dengan Siregar 2010: 80 metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pengertian yang
terakhir ini, metode lebih memperlihatkan sebagai alat untuk mengolah dan mengembangkan suatu gagasan yang sudah di tetapkan.
Sedangkan mengenai metode mengajar, Ramayulis 2005: 3, mengartikan bahwa metode mengajar sebagai cara yang dipergunakan
oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.
3. Perbedaan
Berdasarkan beberapa pendefinisian diatas, mengenai pendekatan serta metode. maka jelas sekali bahwa pendekatan ini sangat berbeda
dengan metode. Pendekatan lebih menekankan pada cara pandang, rancangan yang
akan menciptakan metode. Sedangkan, metode adalah hasil dari cara pandang terhadap masalah.
C. Pendekatan-pendekatan Lembaga PAUD
1. Pendekatan Developmentally Appropriate Practice DAP
Menurut Marjorie J. Kostelnik 2004: 15 DAP atau dalam terjemahan bebas bahasa Indonesia adalah pendidikan yang patut dan
menyenangkan sesuai dengan tahap perkembangan anak, mencerminkan proses pembelajaran yang bersifat interaktif.
Dan menurut Marjorie J. Kostelnik 2004: 15 juga, ada Tiga 3 dimensi dalam konsep DAP antara lain, yaitu: Pertama; patut menurut
umur, maksudnya sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak. Kedua; patut secara individual, maksudnya sesuai dengan pertumbuhan
dan karakteristik anak, kelebihannya, ketertarikannya, dan pengalaman- pengalamannya. Ketiga; patut menurut lingkungan sosial dan budaya,
maksudnya sesuai dengan pengalaman belajar yang bermakna relevan dan sesuai dengan kondisi sosial serta budaya.
Ada pun dalam pencarian sumber pendekatan DAP selanjutnya, penulis ambil dari buku “Pendidikan usia dini dengan berbagai
pendekatan” penulis Jaipaul L. Roopnarine dan James E. Johnson 2011:
15
372-373. Mereka mengungkapkan bahwa, pendekatan DAP antara lain yaitu:
a. Menciptakan Masyarakat Pembelajar yang Mengasihi 1 Lingkungan berfungsi sebagai masyarakat pembelajar
2 Hubungan konsisten dan positif dengan orang dewasa dan anak- anak memajukan perkembangan yang sehat
3 Hubungan sosial adalah konteks penting bagi pembelajar 4 Lingkungan yang aman dan bebas tekanan meningkatkan
masyarakat. 5 Anak berkembang dengan organisasi dan rutinitas
b. Mengajar untuk Mendorong Perkembangan dan Pembelajaran 1 Guru menghornati dan menghargai anak-anak
2 Prioritas guru adalah agar anak dan responsive. 3 Guru membantu perkembangan perkembangan kerja sama
dengan teman sebaya. 4 Guru menggunakan berbagai macam strategi pengajaran
5 Guru membantu perkembangan tanggung jawab dan pengaturan diri.
c. Membuat Kurikulum yang Tepat 1 Kurikulum memberi ruang bagi semua bidang perkembangan.
2 Kurikulum meliputi berbagai macam muatan dalam semua disiplin ilmu.
3 Kurikulum mengembangkan apa yang sudah diketahui dan sudah bisa dilakukan oleh anak-anak.
4 Kurikulum menggabungkan semua mata pelajaran secara singkat.
5 Kurikulum meningkatkan perkembangan pengetahuan, pemahaman, proses, dan keterampilan.
6 Muatan kurikulum memiliki kesatuan intelektual 7 Kurikulum memberi kesempatan untuk mendukung budaya dan
bahasa rumah anak-anak. 8 Tujuan kurikulum nyata dan bisa dicapai
9 Tekhnologi ditanamkan secara fisik dan filosofis, jika digunakan.
d. Menilai Pembelajaran dan Perkembangan Anak-anak 1 Penilaian sifatnya berkelanjutan, strategis, dan bertujuan.
2 Isi penilaian mencerminkan kemajuan ke arah tujuan pembelajaran yang penting.
3 Metode penilaian sesuai dengan usia dan pengalaman anak-anak. 4 Penilaian dibuat sesuai dengan tujuan tertentu.
16
5 Keputusan tidak pernah diambil berdasarkan satu perangkat penilaian saja
6
Penilaian perkembangan digunakan untuk mengenali kebutuhan dan rencana dengan tepat.
7 Penilaian mengakui variasi perorangan dan membiarkan adanya perbedaan.
e. Membangun Hubungan Timbal Balik dengan Keluarga 1 Hubungan timbal balik membutuhkan rasa saling menghormati.
2 Penting untuk menetapkan dan mempertahankan komunikasi dua arah yang teratur dan sering.
3 Orang tua disambut baik dalam program dan ikut serta dalam mengambil keputusan tentang anak-anak mereka.
4 Guru dan orang tua berbagi pengetahuan tentang anak. 5 Program ini melibatkan keluarga dalam penilaian dan
perencanaan bagi setiap anak. 6 Program ini menghubungkan keluarga dengan serangkaian
pelayanan. 7 Informasi perkembangan tentang anak dibagikan kepada semua
pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan anak tersebut.
2. Pendekatan Waldorf