Permasalahan dan Hambatan Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

percepatan pembangunan kebun raya 10.2. Pelayanan untuk kegiatan ekowisata edukatif Lembaga Pendidikan atau masyarakat umum lainnya; 10.3.Penyediaan fasilitas umum Masyarakat umum

D. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

1. Tingkat Kinerja Pelayanan SKPD Dalam rangka meningkatkan peran Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan sebagai lembaga yang berperan dalam memberikan telaahan atau bahan kajian kebijakan kepada pemerintah daerah melalui kegiatan kelitbangan, yaitu ditempuh dengan kegiatan koordinasi, sinkronisasi, ataupun komunikasi formal maupun informal dengan stakeholder terkait. Dalam hal tertentu dengan lembaga litbang lainnya dilakukan suatu bentuk kerjasama untuk menunjang penyelarasan program dan kegiatan penelitian dan pengembangan di daerah. Kerjasama penelitian dan pengembangan yang dibangun antara lain dengan: Bappeda KabupatenKota se Kalimantan Selatan, Perguruan Tinggi lokal Universitas Lambung Mangkurat, UNISKA, UVAYA, dan IAIN Balitbangda Provinsi wilayah Regional Tengah, Kementerian Ristek, Balitbang Keminterian Balitbang Pertanian, Balitbang Kelautan dan Perikanan, dan Balitbang Hukum dan HAM, dan PKT Kebun Raya Bogor- LIPI. Kerjasama yang dibangun tidak semata-mata berupa sharing anggaran, namun juga dalam bentuk sharing informasi ataupun pelaksanaan kegiatan pelatihan, transer ilmu pengetahuan dan teknologi dan sejenisnya yang dilaksanakan di daerah.

1. Permasalahan dan Hambatan

Di antara tugas pokok dan fungsi Balitbangda, yaitu berkewajiban melaksanakanmerumuskan kebijakan, penyelenggaraan penelitian pengkajian dan analisis kebijakan, yang semestinya didukung dengan SDM yang berkompetensi di segala bidang ilmu pengetahuan, juga ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Kenyataan yang ada di Balitbangda dapat dipilah sebagai berikut : 1 Kelembagaan: a. Bagi Daerah Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan yang belum memiliki lembaga penelitian dan pengembangan berbentuk badan, kegiatan penelitian dilakukan oleh oleh Bidang Penelitian di BAPPPEDA KabupatenKota atau jika tidak memiliki Bidang Penelitian maka kegiatan penelitian itu dititipkan di salah 19 satu bidang BAPPEDA KabupatenKota setempat. Kondisi ini mengakibatkan kegiatan penelitian di kabupatenkota tertentu kurang optimal, karena tidak ada unitlembaga yang khusus menanganinya. Bagi Balitbang Propinsi kondisi demikian cukup menyulitkan untuk melakukan langkah koordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan dengan Pemerintah Kabupaten Kota. b. Belum optimalnya kegiatan Dewan Riset Daerah Kalimantan Selatan, sebagai institusi yang berperan dalam mendukung setiap kebijakan pembangunan dari aspek pemberdayaan penelitian dan pengembangan; 2 Sumberdaya: a. Kualifikasi sumberdaya manusia seperti tenaga peneliti tidak sebanding dengan permasalahan dan tuntutan yang harus dihadapi. b. Data dan informasi dari berbagai kegiatan penelitian, pengembangan dan survey masih tersebar dan belum tertata dengan baik dalam satu jaringan. Selain itu banyaknya data yang masih berbentuk lembaran-lembaran dokumen sering didapati tidak terawat dan cendrung tidak terpelihara dengan baik. 3 Penganggaran: Alokasi anggaran untuk bidang Litbang sangat terbatas, sehingga banyak permasalahan dan kebutuhan penelitian yang diharapkan banyak pihak belum dapat dituntaskan dan dipenuhi dalam kurun waktu yang relatif singkat; 4 Sinergisitas dalam rangka implementasi kerjasama antarlembaga kelitbangan belum berjalan dengan optimal, masih terkendala dalam pola sharing anggaran atau sumberdaya diantara kedua belah pihak.

2. Rekomendasi dan Catatan Strategis