Latar Belakang RENJA terbaru Balitbangda 2015

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persoalan dalam pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan di daerah, selalu muncul dalam berbagai permasalahan. Hal tersebut menuntut kehadiran kebijakan yang tepat dan mampu mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Kebijakan yang ditetapkan dalam menyelesaikan permasalahan seyogyanya merupakan kebijakan yang telah didasari atas pertimbangan yang rasional, matang, dan mempunyai akurasi yang baik. Konsekuensi logis dari hal tersebut menjadikan kita untuk mengedepankan aspek penelitian dan pengembangan dalam setiap pengambilan kebijakan strategis tersebut, hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemaslahatan pembangunan daerah. Hal diatas sejalan dengan yang diamanatkan dalam UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pasal 20 Ayat 1 UU No. 18 Tahun 2002 disebutkan bahwa : “Pemerintah Daerah berfungsi menumbuhkembangkan motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan, serta sinergi unsur kelembagaan sumberdaya, dan jaringan Iptek di wilayah pemerintahannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek”. Dalam kapasitas ini, Pasal 21 Ayat 40, kembali ditegaskan bahwa : “Pemerintah Daerah perlu membentuk Lembaga Litbang sebagai unit kerja Pemerintah Daerah”. Undang-undang tersebut direspon oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan membentuk Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Balitbangda, sebagaimana termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Dinamika sosial dan politik di Indonesia, membuat peraturan daerah tersebut disesuaikan kembali karena pemerintah pusat mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintah Daerah, yaitu dengan diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008. Keberadaan kelembagaan pada Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan organisasi daerah. Keberadaan Balitbangda saat ini dilengkapi dengan unit 1 BAB I pelaksana teknis daerah dalam bentuk Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu BP3T. Lembaga Litbang juga di lengkapi dengan UPT Kebun Raya Banua dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 041 Tahun 2012 Tanggal 01 Juni 2012 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Kebun Raya Banua. Kebun Raya Banua ini memiliki tugas penelitian, pengkajian, pengembangan dan pelestarian tanaman obat berkhasiat obat endemik Kalimantan dan tanaman lainnya. Untuk melaksanakan tugas tesebut, Kebun Raya Banua memiliki fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan program penelitian, pengkajian, pengembangan dan penanaman tanaman berkhasiat obat endemik Kalimantan ; b. Penelitian dan pengkajian tanaman berkhasiat obat endemik Kalimantan dan tanaman lainnya ; c. Pengkajian dan penerapan teknologi pertanaman ; d. Pengembangan dan penanaman tanaman langka ; e. Pelayanan pemanfaatan tanaman berkhasiat obat dan Arboretum ; f. Pengembangan sarana edukasi, hiburan, pariwisata; dan g. Pengelolaan ketatausahaan. Pembentukan institusi yang menangani kegiatan penelitian dan pengembangan tersebut merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam menunjang kebijakan pembangunan daerah. Oleh karenanya, Balitbangda sebagai institusi penelitian dan pengembangan di daerah harus mampu mengemban misi sebagai lembaga yang mampu memberikan masukkan berdasarkan sebuah kajian kepada Gubernur selaku Kepala Daerah, dalam membuat berbagai rumusan perencanaan pembangunan dan kebijakan publik. Penguatan terhadap lembaga penelitian dan pengembangan provinsi sebagaimana tersebut di atas perlu dilakukan mengingat perannya sebagai think tank Kepala Daerah dalam membuat berbagai rumusan perencanaan pembangunan dan kebijakan publik. Rencana Kerja T.A. 2015 ini disusun melalui proses yang panjang, mulai dari: Forum Gabungan SKPD, melakukan review terhadap RPJMD Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, maupun melalui penjaringan aspirasi dari stakeholder dan masyarakat. Rencana kerja Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan dalam menyiapkan dan merumuskan berbagai bahan perencanaan dan pengambilan kebijakan strategis oleh Kepala Daerah, serta bagi pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan masyarakat, sebagaimana dituangkan dalam visi dan misi pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. 2

B. Landasan Hukum