Pencucian Uang; dan

e.

fi a ial i tellige e u it egara lai .


(2)

Grafik 47

Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Februari 2017

3

3

5

7

5

5

5

4

5

2

2

3

1

2

0

5

4

1

1

7

5

12

6

9

11

8

7

9

6

0

0

2

4

6

8

10

12

14

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

FIU

Dalam Negeri

Grafik 48

Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,

Januari 2003 s.d. Februari 2017

Internasional

(FIU)

52

36%

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

91

64%

Tabel 39

FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat

Tanggal/Bulan/Tahun

1

Thailand

Bangkok

24 Maret 2003

2

Malaysia

Malaysia

31 Juli 2003

3

Philippines

Brunei Darussalam

5 Oktober 2004

4

Vietnam

Jakarta

18 Agustus 2010

5

Myanmar

Jakarta

14 November 2006

6

Brunei Darussalam

Jakarta

17 Desember 2008

Singapore

17 September 2013

Jakarta

25 September 2013

8

Kamboja

Jakarta

22 September 2015

9

Laos

Bali

11 Agustus 2016

Penandatangan Nota Kesepahaman

Ket

7

Singapura


(3)

Tabel 40

Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat Tanggal Keterangan

1 Bank Indonesia Jakarta 5 Februari 2003 Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015 (disertai Perjanjian Kerjasama pada 5 Maret 2015) 2 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Jakarta 20 Oktober 2003

3 Ditjen Pajak Jakarta 28 Oktober 2003 Diperbaharui pada 19 Oktober 2011 4 Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Jakarta 28 Oktober 2003

5 Ditjen Bea & Cukai Jakarta 31 Oktober 2003 6 Center For International Forestry Research Jakarta 16 Januari 2004

7 Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta 29 April 2004 Diperbaharui pada 12 Februari 2015 8 Kepolisian Negara RI Jakarta 16 Juni 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 9 Kejaksaan Agung RI Jakarta 27 September 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 10 Departemen Kehutanan Jakarta 28 Maret 2005

11 Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta 25 September 2006 Diperbaharui pada 24 Februari 2015 12 Itjen Departemen Keuangan Jakarta 12 Januari 2007

13 Komisi Yudisial Jakarta 1 Februari 2007 14 Ditjen Administrasi Hukum Umum Jakarta 6 Maret 2007 15 Ditjen Imigrasi Jakarta 6 Maret 2007 16 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta 19 April 2007

17 Badan Narkotika Nasional Jakarta 13 Juni 2007 Diperbaharui pada 14 Oktober 2011 18 Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 15 Agustus 2007

19 Universitas Surabaya Jakarta 17 April 2008 20 STIE Perbanas Surabaya Surabaya 31 Juli 2008

21 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17 September 2008 Diperbaharui pada 16 November 2015 22 Badan Pengawas Pemilu Jakarta 6 November 2008 Diperbaharui pada 7 Juli 2010 23 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Jakarta 7 November 2008

24 Universitas Soedirman Purwokerto 23 Januari 2009 25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009 26 Universitas Andalas Padang 18 Mei 2009 27 Ditjen Pos dan Telekomunikasi Jakarta 12 Juni 2009 28 Universitas Hasanuddin Makassar 23 Juni 2009 29 Institut Teknologi Bandung Bandung 25 Juni 2009 30 Universitas Diponogoro Semarang 12 Agustus 2009

31 Lembaga Penjamin Simpanan Jakarta 17 November 2009 Diperbaharui pada 16 Juni 2015 32 Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo 20 November 2009

33 Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Jakarta 3 Desember 2009 34 Universitas Indonesia Jakarta 7 Desember 2009

35 Universitas Jember Jakarta 7 Desember 2009 Diperbaharui pada 20 November 2015 36 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jakarta 14 April 2010

37 Universitas Padjajaran Bandung 22 Juni 2010 38 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta 7 Juli 2010 39 Universitas Mataram Mataram 27 Juli 2010 40 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 8 Oktober 2010 41 Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) Jakarta 29 Desember 2010 42 Kementerian Perhubungan RI Jakarta 27 Januari 2011 43 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Jakarta 18 April 2011 44 Universitas Pattimura Ambon 5 Mei 2011 45 Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait Jakarta 29 Juli 2011 46 Ombudsman RI Jakarta 11 Agustus 2011 47 Universitas Sriwijaya Palembang 12 September 2011 48 Universitas Udayana Denpasar 4 Oktober 2011 49 PT. Pertamina (Persero) Jakarta 19 Oktober 2011 50 Universitas Bina Nusantara Jakarta 19 Oktober 2011 51 Universitas Esa Unggul Jakarta 10 januari 2012 52 Universitas Sumatera Utara Jakarta 30 Januari 2012 53 Universitas Airlangga Surabaya 28 Februari 2012 54 Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta 11 April 2012 55 Itjen Kementerian Hukum dan HAM Jakarta 23 Oktober 2012 56 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 5 November 2012 57 Universitas Cendrawasih Jayapura 29 November 2012 58 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya 3 Desember 2012 59 Satgas REDD Jakarta 20 Desember 2012 60 NCB Interpol Indonesia Jakarta 21 Desember 2012 61 Itjen Kementerian Agama Jakarta 26 Desember 2012 62 Setjen Mahkamah Konstitusi Jakarta 7 Januari 2013 63 LPSE Kementerian Keuangan Jakarta 5 Februari 2013 64 Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Jakarta 15 Februari 2013 65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta 18 Juni 2013 66 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta 21 Juni 2013 67 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Juli 2013 68 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 27 Agustus 2013 69 Itjen Kemendikbud Jakarta 30 September 2013 70 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta 30 Januari 2014 71 Keputusan Bersama antara PPATK dengan Jakarta 4 April 2014 72 Komisi Pemilihan Umum Jakarta 4 Februari 2014 73 Badan Pengawasan Obat Makanan Jakarta 26 Mei 2014 74 PT. Indonesia Power Jakarta 17 Oktober 2014 75 PT. PLN (persero) Jakarta 19 November 2014 76 Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta 18 Desember 2014 77 Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta 5 Januari 2015 78 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta 22 Januari 2015 79 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda 12 Maret 2015 80 Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta 25 Maret 2015 81 PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar

dan Liputan6.com) Jakarta 17 April 2015 82 Kementerian Kesehatan Jakarta 30 April 2015 83 Badan SAR Nasional (BASARNAS) Jakarta 12 Mei 2015 84 Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta 3 Juli 2015 85 Lembaga Sandi Negara Jakarta 9 November 2015 86 Kementerian Pertahanan Jakarta 14 Maret 2016 87 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP) Jakarta 2 Mei 2016 88 UIN Alauddin Makassar Gowa 15 Juli 2016 89 Badan Intelijen Negara Jakarta 4 Agustus 2016 90 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Jakarta 17 Oktober 2016 91

Kesepakatan Bersama antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan PPATK

Jakarta 24 Oktober 2016

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2010

No. Nama Lembaga / Organisasi Penandatanganan Nota Kesepahaman

Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009


(4)

G

am

ba

r

3.

FIU

y

an

g

Tel

a

h M

emil

iki M

oU

den

g

a

n P


(5)

Tabel 41

FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat

Tanggal/Bulan/Tahun

1

Thailand

Bangkok

24 Maret 2003

2

Malaysia

Malaysia

31 Juli 2003

3

Korea

Jakarta

20 Oktober 2003

4

Australia

Bali

4 Februari 2004

5

Philippines

Brunei Darussalam

5 Oktober 2004

6

Romania

Bucharest

12 Oktober 2004

Jakarta

1 Februari 2005

Brussels

26 Januari 2005

8

Italy

Rome

17 Februari 2005

9

Poland

Washington

29 Juni 2005

10

Spain

Washington

29 Juni 2005

Sofia

6 Oktober 2005

Jakarta

18 Oktober 2005

12

China

Jakarta

29 Mei 2006

13

Mexico

Limassol - Cyprus

14 Juni 2006

Ottawa

12 Oktober 2006

Jakarta

16 Oktober 2006

15

Myanmar

Jakarta

14 November 2006

Jakarta

24 November 2006

Pretoria

29 November 2006

17

Cayman Island

Grand Cayman

27 November 2006

Jakarta

18 Desember 2006

Tokyo

19 Desember 2006

19

Bermuda

Bermuda

31 Mei 2007

20

Mauritius

Bermuda

31 Mei 2007

21

New Zealand

Jakarta

18 Juli 2007

Ankara

8 Agustus 2007

Jakarta

13 Agustus 2007

23

Finland

Helsinki

27 September 2007

24

Georgia

Georgia

10 Maret 2008

25

Croatia

Jakarta

21 April 2008

26

Moldova

Seoul

28 Mei 2008

Jakarta

19 September 2008

Washington

6 Oktober 2008

28

Brunei Darussalam

Jakarta

17 Desember 2008

29

Bangladesh

Jakarta

16 Maret 2009

31

Sri Lanka

Doha

27 Mei 2009

32

Macau

Brisbane

10 Juli 2009

33

Fiji Island

Brisbane

10 Juli 2009

34

Solomon Island

Wollonggong

22 Februari 2010

35

Qatar

Cartagena

30 Juni 2010

36

United Arab Emirate

Cartagena

30 Juni 2010

37

Vietnam

Jakarta

18 Agustus 2010

38

India

New Delhi

25 Januari 2011

39

Netherlands

Aruba

15 Maret 2011

40

Luxembourg

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

41

Saudi Arabia

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

42

Samoa

Yerevan-Armenia

12 Juli 2011

43

Ukraine

Saint Petersburg

10 Juli 2012

44

Russia

Saint Petersburg

11 Juli 2012

45

Kazakhstan

Astana

2 September 2013

Singapore

17 September 2013

Jakarta

25 September 2013

47

Timor Leste

Dilli

21 February 2014

48

United Kingdom of Great Britain

London

25 February 2014

Jakarta

14 July 2014

Amman

10 August 2014

50

Cambodia

Jakarta

22 September 2015

51

Tajikistan

Jakarta

1 Agustus 2016

52

Lao PDR

Bali

11 Agustus 2016

49

Jordan

Tahun 2015

46

Singapore

Tahun 2016

Tahun 2014

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2007

22

Turkey

Tahun 2008

27

United States of America

14

Canada

16

South Africa

18

Japan

Tahun 2006

No.

Negara (FIU)

Penandatangan Nota Kesepahaman

Tahun 2003

Tahun 2004

Tahun 2005

7

Belgium


(6)

STATISTIK

STATISTIK

STATISTIK

ANTI PENCUCIAN UANG &

Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia

Telp.: +62213850455; +62213853922

Fax.: +62213856809; +62213856826

e-mail: contact-us@ppatk.go.id

website: http://www.ppatk.go.id

PENDANAAN TERORISME

FEBRUARI

2017