a. a. -17.6 -17.6

Tabel 16 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi s.d. Maret 2017 Mar-2016 Kumulatif s.d. Mar-2016 Jan-2016 s.d. Des- 2016 Feb-2017 Mar-2017 Kumulatif s.d. Mar-2017 m-to-m y-on-y c-to-c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 SUMSEL 4 20 92 21 16 56 65.1 -23.8 300.0 180.0 DKI JAKARTA 20 43 147 5 9 24 27.9 80.0 -55.0 -44.2 NTB 1 1.2 n.a. n.a. n.a. JAWA TIMUR 4 5 8 1 1.2 n.a. -100.0 -80.0 PAPUA 1 1 1.2 n.a. n.a. n.a. SULSEL 1 1 1 1.2 n.a. n.a. n.a. JAWA BARAT 4 10 35 1 1.2 n.a. -100.0 -90.0 BANTEN 5 13 1 1 1.2 n.a. n.a. -80.0 SULTRA 1

0.0 n.a.

n.a. n.a. RIAU 1 10 0.0 n.a. n.a. -100.0 JAMBI 1 3

0.0 n.a.

n.a. -100.0 KALBAR 0.0 n.a. n.a. n.a. JAWA TENGAH 1 2

0.0 n.a.

n.a. -100.0 KALSEL 0.0 n.a. n.a. n.a. NAD 1 1

0.0 n.a.

n.a. -100.0 KALTENG 1

0.0 n.a.

n.a. n.a. DIY 1 2 0.0 n.a. n.a. -100.0 SULUT

0.0 n.a.

n.a. n.a. SULBAR 0.0 n.a. n.a. n.a. SUMUT 1 1 4 0.0 n.a. -100.0 -100.0 SULTENG 3 0.0 n.a. n.a. n.a. GORONTALO

0.0 n.a.

n.a. n.a. BENGKULU 0.0 n.a. n.a. n.a. BALI 1 0.0 n.a. n.a. n.a. SUMBAR 3 0.0 n.a. n.a. n.a. KALTIM 2 0.0 n.a. n.a. n.a. NTT

0.0 n.a.

n.a. n.a. KEP BABEL 1

0.0 n.a.

n.a. n.a. MALUKU 0.0 n.a. n.a. n.a. KEPRI 2 0.0 n.a. n.a. n.a. LAMPUNG 1 1 2 0.0 n.a. -100.0 -100.0 Total LPT 34 90 334 26 28 86 100.0

7.7 -17.6

-4.4 Jumlah LPT Distribusi Kumulatif s.d. Mar- 2017 Perkembangan Mar-2017 Dalam Persen Propinsi Kantor PJK Penunda Transaksi Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi s.d. Maret 2017 Mar-2016 Kumulatif s.d. Mar-2016 Jan-2016 s.d. Des- 2016 Feb-2017 Mar-2017 Kumulatif s.d. Mar-2017 m-to-m y-on-y c-to-c 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pertimbangan 1 dan 2 5 16 40 2 2

2.3 n.a.

-60.0 -87.5 Pertimbangan 1 dan 3 1

0.0 n.a.

n.a. n.a. Pertimbangan 2 dan 3 1 2 0.0 n.a. n.a. -100.0 Pertimbangan 1 saja 2 9 38 7 11 21 24.4 57.1 450.0 133.3 Pertimbangan 2 saja 4 11 56 10 2 18 20.9 -80.0 -50.0 63.6 Pertimbangan 3 saja 3 5 14 1 1.2 n.a. -100.0 -80.0 Tidak Teridentifikasi 20 48 183 9 13 44 51.2 44.4 -35.0 -8.3 Total LPT 34 90 334 26 28 86 100.0

7.7 -17.6

-4.4 Alasan Penundaan Transaksi Jumlah LPT Distribusi Kumulatif s.d. Mar- 2017 Perkembangan Mar-2017 Dalam Persen Keterangan: 1 Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; 2 Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; 3 Penguna Jasa diketahui danatau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

A. Hasil Analisis HA

 Selama Maret 2017, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 37 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 313 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 12 HA 32,4 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 84 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 25 HA 67,6 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 229 laporan.  Dengan adanya penambahan tersebut, maka jumlah HA yang telah disampaikan PPATK kepada Penyidik selama tahun 2017 s.d. Maret 2017 adalah sebanyak 99 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 654 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 34 HA 34,3 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 183 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 65 HA 65,7 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 471 laporan.  Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Maret 2017, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 2.372 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 7.322 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 784 HA 33,1 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 2.225 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 1.588 HA 66,9 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 5.097 laporan.  Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Maret 2017, jumlah HA tidak termasuk Hasil Pemeriksaan yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 3.803 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 10.432 laporan, yang terdiri dari: o HA Proaktif sebanyak 1.956 HA 51,4 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 5.076 laporan, dan o HA Inquiry sebanyak 1.847 HA 48,6 persen dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 5.356 laporan.  Berdasarkan jumlah HA selama tahun 2017 s.d. Maret 2017, dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 46 HA 46,5 persen. Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut lebih rendah sebesar 17,9 persen dibandingkan jumlah HA selama periode yang sama tahun 2016 yang berjumlah sebanyak 56 HA. Sementara itu, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana di bidang perpajakan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya mengalami peningkatan sebesar 5,7 persen jika dibandingkan jumlah HA selama periode yang sama tahun 2016.  PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama tahun 2017 s.d. Maret 2017, jumlah IHA yang telah disampaikan sebanyak 117 IHA. ANALISIS PEMERIKSAAN UU TPPU Pasal 44 Ayat 1 : Dala ra gka elaksa aka fu gsi a alisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi danatau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan danatau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang; h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik danatau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada pe yidik.